Popularitas dan Kritik terhadap Safari Browser
Safari browser ialah pelaksanaan penjelajahan internet nan dikembangkan oleh Apple. Browser ini tercakup dalam sistem operasi Mac OS X dan iOS. Safari pertama kali dirilis pada 7 Januari 2003 dalam bentuk beta. Saat itu, pelaksanaan Safari hanya bisa digunakan buat sistem operasi OS X. Dalam perkembangannya mulai dari sistem operasi Mac OS X v10.3, Safari dijadikan pelaksanaan browser primer buat Apple.
Selanjutnya, dirilislah Safari nan kompatibel buat sistem operasi Windows pada tahun 2007. Safari buat Windows ini dapat digunakan dalam sistem operasi Windows XP, Windows Vista, dan Windows 7. Sayangnya pelaksanaan Safari buat Windows ini tak berkembang seperti Safari buat Apple. Simak pembahasan di bawah ini buat mendapatkan informasi lebih dalam mengenai Safari browser.
Perkembangan Awal Safari Browser: Dari Safari 1 hingga Safari 3
Hingga tahun 1997, komputer Apple Macintosh hanya menggunakan pelaksanaan browser Cyberdog dan Netscape Navigator. Beberapa lama kemudian muncul browser Internet Explorer buat Mac OS 8.1 dan seterusnya, nan merupakan bagian dari persetujuan antara Apple dan Microsoft. Dalam masa tersebut, beberapa versi Internet Explorer buat Apple dirilis. Ini terjadi hingga tahun 2003, ketika Safari 1 diluncurkan.
1. Safari 1
Pada awal tahun 2003, Steve Jobs mengumumkan bahwa Apple telah mengembangkan pelaksanaan penjelajah internetnya sendiri nan diberi nama Safari. Tanggal 7 Januari 2003 Safari versi beta pun dirilis. Selanjutnya beberapa versi beta lainnya dari Safari mulai bermunculan satu per satu. Perlahan-lahan fungsi Internet Explorer sebagai pelaksanaan browser primer Apple tergantikan oleh Safari 1.
2. Safari 2
Pada bulan April 2005, para pengembang Safari di Apple mendokumentasikan penelitiannya dalam memperbaiki bugs-bugs eksklusif dalam Safari. Ini memungkinkan terciptanya versi Safari baru nan lebih nyaman digunakan tanpa terganggu bugs. Akhirnya pada 27 April 2005 itulah dikembangkan Safari 2 nan lolos uji pengembangan oleh Web Standards Project.
Safari 2 pertama kali muncul pada sistem operasi Mac OS X v.10.4. Meski telah diluncurkan dan lolos uji pengembangan, Apple terus mengembangkan Safari 2 sehingga muncul beberapa versi tersendiri dari Safari ini. Di antaranya ialah Safari versi 2.0.2 nan dirilis pada 31 Oktober 2005 dan Safari 2.0.4 nan dirilis pada 10 Januari 2006.
3. Safari 3
Pada 9 Januari 2007, Steve Jobs mengumumkan dirilisnya iPhone, nan dilengkapi dengan Safari versi mobile sebagai pelaksanaan penjelajah internetnya. Beberapa bulan kemudian Apple melakukan pengembangan Safari nan dapat digunakan dalam sistem operasi Windows. Safari ini dinamai Safari 3. Safari 3 tak hanya dapat digunakan di sistem operasi Mac OS X v10.5, tetapi juga di Windows XP dan Windows Vista.
Safari 3 dikembangkan setelah Steve Jobs dan para karyawan Apple melakukan penelitian dan survey lengkap tentang pelaksanaan browser nan paling tepat dan nyaman buat Windows. Dengan penelitian lengkap tersebut Steve Jobs mampu mengklaim bahwa Safari 3 ialah browser paling cepat bagi Windows.
Ternyata memang demikian adanya, dibandingkan Internet Explorer 7 dan Mozilla Firefox, Safari 3 mampu menjelajah internet dengan lebih cepat; meskipun disparitas kecepatan di antara ketiga tak signifikan alias tak terlalu besar.
Safari 3 nan masih berbentuk versi beta ini rupanya mengalami beberapa masalah bagi Windows, terutama terkait masalah bugs. Untuk itu versi-versi pemugaran dan pengembangan dirilis, mulai dari Safari versi 3.0.1 hingga beberapa versi lainnya. Versi terakhir dari Safari 3 ialah Safari 3.2.3 nan dirilis pada 12 Mei 2009 silam.
Perkembangan Lanjutan Safari Browser: Dari Safari 4 hingga Safari 6
Tidak berhenti sampai Safari versi 3, Safari browser terus dikembangkan hingga versi 6 buat menjadi pelaksanaan penjelajah internet nan paripurna baik buat Apple maupun Windows; versi PC maupun mobile. Inilah versi-versi Safari selanjutnya.
1. Safari 4
Pada bulan Juni 2008, tim pengembang WebKit merilis SquirrelFish, sebuah engine JavaScript baru nan mampu meningkatkan kecepatan Safari dalam membaca scripts secara maksimal. Safari nan dilengkapi dengan SquirrelFish ini ialah Safari versi 4, nan dirilis di bulan nan sama. Engine ini secara signifikan mampu mempercepat kinerja Safari 4.
Beberapa fitur lain juga mewarnai Safari 4, sehingga versi Safari ini terlihat menarik dan lebih memudahkan penggunanya. Misalnya fitur Tabs nan terletak di bagian atas layar, seperti pada penjelajah internet Google Chrome.
Sementara itu desain Safari 4 dibuat mengikuti sistem operasinya, Safari 4 buat Windows menggunakan tema desain Windows klasik sedangkan buat Apple menggunakan desain spesifik nan sesuai. Beberapa versi lanjutan dari Safari 4 pun diluncurkan, seperti Safari 4.0.1 hingga Safari 4.0.4.
2. Safari 5
Apple merilis Safari 5 pada pertengahan tahun 2012. Safari ini dilengkapi fitur pembacaan artikel online tanpa gangguan dan performa yang—tentu saja—lebih baik dari Safari versi-versi selanjutnya. Safari 5 lebih nyaman dan kondusif digunakan sebab memiliki fitur secure browsing. Dalam perkembangannya, Apple mengembangkan Safari 5.1 buat sistem operasi Windows dan Mac; keduanya lengkap dengan performa maksimal sehingga penjelajahan internet menjadi lebih cepat.
3. Safari 6
Safari 6 awalnya dinamai Safari 5.2 sebelum Apple memutuskan pergantian namanya. Safari 6 dirilis pada 25 Juli 2012, bertepatan dengan dirilisnya OS X Mountain Lion. Dapat dibilang Safari 6 merupakan browser tertentu buat Mountain Lion. Pasalnya, tak seperti versi-versi sebelumnya, versi Safari 6 hanya ditanam di OS X Mountain Lion dan tidak dapat diunduh secara bebas di situs resmi Apple ataupun sumber lain. Selain itu Safari 6 juga tak merilis versi spesifik buat OS X maupun Windows.
Popularitas dan Kritik terhadap Safari Browser
Meski cukup nyaman digunakan, rupanya Safari Browser masih kalah populer dibandingkan Google Chrome, Internet Explorer, dan Mozilla Firefox. Sebuah data di Wikipedia (September 2012) menunjukkan bahwa peringkat pertama browser nan paling banyak digunakan ditempati oleh Google Chrome (29,03%), diikuti oleh Internet Explorer (22,54%), dan Mozilla Firefox (19,26%). Safari menduduki peringkat keempat dengan persentase 15,59. Sebagian kecil pengguna internet lainnya menggunakan Android (4,59%) dan Opera (4,53%).
Untuk meningkatkan popularitasnya, suatu taktik promosi kontroversial sempat digunakan oleh Apple. Dahulu, pembaruan otomatis software Apple (Apple Software Update) mencakup pembaruan (atau penginstalan) browser Safari meskipun komputer terkait tak menggunakan Safari sebelumnya. Praktik promosi nan terkesan memaksakan penggunaan Safari ini sempat dikritik oleh pihak Mozilla sebab dianggap tak etis. Akhirnya praktik ini dihentikan.
Safari pun sempat diketahui bermasalah dalam menghalangi URL-URL nan diduga mengandung malware. Data tahun 2011 menyatakan bahwa Safari hanya mampu mem-blocking 13% URL ber-malware, sama halnya dengan Google Chrome dan Mozilla Firefox. Sementara itu Internet Explorer 9 rupanya mampu memberikan keamanan ekstra bagi penggunanya dengan kemampuan mem-blocking 92% situs ber-malware.
Terkait izin penginstalan pada software license agreement, Safari buat Windows sempat bermasalah. Pasalnya, license-nya menyatakan bahwa proses instalasi hanya dapat dilakukan pada komputer berlabel Apple.
Hal tersebut tentu tidak mungkin bagi sebagian besar PC dengan sistem operasi Windows; kecuali bagi komputer Mac nan diisi sistem operasi Windows. Namun setelah beberapa kali pemugaran akhirnya software license agreement ini tidak lagi bermasalah bagi para pengguna Safari buat Windows.
Demikianlah informasi seputar pelaksanaan penjelajah internet protesis Apple, Safari browser. Semoga pengetahuan tentang sejarah, perkembangan, popularitas, dan kritik terhadap penjelajah internet Safari ini mampu memperluas wawasan Anda dalam perkembangan global teknologi, informasi, dan komunikasi.