Letak Kantor Pusat Koran Jawa Pos

Orang Indonesia khususnya orang Jawa, belum kenal dengan koran Jawa Pos ? Wah, apa jadinya ya? Koran Jawa Pos merupakan salah satu surat kabar harian di Indonesia. Sejak berdiri awal tahun 1949 dengan nama Djawa Post, harian ini sudah mengalami berbagai macam perubahan baik dari strukturisasi, tampilan surat kabar, hingga rubrik-rubriknya.

Di samping itu, koran Jawa Pos ini masih tetap exist sebagai surat kabar nan selalu memberikan warta teraktual nan terjadi di Indonesia. Koran ini hampir setiap hari terbit non-stop . Termasuk saat hari besar sekalipun kecuali hari Raya Idul Fitri, ini pun hanya satu hari tak terbit. Hari kedua lebaran sudah terbit kembali.

Kantor Pusat Jawa Pos sangat strategis, berada di tengah kota di ibukota Provinsi Jawa Timur, yaitu Surabaya. Tepatnya ialah gedung Graha Pena lantai 4, Jalan Ahmad Yani nomor 88. Gedung Graha Pena ini sangat luas dan bertingkat. Gedung ini juga mencakup JTv nan merupakan salah satu channel televisi nan ada di Jawa Timur.

Gedung ini beroperasi setiap hari, para karyawan akan sibuk bekerja di ruangan masing-masing dan tak menutup kemungkinan pengunjung selalu hadir. Entah kunjungan dari luar kota maupun dalam kota. Kunjungan di sini berarti kunjungan dari mereka nan ingin mengetahui bagaimana proses kerja koran ini atau sekedar ingin tahu bagaimana seluk beluk Gedung Graha Pena.

Ketika kita berkunjung sebagai orang nan ingin mengetahui bagian-bagian atau tata letak ruangan di gedung Graha Pena, kita akan dikenalkan dengan ruangan besar nan di dalamnya banyak sekat-sekat nan menjadi sebuah ruangan di mana para karyawan bekerja. Ternyata, setiap ruangan ialah loka di mana karyawan mengerjakan rubrik-rubrik pada koran ini. Maksudnya, setiap petak ruangan merupakan satu rubrik pada koran Jawa Pos.

Setiap bidang profesi niscaya memiliki peran eksklusif dalam masyarakat. Juga dengan koran ini. Peranan koran ini di kalangan masyarakat sebagai media massa di antaranya :

1. Menginformasikan kepada masyarakat berita-berita teraktual di Indonesia dan mancanegara.


2. Memberikan edukasi/ pendidikan nan mencakup segala bidang, misalnya dalam bidang teknologi, pertanian, dan lain-lain.


3. Sebagai media buat menampung aspirasi, opini, pendapat