Tempat Wisata nan Patut Dikunjungi di Kabupaten Situbondo
Di daerah pesisir utara nan ada di Pulau Jawa, tepatnya di Provinsi Jawa Timur, ada sebuah kabupaten nan bernama Kabupaten Situbondo. Kota tersebut dikelilingi oleh hutan lindung, perkebunan tebu, dan lokasi usaha perikanan. Kota ini terletak pada daerah nan sangat strategis pada jalur transportasi perjalanan darat antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali.
Pada kota ini terdapat sebuah pelabuhan nan bernama panarukan. Pelabuhan tersebut dikenal sebagai ujung paling timur dari Jalan Raya Anyer – Penarukan. Jalan tersebut mulai dibangun pada masa penjajahan kolonial Belanda dengan menggunakan pribumi sebagai pekerjanya atas gagasan dari Deandels. Sehingga, jalan tersebut juga dikenal atau disebut dengan nama Jalan Deandels.
Kabupaten Situbondo ini memiliki luas kurang lebih sekitar 1.638 km persegi dan terdiri atas 17 kecamatan serta terbagi menjadi136 desa maupun kelurahan. Pada bagian barat kabupaten ini, berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo. Sebelah timurnya berbatasan langsung dengan Selat Bali. Pada bagian utara dibatasi oleh Selat Madura dan sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bondowoso.
Komoditi unggulan nan dihasilkan oleh kabupaten ini yaitu sektor pertanian dan perkebunan semisal kopi, tebu, cengkeh, maupun kelapa.
Sejarah Nama Kabupaten Situbondo
Ada dua versi nan beredar mengenai asal usul dari nama Kabupaten Situbondo ini. Versi nan pertama nama tersebut berasal dari nama seorang pangeran nan berasal dari Madura nan memiliki nama Aryo Gajah Situbondo. Makam dari pangeran ini sekarang bisa kita jumpai diwilayh kota ini. Dikisahkan bahwa pangeran ini ingin menikahi putri dari Adipati Surabaya nan terkenal sebab kecantikanya.
Pangeran tersebut datang ke Surabaya buat melamar sang putri. Namun, sebab sang Adipati sebenarnya tak setuju anaknya dipinang oleh sang pangeran maka dia memberikan persyaratan kepada sang pangeran buat menebang hutan nan ada di bagian timur Surabaya. Padahal, persyaratan tersebut ialah siasat sang Adipati buat mengulur waktu demi mencari siasat lain guna menyingkirkan sang pangeran.
Pada saat itulah, datang juga keponakan sang Adipati nan berasal dari daerah Kediri nan bernama Joko Taruno. Kedatangan sang keponakan tersebut tak lain dan tak bukan ialah juga buat melamar putri dari sang Adipati tersebut. Sang Adipati nan menyetujui lamaran dari keponakanya memberikan syarat kepada Joko Taruno agar mengalahkan pengeran dari Madura tersebut jika ingin meminang putrinya.
Karena tekad dari Joko Taruno buat mempersunting sang putri sudah bulat maka berangkatlah dia buat menantang sang pangeran tersebut. Dalam pertarungan nan terjadi, Joko Taruno mengalami kekalahan. Karena Joko Taruno masih ingin mempersunting putri Adipati Surabaya, namun dia sendiri tak sanggup mengalahkan pangeran dari Madura maka dia mengadakan sebuah sayembara.
Siapa saja nan bisa mengalahkan pangeran tersebut akan diberi hadiah berupa setengah dari kekayaan nan dimiliki Joko Taruno. Karena mendengar ada sayembara tersebut, seorang pemuda bernama Joko Jumput nan merupakan putra dari Mbok Rondo Prabankenco tertarik buat mencobanya. Ditantanglah sang pangeran dari Madura tersebut oleh Joko Jumput.
Pertarungan tersebut akhirnya dimenangkan oleh Joko Jumput. Sang pangeran nan kalah tertendang jauh ke arah timur hingga sampai di Kabupaten Situbondo . Kemenangan dari Joko Jumput diakui oleh Joko Taruno sebagai kemenangannya di hadapan Adipati Surabaya.
Namun, sang Adipati tak begitu saja percaya dengan hal itu. Sehingga, dia menyuruh kedua pemuda tersebut bertarung buat menentukan siapa nan sesungguhnya telah mengalahkan pangeran dari Madura tersebut. Karena ketidakjujuran nan telah dilakukan oleh Joko Taruno maka pemuda tersebut akhirnya terkena kutukan menjadi sebuah patung nan bernama “Joko Dolog”.
Sementara versi nan kedua menyebutkan bahwa nama dari kabupaten ini berasal dari kata "sitibondo". Kata tersebut memiliki arti tanah nan mengikat. Sehingga, bisa ditegaskan bahwa maksud dari arti kata-kata tersebut ialah barang siapa saja nan datang atau berkunjung ke kota ini hatinya akan terpikat dan ingin menetap di kota ini.
Loka Wisata nan Patut Dikunjungi di Kabupaten Situbondo
Tidak lengkap rasanya jika kita berkunjung ke suatu daerah jika kita tak singgah ke tempat-tempat wisata nan ada pada daerah tersebut, sebagaimana juga jika kita berkunjung ke kabupaten ini. Adapun beberapa loka wisata nan patut buat Anda kunjungi diantaranya ialah sebagai berikut.
1. Taman Nasional Baluran
Taman Nasional Baluran ini merupakan sebuah hutan perlindungan nan terletak di bagian utara pesisir Pulau Jawa nan memiliki luas kurang lebih 25.000 hektare. Di sini, kita dapat menikmati panorama dari sabana dan estetika Gunung Baluran. Di bagian tengah wialyah ini merupakan loka hayati berbagai macam binatang nan eksotis seperti babi hutan, rusa, merak, ayam hutan, dan beberapa spesies kera serta banteng nan selalu menjaga binatang-binatang nan ada di daerah tersebut.
Kita juga dapat menikmati pemandangan hutan nan luar biasa dan berbagai aktifitas kehidupan liar. Taman Nasional Baluran ini sangat unik sebab 15 km dari gerbang masuknya kita dapat menemukan pantai nan latif dengan pasirnya nan berwarna putih. Pantai ini biasa disebut dengan nama Pantai Bama.
Di pantai ini, kita dapat menemukan berbagai macam habitat karang, ikan, dan bakau. Kita juga bisa melakukan observasi atau penelitian berbagai jenis burung di taman nasional ini. Selain itu, banyak terdapat berbagai macam spesies pepohonan sebab taman ini seolah merupakan surga bagi berbagai macam tanaman dan macam bunga-bungaan.
2. Gua Jepang
Masih dalam satu area dengan Taman Nasional Baluran, kita bisa mengunjungi sebuah gua bersejarah nan dinamakan Gua Jepang. Gua ini merupakan sebuah saksi sejarah dalam terjadinya peperangan antara tentara Indonesia melawan pasukan penjajahan di masa Jepang berkuasa di Indonesia.
Karena ketidakseimbangan persenjataan nan dimiliki oleh tentara Indonesia maka banyak jatuh korban dari pihak Indonesia saat perang tersebut terjadi. Sehingga, loka ini disebut juga dengan nama “Batangan”. Gua ini memiliki luas sekitar 12 kilometer nan terdiri atas dua ruangan. Ruangan bagian utara dipergunakan buat loka menyimpan senjata, sedangkan bagian selatan digunakan sebagai loka buat mengawasi datangnya musuh.
3. Air Terjun Setancak
Air terjun ini terletak di sebuah desa nan bernama Mojosari, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo. Perjalan buat mencapai air terjun ini kurang lebih memakan waktu sekitar 3 sampai 4 jam dari pusat kota. Nama air terjun setancak diambil dari bahasa Madura nan memiliki arti air nan menyembur dari dalam tanah.
4. Kebun Kopi Kayumas
Kebun Kopi Kayumas ini menawarkan estetika panorama pegunungan dengan udara nan higienis sebagai daya tariknya bagi para wisatawan. Di loka ini, kita dapat melihat kebun kopi nan sudah ada sejak zaman Belanda. Selain itu, di sini kita juga dapat melihat tanaman jeruk dan alpukat.
5. Pantai Pathek
Pantai ini terletak di bagian utara Kabupaten Situbondo, lebih tepatnya di Desa Gelung, Kecamatan Penarukan Situbondo. Berjarak kurang lebih sekitar 5 km dari pusat kota. Di pantai ini, kita dapat menikmati estetika panorama nan menawan, terutama pada saat matahari mulai terbenam. Di bagian barat pantai ini, kita bisa melihat saksi sejarah peninggalan zaman Belanda nan disebut Jalan Penarukan.
6. Pantai Pasir Putih
Pantai ini terletak antara lautan dan pegunungan. Pantai ini terkenal sebab estetika dan pasirnya nan berwarna putih dan berkerlap-kerlip. Selain itu, pantai ini memiliki paduan pemandangan nan latif antara laut, pantai, hutan, dan pegunungan. Pantai ini terletak kurang lebih sekitar 21 km di sebelah barat dari pusat kota. Kita bisa menuju pantai tersebut tanpa kesulitan sebab letak pantai tersebut tepat berada disamping jalur primer antara Banyuwangi dan Surabaya.
7. Puncak Rengganis
Puncak Rengganis ialah nama dari puncak Gunung Argopuro. Gunung ini tercatat sebagai salah satu gunung berapi nan masih aktif nan ada di wilayah Jawa Timur. Gunung ini sangat cocok dikunjungi oleh mereka nan suka olahraga hiking . Pada Puncak Rengganis, tepatnya pada ketinggian sekitar 2.300 meter di atas permukaan laut, kita dapat melihat bangunan nan merupakan bekas kerajaan peninggalan dari Dewi Rengganis.