Awal Mula Nano Band
Meski single perdana nan melejitkan namanya berjudul 'Sebatas Mimpi', band asal Bandung ini ternyata memiliki mimpi nan tidak berbatas. Hal ini tertulis dalam visi dan misi Nano Band dalam bermusik, yakni menulis lirik, membuat musik, menyatukan dan kemudian diracik menjadi sesuatu nan latif agar dapat disebarkan, didengar, dihayati dan dinikmati oleh siapa pun.
Visi misi Nano Band juga memuat keinginan buat memperkaya industri musik dengan sesuatu nan baru. Menyatukan antara idealisme dan kepentingan bisnis pada industri musik di Indonesia. Prosesnya hampir takberbeda seperti membuat menu kuliner nan baru dan enak, namun gizinya tetap terjaga.
Nano Band, Dari nan Takberarti
Apa artinya Nano? Nano biasa digunakan sebagai besaran ukuran nan teramat kecil, setara dengan satu meter dibagi satu milyar. Filosofi Nano Band ini sinkron dengan mimpi mereka. Nano ialah sesuatu nan kecil tapi diharapkan memberi kegunaan dan akibat besar bagi siapa saja nan mendengar lagu-lagu gubahan mereka.
Setiap mimpi selalu memiliki langkah pertama. Personel Nano Band yaitu Niyo, O-Pit dan Opix, pergi ke Jakarta dengan tujuan merealisasikan mimpi mereka itu. Ketiga personil Nano Band itu pun berjumpa Ricky FM, nan juga merupakan salah seorang personel Five Minutes. Rendezvous ini membuat Nano Band nan didirikan sejak Juni 2008 itu mulai menapaki jalan menuju mimpi mereka agar menjadi nyata.
Ricky FM bersedia menjadi produser mereka. Akhirnya, lahirlah album perdana nan bertajuk VER 1.0. Melalui single berjudul 'Sebatas Mimpi', nama Nano Band pun mulai melambung.
Gabungan antara idealisme bermusik dengan keinginan mereka buat memunculkan sesuatu nan baru di global musik, membuat Nano Band menghasilkan lagu-lagu dengan lirik menyentuh dan musik ringan didengar (easy listening).
Seperti single 'Sebatas Mimpi' milik Nano Band nan menceritakan realita kehidupan nan biasa terjadi di sekitar mereka. Lagu ini ialah satu cerita perjuangan seseorang nan mengejar pujaannya, namun bertepuk sebelah tangan. Maka wajar saja jika lagu-lagu mereka mudah diterima oleh para penikmat musik, khususnya para remaja nan sering merasa galau dalam urusan percintaan.
Album VER 1.0 berisi 10 track hasil racikan Nano Band. Setelah berhasil dengan single 'Sebatas Mimpi', Nano Band lalu meluncurkan single 'Sampai Kumati' nan juga banyak dinikmati oleh pencinta musik. Selain kedua single tersebut, ada juga 'Aku Bukan Malaikat', 'Terbanglah Cinta', 'T.M.T (Teman Makan Teman)', dan lain-lain.
Uniknya, cover album Nano Band berkonsep 'Laboratorium'. Penamaan kata laboratorium merupakan citra dari proses nan mereka jalani, yaitu racik-meracik musik menggunakan kombinasi formula gitar, keyboard, vokal, dan cinta.
Setelah dua tahun berdiri sebagai Nano Band, mereka mengeluarkan single berjudul "Teman Makan Teman". Lagu ini bercerita tentang dua orang nan sengaja bertukar pacar. Lagi-lagi, ini kisah unik nan dituangkan Nano Band ke dalam sebuah lagu.
Personil Nano Band
Nano Band memiliki tiga personel. Di posisi vokal, ialah I Nyoman Triatmaja Putra nan akrab disapa Niyo. Niyo lahir di Lampung, 1 Maret 1987. Sementara gitar dipegang oleh Novie Sofian Bey alias O-pit. O-pit berasal dari Bandung, lahir pada tanggal 20 November 1982. Taufik Hidayat atau Opix berkreasi dengan keyboard sekaligus sequencer. Penggemar Carpark North ini berasal dari Jakarta, kelahiran 11 Februari 1981.
Nano Band berdiri pada awal Juni 2008, dan mengeluarkan album perdananya nan bertajuk VER 1.0 pada tahun 2010, diproduseri oleh Ricky FM, nan juga merupakan salah satu personel Five Minutes. Sebelum berjumpa Ricky FM, Nano Band mengawali perjalanannya dengan berbagai pentas di kafe dan pentas seni. Selain itu, Nano Band juga pernah menjadi band pengisi buat iklan salah satu produk rokok.
Awal Mula Nano Band
Cerita terbentuknya Nano Band pun tak biasa. Jika kebanyakan grup band berasal dari satu kelompok orang nan memang memiliki hobi dan aktivitas nan sama, Nano Band hanya berawal dari kesukaan satu orang personil terhadap global musik, yaitu mulai dari pembuatan lirik hingga produksi rekamannya.
Ya, awalnya hanya dari hobi Opix di global recording. Setiap hari bergelut dengan studio, membuat lagu, menyusun lirik, sampai mixing dia lakukan sendiri hanya sebagai kesenangan. Melihat banyaknya karya-karya Opix (personil Nano Band) nan tak terpublikasi, teman-temannya mendorong agar karya-karyanya bisa diproduksi secara komersil.
Didukung juga dengan kebutuhannya terhadap materi buat bertahan hidup, akhirnya Opix (personel Nano Band) memberanikan diri membawa demonya kepada Ricky FM. Reaksi positif diberikan oleh Ricky FM ketika mendengar hasil rekaman demonya itu. Ricky pun tertarik buat memproses hasil karya Opix, sekaligus terkejut sebab ternyata Opix tak mempunyai band musik, termasuk mengerjakan demonya seorang diri.
Namun, kondisi ini ternyata tak menjadi halangan. Ricky FM sangat konfiden dengan materi demo nan dibawa Opix, sehingga akhirnya diputuskan buat membuka audisi vokalis band buat mengisi kekosongan formasi Nano Band.
Tapi ternyata ini tak mudah. Dari 15 orang pendaftar audisi, tak ada satu pun nan memenuhi kriteria nan diinginkan. Usaha Opix tak berhenti di sini. Dia lalu mengiklankan audisi vokalis Nano band pada beberapa situs internet. Dan muncullah Niyo, nan merespon iklan Opix di situs internet dengan mengirimkan email nan menyatakan siap buat menjalani audisi. Tidak hanya kualitas suara, tampangnya sebagai seorang vokalis cukup menjual.
Setelah mendapatkan vokalis, menemukan personel Nano Band lainnya tak begitu sulit. Sehingga pada awal masanya, Nano Band memiliki empat orang personil, yaiu vokalis, gitaris, keyboardis, dan drummer. Namun, sang drummer kemudian mengundurkan diri sebab sudah memiliki band recording lain sebelumnya.
Setelah itu, dimulailah perjuangan Nano Band nan kini memiliki tiga personil pada posisi vokal, gitar, dan keyboard. Taaruf dan penyatuan ketiga personel ini terjadi hanya dalam dua bulan. Kemudian mereka langsung menandatangani kontrak dengan Pelangi Record dan mulai mengerjakan proyek-proyeknya.
Nano Band nan secara resmi terbentuk pada juni 2008 dengan genre musik Pop-Indie, pada tahun 2010 mengeluarkan album perdana bertajuk VER 1.0, dengan single berjudul 'Sebatas Mimpi'. Sambutan hangat mereka dapatkan dari pencinta musik di tanah air. Layout cover bertema Laboratorium pada album VER 1.0 benar-benar menggambarkan bagaimana kisah penyatuan tiga personel Nano Band, nan awalnya terpisah satu sama lain, disatukan dengan komposisi nan tepat, sehingga menghasilkan musik sebagaimana mereka cita-citakan.
Mimpi dan Komitmen Nano Band
Jika sebuah grup musik selalu terkenal dengan kesolidan timnya, lantas bagaimana dapat Nano Band bisa bertahan dengan personel nan bahkan tak saling mengenal sebelumnya? Dapat saja karena setiap personil punya ikatan emosional nan berbeda-beda. Dapat berupa hobi, kesenangan, kecenderungan minat, atau pun kenangan kebersamaan. Dan bagi Nano Band, nan mempertahankan eksistensi mereka ialah sebuah komitmen.
Komitmen awal pembentukan Nano Band ialah membentuk sebuah band nan bisa memberi rona lain bagi global musik Indonesia. Menggabungkan antara idealisme dan mimpi-mimpi mereka. Selebihnya, keterikatan maupun chemistry antar personil band bisa terbentuk dengan sendirinya.
Benarkah? Kita akan lihat bagaimana Nano Band dalam beberapa tahun ke depan. Racikan lirik dan musik nan latif bisa disebarkan, didengar, dan dihayati dan dinikmati, seperti apa nan mereka cita-citakan. Jika mimpi Nano Band memang sahih tak berbatas, maka pastinya eksistensi mereka akan tetap terjaga dan senantiasa mewarnai global musik Indonesia.