Kelebihan Orang nan Berakhlak Mulia
Sebuah sikap nan tampak santun, konduite nan sopan dan tutur sapa nan sangat lembut dan penuh kasih; ialah dambaan setiap orang. Semua tersebut terangkum dalam suatu sikap nan biasa disebut sebagai akhlak mulia .
Suri Tauladan Akhlak Mulia
Setiap orang sudah tentu merasa sangat bahagia melihat kepribadian seseorang nan berakhlak mulia. Apalagi bila akhlak mulia tersebut justru inheren pada diri Anda sendiri. Bukankah akhlak mulia merupakan dambaan setiap orang? Meski orang tersebut berwatak garang sekalipun, namun asa memiliki akhlak nan mulia tetap dambaan setiap orang.
Sesungguhnya akhlak mulia sudah dicontohkan oleh para Nabi dan Rasul di jaman kerasulan dulu. Suri tauladan nan sangat jelas tentang konduite akhlak mulia itu ialah Rasulullah SAW. Di dalam setiap gerak, tingkah laku, sifat dan sikap, tutur kata dan semua perilakunya, Nabi Muhammad Rasulullah SAW selalu mencontohkan umatnya dengan tabiat nan sarat dengan sifat-sifat dan akhlak mulia.
Hingga di dalam doa setiap orang tua pun, sangat wajar apabila selalu berharap bahwa kelak anak-anaknya akan menjadi manusia berakhlak mulia. Dengan bermodalkan akhlak nan mulia, setiap orang akan memperoleh kehidupan nan mulia pula secara hakiki. Karena tabiat nan mulia juga sangat berpengaruh dalam kesuksesan hayati seseorang.
Akhlak Mulia = IQ Plus EQ
Ditengarai bahwa kesuksesan seseorang biasanya ditentukan oleh dua faktor penting. Yaitu IQ ( Intellegentia Quation ) dan EQ ( Emotional Quation ). Dari hasil survei, ternyata, hanya 20% IQ mendukung kesuksesan orang dan 80% lainnya justru didukung oleh EQ.
Emotional Quation menyangkut berbagai hal seperti : bagaimana sifat dan sikap orang tersebut berpengaruh dalam kesuksesan hidupnya. Oleh karena itu, sangat krusial membentuk akhlak mulia, yaitu sifat dan sikap nan baik dalam diri seseorang. Kondisi ini biasanya muncul sebab faktor pembelajaran dan pelatihan nan terus menerus.
Meski sifat dari emosional ialah dari dalam diri seseorang, namun berkat Norma nan dilatih sejak kecil. Maka emotional quation seorang anak akan tumbuh pada akhirnya. Ini pun akan berdampak baik pada perkembangan akhlaknya.
Sedangkan Intellegentia Quation lebih terfokus kepada pengembangan pemikiran manusia. Termasuk juga di antaranya fungdi otak kiri dan otak kanan. Meski dalam kesuksesan seseorang disebutkan bahwa IQ hanya menyumbang 20%, namun tetap saja tak bisa diabaikan begitu saja. Justru kadang-kadang dalam persyaratan eksklusif sebuah pendidikan nan mengikat, tes IQ juga disyaratkan sebagai salah satu baku kelulusan atau keberhasilan.
Sehingga apabila ada orang nan berpikiran bahwa membangun akhlak mulia pada diri seseorang, ialah dengan berusaha menyeimbangkan pertumbuhan EQ dan IQ ialah sah-sah saja. Karena EQ dan IQ dapat dikatakan sebagai kapital dasar pembentuk akhlak mulia. Selain juga disempurnakan dengan pengetahuan kebiasaan serta pendidikan agama.
Kelebihan Orang nan Berakhlak Mulia
Rasa "ingin" memiliki akhlak mulia saja tak cukup buat membentuk sikap diri Anda. Namun niat dan kemauan nan kuat nan harus ditanamkan dalam pembentukan sikap, juga perlu.
Kelebihan dari manusia nan beraklak mulia pada umumnya memiliki sikap nan lebih menonjol daripada rekan-rekan lainnya. Sikap-sikap mulia seperti: tak goyah pendirian, percaya diri, tabah dan tegar jika diterpa godaan, sabar menghadapi cobaan dan bencana. Dan beberapa sikap positif lainnya.
Pada intinya, seseorang nan berakhlak mulia memiliki ketabahan dan keikhlasan nan lebih di antara orang lainnya. Apapun nan terjadi padanya selalu disikapi dengan ketabahan serta keiklasan. Selain itu juga, dia mempunyai sikap ikut merasakan terhadap sesama. Dengan kata lain, interaksi antar manusia akan terjalin harmonis.
Beberapa Tips Membangun Akhlak Mulia
Agaknya seseorang nan berakhlak mulia benar-benar menjadi rules model bagi masyarakat di sekitarnya. Kondisi ini makin disempurnakan oleh pembenaran masyarakat sekitar akan standar-standar spesifik tentang konduite akhlak mulia.
Berikut ini beberapa tips buat membentuk akhlak mulia.
- Niat dan Kemauan
Semua tindakan nan Anda lakukan, sebaiknya harus didasari oleh niat nan tulus. Niat baik itu ialah segala sesuatu nan kita lakukan didasarkan sebab Tuhan Yang Maha Pencipta. Dari niat, maka memunculkan kemauan buat mulai bertindak. Niat baik tentu akan membawa hasil baik pula. Hasil nan baik ini akan berdampak ketenangan pada jiwa Anda.
Nah, kesadaraan ini seharusnya timbul pada diri Anda tanpa ada perintah orang lain. Pencerahan nan benar-benar tumbuh sebab keinginan pribadi. Kemauan tanpa niat ibarat mobil tanpa bensin. Karena kemauan harus digerakkan pula dengan niat. Kemauan dan niat inilah nan wajib ditanamkan pada benak Anda.
- Selalu Belajar
Salah satu kelebihan manusia dibanding makhluk lain kreasi Tuhan ialah dikaruniai akal pikiran. Oleh sebab itu, sudah seharusnya Anda manfaatkan potensi nan diberikan Tuhan tersebut. Caranya ialah dengan belajar. Wahana belajar dapat dari membaca buku, mendengarkan ceramah agama, atau memperhatikan konduite orang sekitar kita nan menimbulkan imbas positif dalam diri kita.
Belajar pun bisa dilakukan tak hanya melalui media formal saja. Namun juga informal. Media informal bagi pembelajaran seseorang dapat didapatkan dari mana saja. Juga dari unsur kehidupan seperti, pengalaman hidup, rasa duka ataupun suka, rasa kecewa nan pernah dirasakan, dan lain sebagainya. Semua itu merupakan cara pembelajaran nan secara tak langsung mampu mengasah seseorang menuju konduite nan berakhlak mulia.
Tidak ada kata terlambat buat belajar. Bahkan, Rasullulah sendiri pernah berkata, " Belajarlah sampai ke negeri Cina sekalipun ". Allah Swt pun berfirman, " Belajar akan meningkatkan derajat manusia ."
- Mendidik Diri buat Berakhlak Mulia
Berbuat dan berperilaku mulia memang bukan sesuatu nan mudah. Banyak godaan nan akan merintangi jalan kita. Awalnya, kita memang harus memaksakan diri meskipun hati belum sepenuhnya ikhlas dalam berbuat kebaikan. Memaksakan diri di sini dalam arti mendidik diri sendiri dalam mencapai peringkat akhlak mulia.
Dari keterpaksaan dan didikan-didikan tersebut, lama-lama akan menciptakan kebiasaan-kebiasaan baik pada akhirnya. Masa nan baik buat menanamkan kebiasaan-kebiasaan tersebut ialah sejak dini. Karena masih mudah menyerap hal-hal baik pada masa-masa tersebut.
- Saling Mengingatkan dan Mendoakan
Sudah kodratnya manusia sebagai makhluk nan khilaf dan penuh salah. Oleh karena itu, kita perlu saling menjaga dan mengingatkan dalam kebaikan agar akhlak kita pun turut terjaga. Selain itu, tanamkan Norma saling mendoakan kepada saudara-saudara kita agar tetap pada konservasi dan limpahan hidayah Allah Swt.
Mengingatkan dan mendoakan tak saja hanya terbatas pada lingkungan orang-orang dekat Anda saja. Semisal keluarga, sanak saudara atau handai tolan. Tetapi juga perluas kebaikan tersebut kepada orang-orang di sekitar Anda, semisal lingkungan Anda. Karena semuanya memiliki akibat nan sama baiknya buat mencoba membangun akhlak mulia.
Mendoakan juga tak dibatasi kepada mereka nan masih hayati saja. Namun doa bisa juga ditunjukan kepada siapa saja nan masih hayati dan sudah meninggal. Karena semua hal tersebut merupakan kewajiban umat Muslim.
- Saling Berbagi
Manusiamerupakan makhluk nan saling bergantung. Maksunya si A akan membutuhkan Si B. Si C pun tak akan dapat hayati tanpa kehadiran A. Semuanya saling berhubungan sebab sama-sama saling membutuhkan. Maka dari itu, janganlah bersikap kikir, sombong, dan enggan bersedekah kepada nan membutuhkan. Karena pada dasarnya, terdapat pula rejeki orang lain di dalam rejeki nan Anda miliki nan diberikan oleh Allah Swt. Karenanya saling berbagi ialah hal nan mulia. Dan sikap nan mulia.
Ahlak mulia tumbuh sendiri dari Anda nan suka bersedekah dan berbagi kepada nan membutuhkan. Allah Swt menjanjikan rejeki kepada siapa nan suka berbagi.
Semoga apa nan telah diulas bisa memicu Anda buat mulai membangun akhlak mulia mulai dari sekarang. Amin.