Koleksi Museum Zoologi Bogor
Museum ialah loka kita melihat benda-benda bersejarah dan diletakkan dalam satu tempat. Banyak museum di Indonesia. Hampir setiap daerah memiliki museum. Museum, selain sebagai loka buat menyimpan benda-benda berharga, langka dan bersejarah, berperan sebagai wahana pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Khususnya, bidang antropologi, biologi, dan sejarah.
Selama ini, kita mengenal museum sejarah, museum nasional, museum bahari, dan sebagainya. Bila ingin mengunjungi museum nan berbeda, salah satunya Anda dapat mengunjungi museum zoologi. Zoological museum di Indonesia memang tak banyak, namun dapat mengobati penasaran Anda mengenai hewan-hewan langka nan diawetkan maupun nan masih hayati di seluruh dunia.
Museum zoologi berdasarkan keputusan menteri kehutanan dan perkebunan No. 479/kpts-II/1998 ialah satu forum penelitian nan mengoleksi berbagai jenis satwa dalam bentuk spesimen buat keperluan penelitian dan pengembangan dalam bidang zoologi sebagai wahana pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi zoologi nan meliputi kegiatan inventarisasi, identifikasi, distribusi, dan kegunaan jenis-jenis tumbuhan nan ada.
Zoologi
Zoologi merupakan cabang ilmu biologi nan mempelajari struktur, fungsi, perilaku, serta evolusi hewan. Ilmu ini mempelajari pula anatomi, perbandingan, psikologi hewan, biologi molekular, etologi, ekologi perilaku, biologi evolusioner, taksonomi, dan paleontologi. Bila Anda ingin melihat anatomi tumbuhan atau hewan nan telah diawetkan serta berbagai jenis serangga dan hasil bahari langka, datanglah ke museum zoologi.
Museum Zoologi Bogor
Anda dapat mengunjungi museum zoologi Bogor di Jl. Ir. H. Juanda No. 9. Museum Zoologi Bogor didirikan atas gagasan Dr. JC Koningsberger, seorang pakar Nabati nan pernah berkunjung ke Kota Bogor pada Agustus 1894. Museum ini awalnya berfungsi sebagai laboratorium zoologi. Kemudian, beralih fungsi sebagai wadah koleksi fauna nan diawetkan.
Koleksi Museum Zoologi Bogor
- Jutaan spesies dari puluhan ribu jenis fauna.
- Beragam fauna nan diawetkan.
- 650 jenis binatang mamalia.
- 1.100 jenis burung nan berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
- 600 jenis reptil dan ikan.
- 2.300 jenis molluska.
- 10.000 jenis serangga
- 700 jenis invertebrata lainnya.
- Kerangka dinosaurus nan sudah membatu.
- Kerangka ikan paus biru dengan panjang sampai 27 meter.
Museum Zoologicum Bogoriense
Museum ini juga terletak di Bogor. Dulu, museum ini merupakan bagian dari Museum Zoologi Bogor. Menggunakan gedung nan dihibahkan oleh pemerintah Jepang, museum ini berdiri 110 tahun lalu. Museum ini terletak di daerah Cibinong, Bogor. Awalnya, museum ini merupakan loka koleksi surat keterangan dan pameran nan sangat terbatas, kemudian berkembang menjadi museum dengan jumlah koleksi terbesar di Asia Tenggara.
Koleksi Museum Zoologicum Bogoriense
Koleksi nan ada disini tergolong sangat besar sebab jumlah hewan nan dimilikinya cukup banyak bahkan mencapai ribuan. Sebuah jumlah nan cukup besar buat sebuah museum. Di dalam museum ini terdapat beberapa faunan, diantaranya ialah sebagai berikut.
- 17.000 lebih jenis fauna.
- 1.000 spesimen.
- 650 jenis binatang menyusui.
- 760 jenis kupu-kupu spesies Swallow tail .
Museum Zoologi Frater Vianney
Museum zoologi ini letaknya di Kota Malang, tepatnya di Jl. Raya Karangwidoro 7, Dau, Kabupaten Malang. Museum ini terletak agak jauh dari Kota Malang, sekitar 15 km. Museum nan dikelola Frater M Clemens Keban, seorang biarawan Katolik dari kongregasi Bunda Hati Kudus, baru dibuka buat generik sejak 27 November 2004. Uniknya, museum ini dipenuhi ribuan kerang dan binatang laut.
Museum nan satu ini memang tak populer bahkan di kalangan masyarakat malang sendiri dimungkinkan tak tahu bahwa ada museum zoologi di kotanya. Masyarakat Malanglebih mengenal museum brawijaya nan terletak di tengah keramaian kota.
Mungkin sebab beberapa koleksi nan dirasakan kurang menarik minat pengunjung generik sehingga sporadis sekali orang nan tahu akan keberadaan museum ini. Kebanyakan isi dari museum ini memang didominasi oleh banyaknya kerang dari berbagai daerah.
Kerang sendiri kuranglah memiliki daya tarik sebagaimana museum nan lainnya seperti museum tentang binatang purba atau makhluk dari bagian belahan global nan lainnya nan dapat menarik para pengunjung buat bertandang ke loka tersebut. Faktor lainnya nan juga berperan krusial dalam sosialisasi museum nan ada di Malang ini ialah kurang ada partisipasi pendidikan.
Meskipun malang terkenal sebagai kota pendidikan tetapi buat kunjungan terhadap museum bagi anak kelas sekolah dasar masih belum begitu kentara penggalakannya. Hal nan seperti ini juga turut memicu kenapa museum ini kurang banyak diketahui di kota ini.
Padahal kehadirannya justru memiliki peran nan krusial bagi global pendidikan. Untuk orang malang sendiri terutama nan tinggal di perkotaan sangat krusial buat mengajarkan pendidikan zoologi kepada anak-anak.
Anak-anak sudah sewajarnya mendapatkan sebauh pengetahuan nan langsung berada di lapangan dengan cara melihat museum. Dengan berkunjung ke museum maka pengetahuan anak akan zoologi akan bertambah dengan baik.
Ilmu pengetahuan tentang zoologi tak hanya dapat didapatkan dari buku saja. Pentingnya buat terjun ke lapangan langsung juga sangat dibutuhkan buat menambah ketajaman seseorang akan ilmu tersebut.
Koleksi Museum Zoologi Frater Vianney
- Ribuan kerang nan terdiri dari cangkang siput, kerang, molluska.
- Aneka binatang bahari dari Pantai Kenjeran (Surabaya), Nusa Tenggara Timur, Madura, dan sejumlah pantai di Tanah Air.
- Terdapat 20 jenis ular berbisa nan telah diawetkan dari berbagai dunia.
Jadi, tunggu apa lagi, segera kunjungi museum-museum zoologi nan tidak kalah menarik dengan museum-museum nan ada serta loka wisata alam lainnya. Meskipun demikian keberadaan museum ini sine qua non nan mensponsori seperti mulai dikenalkannya ke sekolah dasar dan sekolah menengah pertama agar keberlangsungan museum serta ilmu anak menjadi semakin bertambah.
Sumbangsih buat Generasi Penerus
Ada banyak hal nan harus disumbangkan kepada generasi penerus. Tidak hanya materi nan berkecukupan tetapi juga ilmu pengetahuan nan baik juga wajib disumbangkan buat generasi penerus. Jika semua hal nan ada di global saat ini kita habiskan maka generasi penerus akan menggunakan apa?
Kita saat ini ibarat seperti orang tua kepada anak nan merupakan generasi penerus. Tidak mungkin ada seorang tua nan memiliki kekayaan berlimpah namun tak mau mewariskannya kepada anaknya. Jika hal tersebut nan dilakukan maka sudah niscaya anak akan hayati dalam kemiskinan dan kecil sekali kemungkinannya buat dapat bertahan.
Apakah kita sebagai orang tua rela melihat anak kita hayati dalam kemiskinan sementara kita sendiri hayati dalam begelimang harta. Sungguh sebuah bertentangan dengan harapan nan tak sedap buat dipandang mata apalagi buat dibayangkan.
Hal tersebut juga berlaku buat kekayaan alam nan luar biasa kita miliki saat ini. Berbagai ragam flora dan fauna sangat banyak sekali di alam ini. Meskipun telah banyak pula nan sudah punah dan tak bisa kita jumpai lagi.
Apakah kita ingin ketika anak kita besar nanti atau di waktu nan akan datang tak dapat membedakan mana itu ayam dan mana itu bebek. Semua itu dapat saja terjadi di masa nan akan datang ketika memang salah satu unggas tersebut sudah tak ada lagi dan tak ada sosialisasi mengenai itu bagi mereka.
Oleh sebab itu, sangat dibutuhkan sekali adanya museum nan mewakili warisan budaya dan ilmu nan sudah ada sejak dulu ini. Ketika tak ada lagi museum maka generasi nan akan datang tak lagi mampu mempelajari apa nan telah lalu.
Belajar dari masa lalu juga sama pentingnya tnuk menata masa depan. Setiap masa lalu ialah hal nan patut buat dipelajari sebab akan memberikan kegunaan nan besar bagi kehidupan kita. Jika masa lalu itu jelek maka janganlah kita mengulang masa itu, tetapi jika masa lalu itu baik maka kita harus dapat menjadi lebih baik.
Ini ialah sedikit pemicu bagi kita buat belajar dari semua itu. Dengan adanya museum maka kita akan belajar banyak hal dari masa lalu. Termasuk dengan adanya zoological ini maka kita akan mampu mempelajari berbagai jenis makhluk nan pernah hayati dan tumbuh di bumi ini, baik di Indonesia maupun di belahan global lainnya.
Jadi sudah saatnya kita berekreasi tak hanya pada loka nan latif dan menyenangkan saja tetapi juga pada museum nan ada di sekitar kita. Tidak hanya menyenangkan tetapi juga memintarkan kita sebab menambah ilmu pengetahuan tentang berbagai hal.