Tips Belajar Memotret dengan Kamera Lomo

Tips Belajar Memotret dengan Kamera Lomo

Semakin tua usia, semakin antik. Begitu kira-kira ungkapan pas buat menggabarkan sosok unik kamera lomo. Kamera analog jadul asal Rusia ini, terbilang masih tetap eksis dan banyak diminati pecinta lomografi dari generasi muda. Belajar memotret dengan kamera lomo ini pun gampang-gampang susah. Lomografi ialah kenyataan memotret nan dianggap menabrak segala anggaran rumit fotografi moder dengan menggunakan kamera digital SLR. Dua pemuda di Rusia nan pertama kali menemukan benda kuno tersebut dan kembali memopulerkannya hingga generasi kini.

Ada beberapa jenis kamera lomo nan masing-masing memiliki kekhasannya sendiri. Antara lain, fish eye (mata ikan) nan bisa memberikan hasil foto Anda seolah-olah konveks atau cekung. Lalu, Oktomat nan cangkangnya warna-warni, mampu menghasilkan enam sampai dua belas gambar dalam satu kali jepretan (snap shoot). Atau, Holga dan Dyana nan tidak kalah unik dengan imbas rona mengejutkan.



Mari Belajar Memotret dengan Kamera Lomo

Banyak hasil fotografi bernilai seni tinggi nan dihasilkan dengan kamera plastik murah. Kamera-kamera tersebut memberikan rona tersendiri nan membuat foto semakin menarik dan artistik. Itulah keunggulan dari lomografi, kamera nan murah bisa menciptakan foto artistik. Memotret dengan kamera lomo dapat menjadi aktivitas nan menyenangkan. Bagi Anda nan baru akan belajar lomografi, jangan risi mengalami kesulitan, inilah beberapa pedoman belajar dan mulai memotret menggunakan kamera lomo:



1. Pilih kamera

Beda kamera lomo, beda pula hasil foto nan akan didapatkan. Untuk melihat hasil jepretan setiap jenis kamera, cobalah melakukan riset kecil-kecilan di global maya. Di internet, banyak lembaga komunitas pecinta lomografi dari dalam dan luar negeri. Mereka biasanya berbagi hasil jepretan mereka di forum-forum tersebut sehingga Anda dapat melihat-lihatnya di sana. Sebagai rekomendasi, kamera lomo jenis Lomo LC-A dapat menjadi pilihan Anda. Hasil fotonya memuaskan dan lebih jelas dibandingkan jenis-jenis kamera lomo lain. Selain Lomo LC-A, Anda juga dapat mencoba Diani Mini, sebuah kamera lomo kecil nan tepat bagi Anda nan menginginkan kamera kecil berharga ekonomis.



2. Membeli rol film

Ya, kamera manual bergaya vintage ini masih memerlukan rol film buat bisa menghasilkan foto. Bagi pemula, sebaiknya jangan terburu-buru memutuskan buat membeli rol film mahal. Ini sebab ada kemungkinan Anda harus banyak bereksperimen dan gagal menghasilkan foto nan bagus saat sedang belajar memotret. Pilih saja rol film biasa. Untuk memulai belajar, rol film dengan ISO 400 ialah pilihan tepat, sebab ia bisa bekerja dengan baik di tempat-tempat nan kurang cahaya. Jika Anda menginginkan foto nan berwarna biasa saja, gunakan rol film berwarna. Adapun jika Anda menginginkan foto nan warnanya jelas dan cerah, coba otak-atik rol film Anda dengan bahan-bahan kimia tertentu. Jika Anda kreatif, hasil foto nan unik dan artistik mudah didapat.



3. Mulai mengambil gambar

Ambillah foto dari sudut nan Anda anggap paling baik. Berbeda letak objek, berbeda sudut nan diperlukan. Namun para pecinta lomografi umumnya suka memotret dari pinggul, buat mendapatkan hasil nan bagus. Saat memotret, jangan banyak berpikir, langsung saja "jepret-jepret". Dalam banyak kasus, foto nan bagus justru dihasilkan secara tak sengaja.



4. Mencetak atau scanning rol film

Setelah rol film habis digunakan, bawa ke laboratorium foto buat diproses. Jika Anda ingin hasil foto berbentuk hard file alias lembaran-lembaran di atas kertas foto, cetak saja langsung rol film tersebut. Namun jika Anda ingin menyimpan fotonya dalam bentuk digital, cobalah melakukan scan-roll. Petugas laboratorium akan men- scanning rol film Anda sehingga foto nan dihasilkan berbentuk data komputer. Kelebihan scan-roll ialah data foto Anda dapat dengan mudah dibagikan ke situs-situs fotografi dan lembaga komunitas pecinta lomografi di global maya.



Belajar Memotret dengan Lomography Colorsplash

Lomography Colorsplash ialah alat flash eksternal dari kamera lomo. Ini ialah alat nan cocok digunakan buat mengubah foto biasa menjadi foto berwara unik. Karena lomo ialah kamera manual tanpa mesin, tidak ada fitur flash di dalamnya. Maka perlu bagi Anda buat menggunakan Lomography Colorsplash jika ingin rona unik pada foto. Hasil nan didapatkan saat menggunakan flash ini ialah objek foto nan terletak dekat kamera akan memiliki rona sedangkan latar belakangnya tak berwarna. Unik dan artistik bukan? Inilah pedoman belajar menggunakan Lomography Colorsplash.

  1. Masukkan baterai berukuran AA ke dalam wadah baterai flash dengan menggeser epilog nan terletak di sebelah kiri flash. Tutup kembali dengan kedap setelah baterai terpasang dengan baik.

  2. Pasangkan kaki di bagian bawah flash ke tempelan bantalan nan ada di bagian atas kamera lomo Anda. Pastikan flash terpasang kencang.

  3. Tekan tombol charge di sisi atas flash lalu dengarkan bunyi deru mesin di dalamnya. Bunyi tersebut menandakan flash di- charge dengan baik.

  4. Tunggu sampai muncul cahaya hijau. Cahaya hijau ini menandakan flash sudah selesai di- charge dan siap digunakan.

  5. Pilih objek foto lalu tekan tombol buat memotret di kamera lomo Anda. Saat memotret, flash akan menyala dan menghasilkan cahaya spesifik nan mewarnai foto Anda secara unik.



Tips Belajar Memotret dengan Kamera Lomo

Belajar memotret menggunakan kamera lomo tak sulit, asalkan Anda memiliki kreativitas tanpa batas dan kemampuan mengoperasikan kamera tersebut. Berikut ini beberapa tips agar hasil jepretan kamera lomo makin ciamik.

  1. Sedia lomo sebelum pulang. Biasakan selalu membawa kamera lomo kesayangan Anda ke mana pun pergi. Karena bentuknya nan nisbi lebih mungil daripada kamera digital SLR, lomo tentu tak akan banyak merepotkan. Berbagai peristiwa krusial selalu terjadi kapan dan dan di mana saja tanpa planning agenda. So, jangan dulu pulang ke rumah sebelum Anda sukses menjepret momen latif itu.

  2. Anggap lomo seperti kekasihmu. Agak nyeleneh sih, tetapi memang itulah prinsip dasar lomo. Hasil gambar nan ia berikan unik, seunik Anda memperlakukannya. Seorang ekspert lomo mengatakan lomo bukan interference, tapi a part of you , maka jadikanlah ia sebagai pendamping Anda dalam keadaan apa pun. Nikmatilah kebersamaan Anda dengan sang lomo.

  3. Jepret objek searah pinggul. Nah, jika dua prinsip dasar sebelumnya sudah Anda kuasai, maka mulai pelajari teknik memotret objek dengan kamera lomo. Sebagian senior lomografi meyakini bahwa memotret searah dengan pinggul objek. Tapi, ada juga nan mengasumsikan hip dalam istilah itu berarti si pemotret harus membungkukkan badan hingga bertumpu pada tulang pinggul ketika hendak men-shoot objek target.

  4. Secepat kilat. Lakukan teknik penjepretan dengan kamera lomo secepat mungkin. Ketika Anda telah menemukan sudut atau angle nan pas dari objek target, segeralah menekan shutter (tombol kamera lomo). Sebab, momen tak bisa terulang sama persis bahkan tak bisa diulang sama sekali. Don't think, just shoot!

  5. Percaya diri. Lomo memang bukan kamera moder secanggih kamera digital SLR. Anda nan tertarik pada proses dan surprise-surprise gambar hasil jepretan sendiri, lomo sangat pas mengidentifikasi jati diri Anda. Percaya diri, itulah nan mendasari jiwa dari sebuah karya seni. Kamera lomo dengan segala jenis dan keunikannya, telah memberikan gairah baru setiap manusia buat berekspresi. Lomo bukan fotografi kelas tinggi, tetapi ia sanggup menyajikan jati diri sebuah kamera analog lintas zaman.

Demikianlah informasi seputar belajar memotret dengan kamera lomo. Semoga bermanfaat!