Pasir

Pasir

Gelas kaca atau gelas nan terbuat dari kaca merupakan salah satu perabot rumah tangga nan mendominasi hampir setiap rumah. Malah rasanya tidak ada rumah nan tak memiliki gelas jenis ini. Gelas berwarna bening ini memang lebih universal dan bisa digunakan buat berbagai jenis minuman maupun disajikan pada majemuk acara.

Teknik dan seni pembuatan kaca nan makin modern telah menghasilkan majemuk bentuk nan unik dan mewah. Gelas jenis ini bahkan menjadi simbol ekslusivitas dan tingkatan sosial pemakainya. Lihat saja berbagai adegan nan diperlihatkan dalam berbagai film ataupun sinetron, barang pecah belas jenis ini menjadi medianya.

Tapi tahukah Anda kalau gelas kaca ternyata memiliki sejarah nan sangat panjang. Perabot ini bahkan selalu dikaitkan dengan bentuk peradaban nan pernah dibangun umat manusia. Bahkan dalam perkembangannya, gelas bening ini kerap menjadi cermin kemajuan sebuah kebudayaan, khususnya menyangkut seni pembuatannya.



Mesir Kuno

Gelas kaca sudah dikenal pada jaman Mesir Antik atau sekitar 2000 tahun sebelum masehi. Namun saat itu, bahan kaca masih digunakan sebagai campuran barang-barang tembikar. Baru pada abad 1 SM, teknik tiup dalam pembuatan kaca mulai dilakukan. Sedangkan pada masa kekaisaran Romawi pada awal Masehi, kaca lebih banyak digunakan dalam pembuatan botol.

Teknik pembuatan kaca pun semakin disempurnakan pada masa kejayaan Islam. Pada abad 9, para artis Muslim bahkan telah menghasilkan gelas kaca dalam bentuk dekorasi relief-cut nan dibuat dengan teknik cold-cut . Samarra atau nan sekarang dikenal sebagai Irak, merupakan salah satu wilayah nan dikenal sebagai pembuat gelas dari bahan kaca berkualitas tinggi saat itu.

Perkembangan teknik dan seni pembuatan perabot kaca di masa itu pun berkembang sangat pesat. Bahkan para artis Islam kala itu mampu membuat rona gelas dari kaca namun terlihat seperti terbuat dari batu berlian.

Teknik nan disebut dengan imbas cameo ini bahkan menghasilkan beberapa gelas berkualitas nan sangat indah. Dalam perkembangannya, pembuatan kaca juga sudah dilakukan dengan polychrome nan berwarna warni.

Seiring kemunduran Islam, perkembangan teknik pembuatan kaca berpindah ke Eropa. Pada abad 14, Venice dikenal sebagai kota penghasil gelas dari kaca nan berkualitas tinggi di seluruh dunia. Dari kota ini pula teknik dan seni pembuatan gelas bening ini berkembang ke Eropa.

Berbagai bentuk gelas nan mencerminkan perkembangan kebudayaan global ini kini banyak dipajang dan dapat disaksikan di berbagai museum di Eropa dan Amerika.



Pasir

Apa sesungguhnya nan menyebabkan gelas kaca begitu unik dan menarik sehingga dapat mencerminkan tingginya kebudayaan pada jamannya ? Salah satunya, mungkin sebab unsur bahan nan digunakan buat membuatnya. Kaca nan digunakan buat pembuatan gelas ini ternyata terbuat dari silica, bahan galian alam nan terdapat dalam pasir.

Namun sebab silica murni memiliki titik lebur sangat panas, yaitu sampai 2000 derajat Celsius, lalu ditambahkan beberapa bahan, seperti sodium karbonat buat menurunkan titik lebur itu. Dengan teknologi kimia nan makin berkembang, teknik pembuatan gelas kaca pun menjadi semakin mudah dan murah.