Batu Cincin dan Unsur Mistik
Batu cincin sebagai sebuah aksesori nan mudah dipakai cukup digemari oleh manusia buat menunjang penampilannya. Tidak seperti anting atau giwang. Cincin digunakan di jari. Jari tangan terlebih lagi dan memang lazimnya begitu, meski ada beberapa nan memakai cincin di jari kaki.
Cincin tak hanya digunakan oleh kaum wanita saja. Kaum pria pun banyak nan menggemari aksesori nan satu ini. Bagi wanita, memakai cincin merupakan suatu bentuk estetika nan akan membuatnya terlihat lebih cantik, elegan, atau bahkan glamor sekali pun. Terlebih jika cincin nan dipakainya berhiaskan batu nan latif dan besar. Bagi wanita, batu cincin mempunyai peranan penting.
Batu Cincin di Mata Wanita
Betapa tidak, rata-rata kaum wanita nan memakai cincin memilih cincin nan berbatu. Sporadis kita temui kaum wanita memakai cincin nan polos. Bahkan cincin pernikahan pun biasanya bertahtakan batu mulia.
Batu ini ada nan terbuat dari mutiara, permata, giok, berlian, perak atau jenis batu mulia lainnya. Bahkan ada pula batu nan terbuat dari kayu. Biasanya batu nan terbuat dari kayu ini dibuat sekedar aksesori biasa nan lebih menonjolkan sisi etniknya.
Bagi kaum wanita, terlebih mereka nan termasuk kalangan orang berduit, batu ini dapat menjadi indikator nan menunjukkan status sosial dan taraf kemapanan ekonomi. Semakin mahal batu cincinnya, semakin bergengsi pulalah dirinya. Atau semakin besar bentuk batu, semakin glamorlah terlihatnya. Semakin unik, indah, melangit harganya, dan seksi bentuknya semakin seksi dan menggemaskan pulalah pemakainya.
Bagi wanita, batu buat cincin merupakan hal nan primer dalam pemilihan cincin, selain material pembentuk cincin itu sendiri apakah dari tembaga, perak, emas kuning, atau emas putih.
Batu Cincin di Mata Pria
Lain wanita, lain pula pria. Jika bagi wanita batu buat cincin menunjukkan status sosial, kemapanan taraf ekonomi, dan membuat ia terlihat cantik dan glamor, bagi pria tak seperti itu. Meskipun ada beberapa pria nan memang memaksudkan diri memakai cincin buat keperluan terlihat kaya dan glamor. Namun biasanya takarannya lebih pada rasa percaya diri bahkan kegagahan.
Bagi pria, batu dalam cincin menunjukkan taraf kegagahan dan kemampuannya dalam membeli barang berharga. Jenis batu dalam cincin nan banyak dipakai pria ialah batu akik. Semakin besar batu akik nan dipakainya, semakin ia terlihat gagah, kaya, dan maksulin. Pun rona batu akik cukup diperhatikan, karena dinilai mampu memperhitungkan taraf seleranya terhadap jenis batu ini.
Bagi pria, soal pembuatan bahan material cincin tak terlalu dipermasalahkan, nan krusial ialah batunya. Namun bagi sebagian kalangan nan lain, semakin kecil batu akik dan semakin langka warnanya, semakin terlihat kaya dan gagahlah dirinya. Sebab mencari batu akik nan memiliki beberapa rona agak sedikit sulit dan harganya pun cukup tinggi.
Batu akik kecil ukuran 0,5 atau 1 cm dapat dihargai Rp500.000,00 - Rp750.000,00. Bahkan, ada nan lebih mahal lagi jika ciri batunya dinilai sangat unik dan langka.
Batu Cincin dan Unsur Mistik
Bagi sebagian pria lainnya, batu dalam cincin dinilai dapat menjadi penolong atau pembantu dirinya. Memiliki unsur mistik. Dalam hal ini batu nan dimaksud ialah sebagai jimat. Batu di dalam cincin nan dipakai pria, kerap bagi sebagian orang, selalu dinilai mempunyai kekuatan supranatural, bahkan ada pula nan menambahkan darah ke dalam batu cincinnya. Sehingga akan terlihat gumpalan rona merah di batu itu nan tak lain ialah darahnya sendiri.
Pria nan memakai cincin dengan kebutuhan sebagai sumber kekuatan tentulah mereka nan masih meyakini kekuatan-kekuatan nan berasal dari benda. Biasanya akan berdampak pada sikap kesehariannya nan terlihat sedikit congkak.
Batu cincin , entah dalam kapasitas fungsi sebagai penghias atau sumber kekuatan metafisik, telah mampu membuat banyak pemakainya merasa percaya diri. Pada akhirnya, semuanya bergantung pada jiwa, psikologis, dan penafsiran manusia itu sendiri.
Jenis Batu Cincin nan Memiliki Khasiat
Walaupun bagi beberapa orang batu nan ada dalam cincin hanya dianggap sebagai lambang kegagahan, tetapi tak bagi sebagian kalangan. Seperti nan telah dibahas sebelumnya bahwa batu nan ada dalam cincin itu dipercaya memiliki khasiat. Jenis batu cincin apa saja nan memiliki khasiat?
Menurut orang-orang nan percaya pada kekuatan batu dalam cincin, ada beberapa jenis batu nan diyakini mempunyai banyak khasiat, batu jenis kecubung misalnya. Batu ini dipercaya dan diyakini berkhasiat sebagai pemanis dan memikat hati wanita. Batu ini manfaatnya tidaklah sama seperti batu bladar besi sebab batu kecubung ini juga mampu memberikan kekebalan bagi orang nan memakainya.
Jenis batu lainnya ialah batu merah delima nan diyakini berkhasiat mampu member banyak rezeki bagi orang nan menggunakannya. Sementara itu, batu buntat embun dipercaya akan memberikan ketenangan pada pemiliknya. Batu lainnya nan juga memiliki kekuatan ialah batu buaya. Batu nan masih dapat ditemukan di Pulau Penuba ini berkhasiat menurunkan panas seseorang nan sedang demam.
Ada juga batu buntat lipat nan juga diyakini dapat tembus pandang, batu buntat ular buat mengobati lumpuh, batu buntat asam paye berkhasiat agar memiliki istri banyak, dan batu buntat delima buat membuat orang kaya raya.
Tempat penjualan batu ini banyak terdapat di Batam. Orang-orang dari luar Batam banyak nan memburu batu-batu ini di Batam. Orang-orang nan datang dari luar Batam ini umumnya memburu batu dengan kualitas tinggi. Sementara orang Batam orisinil umumnya memburu batu-batu eksklusif dengan kualitas biasa-biasa saja.
Lalu, bagaimana dengan masalah harga? Masalah harga nan ditawarkan memang sangat bervariasi. Selain itu, para pencari batu disini pun ialah orang-orang nan sudah sangat mengerti dengan batu nan dicarinya sehingga tak ada masalah terkait harga.
Berapa pun harga nan ditawarkan niscaya akan diterima jika memang sinkron dengan kualitasnya, terlebih bagi kalangan nan konfiden bahwa dalam batu cincin itu tersimpan banyak kekuatan. Orang ini niscaya tak segan-segan mengelurakan banyak uang hanya buat mendapatkan batu buruannya. Inilah bagian dari gaya hayati para pecinta batu cincin.
Pameran Batu Cincin di Aceh
Di Banda Aceh pada Maret 2012 lalu, diadakan pameran batu cincin nan jumlahnya mencapai ribuan batu dengan jenis batu alam nan ada di sekitar Aceh. Batu-batu ini dipamerkan di Taman Sari Banda Aceh. Ribuan batu nan dipamerkan ini ialah hasil karya para pecinta batu alam nan disebut GaPBA atau Gabungan Pecinta Batu Alam Aceh.
Jumlah transaksi di hari pertama pameran batu alam ini ialah sekitar 100 juta rupiah. Batu nan laku dijual di tiap stan atau di setiap rak penjualan berharga sekitar 5 juta rupiah dan jumlah stan dalam pameran ini sekitar 20 stan.
Dari sejumlah jenis batu nan dipamerkan, para pengunjung pameran dari berbagai daerah seperti Medan, Pulau Jawa, Padang, Medan, termasuk dari Aceh, banyak nan memburu batu giok, batu panca warna, yakut merah, dan kecubung ulung. Semua jenis batu ini ialah produk batu lokal. Sementara itu, batu luar negeri nan banyak diburu ialah zamrud, safir, dan rubi.
Selain membeli barang jadi, para pengunjung pun banyak nan memburu dan membeli gelang nan berbahan dasar batu dan bahan mentah. Bahan-bahan mentah tersebut berupa batu alam nan belum diolah menjadi batu cincin, gelang, dan baragam produk nan lain.