Pedoman Pemotretan bagi Pemula
Menantang Matahari
Salah satu pantangan bagi fotografer ialah memotret obyek dalam posisi menantang matahari. Mungkin tips fotografi buat pemula semacam ini pernah Anda dengar.
Namun tidak ada salahnya buat sekedar mengingatkan bahwa membidik obyek dengan posisi kamera menghadap matahari mengandung banyak kelemahan. Diantaranya obyek terlihat gelap, sehingga ketika dilihat hasilnya juga hanya berupa rona hitam.
Fungsi kamera tidak ubahnya dengan mata kita. Kalau kita dengan mata telanjang saja tak mampu menatap matahari, begitu juga dengan posisi kamera saat memotret menghadap matahari.
Selain itu, terpaan sinar ultraviolet dari matahari nan mengenai lensa kamera dalam waktu nisbi lama juga bisa menyebabkan kerusakan kamera. Karena itu sebaiknya hindari menantang matahari. Kecuali kalau Anda sudah cukup pintar buat membuat imbas tertentu, dapat saja hal itu dilakukan.
Garis Horisontal
Tips fotografi buat pemula nan lain ialah dengan memperhatikan garis horisiontal saat memotret. Garis horizontal, ada juga nan menyebut dengan istilah garis khatulistiwa, merupakan garis nan terbentuk antara kamera dengan titik tengah obyek.
Garis ini krusial diperhatikan saat memotret agar hasilnya terlihat proporsional. Karena itu saat memotret, pastilah terlebih dahulu posisi Anda tak lebih rendah atau lebih tinggi dari pada obyek nan akan Anda potret.
Komposisi horizontal semacam ini biasanya dikenal di global arsitektur sebagai titik perspektif. Dengan dua titik nan horizontal ini, maka obyek akan tampil seara seimbang dan proporsional. Apabila kita memotret dalam posisi lebih rendah dari titik obyek, maka kita telah menempatkan obyek sebagai sesuatu nan besar, agung, mewah, dan lebih besar.
Sebaliknya, saat kita mengambil foto dengan posisi lebih tinggi dari obyek, maka sesungguhnya kita telah menempatkan obyek sebagai sesuatu nan lebih rendah, hina, kecil, dan berbagai nilai nan nan sejenisnya.
Sebuah rumah nan kita foto dari atas menara, maka rumah akan terlihat kecil dan tidak ternilai. Karena itu, pertimbangkan posisi sebelum memotret sebab akan menghasilkan pencitraan dan juga penafsiran nan berbeda, meski obyeknya sama.
Pedoman Pemotretan bagi Pemula
Potret lebih dekat ke Point Of Interest (POI, fokus primer dalam foto)
Setiap kali Anda melihat objek, bergeraklah lebih mendekat (bisa juga dengan menggunakan zoom) agar frame atau foto terlihat terisi penuh oleh objek nan ingin Anda fokuskan, jangan meninggalkan banyak ruang kosong dalam frame atau foto Anda sebab akan terlihat tak menarik oleh orang lain dan objeknya terlihat tak detail.
Potret dengan cepat buat menangkap momen
Jangan sampai terlalu lama dalam melakukan pengaturan pada kamera sebab Anda dapat kehilangan momen nan bagus pada objek Anda, lakukan pemotretan sesegera mungkin dan secepat mungkin. Anda tak usah risi tentang pengambilan gambar nan terlalu banyak sebab gambar nan tak bagus nantinya dapat dihapus.
Hati-hati dalam mengkomposisi objek dalam foto
Jika Anda ingin mengkomersilkan foto Anda, lakukan segala usaha terhadap foto Anda agar komposisi objek terlihat seimbang dan latif sebab orang-orang lebih banyak merespon foto nan memiliki semua elemen nan seimbang. Upayakan foto mengarahkan mata menuju objek nan difokuskan dengan menggunakan garis atau pola.
Selektif dalam menampilkan elemen-elemen dalam foto
Seleksi dan jauhkan elemen-elemen nan bisa mengganggu dan mengalihkan perhatian orang-orang ke objek primer sebagai fokus dari foto atau Point of Interest.
Cara nan termudah buat melakukannya ialah melakukan komposisi melalui ventilasi bidik kamera Anda, geser posisi loka Anda akan memotret buat hindari elemen-elemen nan dapat mengganggu objek primer dalam ventilasi bidik seperti adanya kabel listrik, ranting pohon nan terlihat dari samping, jari tangan Anda atau tali kamera Anda nan terlihat melalui ventilasi bidik.
Cara lain buat menyeleksi elemen-elemen dalam foto yaitu dengan melakukan foto editing dengan menggunakan software eksklusif buat menghilangkan elemen-elemen nan mengganggu estetika foto Anda.
Fokus pada objek
Lakukan latihan memotret dengan menggunakan Aperture nan berbeda dan periksa hasil foto tersebut buat mempelajari bagaimana Depth-of-Field (DoF, kedalaman fokus foto) mempengaruhi hasil pemotretan Anda.
Anda akan menemukan bahwa Depth-of-Field nan lebih kecil atau sempit (f-stop lebih kecil, misal f2.8) menghasilkan foto nan semua fokusnya tertuju pada objek Anda dan background nya akan terlihat blur, teknik foto ini cocok digunakan buat memotret anak Anda, binatang kesayangan Anda, foto model, dll.
Sedangkan buat Depth-of-Field nan lebih besar (f-stop lebih besar, misal f22) akan menghasilkan foto dengan fokus ke semua area nan terlihat dalam ventilasi bidik, teknik ini cocok digunakan buat memotret pemandangan.
Bereksperimen dengan Shutter Speed
Salah satu aspek nan paling dasar dan menyenangkan dalam global fotografi ialah bahwa Anda memiliki kemampuan buat memperlambat kurun waktu atau menangkap objek sepersekian detik.
Gunakan teknik Shutter Speed nan lambat dan tripod buat membuat foto nan cantik dari genre sungai atau teknik Shutter Speed nan cepat (1/500 keatas) buat menangkap objek nan bergerak.
Perhatikan arah sumber cahaya
Perhatikan posisi matahari buat melihat dengan jenis cahaya nan Anda gunakan memotret. Jika Anda ingin menghasilkan foto siluet lakukan pemotretan dengan posisi matahari berada dibelakang objek, sebaliknya jika Anda ingin cahaya fokus pada objek maka lakukan pemotretan dengan posisi matahari berada didepan atau disamping objek.
Selain cahaya dari matahari, cahaya bisa dibuat dengan menggunakan lampu dan penggunaan lampu ini lebih fleksibel dalam menentukan arah datangnya cahaya sehingga bisa menghasilkan foto nan lebih bagus.
Perhatikan cuaca
Lihat situasi diluar rumah dan putuskan apakah Anda ingin memiliki background langit dalam foto atau tidak. Jika mendung, hindari sebisa mungkin langit tak tertangkap oleh kamera Anda dan hindari menjadi background foto Anda. Ketika hari cerah, lakukanlah pemotretan dengan menempatkan langit sebagai salah satu elemen dalam foto Anda.
Jika kamera Anda memungkinkan buat penggunaan filter, gunakanlah filter Polarizer. Hal ini akan membantu Anda membuat langit menjadi lebih biru, kaya rona paradoksal dan imbas latif lainnya.
Gunakan Mode kamera nan cocok untuk Anda
Setiap kamera terdapat beberapa Mode pemotretan, jangan hanya terpaku buat menggunakan Mode "AUTO" atau "Program" nan serba otomatis sebab akan menghasilkan foto nan kadang-kadang tak sinkron dengan nan Anda inginkan.
Gunakanlah Mode nan semi otomatis (seperti Aperture Priority; Av, Shutter Speed Priority; Tv, dll) agar Anda dapat mengontrol setting-an eksklusif buat mendapatkan foto nan lebih latif dan sinkron dengan keinginan Anda.
Berani dalam memotret
Jangan biarkan diri Anda merasa takut akan resiko dalam memotret objek apapun sebab hal tersebut akan mematikan kreatifitas Anda dalam memotret buat mendapatkan foto nan mengagumkan.
Demikianlah beberapa tips fotografi buat pemula nan sangat krusial dan harus diperhatikan.