Main Game Dapat Gila?

Main Game Dapat Gila?

Pada 26 Juni 2011, digelar acara ketahanan main game online di Harta benda Paris Van Java (PVJ), Jalan Sukajadi, Bandung. Tercatat, sebanyak 500 peserta bertarung dalam pertarungan global maya tersebut. Sebelumnya, MURI juga sudah melakukan acara serupa dan acara kali ini (Bandung) buat nan kelima kalinya. Adapun rekor terlama main game ialah 111 jam di Kota Yogyakarta.

Kiranya tak perlu kita perpanjang warta tentang main game terlama ala MURI tersebut. Hal nan hendak kita kupas ialah kenyataan menarik nan kini sedang jadi primadona di Indonesia. Kenyataan bermain game virtual atau online .



Main Game - Kenyataan Global Vitual

Setiap gamer (istilah orang nan bahagia main game virtual/ online ) bila ditanya apa nan menyebabkan ia asyik dengan game online , niscaya nisbi jawabannya. Namun, semua gamer sepakat bahwa awal mulai main game sebab hendak mengisi waktu luang ketika libur sekolah atau istirahat dari lelah setelah seharian bekerja.

Ya, awalnya main game sebab hobi sembari mengisi waktu luang dan nan namanya hobi, ia punya daya dorong (semangat) nan tidak mudah surut. Seseorang nan berperilaku sebab didasari hobi, cenderung sulit mengubah perilakunya tersebut. Bahkan dapat berkembang jadi sebuah kebutuhan. Itulah nan terjadi. Berawal dari hobi, main game online kini telah jadi budaya masyarakat perkotaan (masyarakat urban).

Lalu, apa itu game online ? Beberapa sumber mendefinisikan game online sebagai jenis permainan komputer atau PC nan memanfaatkan jaringan komputer (LAN atau internet) sebagai medianya. Terkadang game online tersebut sudah jadi satu paket dengan layanan perusahaan penyedia jasa online .

Umumnya, macam-macam game online dapat diakses langsung secara berbayar atau perdeo dari perusahaan nan menyediakan permainan online . Kemudahan-kemudahan ini membuat seorang gamer semakin leluasa ketika hendak main game online . Kemudahan nan juga berdamak pada semakin ramainya orang-orang nan bermain game online .

Merebaknya main game online dapat dilihat dari selalu penuhnya warnet atau loka penyedia jasa game online di setiap kota besar di Indonesia. Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Makasar, ialah kota-kota nan bahkan telah punya komunitas para gamer . Hubungan nan awalnya dari global virtual kemudian berkembang ke global nyata.



Positif dan Negatifnya Main Game

Berbagai wacana positif maupun negatif merebak. Andrie Wongso, seorang motivator nasional menyatakan bahwa main game online , apalagi ketika ia dilakukan secara massal seperti nan digelar oleh MURI, termasuk jenis permainan modern.

Permainan ini memberikan akibat positif bagi para pemainnya ketika diterapkan dalam global nyata. Salah satunya ialah permainan modern tersebut bisa melatih ketahanan fisik maupun psikis pemain dalam menghadapi rintangan dan kesulitan dalam kehidupannya.

Hal itu memungkinkan saja, sebab dalam game online , seorang gamer akan menjalani beberapa strata (level) permainan. Jika hayati dianalogikan seperti level permainan, seorang gamer pun akan terbiasa menghadapi kerasnya kehidupan sebagaimana mereka menghadapinya di global virtual.

Namun, pendapat sumir tentang merebaknya main game online juga banyak bermunculan. Selain alasan kesehatan, nan paling mengemuka ialah sebab main game punya imbas kecanduan (adiksi). Jika rokok, minuman keras, atau narkotika membuat kecanduan pemakainya secara fisik, main game online dapat mengakibatkan kecanduan secara psikis.

Berikut beberapa akibat positif dan negatif dari main game online .



Dampak Positif Main Game
  1. Seorang gamer menjadi sangat familiar dengan komputer. Istilah kerennya, ia tak gagap teknologi dan tak canggung dalam mengoperasikan salah satu peralatan modern itu.
  1. Bukan hanya di global konkret nan dapat menambah teman (bersosialisasi), global online pun bisa. Buktinya, muncul komunitas-komunitas para gamer di berbagai kota besar di Indonesia. Main game online bahkan dapat mendatangkan laba finansial, yaitu saling menjual item-item dalam game online dengan sesama gamer .
  1. Kreativitas nan semakin terpacu. Ini jelas, sebab main game online pasti melibatkan daya pikir cemerlang dari para pemainnya. Baik itu buat adu strategi, kolaborasi dalam tim, hingga memecahkan masalah di setiap level permainan. Semuanya itu punya kontribusi positif terhadap kreativitas seseorang.
  1. Tidak hanya kreativitas, kemampuan berbahasa (khususnya bahasa Inggris) juga ikut terdongkrak. Ini sebab umumnya game-game online menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya. Gamer nan awalnya kurang mengusai bahasa Inggris, secara sengaja atau tak akan mempelajari kemampuan dasar seperti reading, listening , hingga writing dalam bahasa Inggris.
  1. Kemampuan-kemampuan lain seperti gamer akan lebih fokus terhadap apa nan terjadi di sekelilingnya, menguasai beberapa hal dalam waktu nan sama atau kemampuan multitasking, hingga cepat dan tepat dalam mengambil keputusan, dapat diasah dengan main game online .


Dampak Negatif Main Game
  1. Gamer cenderung menghambur-hamburkan waktu dan uangnya secara sia-sia, apalagi jika ia masih bersekolah. Banyak gamer yang bahkan rela membolos dan menghabiskan uang jajannya agar dapat bermain game online .
  1. Merusak kemampuan daya lihat dari mata (mata minus) dan membuat kekebalan tubuh jadi berkurang (rentan sakit). Ini sebab seorang gamer dapat menghabiskan waktunya seharian menatap komputer nan punya imbas radiasi buruk bagi mata. Selain itu, sebab sporadis digerakkan, tubuh pun mudah terserang penyakit.
  1. Ada kesamaan seorang gamer menjadi pribadi nan apatis terhadap lingkungan fisiknya. Ia tenggalam dalam lingkungan virtual dan mengacuhkan keberadaan orang-orang lain di sekitarnya. Kepekaan dan kepedulian sosial jadi berkurang.
  1. Bagi nan telah sampai pada kecanduan main game taraf tinggi, produktivitasnya jadi melorot. Jika masih sekolah, prestasinya akan menurun. Jika sudah bekerja, pekerjaannya terbengkalai.
  1. Mulai terbiasa berperilaku negatif dan agresif, seperti berbohong kepada orangtua atau atasan agar tetap dapat main game online , sporadis bersosialisasi dengan teman dekat atau keluarga, lalai dalam beribadah, hingga pertengkaran nan dipicu sebab bermain game online .


Main Game Dapat Gila?

Nah , pertanyaan ini mencuat ketika seorang dokter di Departemen Psikiatri di Taipei Veterans General Hospital Taiwan, Chou Yuan-hua, memublikasikan penelitiannya bahwa orang-orang nan menghabiskan waktu terlalu banyak main game , khususnya game bermuatan kekerasan, punya risiko mengalami penurunan fungsi otak. Akibatnya, dapat memengaruhi sisi emosional mereka.

Lebih jauh lagi, seorang gamer yang doyan menghabiskan waktu dengan main game bergenre kekerasan, rentan mengalami penurunan genre darah di beberapa bagian otak ( anterior cingulate gyrus ). Bagian otak ini bertanggung jawab terhadap tanggapan emosi internal seseorang. Seorang penderita gangguan jiwa seperti schizoprenia atau depresi, salah satu penyebabnya sebab genre darah nan rendah di anterior cingulate gyrus mereka.

Meskipun Chou belum berani menyimpulkan bahwa main game dapat berakibat kegilaan ( schizophrenia ), namun sebagian masyarakat mulai meyakini kebenaran penelitian tersebut. Apalagi jika melihat game-game online bertemakan kekerasan sekarang ini nan cenderung pada taraf mengkhawatirkan.

Kekerasan nan diperlihatkan dan dimainkan terlalu vulgar. Akan berbahaya dan punya imbas merusak emosi seseorang, terutama ketika ia dimainkan oleh anak-anak atau orang nan labil emosinya.



Main Game nan Sehat

Tentunya dengan mengetahui plus minus main game , kita jadi dapat lebih arif dalam menyikapinya. Game online memang punya imbas positif, tapi ia juga memiliki imbas negatif. Ia dapat membuat kemampuan konstruktif dalam diri seseorang jadi meningkat. Namun ia pun dapat membuat potensi destruktif seseorang ikut terkuak.

Kedewasaan para gamer jadi kuncinya. Ketika main game sudah menjadi aktivitas berlebihan, segera hentikan. Jangan sampai aktivitas bersifat hobi tersebut jadi sebuah kebutuhan utama nan harus dipenuhi. Adapun bagi mereka nan masih bersekolah, kontrol sosial dari para orangtua atau masyarakat absolut diperlukan. Kedisiplinan seorang anak dalam main game harus ditanamkan.

Jika kedua hal itu diperhatikan, tidak ada alasan buat melarang seseorang nan hendak main game . Tak juga jadi alasan mengatakan bahwa kenyataan main game online hanya memberikan kerugian dan nihil keuntungannya.