Standar Rumah Sakit Internasional

Pernahkah Anda berkunjung ke rumah sakit internasional ? Pendapat nan mengatakan bahwa konsumen ialah raja memang ada benarnya. Konsumen harus benar-benar diperhatikan terkait dengan kualitas dari produk atau kualitas pelayanan nan diberikan. Terkait dengan hal ini, perusahaan berlomba-lomba buat meningkatkan mutu dan pelayanan kepada konsumen sehingga memenuhi tuntutan nan diinginkan.

Namun, biasanya, tuntutan tersebut sangat majemuk dan bersifat fluktuatif sebab sifat permintaan dari konsumen nan berubah-ubah. Atas dasar itulah, biasanya, dibuat sebuah baku spesifik buat melindungi “hak” konsumen terkait dengan kualitas tersebut. Forum standardisasi internasional (ISO) akhirnya mengeluarkan sebuah pedoman bagi perusahaan terkait pencapaian bentuk kualitas nan harus dicapai.

ISO mengeluarkan sertifikasi internasional buat manajamen kualitas, yakni ISO 9001: 2000. ISO 9001 merupakan pedoman perusahaan terkait dengan manajemen kualitas dan cara mencapai kualitas nan diinginkan. Lalu, bagaimana dengan perusahaan nan bergerak dalam bidang jasa? Bagaimana dengan sertifikasi rumah sakit internasional?

Sertifikasi rumah sakit internasional memang diperlukan buat menjaga kualitas layanan terhadap konsumen. Sertifikasi tersebut juga dimaksudkan buat mencegah terjadinya malpraktik nan dilakukan oleh rumah sakit. Adanya malpraktik bukan hanya merugikan konsumen, melainkan menunjukkan kegagalan rumah sakit dalam menjaga kualitas layanan nan diberikan.

Pertanyaan berikutnya ialah perlukah sertifikasi tersebut? Jika memang target primer dilakukannya sertifikasi ialah menjaga kualitas layanan nan diberikan, bukankah akreditasi nan dilakukan pemerintah sudah lebih dari cukup buat menjamin kualitas layanan?

Sejatinya, diperlukan adanya pedoman atau baku spesifik jika sebuah lembaga, apalagi forum profit, ingin memberikan pelayanan terhadap publik. Pedoman itu dimaksudkan agar forum bersangkutan bisa menjamin semua stakeholder bahwa memang mereka sangat peduli terhadap hak konsumen.

ISO 9001 sendiri mempunyai baku mutu nan sudah padu. Baku mutu tersebut tertuang dalam dokumen-dokumen nan rapi sehingga dapat dilakukan pengecekan berkala. Pengecekan dilakukan agar rumah sakit, lembaga, atau perusahaan, bisa senantiasa menjaga kualitas produk atau layanan nan diberikan.

Dokumen mutu nan dimiliki oleh rumah sakit, lembaga, atau perusahaan juga bertujuan buat menjadi bukti kepada publik bahwa memang konsumen merupakan pihak pertama nan dipedulikan. Bukan sekadar mengejar laba sesaat.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sebuah rumah sakit bisa menyandang predikat rumah sakit internasional jika memenuhi syarat dan baku spesifik nan telah ditetapkan.

Salah satu baku tersebut ialah mempunyai izin operasional pelayanan kesehatan, laboratorium, apotek, radioaktif, pengelolaan limbah nan masih berlaku dari pihak berwenang, mempunyai ikatan kolaborasi dengan fakultas kedokteran setempat dalam rangka pendidikan kedokteran atau spesialis sinkron sistem pendidikan nasional RI, dan mempunyai hospital bylaws serta medical staf bylaws yang telah dievaluasi dan ditindaklanjuti.