Langkah Krusial bagi Pemula
Siapa nan tak suka bidang fotografi? Jika Anda ditawari buat menjadi seorang fotografer , apakah Anda menolaknya? Niscaya tidak! Siapapun ingin menjadi fotografer atau setidaknya mempunyai kemampuan dalam bidang fotografi. Untuk itulah, jika kita berkeinginan menekuni bidang fotografi, kita perlu belajar dan belajar.
Perkembangan teknologi fotografi memang sangat pesat. Berbagai teknik dan alat buat kegiatan fotografi selalu mengalami perkembangan dan perbaikan. Bahkan, alat buat melakukan kegiatan fotografi semakin lama semakin mudah. Kita tak lagi susah buat berfoto ria. Bahkan, anak kecil pun bisa melakukan kegiatan pemotretan. Semua orang bisa menggeluti bidang pemotretan sebagai fotografi pemula .
Fotografi merupakan kegiatan buat mendokumentasikan kejadian atau kegiatan hayati sedemikian sehingga pada saat-saat eksklusif bisa kita lihat kembali. Fotografi merupakan upaya kita buat membuat rekaman peristiwa atas kehidupan kita. Hal ini sangat krusial karena kondisi kehidupan kita nan bergerak maju menyebabkan kita selalu mengalami perubahan.
Pada saat kita menjadi pemula, rasanya segala sesuatu terkait dengan nan kita lakukan berkesan membosankan. Kita gampang bosan saat harus melakukan segala hal nan baru. Hal ini sebab kita memang harus melakukan sesuatu nan belum kita pahami. Kita harus memulai dari nol, tak tahu dan tak mengerti.
Hal–Hal nan Harus Diketahui dalam Fotografi Pemula
Untuk bisa menguasai kegiatan fotografi , dominasi atas hal–hal krusial dari kegiatan ini harus benar–benar matang. Hal–hal nan perlu diperhatikan meliputi:
Jenis kamera
Seseorang nan ingin menggeluti atau menguasai berbagai teknik fotografi dengan sebaik–baiknya harus mengenali kamera nan digunakan dalam kegiatan tersebut. Hal ini mengadopsi pepatah, tidak kenal maka tidak sayang. Bagaimana kita bisa melakukan kegiatan fotografi jika kita tak mengenal alat nan kita gunakan buat melakukan kegiatan.
Kamera ialah alat perekam nan kita gunakan dalam proses pemotretan atau fotografi. Alat ini dibuat sedemikian rupa sehingga sistemnya bisa merekam gambar obyek ke dalam bagian urgent di sistem kamera. Dengan menggunakan kamera, kita bisa merekam dan mencetak gambar nan kita inginkan. Jenis kamera nan kita kenal ada beberapa, yaitu:
1. Kamera Analog
Kamera analog ialah kamera pertama nan digunakan buat pemotretan. Kamera ini merupakan kamera konvensional. Untuk sesi pemotretan dengan menggunakan kamera analog ini, kita menyimpan hasil pemotretan dalam sebuah film.
Film inilah nan menampung hasil pemotretan dan jika kita menginginkan, kita dapat mencetaknya di kertas foto. Kita tak bisa melihat hasil pemotretan. Hasil pemotretan ini bisa kita lihat kalau filmnya kita cuci dan cetak.
2. Digital Pocket Camera atau Kamera Digital Saku
Jenis kamera nan banyak digunakan masyarakat setelah kamera analog ialah kamera saku. Karena jenis ini mempunyai kelebihan karena bisa disimpan dalam saku. Kita tak perlu menyediakan wadah.
Disamping bentuknya nan praktis, begitu juga ukurannya, kita bisa menemukan kamera ini dalam berbagai bentuk dan harga. Kondisi lain nan menyebabkan jenis kamera ini banyak dibeli orang ialah kita bisa melihat hasil pemotretan secara langsung pada bagian belakang kamera. Dengan kemampuan ini, kita bisa langsung melihat dan menilai hasil pemotretan nan kita lakukan
3. Digital Single Lens Reflect (DSLR),
Kamera jenis ketiga ialah digital single lens reflect nan pemakaiannya banyak digunakan oleh para fotografer profesional. Kamera jenis ini semakin memanjakan pemakainya. Pemakai nan sering menggunakan kamera jenis ini ialah para pemula.
Hal ini sebab kamera jenis ini sangat mudah operasionalnya. Siapapun bisa mempergunakannya dan hasilnya dipastikan bagus. Sebenarnya, kamera ini tak hanya buat kaum profesional, para pemula juga bisa mempergunakan jenis kamera ini.
Bahkan, dengan jenis ini hasil pemotretan niscaya lebih bagus. Para pemula bisa berlatih sebaik–baiknya sampai didapatkan hasil terbaik. Hal ini sebab DSLR memungkinan pemotret menangkap obyek foto lebih jelas. Tetapi, dalam hal ini, harganya lebih mahal dibandingkan kamera saku .
Langkah Krusial bagi Pemula
Untuk bisa menjadi seorang fotografer, kita harus mengetahui banyak hal. Hal–hal tersebut ialah langkah krusial menuju arah menajdi fotografer. Sebagai fotografer pemula, berbagai informasi harus didapatkan sebagai upaya meningkatkan kualitas dirinya. Beberapa langkah krusial harus dilakukan oleh sang fotografer pemula agar kemampuannya bisa meningkat secara signifikan.
Langkah–langkah tersebut meliputi:
• Gunakan perangkat standar, tak harus mahal
Untuk menjadi seorang fotografer, kita tak harus menenteng kamera nan harganya mahal. Hasil pemotretan nan baik tak selalu oleh kamera bagus. Kamera sederhana pun bisa bisa menghasilkan gambar nan bagus. Gambar bagus bisa diperoleh sebab kita selalu dna terus menerus berlatih buat memotret .
• Pergunakan tripod / jagrag kaki tiga
Seringkali hasil pemotretan kita tak seperti harapan. Hasil tak fokus atau bergetar ialah hal nan seringkali terjadi pada kita, teurtama para pemula. Hal ini sangat wajar karena pada saat melakukan kegiatan pemotretan, tangan nan membawa kamera bergetar saat mengklik. Dampak bergetarnya tangan, hasil gambar bergerak.
Untuk mengantisipasi kondisi seperti ini, langkah nan bisa kita lakukan ialah dengan melengkapi kamera kita sebuah tripod atau jagrag kaki tiga. Dengan tripod ini, kamera tak akan bergetar atau bergerak saat mengklik.
• Selalu setia dengan kamera
Bagi seorang fotografer, kamera ialah senjata. Oleh sebab itu, seorang fotografer harus selalu setia dengan kameranya. Kemana pun dia berada, kamera ada bersamanya. Hal ini sebab momen–momen kehidupan bisa terjadi kapan pun juga. Kita tak akan mengira bahwa ada kejadian nan menarik pada saat kita berada di suatu tempat. Jika pada saat itu kita tak membawa kamera, momen tersebut akan lepas.
• Tentukan obyek pemotretan secara sistematis
Agar kita tak kebingungan pada saat ingin memotret, kita bisa membuat semacam list pemotretan. Dengan list ini, kita bisa bekerja secara sistematis. Kita melakukan kegiatan pemotretan sinkron dengan data nan sudah kita buat.
Tentunya kondisi ini memungkinkan bagi kita buat bertindak secara profesional.
Seorang fotografer harus bertindak profesional. Jika kita kehilangan jiwa profesional, selamanya kita tak akan pernah menjadi fotografer nan kita harapkan.
• Obyek ‘biasa’-pun bisa menjadi master piece
Dalam kegiatan fotografer, ada satu asas nan harus kita pegang. Tidak ada obyek foto nan biasa saja. Setiap obyek foto ialah istimewa. Pada saat kita menembak obyek foto, saat itu kita sedang memandang sesuatu nan begitu hebat.
Bahkan, sesuatu nan nampaknya tak menarik perhatian orang justru menjadi sesuatu nan istimewa saat berupa hasil pemotretan. Sebuah sandal nan putus talinya dan rombeng, justru akan menjadi begitu latif dan bermakna saat difoto.
• Enjoy saja
Seringkali nan dirasakan oleh para pemula ialah ketakutan nan kadang tak beralasan. Jika kondisi seperti ini dibiarkan, tutup saja keinginan buat menjadi fotografer. Setiap kegiatan hayati selalu berhadapan dengan tuntutan. Jika kita takut menghadapi tuntutan tersebut, apa gunanya keinginan kita?
Oleh sebab itu, agar bisa menjadi sesuatu nan bagus, kita harus enjoy saat melakukan kegiatan memotret. Jangan pernah mengabaikan kesenangan nan ada dalam hati saat melakukan kegiatan pemotretan.
• Belajarlah secara intens dari siapa dan manapun
Malu bertanya sesat dijalan. Jika kita mempunyai kesulitan, sudah sewajarnya kita bertanya pada orang lain nan kita anggap mampu melakukan. Kita harus ngangsu kawruh kepada mereka. Kita jadikan mereka sebagai sumber pembelajaran. Kita bisa belajar dari para profesional aktif atau mereka nan bergerak dalam kegiatan online.
• Lakukan pengaturan kamera secara
Pada kamera nan kita miliki, ada tombol–tombol pengaturan terkait dengan kemampuan kerja sang kamera. Agar kita benar–benar menguasai kegiatan fotografi, fitur–fitur nan ada pada kamera harus bisa kita manfaatkan secara maksimal. Dengan demikian, kamera kita benar–benar efektif.
• Pahami anggaran dasar pemotretan
Aturan dasar merupakan konsep dasar nan menunjukan prinsip kerja kamera nan kita miliki. Untuk bisa menjadi seorang fotografer, kita harus memahami anggaran main atau anggaran pakai kamera nan kita miliki. Kita juga harus memahami semua itu dengan cara membaca atau hubungan dengan mereka nan berpengalaman. Kita bisa sharing dengan para profesional dalam bidang fotografi.
• Lakukan kegiatan secara intens
Untuk bisa menjadi sesuatu nan diinginkan, kita harus selalu melakukan hal tersebut. Jika kita ingin pandai menggunakan kamera, kita harus mempergunakan kamera nan bersangkutan. Lakukanlah proses pemotretan kapan saja dan intens. Jangan hanya pada event–event tertentu.
• Jangan mempunyai rasa takut
Rasa takut itu ialah musuh terbesar dari keberhasilan. Oleh sebab itu, jangan pernah takut buat memotret. Memotretlah seakan–akan kita ialah ahlinya. Lakukan saja, jangan peduli siapapun.
Begitulah langkah–langkah menjadi fotografer handal. Semoga bermanfaat.