Permainan Balap Karung

Permainan Balap Karung

Indonesia terpisah oleh lautan, danau, dan sungai. Setiap wilayah tersebut memiliki budaya nan berbeda. Jangankan beda pulau, beda desa nan dipisahkan oleh sungai kecil saja mempunyai adat istiadat nan berbeda. Tidak mengherankan kalau bangsa ini mempunyai banyak jenis permainan.

Permainan mulai dari permainan spesifik buat anak-anak hingga permainan nan membutuhkan stamina dan persiapan mental, materi, dan spiritual nan kuat seperti dalam permainan balap sapi di Padang dan karapan sapi di Madura.

Permainan balap sapi nan ada di Padang diadakan dalam rangka merayakan panen padi. Sapi nan digunakan ialah sapi-sapi nan biasa dipakai buat menggarap dan membajak sawah. Sedangkan permainan balap sapi nan terkenal dengan karapan sapi nan ada di Madura, dipersiapkan dengan lebih matang dan penuh strategi.



Lebih Jauh dengan Permainan Balap Sapi

Permainan balap sapi nan ada di Padang berbeda cara dan aturannya. Kalau permainan balap sapi di Padang dilakukan di sawah nan berlumpur. Sedangkan karapan sapi nan ada di Madura, dilakukan di lapangan terbuka. Permainan balap sapi nan ada di Padang dan karapan sapi nan ada di Madura sama-sama menggunakan pijakan kaki. Tapi pijakan nan ada di permainan balap sapi di Padang agak berbeda nan nan ada di Madura.

Di Madura, joki nan menaiki pijakan tersebut masih dapat memegang kendali dengan satu tangan dan tangan satunya memecut pantat sapi. Sedangkan dalam permainan balap sapi di Padang, joki berdiri dipijakan antara dua sapi tapi tangan joki memegang buntut sapi. Joki dipandang hebat kalau mampu memegang butut sapi hingga batas nan telah ditentukan.

Permainan balap sapi nan ada di Padang ini tak berhadiah super besar seperti nan ada di Madura. Kemampuan joki dianggap sebagai simbol keperkasaan seorang laki-laki. Keceriaan dan kemeriahan permainan balap sapi ditentukan oleh kelucuan nan tercipta ketika misalnya, seorang joki terjatuh dan tidak sanggup memegang butut sapi hingga batas nan ada di ujung arena. Sedangkan dalam karapan sapi di Madura, hadiahnya dapat sangat luar biasa. Uang ratusan juta rupiah dapat dibawa pulang oleh sapi nan menang.

Perawatan sapi buat karapanpun luar biasa. Bahkan ada ritual spesifik agar sapi nan akan bertanding memiliki kekuatan nan luar biasa. Sapi nan dipertandingkan dapat 3 pasang sekali jalan. Permainan balap tradisional ini telah menarik minat banyak pelancong nan datang ke Madura. Pemenang selain bisa piala bahkan dari Presiden, pun harga sapi dapat mencapai ratusan juta rupiah. Dahsyat! Luar biasa.



Permainan Balap Enggrang

Mungkin tak banyak lagi anak muda nan tahu dengan permainan balap enggrang ini. Permainan balap di internet telah membuat permainan balap enggrang ini tersisih dari peradaban lingkar mainan anak-anak modern. Ditambah lagi bambu nan menjadi media primer permainan balap enggrang ini sudah sulit ditemukan di wilayah perkotaan.

Tidak mengherankan kalau ada satu anak saja nan unjuk gigi bermain enggrang di satu perumahan nan ada di tengah kota, anak-anak nan lain niscaya merasa takjub dan ingin mencoba. Sayangnya sporadis ada pertunjukkan main enggrang di pusat-pusat kota atau di mal-mal.

Tidak mudah buat dapat naik enggrang. Dibutuhkan ekuilibrium dan ketangguhan stamina pemainnya. Oleh sebab itu, bermain enggrang butuh latihan nan teratur dan tahu bagaimana memegangnya agar buluh bambu tak menyakiti tangan. Rasa takutpun harus ditekan agar jalannya enggrang dapat cukup paripurna dan tak mudah jatuh.

Permainan balap enggrang bagi nan sudah mahir dapat menjadi tontonan nan sangat menarik. Memang tak ada hadiah sebesar hadiah nan disediakan bagi karapan sapi di Madura. Tapi permainan balap enggrang ini akan mampu memberikan pengalaman baru nan menyenangkan bagi masa kecil seseorang.

Keseimbangan tubuh nan dibutuhkan dalam permainan balap enggrang bisa berdampak kepada keimbangan tubuh ketika seorang anak akan main sepatu roda atau main skateboad sekalipun. Dibutuhkan komitmen nan kuat dari pihak nan berwenang dan berkepentingan dalam hal ini, orang tua, sekolah, dan masyarakat buat membantu memperkenalkan permainan enggrang kepada anak-anak Indonesia.

Akan sangat disayangkan apabila permainan balap enggrang nan sangat mengasyikan tersebut sampai hilang dimakan zaman. Selain ekuilibrium tubuh, kebersamaan dan keterampilan membuat enggrang juga dapat menjadi satu seni nan mampu membuat anak terbebas dari rasa galau tidak memiliki aktivitas tertentu.



Permainan Balap Karung

Bila dahulu permainan balap karung ialah salah satu mata lomba dalam tujuh belasan, sekarang sudah beberapa tahun ini sudah agak sporadis terdengar kehebohan permainan balap karung ini. Mungkin saja sudah beberapa tahun tanggal 17 Agustus bertepatan dengan bulan kudus Ramadhan.

Mungkin saja ibadah puasa ini membuat banyak orang terutama panitia lomba agak mengurangi aktivitas nan menggunakan fisik. Pertandingan dan lomba nan diadakan buat memeriahkan kemerdekaan Indonesia itu lebih diutamakan nan bersifat lebih ke kemampuan otak.

Yang mengadakan permainan balap karung ini malahan pihak kedutaan asing nan ada di Indonesia. Mereka merasa bahwa permainan balap karung itu unik dan seru sekali. Karung nan dipakai biasanya karung beras ukuran 50 kg. Karung tersebut dapat digunakan oleh anak usia 8- 12 tahun.

Untuk anak usia di bawah usia 8 tahun ditakutkan ukuran karung terlalu besar. Tapi kalau badan anak cukup besar dan tinggi, tak menjadi persoalan bila sang anak ingin ikut dalam permainan balap karung ini.
Permainan balap karung tersebut cukup mudah. Sekali jalan dapat 10 peserta. Apalagi kalau lapangan nan dipakai mempunyai lebar nan cukup dan karung nan ada juga pas buat peserta 10 orang sekali jalan.

Panjang lintasan paling jauh 20 meter. Jangan terlalu jauh sebab kalau terlalu jauh, ditakutkan banyak peserta nan kelelahan. Padahal biasanya dalam merayakan kemerdekaan Indonesia itu, perlombaan nan diadakan cukup banyak dan satu orang peserta dapat mengikuti beberapa mata lomba.

Hadiah buat permainan balap karung ini cukup beragam. Bagi panitia nan cukup dana, hadiahnya bahkan sebuah sepeda BMX dan seperangkat alat sekolah lengkap nan merupakan pemberian sponsor. Tapi bagi panitia nan tak mendapatkan sponsor nan banyak, hadiah nan disediakan biasanya sebungkus makanan kecil majemuk rupa.

Bagi anak-anak, hadiah itu terkadnag tak penting. Arti sebuah keikutsertaan dalam sebuah perlombaan apalagi balap karung ialah sesuatu hal nan nantinya akan dikenang sebagai hal latif nan terjadi di masa kecilnya.



Permainan Balap Kelereng dalam Sendok

Permainan balap satunya nan juga sering ada di kemeriahan seremoni kemerdekaan Indonesia ialah balap kelereng dalam sendok. Sebelum permainan balap kelereng dalam sendok ini diadakan, para orang tua biasanya sibuk mencari sendok makan tipis nan ringan agar gigi anak mereka nan akan ikut lomba tak akan menderita ngilu dampak menggigit sendok terlalu lama.

Permainan balap kelereng dalam sendok ini biasanya diadakan sekali jalan. Anak nan mampu menyentuh garis finish dengan kelereng nan masih utuh di sendok ialah pemenangnya. Kemeriahan permainan balap sendok ini ialah ketika kelereng jatuh.

Kalau kelereng jatuh dari sendok, itu artinya peserta gagal. Kalaupun tak ada peserta nan sampai ke garis finish dengan kelereng nan masih berada di sendok, biasanya panitia akan memilih peserta nan paling dekat ke garis finish sebagai pemenangnya.