Info Haji Tentang Keutamaan Ibadah Haji

Info haji . Hal ini biasanya nan dicari masyarakat nan berniat menunaikan ibadah haji. Haji ialah ibadah nan difardhukan bagi kaum muslimin nan mampu melaksanakannya. Haji pun merupakan pilar Islam nan lima setelah Syahadat, Sholat, Zakat dan Puasa. Menempati urutan terakhir bukan berarti melaksanakan ibadah haji tak penting, melainkan Allah Maha Tahu akan kemampuan hambanya.

Meski ibadah haji hanya diwajibkan satu kali selama hidup, namun tak sporadis orang melaksanakannya berkali-kali. Apa nan membuat para muslimin melaksanakan haji berulang-ulang? Apa nan menarik mereka sehingga rindu datang dan datang lagi ke rumah Allah (Baitullah) itu? Sebelum menjawab pertanyaan itu, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu seluk beluk tentang haji itu sendiri dari info haji berikut.

Haji secara lughawi (bahasa) berarti menyengaja menuju atau mengunjungi. Sedangkan menurut syara' yaitu menuju Baitullah dan tempat-tempat eksklusif buat melaksanakan amalan-amalan ibadah eksklusif pula. Tempat-tempat eksklusif di sini maksudnya ialah tempat-tempat aplikasi ibadah haji ialah Ka'bah, Mas'a (tempat sa'i) keduanya berada didalam Masjidil Haram, Mina (muzdhalifah), Arafah.

Pelaksanaan amalan-amalan di tempat-tempat tersebut masing-masing memiliki ritual sendiri. Ka'bah buat aplikasi tawaf (7 kali putaran), Masa'a buat melaksanakan ibadah sa'i (7 kali berjalan dari Safa ke Marwah begitupun sebaliknya), Mina (Muzdhalifah) buat melempar jumroh, dan Arafah merupakan loka wukuf "penghajian" karna orang nan berhaji tak akan syah hajinya tanpa wukuf di Arafah (al Hajju arrofatu, haji itu arafah).

Dalam Al-Qu'an surat Al-Baqaroh ayat 197 Allah SWT berfirman, musim haji ialah beberapa bulan nan dimaklumi. Bulan-bulan nan dimaksud ialah bulan syawal, zulkaidah dan zulhijjah. Puncak aplikasi ibadah haji ialah sepuluh hari pertama bulan zulhijjah.

Seperti banyak dibahas oleh para ustadz dan ustadzah juga mengacu pada Al-Qur'an dan As-Sunah, haji ialah salah satu ibadah nan dimuliakan Allah SWT. Haji pun terdapat dalam salah satu butir di rukun islam. Haji diwajibkan bagi mereka nan mampu menunaikannya. Keutamaan-keutamaan haji nan terdapat di dalam Al Qu'an dan As- Sunnah, di antaranya :

1. Amalan nan paling bagus (afdhol) ialah pergi berhaji.

1. Surga ialah balasan bagi mereka nan menunaikan ibadah haji tanpa dicampuri dosa (syirik dan maksiat).

1. Haji salah satu jihad fii sabilillah. Jihad di jalan Allah.

1. Dosa-dosa dan kesalahan akan dihapuskan apabila kita pergi berhaji.

1. Haji juga akan menghilangkan dosa dan kefakiran.

1. Orang nan berhaji ialah tamu Allah.

Ada sebuah hadits, Aisyah RA berkata, "Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun hajjatul wada. Di antara kami ada nan berihram, buat haji dan umrah dan ada pula nan berihram buat haji. Orang nan berihram buat umrah ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang nan berihram buat haji jika ia mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar"

Ini menunjukkan bahwa tiap-tiap jemaah haji bebas buat memilih ibadah haji seperti apa nan ingin mereka laksanakan. Karena Rasullullah SAW memberikan kebebasan dalam hal memilih jenis haji tersebut. Ada tiga jenis haji nan dapat dipilih oleh para calon haji, antara lain:

Haji ifrad artinya menyendiri. Maksud dari menyendiri di sini ialah si jemaah haji tersebut ingin menyendirikan hajinya maupun umrohnya. Tentu saja nan didahulukan ialah ibadah hajinya. Ini artinya pada saat menggunakan baju ihram di migat -nya, jemaah tersebut berniat buat melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu, apabila telah selesai kemudian si jemaah menggunakan ihram kembali buat kemudian melakukan ibadah umrah.

Haji tamattu artinya bersenang-senang. Maksudnya bersenang-senang di sini bukan berbelanja dan sebagainya. Tetapi bersenang-senang dengan bersantai-santai dahulu melakukan ibadah umrah (dibulan haji) sebelum berhaji. Setelah itu kemudian jemaah menggunakan baju ihram buat melaksanakan ibadah haji.

Haji qiran, bisa diartikan menggabungkan. Menggabungkan di sini maksudnya ialah menggabungkan berihram buat melakukan ibadah haji dan juga umroh. Haji qiran dilakukan tetap menggenakan baju ihram sejak miqat makani dan tentu saja melakukan semua rukun dan wajib haji sampai selesai. Ada juga nan menyebutkan bahwa haji qiran ini berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.

Saat berhaji ada banyak kegiatan wajib nan harus dilakukan oleh para jemaah haji. Baik itu laki-laki maupun perempuan. Kegiatan-kegiatan nan dilakukan saat ibadah haji berdasarkan runut waktunya, antara lain :

Di Makkah, tepatnya di masjidil haram, pada tanggal sebelum tanggal 8 zulhijah, jemaah calon haji dari seluruh global memperbanyak ibadah di masjid dengan melaksanakan sholat lima waktu berjamaah serta melakukan tawaf sunnah. Jemaah calon haji bersiap-siap menuju Mina.

Delapan Dzulhijjah para jemaah calon haji bersiap-siap menuju Mina dengan terlebih dahulu membersihkan diri, mandi kemudian mengenakan baju ihram. Disunatkan bagi kaum wanita mengenakan baju berwarna putih sedangkan laki-laki mengenakan dua helai kain nan tak berjahit.

Setelah melafalkan niat "labaikaa allahumma hajjan" maka embargo ihram telah berlaku, di antaranya tak boleh mengenakan wangi-wangian, tak boleh bercampur suami istri, tak boleh bertengkar. Sambil terus melafalkan talbiyah, yaitu "labaika allahumma labaik, labbaikala syarikalabaik innal hamda lakawalmulk laa syarikalak" berulang-ulang. Kemudian para calon jemaah haji bergerak menuju Mina. Di Mina, para jamaah haji akan bermalam.

Sembilan Dzulhijjah, pagi harinya setelah melaksanakan sholat subuh para jemaah calon haji bergerak menuju ke padang arafah dengan berjalan kaki. Karena padatnya lalu lintas orang nan berjalan, menyebabkan tak adanya angkutan nan membawa mereka ke loka wukuf.

Di sini para jemaah calon haji melaksanakan sholat dhuhur dan ashar di jamak qoshar. Setelah itu aplikasi wukuf dimulai. Para jemaah calon haji diharuskan keluar dari tenda-tenda buat menuju lapang terbuka, berdiam diri serta memanjatkan doa-doa sinkron keperluan masing-masing dengan mengangkat tangan.

Di Masjid Namirah aplikasi wukuf diawali dengan khutbah wukuf, kemudian diteruskan dengan doa nan panjang, hingga menjelang maghrib. Setelah rangkaian wukuf dilaksanakan maka para jemaah calon haji telah syah hajinya, sebab "al-hajju arrofatu" , haji itu arafah.

Barang siapa melaksanakan haji tapi tak wukuf maka hajinya tak syah. Itulah sebabnya seluruh jemaah calon haji nan sehat maupun nan sakit harus berada di arafah. Kemudian para hujaj (sebutan buat para haji) mulai siap-siap meninggalkan arafah buat bergerak menuju muzdalifah.

Tiba di muzdalifah para hujaj melaksanakan sholat maghrib dan ishya dijamak qoshar, setelah itu mulai mencari batu-batu kecil sebanyak 49 buah buat digunakan melempar jumrah. Di sini para hujaj bermalam (mabit).

Sepuluh Dzulhijah, setelah melaksanakan sholat subuh para hujaj menuju Mina buat melaksanakan ibadah jumrah aqobah, yaitu melemparkan batu sebanyak tujuh kali sebagai simbol mengusir setan. Sebelum melempar membaca " bismillahi wallahu akbar ".

Jumrah Aqobah ini hanya satu arah lemparan dan waktu pelaksanaannya yaitu ba'da dhuha. Selesai melaksanakan jumrah hari pertama, maka dilanjutkan dengan tahalul asghar (kecil) yaitu dengan memotong sebagian rambut. Dengan demikian embargo ihram sudah tak berlaku lagi namun tetap belum boleh melakukan interaksi suami istri dan para hujaj boleh mengganti baju dengan baju biasa.

Bila cukup waktu para hujaj dapat langsung melanjutkan tawaf ifadhah di Masjidil Haram dengan catatan harus dapat kembali lagi ke Mina tak boleh lewat magrib. Tawaf ifadah merupakan akhir rangkaian rukun haji. Seluruh embargo ihram tak berlaku dan tak ada lagi embargo bercampur suami istri.

Sebelas Dzulhijah, para hujaj melaksanakan jumrah hari kedua dengan melempar 3 jumrah, yaitu jumrah Ula, Wustho dan Aqobah, masing-masing 7 kali lemparan. Waktu pelaksanaannya nan afdhol ialah ba'da zawal (dhuhur).

Jumrah Ula dan Wustho boleh dilempar dari segala arah. Bagi jemaah nan melaksanakan nafar awal, setelah selesai melempar dapat langsung menuju Mekah. Bagi jemaah nan mengambil nafar tsani masih menginap karna masih harus melaksanakan jumrah hari ketiga.

Duabelas Dzulhijah, ba'da zawal waktu nan afdhol bagi para jemaah buat melempar jumrah Ula, Wustho dan Aqobah dengan melemparkan residu batu nan tersisa yaitu sebanyak 21 buah masing-masing 7 kali lemparan batu di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.

Seluruh jemaah meninggalkan Mina menuju ke maktab masing-masing di Makkah. Bagi nan belum tawaf ifadhoh kesempatan buat melaksanakannya terbuka hingga nanti para jemaah meninggalkan kota Mekah.

Jamaah melaksanakan Thawaf Wada' (thawaf perpisahan) sebelum pulang ke negara masing-masing.

Banyaknya kegiatan-kegiatan dan ketentuan dalam aplikasi ibadah haji membuat kita sedikitnya harus mengetahui info haji . Infi tentang aplikasi ibadah haji. Dengan demikian, kita dapat berhaji dengan tenang sebab sudah tahu 'ilmu'-nya.

Demikianlah gambaran tentang info haji. Bagi Anda nan berniat buat melakukan ibadah haji, persiapkan segala sesuatunya dengan baik. Semoga bermanfaat.