Teori Ekonomi Makro Sebagai Ilmu Sosial
Pada teori ekonomi makro mempelajari banyak hal tentang perkembangan dan pemberlakuan ekonomi di masyarakat. Banyak terdapat kemungkinan pembelajaran dan kejadian dalam teori ekonomi makro nan bisa dipetik, walau hanya buat sekedar tahu tentang perekonomian.
Manusia pada nyatanya ditakdirkan lahir dengan membawa sifat tak pernah puas. Di global ini tak ada seseorang atau segolongan masyarakat pun nan bisa memenuhi semua kebutuhannya. Hal ini tak lain disebabkan oleh fenomena bahwa keinginan dan kebutuhan manusia itu nisbi tak terbatas, sedang alat pemuas kebutuhan di global ini terbatas adanya.
Ketimpangan antara alat pemenuh kebutuhan nan terbatas dengan pemuas kebutuhan nan nisbi terbatas tersebut menyebabkan timbulnya persoalan-persoalan ekonomi, itulah perlunya pembelajaran dan mengetahui teori ekonomi makro maupun mikro, setidaknya buat menguatkan pemahaman dalam berkehidupan ekonomi dan memecahkan masalah-masalah ekonomi.
Dalam mempelajari teori ekonomi makro, maka kita tak ada salahnya mengetahui tentang arti kata ekonomi, nan merupakan penggabungan dua suku kata yaitu oikos dan nomos, berasal dari bahasa Yunani. Secara harfiah oikos berarti rumah tangga, sedang nomos berarti aturan, kaidah, atau pengelolaan.
Dengan demikian ilmu ekonomi bisa diartikan sebagai cabang ilmu sosial nan spesifik mempelajari kaidah-kaidah, aturan-aturan, atau cara-cara pengelolaan rumah tangga. Pengelolaan suatu rumah tangga bisa dikatakan baik kalau kebutuhan-kebutuhan rumah tangga tersebut nisbi tercukupi dengan menggunakan sumber-sumber nan dimiliki rumah tangga tersebut.
Dalam teori ekonomi makro krusial buat memahami bagaimana bekerjanya suatu perekonomian merupakan tujuan primer kita buat mempelajarinya. Dalam hal ini kita ingin tahu bagaimana suatu perekonomian di organisasi, bagaimana para pelaku ekonomi mengambil keputusan, dan bagaimana orang mencapai tujuan nan ditetapkan.
Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa para ahli ekonomi baik teori ekonomi mikro maupun teori ekonomi makro, tak bertanggung jawab dalam memformulasikan tujuan-tujuan ekonomi, melainkan lebih memusatkan perhatian pada alat-alat nan tersedia buat digunakan dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Adapun tujuan- tujuan ekonomi secara garis besar ada empat hal yaitu :
1. Pertumbuhan ekonomi nan cukup tinggi
2. Pembagian pendapatan nan relative merata
3. Terciptanya kesempatan kerja
4. Stabilnya harga-harga
Dalam tiap kasus tujuan-tujuan ekonomi lebih banyak ditentukan oleh proses politik, sedang tugas para ekonom ialah membantu menciptakan atau merancang kebijaksanaan-kebijaksanaan sedemikian rupa sehingga dengan sumber-sumber daya nan ada pada kita bisa mencapai tujuan-tujuan nan telah ditetapkan secara lebih baik.
Pengertian luas ilmu ekonomi atau teori ekonomi makro ialah salah satu cabang ilmu sosial nan spesifik mempelajari bagaimana caranya manusia atau segolongan masyarakat memenuhi kebutuhannya nan relative terbatas dengan menggunakan berbagai alat pemenuh kebutuhan nan terbatas adanya.
Definisi nan lebih spesifik yaitu ilmu nan spesifik mempelajari bagaimana cara tiap orang atau sekelompok orang bertindak dalam proses produksi, konsumsi, dan alokasi barang-barang dan jasa buat memenuhi kebutuhan manusia nan nisbi tak terbatas dengan menggunakan sumber daya nan terbatas adanya.
Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro
Jika ditelurusi asal usulnya, kata-kata mikro dan makro seperti halnya kata ekonomi, juga berasal dari bahasa Yunani. Mikro berarti unit-unit nan lebih kecil, sedang makro berarti unit yan lebih besar, atau menyeluruh dan militan sifatnya.
Dengan demikian, pembahasan ekonomi mikro umumnya memperhatikan aktivitas ekonomi dalam unit-unit nan lebih kecil secara individu-individu, nan titik berat pembahasannya ialah rumah tangga perorangan dan perusahaan.
Mencakup teori konsumen dan permintaan, teori produsen, biaya-biaya dan penawaran, serta teori pasar dan harga, baik dalam pasar output maupun pasar input. Tujuan primer pembahasannya guna mencapai efisiensi, baik dalam konsumsi maupun produksi dan pemasaran.
Sedangkan dalam teori ekonomi makro , pembahasan permasalahan ekonominya dilakukan secara menyeluruh, agregatif. Titik beratnya pada pendapatan nasional berikut variable-variabel nan mempengaruhinya seperti konsumsi, tabungan, investasi, pengeluaran pemerintah, pajak, pembayaran transfer, ekspor, impor dan sebaginya. Selain itu teori ekonomi makro juga membahas persoalan-persoalan makro seperti mobilitas gelombang perusahaan (konjungtur), inflasi, pengangguran, masalah perdagangan internasional, dan sebagainya, berikut kebijaksaan-kebijaksaan nan digunakan dalam mengatasi persoalan-persoalan makro tersebut.
Teori Ekonomi Makro Sebagai Ilmu Sosial
Ilmu matematika sering diagung-agungkan sebagai raja dari segala ilmu. Paul Samuelson, seorang ahli ekonomi prominen dari Massachussets Institute of Technology, nan pernah menerima hadiah nobel bidang ekonomi, dengan penuh kebanggaan menggelari Ilmu Ekonomi sebagai ratu dari segala ilmu sosial. Ilmu ekonomi juga sering dibangga-banggakan sebagai nan tertua sebagai seni, dan terbaru di lingkungan ilmu-ilmu pengetahuan.
Sebagai suatu ilmu nan dikategorikan scientific, ilmu ekonomi harus menghubungkan pertanyaan-pertanyaan ekonomi dengan bukti-bukti empiris. Dalam beberapa cabang ilmu lain, terutama bidang fisika dan kimia, para pakar tinggal mencari bukti dengan melakukan observasi seandainya variable nan ingin diketahui sudah jelas. Tetapi dalam bidang ekonomi tak demikian.
Para pakar ekonomi tak dapat mendapatkan verifikasi dalam sekejap, melainkan harus menunggu munculnya peristiwa alami beberapa saat (bisa bertahun-tahun) buat dijadikan sebagai evident dalam menguji suatu teori. Dan kalaupun evident atau bukti tersebut diperoleh, tak langsung berarti bahwa teori nan dikemukakan sahih seratus persen. Dapat saja apa nan dikatakan sahih pada masa sekarang terbukti galat lima atau sepuluh tahun nan akan datang.
Perbedaan antara ilmu ekonomi termasuk teori ekonomi makro sebagai ilmu sosial dengan ilmu-ilmu fisika dan kimia jelas bisa diuraikan sebagai berikut. Dalam ilmu-ilmu fisika dan kimia hsil dari suatu eksperimen bisa dengan mudah ditebak. Kalau kita membakar sepotong besi, bisa dipastikan bahwa besi itu akan memuai.
Hukum nan serba niscaya tak ada dalam ilmu ekonomi. Hal ini tak lain dikarenakan laboratorium ilmu ekonomi ialah manusia dengan segala peringai dan kecenderungannya nan sulit diterka. Kalau kita melakukan suatu eksperimen atau percobaan, hasilnya hanya dapat diramal. Karena sifatnya ramalan, jelas hasilnya tak pasti.
Terhadap bidang ilmu ekonomi memang banyak nan memuji, tak sedikit pula nan merendahkan. Ilmu ini banyak dipuji orang sebab telah sering sukses memecahkan masalah-masalah ekonomi nan timbul dari waktu-waktu.
Dengan landasan teori ekonomi nan baik para ahli ekonomi telah banyak memberikan masukan-masukan guna mengambil keputusan, sehingga sukses membawa masyarakat pada taraf kesejahteraan nan lebih tinggi. Tetapi sebagian orang bahkan juga ahli ekonomi ada nan merendahkan kemampuan ilmu ekonomi ini.
Mereka sering meragukan kemampuan daya preskripsi nan dihasilkan oleh alat-alat analisis ekonomi nan ada dalam usaha memecahkan masalah-masalah nan dihadapi. Pada teori ekonomi makro, pembahasan permasalahan-permasalahan ekonomi dan faktor-faktor nan mempengaruhi suatu aktivitas ekonomi sangat kompleks dan rumit sifatnya.
Variabel ekonominya dipengaruhi banyak unsur lain, penguraian interaksi antara suatu variabel satu dengan lainnya agak sulit dalam bentuk kata-kata. Pemecahan permasalahannya sering dengan cara menggunakan model-model ekonomi nan mana dari model-model tersebut digunakan buat menyederhanakan kehidupan konkret nan kompleks dan rumit ke bentuk nan mudah dipahami.
Analisis pun dapat bersifat jangka pendek, dan dapat juga bersifat jangka panjang. Dalam analisis jangka pendek faktor-faktor seperti penduduk, kapasitas produksi serta kelembagaan lainnya dianggap konstan, belum dapat diubah-ubah atau disesuaikan. Keadaan ini dapat berlaku sampai 1 atau 5 tahun.
Sedangkan analasis permasalahan ekonomi jangka panjang, factor tersebut diatas sudah dapat diubah-ubah atau disesuaikan, jangkanya 10 sampai 25 tahun. Namun tanpa ilmu ekonomi termasuk teori ekonomi makro didalamnya, tak akan ada ekuilibrium pengkajian dalam merubah kehidupan nan lebih baik.