Jenis-Jenis Permainan Berpakaian dan Berdandan
Sifat wanita nan suka berpakaian latif dan berdandan dapat menjadi sarana dan sumber ide buat menciptakan suatu permainan nan lucu dan menarik, yaitu permainan berpakaian dan berdandan . Permainan berpakaian dan berdandan ini tak hanya boleh dilakukan oleh kaum perempuan, tetapi laki-laki juga dapat memainkannya, atau dapat juga dimainkan secara bersama-sama.
Dan sebab sekadar buat menciptakan suasana nan ceria dan gembira, permainan berpakaian dan berdandan ala perempuan ini juga tak digunakan buat menciptakan suatu prestasi atau hal-hal lain nan bersifat serius. Permainan ini lebih sering diadakan buat merayakan suatu peristiwa nan dianggap penting.
Di Indonesia sendiri, permainan tersebut sering dijadikan sebagai ajang perlombaan dalam rangka memperingati hari ulang tahun kemerdekaan negeri ini pada tujuh belas Agustus. Selain buat menciptakan suasana nan riang dan gembira, permainan berpakaian dan berdandan ini secara langsung atau tak langsung juga memberi imbas lain, terutama masalah interaksi sosial.
Jika diadakan di suatu wilayah atau kampung, dipastikan, baik peserta dan penonton, akan saling melakukan hubungan atau komunikasi. Hal ini tentu akan membuat interaksi antara tetangga akan menjadi lebih hangat dan akrab.
Keuntungan lainnya, jika dihubungkan dengan masalah kesehatan, permainan ini juga punya pengaruh nan cukup besar. Karena dapat menciptakan suasana nan riang, permainan ini akan membuat orang jauh dari stres nan mungkin sedang melandanya. Sebab, jika dilanda stres nan berkepanjangan, akan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh atau fisik.
Jenis-Jenis Permainan Berpakaian dan Berdandan
Meski hanya berdandan dan berpakaian, namun permainan nan sebenarnya sangat sederhana ini dapat dikembangkan menjadi beberapa jenis. Semua dapat dimainkan secara perseorangan atau berkelompok. Berikut ini ada beberapa contoh permainan berpakaian dan berdandan nan dapat dijadikan sebagai sumber ide buat menciptakan jenis permainan nan lain.
1. Berdandan tanpa kaca rias
Permainan jenis ini sudah sering diselenggarakan. Peserta nan ikut perlombaan harus merias wajahnya sendiri tanpa menggunakan kaca rias. Hal ini niscaya akan menimbulkan kehebohan tersendiri sebab masing-masing peserta tak dapat mengontrol ketebalan lipstik nan akan dipakai atau penggunaan rona nan cocok. Demikian pula dengan aneka jenis make up nan dioleskan atau disapukan pada wajah.
Kejadian nan sama juga terjadi ketika mau menata rambut menggunakan sisir. Hasil akhir nan sering terjadi ialah peserta nan merias dirinya tersebut bukan membuat dirinya tampil cantik, namun justru membuat wajahnya menjadi awut-awutan tak keruan.
2. Laki-laki merias wajahnya sendiri
Sebagaimana kita ketahui, hampir semua alat rias buat paras selalu digunakan oleh kaum perempuan. Namun, bagaimana jadinya jika laki-laki nan disuruh merias wajahnya sendiri, seperti layaknya perempuan nan sedang berdandan?
Pasti acara permainan berpakaian dan berdandan ini akan mengundang banyak tawa. Apalagi jika laki-laki tersebut juga diharuskan mengenakan baju perempuan, seperti rok atau pakaian kebaya, lengkap dengan kain jarik dan selendangnya. Tentu akan semakin membuat heboh permainan ini.
3. Laki-laki bergaya perempuan
Jenis permainan nomor dua dapat terus dikembangkan lagi. Setelah disuruh merias wajahnya dan berdandan dengan menggunakan baju wanita, laki-laki nan ikut perlombaan dapat diminta lagi buat berjalan dan bergaya seperti perempuan di atas panggung.
Setelah berada di atas panggung, penonton maupun juri dapat memberi suatu pertanyaan nan harus dijawab oleh peserta. Dan ketika menjawab pertanyaan tersebut, juga harus menggunakan gaya perempuan ketika sedang berbicara. Dapat dibayangkan bagaimana meriahnya acara atau perlombaan ini.
4. Merias paras orang lain dengan mata tertutup
Permainan berpakaian dan berdandan lain nan juga tak kalah mengundang tawa ialah peseta lomba harus merias paras orang lain, namun dalam kondisi mata nan terpejam. Untuk menghindari terjadinya kecurangan, mata tersebut dapat ditutup dengan kain atau selendang. Setelah itu, peserta dapat merias paras orang lain nan ada di depannya sinkron dengan batas waktu nan telah ditentukan.
Hasil rias paras nan dihasilkan tentu akan membuat orang nan melihatnya tertawa terbahak-bahak. Bahkan peserta itu sendiri juga dipastikan tak akan tahan buat tak tertawa.
5. Merias paras sambil berjalan atau berlari
Ketika berdandan atau merias wajah, seseorang harus diam di loka dengan tujuan agar hasil rias nan dihasilkan dapat terlihat paripurna dan membuat tampilan wajahnya semakin cantik dan sedap dipandang mata. Namun, sebab dijadikan sebagai media buat menciptakan suatu permainan, anggaran ini dapat diubah. Peserta nan ikut perlombaan harus merias wajahnya sendiri sambil berjalan atau berlari.
Hasil rias wajahnya tentu tak akan membuat dirinya lebih cantik, melainkan menghasilkan tampilan nan amburadul dan berlepotan. Suatu pandangan nan lucu dapat tercipta dalam permainan berpakaian dan berdandan ini.
6. Merias paras sambil bergoyang dan menari
Untuk menciptakan suasana nan lebih heboh dan meriah, permainan nomor lima dapat dikembangkan lagi. Anggaran berjalan atau berlari dapat diganti dengan menari atau berjoged dengan irangan musik nan sangat populer di masyarakat, yaitu musik dangdut atau jaipongan.
Peserta nan sedang merias wajahnya tak boleh berdiam diri, namun harus terus melakukan gerakan tari atau menggoyangkan badannya, mengikuti irama musik nan sedang dimainkan. Dan, sebagaimana permainan nan lain, perlombaan berdandan sambil bergoyang ini tentu akan membuat suasana makin panas dan meriah.
7. Main sepak bola dengan dandanan wanita
Permainan berpakaian dan berdandan ini pada umumnya dilakukan oleh laki-laki. Peserta nan terdiri atas dua grup harus bermain sepak bola seperti biasanya. Namun, ketika bermain, semua peserta harus berdandan seperti perempuan dan mengenakan baju wanita juga.
Meski permainan bolanya biasa saja, tingkah laku peserta permainan ini akan membuat penonton terpingkal-pingkal. Apalagi jika dalam permainan atau perlombaan ini semua perserta tak boleh menggunakan sepatu sepakbola nan selama ini biasa dipakai buat bermain bola. Sepatu nan dipakai harus dari jenis sepatu perempuan atau sepatu jinjit. Tentu kelucuan nan sudah tercipta akan semakin menjadi-jadi.
8. Rias paras dengan tema tertentu
Untuk perlombaan nan satu ini, sebenarnya lebih bernuansakan seni rias wajah. Jadi bukan buat menciptakan suatu kelucuan. Meski demikian, bukan berarti tak dapat memunculkan suasana nan lebih meriah dan penuh dengan kegembiraan.
Setiap peserta harus merias paras temannya dengan tampilan nan semenarik dan seindah mungkin. Namun, rias paras dan badan tersebut bukan sekadar buat menghasilkan tampilan muka nan cantik. Yang terpenting justru dapat menghadirkan suatu tema nan telah ditentukan sebelumnya.
Misalnya dalam perlombaan tersebut mengambil tema estetika pantai atau laut. Maka peserta dapat menciptakan gambar atau pola nan menggambarkan susana di pantai pada paras atau bagian tubuh nan lain. Dapat saja pada bagian pipi diberi gambar ikan duyung atau udang laut, kemudian pada punggung diberi gambar ombak nan sering ditemui di pantai dan sebagainya.
Demikian pula dengan baju nan dikenakan, juga harus memakai desain atau gaya nan sesuai. Dengan demikian estetika dari dandanan paras dan badan makin terlihat sempurna.
Itulah beberapa ide permainan berpakaian dan berdandan nan telah sering atau dapat Anda tampilkan dalam suatu perayaan, seperti seremoni tujuh belasan, atau juga sebagai lomba tersendiri. Anda dapat mengambil ide permainan itu secara langsung atau mengembangkannya jadi permainan berpakaian dan berdandan nan lebih seru lagi.