Membuat Cerpen Sekolah Haruskah Ke Loka Wisata?
Sıapa bılang mengarang cerıta lıburan sekolah ıtu susah. Bukankah kita sangat suka bercerita pada teman. Nah, mengarang tak jauh berbeda dengan bercerita. Bedanya hanya kita menuliskannya dalam kertas.
Jika Guru Bahasa Indonesia meminta kita membuat cerita liburan sekolah pada hari menjelang liburan, mestinya kita menyambutnya dengan riang. Karena dengan cerita tersebut kita dapat mendokumentasikan suka duka kita selama liburan .
Apalagi jika kita rajin mengarang, kita dapat mengirimkan tulisan ke berbagai majalah seperti Bobo, Kompas Anak, Yunior Suara Merdeka, dan lainnya. Sudah dapat berbagi cerita, kalau dimuat bisa bingkisan atau tambahan uang saku pula.
Banyak penulis handal nan bermula dari menulis hal-hal sederhana. Berawal dari menulis cerıta lıburan sekolah misalnya. Karena dengan membiasakan diri menyukai membaca dan menulis kita akan semakin mahir mengarang.
Ayo Mulai Mengarang
Nah, tunggu apalagi, mari kita mulai membuat cerıta lıburan sekolah. Jangan bingung dari mana kita memulainya. Dari mana lagi kalau bukan dimulai dengan mengambil kertas dan polpen, atau mulai menyalakan komputer .
Di bawah ini langkah-langkah dalam membuat cerita liburan sekolah . Pada dasarnya tak ada langkah standar dalam mengarang cerita. Oleh karenanya langkah-langkah di bawah ini hanya sebagai citra saja dan dapat dikembangkan sinkron kreativitas.
1. Tentukan Loka Liburan
Tulis loka liburan nan akan kita ceritakan. Kita boleh menuliskan cerita sungguhan saat liburan. Tapi kalau liburan kita tak ke mana-mana, tak masalah. Cerıta lıburan sekolah tak harus benar-benar kira alami.
Misalnya kita bercerita tentang berlibur ke Taman Bunga Nusantara di Jawa Barat .
Contoh Judul: Mengunjungi Taman dari Berbagai Dunia
2. Buat Kerangka Cerita
Kerangka cerita boleh dibuat boleh juga tidak. Tergantung kita lebih mudah membuat cerita liburan sekolah dengan membuat kerangka terlebih dahulu atau tidak.
Contoh kerangka:
1. Menceritakan planning loka tujuan.
2. Dengan siapa saja kita berlibur. Misal dengan ayah, ibu, kakak, dan adik.
3. Menceritakan bagaimana sibuknya kita mempersiapkan perlengkapan dan kebutuhan saat liburan misalnya pakaian tidur, pakaian ganti, topi, dll.
4. Ceritakan bagaimana perjalanan dari rumah sampai loka wisata , apakah ada hal-hal menarik nan kita alami saat di perjalanan?
5. Ketika sudah sampai di loka wisata, caeritakan apa nan pertama kali kita jumpai? Misalnya “Saat pertama masuk ke Taman Bunga Nusantara aku melihat boneka-boneka raksasa nan dirangkai dari tanaman nan berbunga. Saya terkagum-kagum dibuatnya. Belum hilang kekaguman saya, ketika melemparkan pandangan ke kanan dan ke kiri aku melihat taman penuh dengan kembang . Semuanya tertata rapi dan sangat indah.”
6. Kemudian kita lanjutkan bercerita hal-hal menarik lainnya. Misalnya “Ketika masuk lebih dalam, kami sekeluarga masuk ke taman dengan bunga-bunga dari berbagai Negara. Ada taman kembang Jepang, Cina, Inggris, dan masih banyak lagi. Masing-masing taman ditumbuhi bunga-bunga khas dari tiap Negara tersebut. Tak lupa kami semua berfoto-foto di sana.”
7. Kembangkan kreativitasmu dengan menceritakan hal-hal menarik lainnya. Dapat juga kita ceritakan suka duka saat liburan
3. Mengembangkan Kerangka
Jika kerangka selesai dibuat, kita tinggal mengembangkan ceritanya. Tapi bila tak membuat kerangka dan kita lebih suka langsung menuliskannya silakan saja langsung bercerita. Yang terpenting tak usah takut cerita kita tak bagus. Kalau kita takut kita tak akan pernah bisa.
4. Perhatikan Cara Menyusun Kalimat
Agar kalimatnya mudah dipahami sebaiknya tulis dengan kalimat-kalimat pendek. Karena kalau kalimatnya terlalu panjang bisa-bisa nan membacanya jadi kelelahan dan sulit memahami.
5. Mengedit Tulisan
Jika tulisan sudah selesai dibuat, jangan lupa buat mengedit atau memeriksa kesalahan tulisan dan membenahi kesalahan tersebut. Mungkin saking semangatnya menulis sampai-sampai ketika menulis “liburan” kita menulisnya dengan “libuan”.
Nah, kalau sudah selesai kita edit, kita dapat meminta orang tua, saudara, atau teman buat membacanya. Kita tanya pada mereka apakah ada kalimat nan membingungkan? Jika ada sebaiknya kita perbaiki, tapi jika tak ada kita dapat menyimpannya di dalam tas. Dan mempersiapkannya buat dibaca di depan kelas atau diserahkan pada bu guru ketika masuk sekolah.
Membuat Cerpen Sekolah Haruskah Ke Loka Wisata?
Banyak di antara kita nan memahami bahwa membuat cerpen liburan sekolah harus dengan mendatangi suatu tempat, lalu kita menuliskan ceritanya. Jika mempuanyai uang, tentu saja mendatangi suatu loka wisata ialah hal nan mengesankan. Lalu, bagaimana bila tak memiliki uang?
Tentunya, kita tidak ingin memaksa orang tua buat berliburan ke suatu loka wisata agar kita dapat menulis catatan liburan. Padahal, orang tua kita lagi tidak memiliki uang. Lalu, adakah solusi nan dapat dilakukan agar kita seolah-olah pergi ke loka wisata, lalu dapat membuat cerita tentang liburan sekolah? Jawabannya, ada.
Anda cukup membaca buku cerita tentang suatu daerah atau negara nan menceritakan loka wisata nan menyenangkan atau bahkan menakjubkan. Lalu catatlah tempat-tempat wisata nan Anda. Coba pelajari apa saja nan di loka wisata tersebut. Jika sudah, lakukanlah langkah mengarang cerita liburan sekolah seperti nan dipelajari di depan.
Pertanyaanya, bukankah cerita tersebut tidak termasuk cerita liburan sekolah? Siapa bilang! Itu cerita liburan sekolah. Bukankah Anda membaca cerita tersebut di saat liburan sekolah? Dan buku nan Anda baca pun tentang loka wisata, lalu Anda menceritakan loka liburan tersebut sinkron dengan apa nan Anda baca. Bahkan, mungkin Anda dapat menceritakan tak saja dalam satu loka wisata atau negara saja, tapi bahkan tujuh hingga delapan negara pun dapat Anda ceritakan. Anda masih bingung? Baik, lihat contoh cerita pendek tentang liburan sekolah dari hasil membaca buku berikut ini
Contoh Cerpen Liburan Sekolah dari Hasil Membaca Buku
Hari pertama saya mengeliling Mesir, singgah di lorong-lorong kota Kairo bersama Naguib Mahfudz. Mengenal karakter orang-orang Mesir. Di sana Aku berkenalan dengan Hamidah, Nyonya Hasniya, Zaita, Tuan Ridwan, Husaini, Dokter Busyi, dan Abbas Hilu. Semuanya kukenal lewat novelnya nan berjudul “Lorong Midaq”.
Setelah tiga hari Aku bersama Naguib Mahfudz, saya pun terbang ke pedalaman Afrika. Di sana berkenalan dengan wanita nan kaya raya. Ia memiliki rumah nan banyak, tapi ia juga wanita nan melakukan banyak kejahatan dan kelicikan. Meski demikian, ia menjadi pejuang keras hak perempuan. Aku mengenalnya dengan nama Nyonya Mudenda di dalam novel Warisan karya Himunyanga-Phiri.
Setelah dua hari di Afrika, saya pun pindah bertualang ke negeri Jepang. Di sana saya menikmati estetika lembah, gunung, bahari dan segala hal nan berhubungan dengan Jepang. Di sinilah saya mengetahui kenapa Jepang dapat menjadi negara nan besar. Karena Jepang memiliki pulau-pulau nan sama dengan apa nan dimiliki negara kita. Jepang juga negara nan begitu kuat memegang tradisinya. Sungguh wisata di Jepang bersama Yatsunari Kawabata di dalam novelnya “Daerah Salju” membuatku terkagum-kagum dengan negeri Jepang. Di sini jugalah saya menjadi jatuh hati dengan sosok Koto, wanita nan pandai dan memiliki sopan santun nan tinggi.
Keesokan harinya, saya berwisata di tiga negara di Balkan, Yunani dan Cina. Di sini saya hanya singgah sebentar-sebentar saja. Perjalanan ini kulakukan bersama Maguerite Yourcenar di dalam kumpulan cerpennya.
Lalu, Aku berhari-hari di Rusia bersama Leo Tolstoy lewat novelnya “Perang dan Damai”. Di novel ini saya belajar tentang arti kegagalan, kaagungan, keburukan, kemuliaan, dan keangkuhan nan dimiliki Rusia. Di novel ini juga saya belajar tentang Nasionalisme.
Setelah berhari-hari saya melalangbuana di negara orang lain, saya kembali kembali ke kampung halaman, Indonesia. Aku pilih buat berwisata ke pedalaman Sumatera. Di sini saya mengenal habitat harimau. Aku melihat betapa keajamnnya manusia melakukan perburuan nan ganas terhadap harimau. Penyaksian ini kulakukan bersama Muchtar Lubis melalui novelnya nan berjudul “Harimau! Harimau!”
Inilah cerita liburan sekolah nan kulakukan dengan melakukan wisata bersama buku-buku bacaanku. Semua ini sungguh kulakukan dan saya miliki bukti nan nyata. Tak mungkin kulalui semua negara itu dengan uang orang tuaku. Pekerjaannya saja hanya seorang petani. Namun dengan buku nan kudapatkan di perpustakaan membuatku dapat mengunjung negara-negara besar tersebut.
Demikian cerpen liburan sekolah . Diawali dengan mempelajari cara penulisannya hingga contoh penulisannya. Tak ada alasan buat tak menuliskan cerita liburan sekolah. Semua itu hanya dapat dilakukan oleh kita nan mau menceritakannnya.