Wisata Budaya di Kota Payakumbuh
Apakah kamu bisa menebak di manakah letak Kota Payakumbuh ? Bagi nan belum tahu, Kota Payakumbuh terletak di Provinsi Sumatera Barat. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di Sumatera Barat setelah Kota Padang. Masyarakat nan tinggal di kota ini sebagian besar berasal dari suku Minangkabau. Namun, ada pula nan berasal dari suku Jawa, Batak, dan etnis Tionghoa.
Selayang Pandang Kota Payakumbuh
Berdasarkan sejarahnya, Kota Payakumbuh dibangun pada masa pemerintah Kolonial Hindia-Belanda, terutama bagian pusat kotanya. Hal tersebut dimulai saat warganya terlibat peristiwa konflik, Perang Padri nan dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol. Setelah masa tersebut, kota ini berkembang menjadi gudang penyimpanan hasil tanaman kopi. Lama-kelamaan Payakumbuh pun menjadi daerah distrik administrasi saat sistem pemerintahan Hindia-Belanda tengah dominan di negeri ini.
Menurut kisah-kisah nan terdapat dalam tambo (karya sastra masyarakat Minangkabau nan berisi kisah atau legenda tentang asal usul suatu bangsa, negeri, tradisi, dan alam), Belanda membangun sebuah jembatan pada tahun 1840 nan menghubungkan daerah tertua di kota tersebut dengan pusat Kota Payakumbuh sekarang. Daerah tertua itu bernama Nagari Aie Tabik. Adapun jembatan tersebut diberi nama Jembatan Ratapan Ibu.
Saat ini kota Payakumbuh telah menjadi sebuah kota nan cukup besar. Sebelum tahun 2008, kota ini terdiri atas 3 wilayah kecamatan, 7 kanagarian, dan 73 wilayah kelurahan. Pada 2008, kota Payakumbuh mengalami perkembangan wilayah dengan 5 wilayah kecamatan, 8 kenagarian, dan 76 wilayah kelurahan. Kanagarian merupakan pembagian wilayah administratif sesudah kecamatan nan terdapat di Provinsi Sumatera Barat. Adapun di provinsi nan lain, kanagarian dikenal dengan nama desa.
Sebagai sebuah kota nan terus mengalami perkembangan, Kota Payakumbuh membuat visi dan misi agar kota tersebut menjadi semakin baik. Berikut ini visi dan misi nan diusung oleh kota ini.
- Visi Kota Payakumbuh. Terwujudnya Payakumbuh sebagai kota sehat dan berdikari nan didukung oleh sumber daya manusia nan berkualitas, beriman, dan bertakwa.
- Misi Kota Payakumbuh
-
- Memelihara dan mengembangkan nilai-nilai dasar agama dan adat di tengah-tengah masyarakat.
- Mendorong dan memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya perekonomian masyarakat dan memperbaiki distribusinya.
- Meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan, pembinaan seni dan budaya serta pembinaan generasi muda dan olah raga.
- Meningkatkan status dan derajat kesehatan masyarakat.- Memelihara, meningkatkan, dan membangun sarana, prasarana, dan fasilitas pelayanan umum.
- Menyelenggarakan pemerintahan daerah dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan nan baik.
- Penataan kota dan pengaturan tata ruang daerah.
Keadaan Alam Kota Payakumbuh
Kota Payakumbuh dengan luas wilayah 80,43 km2 terletak di kaki Gunung Sago serta dilewati oleh 3 sungai, yaitu Sungai Batang Agam, Sungai Batang Lampasi, dan Sungai Batang Sinama. Keadaan alam kota ini bervariasi antara dataran dan perbukitan nan rata-rata tingginya mencapai 514 meter jika dihitung dari atas permukaan laut.
Kondisi tanah di wilayah ini nisbi fertile dengan jenis tanah latosol. Suhu di daerah ini berkisar pada 26 derajat celcius dengan taraf kelembapan 45% - 50%. Dengan letak seperti nan telah dijelaskan sebelumnya, Kota Payakumbuh dianggap berada pada posisi nan strategis dengan alasan sebagai berikut.
- Terletak di pintu gerbang timur dari arah Kota Pekanbaru menuju kota-kota krusial lainnya di Sumatera barat, seperti Padang dan Bukittinggi.
- Jarak Kota Payakumbuh ke Pekanbaru di Riau hanya 188 km dan bisa ditempuh dengan waktu sekitar 3 jam melalui jalan layang (fly over) nan bisa dilalui oleh majemuk jenis kendaraan.
- Jarak Kota Payakumbuh ke Kota Padang hanya 125 km dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam perjalanan.
- Kota Payakumbuh merupakan daerah pusat pemasaran dan sentra ekonomi bagi kabupaten/kota tetangga seperti Kabupatan 50 Kota, Tanah Datar dan Agam, serta Kota Bukittinggi.
Wisata Budaya di Kota Payakumbuh
Setiap kota di Indonesia memiliki budaya nan khas sebagai karakteristik dari daerah tersebut. Untuk lebih mengenal budaya nan terdapat di Kota Payakumbuh, berikut ini beberapa di antaranya.
1. Wisata Budaya Payakumbuh - Randai
Randai ialah salah satu jenis kesenian nan terdapat di Kota Payakumbuh. Kesenian ini merupakan salah satu jenis teater anak negari Minangkabau. Biasanya satu grup randai terdiri atas 14-25 orang pemain nan berperan sebagai tokoh-tokoh dari cerita rakyat nan berkembang di daerah ini.
Cerita rakyat tersebut antara lain Kati Alam, Samsudin, dan Siti Sabariah. Kesenian randai khas Payakumbuh merupakan perpaduan antara seni tari, musik, dan teater. Kesenian randai biasanya dimainkan di halaman dan para pemain randai membuat pola lingkaran saat melakukan pentas.
Hal tersebut membuat pemain dan penonton nan ikut membuat lingkaran mengelilingi pemain terlihat sebagai satu kesatuan nan utuh. Bahkan, dalam kesenian ini penonton boleh ikut menyela obrolan nan diucapkan oleh para pemain randai.
2. Wisata Budaya Payakumbuh - Pacu Itik
Pacu itik merupakan salah satu olah raga unik nan bisa kita lihat di Kota Payakumbuh. Itik nan dilombakan dalam arena pacuan biasanya berusia antara 4-6 bulan. Olah raga ini sangat unik sebab loka diselenggarakannya lomba bukan di sungai atau kolam, melainkan di udara. Jeda terbang buat perlombaan ini sudah ditentukan, yaitu 800 m, 1600 m, dan 2000 m. Itik nan dapat terbang paling cepat di jalur nan sudah ditentukan ialah pemenangnya.
3. Wisata Budaya Payakumbuh - Pacu Jawi
Pacu jawi atau pacu sapi juga salah satu budaya nan terdapat di Kota Payakumbuh. Acara ini biasanya diselenggarakan setelah waktu panen dan bertempat di areal persawahan. Tujuan diadakannya perlombaan ini agar suasana panen terasa lebih meriah dan menyenangkan.
Pada perlombaan ini, dua ekor sapi diikat pada sebuah bajak, lalu seorang joki akan menarik-narik ekor sapi. Setiap perlombaan biasanya diikuti oleh 5 sampai 10 pasang sapi. Pemenangnya tentu saja pasangan sapi nan paling cepat sampai di garis finish.
4. Wisata Budaya Payakumbuh - Pacu Kudo
Pada awalnya pacu kudo atau pacuan kuda merupakan permainan rakyat nan biasa dilakukan oleh masyarakat di Kota Payakumbuh. Akan tetapi, saat ini acara pacu kudo sudah menjadi acara pendukung bagi pariwisata di Kota Payakumbuh. Jeda nan dilombakan buat pacu kudo antara lain 800 m, 1200 m, 1400 m, dan 1600 m. Umumnya, acara ini diselenggarakan satu tahun sekali.
Sementara itu, ada beberapa loka wisata nan bisa disinggahi saat kita berada di Kota Payakumbuh. Tempat-tempat tersebut antara lain Pemandian Batang Tarik, Kolam Renang Ngalau, Makam Keramat Tanjung Lilin, Masjid Tuo Kotonan Ampek, Ngalau Indah, Ngalau Sampik, Panorama Ampangan, Puncak Simarajo, dan Rumah Regrnt.
Wisata Masakan di Kota Payakumbuh
Saat berwisata di Kota Payakumbuh, kita tentu tak akan melewatkan majemuk jenis masakan nan terdapat di daerah ini. Berikut ini beberapa jenis masakan nan bisa dijumpai di kota Payakumbuh.
1. Wisata Masakan Payakumbuh - Rendang Telur
Mungkin sebagian di antara kita berpikir bahwa rendang telur merupakan telur nan dimasak dengan cara direndang. Anda salah, rendang telur bukan seperti rendang daging atau rendang kerang. Rendang telur merupakan makanan ringan khas Payakumbuh.
Bahan primer pembuatan rendang telur ini tentu saja ialah telur. Kukusan putih telur ialah bahan primer pembuatan rendang telur khas Payakumbuh ini. Setelah diiris tipis, kukusan putih telur ini digoreng kemudian dicampurkan dengan bumbu rendang.
2. Wisata Masakan Payakumbuh - Galamai
Galamai merupakan makanan khas dari Kota Payakumbuh nan hampir homogen dengan dodol. Bahan nan digunakan buat membuat galamai ialah gula aren dan tepung beras ketan. Sama seperti dodol, makanan khas Payakumbuh ini berwarna pekat dan legit. Galamai biasa dibuat ketika menyambut acara-acara tertentu, seperti acara keagamaan atau pesta.
Nah, setelah mengetahui tentang keadaan Kota Payakumbuh tentu kamu merasa penasaran buat langsung datang ke kota ini, kan? Segeralah!