Sejarah Nike dan Eksistensi Nike Shoes Indonesia

:

Siapa tidak tahu dengan produk Nike shoes Indonesia ? Bagaimana perkembangan produk Nike shoes Indonesia? Nike ialah sebuah nama merek alat olahraga nan banyak digunakan di masyarakat. Alat olahraga nan banyak diproduksi oleh perusahaan ini ialah sepatu, baju olahraga, dan alat-alat olahraga lainnya.

Nike berpusat di Amerika Perkumpulan dan merupakan perusahaan nan terbesar di dunia. Karena terkenalnya, maka perusahaan ini banyak menjadi sponsor buat para atlet dunia. Salah satu atlet nan mempunyai kontrak dengan Nike ialah Michael Jordan. Selanjutnya, perusahaan Nike mengembangkan sayap ke berbagai negara. Bahkan, di Indonesia sudah kita kenal.

Sepatu Nike Indonesia tak kalah besarnya peminat buat memilikinya. Walaupun diproduksi di Indonesia, tetapi perusahaan ini benar-benar menjaga kestabilan kualitas. Oleh sebab itulah, maka kedudukan perusahaan ini semakin kuat di negeri ini. Apalagi dengan variasi produk nan dihasilkan, maka kekuatan perusahaan nike Indonesia semakin bagus. Berbagai produk dihasilkan sebagai pengembangan perusahaan.

Nike dalam bahasa Yunani bisa dianalogikan pada Dewi Nike, yaitu dewi keberuntungan atau kemenangan. Dengan memakai nama Nike, pemilik perusahaan berharap keberadaan perusahaannya bisa mencapai taraf keberhasilan maksimal.

Dalam cerita mitos bangsa Yunani, Nike memang dewi nan dihubungkan dengan keberuntungan, kemenangan, dan keberhasilan. Sementara itu, bangsa Romawi menganalogikan Dewi Nike dengan Dewi Victoria nan juga ialah dewi kemenangan. Dewi Nike ialah putri dari Pallas dan Stiks. Mereka ialah keluarga perkasa sehingga menyertai Zeus saat perang melawan Titan.

Dalam mitologi Yunani tersebut, Nike digambarkan sebagai sosok bersayap. Hal ini bisa kita ketemukan dari penggambaran nan berupa lukisan maupun patung. Dewi Nike mempunyai kekuatan, kecepatan, dan keberuntungan dalam setiap kegiatan, baik peperangan ataupun kompetisi. Hal istimewanya lagi ialah Nike bergaul dengan Athena nan dalam mitologi tersebut dikatakan sebagai dewi kebijaksanaan.

Perusahaan Nike Inc. mengambil mitologi ini sebagai nama perusahaan dan buat mendukung keberadaannya, maka perusahaan ini juga memakai lambang perusahaan dengan mengambil sayap Nike. Sebenarnya, Nike sudah digunakan dalam global olahraga, yaitu buat piala FIFA pertama dan dikenal sebagai piala Jules Rimet. Pada 1928, sosok Nike digunakan sebagai medali Olimpiade musim panas. Pada medali tersebut, digambarkan sedang memegang daun palem di tangan kiri dan mahkota kemenangan di tangan kanan.

Nike didirikan pada 1969 oleh seorang pengusaha nan juga seorang atlet. Pengusaha tersebut ialah Philip Knight dari pengusaha Oregon. Philip Knight mempunyai cita-cita buat mengimpor sepatu dari Jepang. Sepatu nan diimpor itu spesifik buat sepatu lari. Gagasan ini dia sampaikan sebagai upaya buat menjadi pesaing sepatu merek Jerman, Adidas dan Puma. Ternyata, gagasan tersebut mencapai keberhasilan sehingga sepatu nan mereka pasarkan bisa mendominasi Amerika Serikat.

Keberhasilan menguasai pasar persepatuan di Amerika Perkumpulan memungkinkan bagi Philip karena sepatu tersebut diimpor dari Jepang nan jauh lebih murah dibandingkan sepatu dari Jerman. Akibatnya, Phillip mendapatkan laba nan sangat besar. Laba tersebut bisa diperoleh karena harga jualnya tinggi, sedangkan harga beli murah. Kita perlu mengetahui bahwa harga tenaga kerja di Jepang tergolong murah.

Awalnya, buat menjual sepatu tersebut, Phillip melakukannya door to door. Dia berkeliling buat menjajakan sepatunya. Loka nan paling diharapkan bisa menjadi loka jualan sepatu ialah stadion atletik. Keputusan ini sinkron dengan jenis sepatu nan dipasarkannya, yaitu sepatu lari. Keputusannya tersebut membawa akibat bahwa penjualan sepatunya secara dramatis mengalami peningkatan secara pasti.

Pada 1970, Phillip dan perusahaannya melihat sebuah peluang nan sangat besar, yaitu mulai berkembangnya revolusi jogging . Pada saat itulah, Phillip mulai memasarkan produk sepatu nan tak hanya buat para profesional, pelari profesional, tetapi juga buat pelari non profesional. Pada saat itulah, Phillip mengembangkan pasar usahanya menjadi lebih luas.

Dalam hal ini, revolusi usahanya dibarengi dengan usahanya mengubah imej masyarakat terhadap sepatu lari. Perubahan imej nan dimaksudkan ialah mengubah imej sepatu lari menjadi sepatu fashion . Dampak perubahan imej tersebut, maka semua orang tertarik. Anak-anak hingga orang dewasa merasa terpikat buat memiliki sepatu jenis ini.

Nike shoes produk Indonesia juga merupakan salah satu revolusi produk nan dilakukan oleh Phillip ini. Dengan perubahan imej masyarakat terhadap manfaat sepatu lari nan tak hanya sebagai wahana buat kegiatan olahraga lari, maka kita bisa mempergunakannya sebagai saran buat menambah atau meningkatkan kualitas penampilan.

Kekuasaan dan dominasi Nike terhadap wahana olahraga semakin meningkat dan hal tersebut bisa kita ketahui dari tahun 1979. Pada tahun tersebut, Nike telah sukses menguasai sebagian dari pasar wahana olahraga di Amerika Serikat. Dari keberhasilan tersebut, Phillip sukses memperoleh pendapatan sebesar US $ 149 juta.

Hingga 1980, posisi tersebut tak tergoyahkan walaupun mendapatkan agresi mendadak dari perusahaan saingan, yaitu Reebok. Perusahaan ini juga memproduksi wahana olahraga. Tapi kondisi tersebut membaik lagi hingga pada 1990, Nike memimpin perusahaan alat olahraga. Hal tersebut semakin mantap ketika Nike mengeluarkan produk baru nan dikenalkan sebagai sepatu “ Air Jordan ”. Produk sepatu ini semakin memantapkan posisi perusahaan ketika bintang basket Michael Jordan dijadikan sebagai ikon buat mempromosikan sepatu tersebut.

Pembuktian kekuatan Nike dalam global produk sepatu ataupun alat-alat olahraga semakin jelas sehingga Nike dijadikan sebagai pemain krusial dalam baju dan aksesori olahraga . Bahkan, majalah Fortune membuat laporan nan sangat mencengangkan atas keberahsilan Nike Inc. dalam penjualan produknya pada 1994, yaitu sukses melakukian penjualan sebesar US $ 3,7 miliar.

Pada 1995, Nike mengantungi laba sebesar US $299 juta. Keberhasilan tersebut didapatkan dari proses penjualan di seluruh global dengan pembagian 60% penjualan buat pasar Amerika Serikat, 30% buat penjualan di wilayah Eropa, serta 5% buat penjualan di wilayah Asia.

Jika ditelusuri, setidaknya kita akan menemukan titik awal keberadaan Nike di Indonesia. Nike mulai menjarah wilayah Indonesia mulai tahun 1988. Sepatu-sepatu nan ada pada saat itu sepertiganya dari produksi Amerika Serikat. Selanjutnya produk sepatu Nike dilakukan di Indonesia.

Kita perlu mengetahui bahwa seperti nan dikatakan oleh koordinator perusahaan Nike di Indonesia, perusahaan Nike menggunakan sekitar 11 kontraktor. Dari sekian banyak kontraktor tersebut ialah kontraktor nan dulunya merupakan perusahaan asosiasi Nike di Korea Selatan dan Taiwan.

Perusahaan Nike di Indonesia mempunyai komunikasi dan interaksi cukup dekat dengan kontraktor nan ada. Hal ini bisa dibuktikan dengan diberinya kesempatan tenaga Indonesia buat ikut memeriksa kualitas dan proses pengerjaan dengan mengikuti anggaran persayatan ketat perusahaan Nike di Amerika Serikat.

Untuk wilayah Indonesia, perusahaan nan mengerjakan sepatu Nike berada di wilayah Tangerang dan Serang. Kedua daerah ini merupakan daerah nan baru dikembangkan sebagai wilayah industri. Daerah ini ada di sebelah barat kota Jakarta.

Untuk penanganan pengelolaan perusahaan, perusahaan nan dimiliki oleh Korea, manajemen perusahaan nan paling puncak dipegang oleh tenaga kerja dari Korea, manajer taraf menengah dan supervisor kegiatan proses menggunakan tenaga kerja dari orang Korea dan Indonesia. Sementara itu, tenaga produksi pada setiap perusahaan Nike di Indonesia ialah berasal dari Indonesia. Mayoriats tenaga kerja nan dikaryakan di perusahaan ini ialah pekerja wanita.

Begitulah kondisi Nike sebagai perusahaan sepatu nan sukses menguasai pasar alat-alat olahraga hingga sedunia. Di Indonesia, keberadaan Nike shoes Indonesia sungguh merupakan lapangan kerja nan bagus bagi tenaga kerja kita.

Semoga bermanfaat.