Fakta Lingkungan Hayati Manusia
Lingkungan hayati manusia merupakan keadaan ekosistem di mana manusia itu hidup. Pada saat masih aktif sebagai "orang lapangan", penulis mendapat kuliah dari orang Jepang bernama Sadao Orishimo, nan mengepalai pengembangan pelabuhan ikan di Indonesia. Bukan kuliah tentang penangkapan ikan, justru kuliah tentang lingkungan hayati manusia .
"Anda lihat di sini, tikus berkeliaran di loka pengolahan makanan buat manusia," katanya. Kisah tersebut menggambarkan bagaimana persisnya lingkungan hayati manusia di Indonesia.
Apalagi fakta menunjukkan, genjotan produksi CPO beberapa konglomerasi, dilakukan dengan cara membantai hutan lindung. Kabar ini benar-benar telah menjadi ecological concern . Kita belum masuk ke fakta nan jauh lebih seram, tapi dari cara orang Indonesia memperlakukan lingkungan orang dapat bertanya, sebenarnya nan hendak dibangun lingkungan hayati manusia atau lingkungan wafat manusia?
Konsumerisme Remaja, Bala Lingkungan Hayati Manusia?
Kita berupaya mencegah bala lingkungan hayati manusia, namun sedikit upaya buat berkerjasama dengan para generasi penerus, para remaja tentang gagasan daya tahan ekologi. Mengenai masalah lingkungan hayati manusia, para remaja malah dilibatkan dalam upaya perusakan ekologi itu sendiri.
Mereka diberikan semacam filosofi buat hayati mengkonsumsi habis-habisan dan bersenang-senang, daripada memikirkan lingkungan hayati manusia. Mereka mengalami rekomodifikasi gaya hidup.
Salah satu bagian dari rekomodifikasi gaya hayati itu adalah mengonsumsi sampai titik jenuh, menghabiskan suatu fungsi demi pemenuhan hasrat nan tak ada habisnya, berlangsung dalam spasialisasi kebutuhan nan berulang-ulang.
Masalah lingkungan hayati manusia bagi mereka ialah permasalahan para tukang sampah dan pemerintah saja. Pendidikan kewarganegaraan mereka, hanya berhenti di titik memakai, dan bukan peduli.
Dalam fesyen remaja, ada istilah back to , seperti back to eighties, back to nainties , dan back to nature . Istilah itu mengacu ke nilai interinsik. Busana tak lagi dilihat dari fungsinya sebagai menutup aurat. Busana beralih fungsi ke arah simbolik, gaya hidup, spasialisasi, juga mode, nan kesemuanya ditujukan buat membenamkan manusia dalam kesenangan.
Remaja kerap "dicekoki" terus-terusan dan semakin jauh dari permasalahan sosial, atau setidaknya belajar lingkungan hidup. Tentang bagaimana mereka harus menjalani hayati dengan lingkungan nan kian semerawut. Lingkungan mereka mati.
Namun, tak ada pemahaman bagi mereka buat "menghidupkan" lingkungan wafat itu. Mereka tahu ada bala ekologi. Mereka paham lingkungan hayati manusia. Mereka orang kota nan malah mengalami banjir hampir setiap hari. Tapi itu bukan menjadikan mereka untuk concern . Malah menjadikan mereka cenderung melarikan diri buat mencari ruang ekstase. Coba simak kisah berikut ini:
Tika, gadis berumur 19 tahun. Setiap bangun pagi, ia selalu berhadapan dengan merek-merek pasta gigi, shampo, vitalis body scrub. Kemudian berpakaian Nina Ricci, Levi’s, parfum nonalkohol Zahra, body misk Oval.
Lalu merapikan perlengkapan kerjanya, notebook , graphic pen , dan tas berbentuk kelinci, nan berisi dompet mini, lipgloss , kartu identitas, majalah remaja, pelembab, sabun muka, tisu basah, sisir, body spray , lipbalm , kartu ATM, handphone, dan kaset musik. Tika lantas berangkat ke tempatnya kerjanya di Zoe Corner Bandung.
Di sana, Tika merapikan dan mencatat komik menggunakan pemindai bar code . Sesekali mengunyah Dunkin Donnuts, dan bertanya kepada pelanggan, apa nan terbaru dari fasilitas handset . Tika bahagia membaca komik karya Yu Asagiri, mendengarkan Eminem, bersantai di Plaza Dago mencari DVD terbaru film Harry Potter, dan film nan dibintangi Miles Cyrus.
Gambaran tentang Tika di atas merupakan citra besar bahwa setiap remaja meninggalkan barang konsumsi nan kelak akan terbuang menjadi sampah. Nah, barulah kita bicara tentang fakta ekologi. Fakta nan akan menentukan lingkungan hayati manusia itu sendiri.
Fakta Lingkungan Hayati Manusia
Lingkungan hayati alam ialah juga lingkungan hayati manusia . Semakin berdaya lingkungan alam, maka semakin berdaya pula manusia. Ketika lingkungan mati, maka wafat pula hayati manusia. Bala ekologi mengalahkan bala nan dihasilkan para politisi dalam perang.
Sudah saatnya Anda concern dengan segala macam fakta lingkungan hidup.Fakta menunjukkan, menurut BHI Peduli-Bogor Hotel Institute, lingkungan hayati manusia sebagai berikut:
- Sampah di TPA tetap eksis selama 30 tahun.
- Pada 1995, lebih dari 200 loka pembuangan sampah global telah penuh.
- Setiap orang membuang sekitar empat pon sampah setiap hari.
- Satu bus dapat membawa orang sebanyak 40 mobil pribadi.
- Lebih dari 1/3 dari seluruh energi nan digunakan oleh orang di gunakan di rumah sendiri.
- Sebagian besar keluarga membuang sekitar 88 pon plastik setiap tahun.
- Rata-rata masing-masing orang menggunakan sekitar 12.000 galon air setiap tahun.
- Sepertiga dari semua air nan digunakan ada buat menyiram toilet.
- Lima ratus juta mobil di bumi membakar rata-rata 2 galon bahan bakar per hari.
- Setiap galon bahan bakar melepaskan 20 pon karbon dioksida ke udara.
- Sekitar 5 juta ton minyak nan diproduksi di global berakhir (bocor) di laut.
- Energi nan kita simpan ketika mendaur ulang satu botol kaca cukup buat menyalakan bola lampu tradisional selama empat jam.
- Untuk setiap 2000 pon kertas (1 ton) didaur ulang, kita menyimpan 7.000 galon air bebas dari bahan kimia.
- Kertas daur ulang membutuhkan energi 64 persen lebih sedikit daripada membuat kertas dari pulp kayu perawan, dan bisa menghemat banyak pohon.
- Setiap ton kertas nan didaur ulang menghemat 17 pohon.
- Jumlah kayu dan kertas nan kita buang cukup buat memanaskan 50 juta rumah selama 20 tahun.
- Bumi berisikan 2/3 air, tetapi genre air tawar hanya mewakili seperseratus satu persen.
- Empat belas milliar pon sampah dibuang ke bahari setiap tahun.
- Dibutuhkan energi 90 persen lebih sedikit buat mendaur ulang kaleng aluminium daripada membuat nan baru.
- Lima miliar kaleng aluminium digunakan setiap tahunnya.
- Delapan puluh empat persen dari semua limbah rumah tangga bisa didaur ulang.
- Kira-kira hanya 10 persen dari TPA bisa dibersihkan.
- Mantel bulu sering berasal dari hewan nan terancam punah. Usaha nan terbaik buat kita lakukan ialah janganntuk tak membelinya.
- Satu galon minyak motor bisa mengontaminasi sampai 2 juta galon air.
Lalu, bagaimana dengan keberlangsungan air nan kita pakai setiap harinya? Berikut ialah contoh dari air nan kita buang setiap hari:
- 3-7 galon buat toilet.
- 50-70 galon air buat mandi 10 menit.
- 1 beban mesin cuci baju menggunakan 25-40 galon.
- 1 beban mesin cuci piring menggunakan 9-12 galon.
Banyak zat nan sulit terurai. Berikut ialah contoh dari berapa lama waktu nan dibutuhkan bagi zat ini buat terurai:
- Plastik memakan waktu 500 tahun.
- Kaleng aluminium memakan 500 tahun.
- Bahan organik memakan waktu 6 bulan.
- Kapas, kain, dan kertas memakan waktu 6 bulan.
Lalu, di manakah posisi Anda buat keberlangsungan lingkungan hayati manusia? Di manakah Anda berada, dan bagaimana Anda dengan bijak memperlakukan bumi, di sekitar Anda? Yang dibutuhkan ialah antitesis seorang Tika, setidaknya mengurangi apa nan dia habiskan setiap harinya.
Lingkungan hayati manusia ada dalam bahaya. Dan tindakan Anda, cukup mudah buat menghentikannya: kurangi konsumsi Anda sehari-hari (terutama plastik).