Symbol di Sekeliling Lady Gaga
Beberapa pekan terakhir satu issue panas telah menjadi bahan perbincangan nan hebat di berbagai kalangan di global maya. Majemuk komentar dan opini bermunculan menanggapi batalnya konser Lady Gaga di Indonesia. Alasan dibatalkannya konser penyanyi eksentrik ini sebab dia dianggap sebagai symbol setan. Benarkah itu?
Mustahil mempertanyakan hal ini kepada setan sendiri tetapi jika musik dianggap sebagai symbol nan menyusupkan sebuah genre eksklusif bukan hal nan aneh lagi. Sudah banyak kasus serupa seperti itu di dalam negeri maupun di dunia.
Di tahun 1970-an di Indonesia muncul kontroversi bertolak belakang antara musik dangdut dan musik rock. Musik dangdut nan didominasi oleh Rhoma Irama menjadi semacam musik nan digemari masyarakat dan mengandung dakwah agama di dalamnya.
Sedangkan musik rock dianggap sebagai musik nan mengusung pemberontakan Sebuah genre baru nan cadas dan tidak ramah pada masyarakat. Hanya segelintir orang nan ketika itu menikmati genre musik rock.
Mick Jagger, pentolan grup musik rock asal Inggris, The Rolling Stones, pernah dianggap sebagai penyanyi penyembah setan oleh sekelompok masyarakat sebab lagunya nan berjudul Sympathy for The Devil nan diciptakan pada tahun 1969.
Selain itu John Lennon dari The Beatles juga pernah menyatakan bahwa The Beatleas lebih populer dibandingkan Tuhan Yesus. Semua sikap dan pernyataan nyeleneh seperti ini muncul dampak dari kepopuleran dan kepercayaan nan luar biasa tinggi dari manusia sehingga dia melupakan darimana dia berasal dan seperti apa rupanya dulu ketika belum seterkenal sekarang.
Namanya juga manusia, tak lepas dari kesalahan dan dosa. Selalu lupa diri ketika keberhasilan dan kegemilangan global digenggamnya. Itulah sebabnya tidak ada manusia nan patut buat diagung-agungkan sebab manusia memang gudangnya dosa.
Tak hanya mereka nan berlaku lupa diri, ada seniman lain nan tidak kalah kontroversialnya yaitu Madonna. Penyanyi perempuan nan eksentrik dan memiliki gaya hayati serta agama sendiri ini mencoba menghina agama Kristen dengan menampilkan sebuah video klip nan menyinggung perasaan hati orang Kristen.
Di dalam videonya Madonna menampilkan Yesus nan disalib namun mengenakan baju serba hitam. Video ini ialah citra dari lagunya ketika itu, Like A Prayer. Yang tidak kalah kontroversinya ialah Elton John nan menganggap Yesus ialah seorang gay nan penyayang dan pengertian serta selalu memahami setiap permasalahan manusia di dunia.
Pernyataan nan mengatakan Yesus seorang gay dikeluarkan oleh seorang gay, sungguh sebuah kontroversi nyata. Lady Gaga lain lagi, penyanyi berpenampilan aneh ini memiliki sebuah symbol nan dapat dikaitkan dengan sebuah genre hitam nan menyesatkan. Namun dapat juga symbol ini menyiratkan sebuah perubahan dalam dirinya menuju nan lebih baik. Mungkin.
Lady Gaga Pembawa Symbol Aliran Sesat ke Indonesia
Adalah Stefani Joanne Angelina Germanotta nan lebih akrab disapa Lady Gaga nan menuai kontroversi panas belakangan ini di Indonesia. Perdebatan antara penyelenggaraan konser Lady Gaga dengan kontradiksi nan dilakukan oleh FPI terus menuai berbagai komentar public.
Ada nan setuju dan tak sedikit juga nan berkomentar miring. Seorang anggota Majelis Ulama Indonesia akhirnya mengeluarkan pernyataan haram bagi orang nan menonton konser penyanyi eksentrik tersebut. Pernyataan itu memunculkan banyak kecaman dari Little Monsters -sebutan buat fans Lady Gaga- juga menuai pujian dari mereka nan setuju dengan dibatalkannya konser itu.
Setelah penjualan sebanyak 40 ribu lembar tiket kemudian muncul pernyataan seperti ini, rasanya terlambat sekali ya. Tak hanya MUI, FPI (Front Pembela Islam) dan LABRI (Lembaga Adat Besar Republik Indonesia) juga ikut mengecam konduite dan sikap Lady Gaga nan selama konsernya dituding selalu menyebarkan genre sesat dan menunjukkan symbol ke arah itu.
Jika ditilik dari aspek seni, Lady Gaga ialah sosok seniman nan mampu mendobrak sebuah kemapanan dalam bidang sosial dan budaya di dunia. Dia berani tampil beda, urakan dan kampungan. Perkataannya nan menyebutkan bahwa dirinya ialah duta setan di global dapat jadi menanamkan pernyataan tersebut di alam pikiran bawah sadar para penggemarnya.
Sebagai orang nan beragama tentu saja pernyataan nan dikeluarkan oleh para pemuka agama itu masuk di akal. Bagaimanapun sebuah pernyataan nan dilontarkan oleh seorang idola akan sangat tertenam baik di dalam benak penggemarnya dalam jangka waktu lama. Hal inilah nan dikhawatirkan oleh para pemuka agama di Indonesia.
Lady Gaga menuai banyak kontroversi terkait dengan lirik lagu, penampilan dan sikapnya nan seakan membenarkan dirinya sendiri bahwa dia memang pemuja setan. Bukan hanya di Indonesia nan menolak konser Lady Gaga.
Sejumlah Negara di Asia lainnya juga ikut menolak kehadiran penyanyi wanita berpenampilan vulgar ini. Bukan hanya kelompok dari agama Islam nan menentang Lady Gaga tampil tetapi kelompok masyarakat Budha dan Kristen di Negara Asia lainnya juga setuju dengan pelarangan tersebut.
Album pertamanya tak menunjukkan sesuatu nan aneh, sukses dan berhasil di tangga lagu dunia. Tetapi di album kedua, penyanyi ini menunjukkan dirinya ialah pemuja setan dengan menciptakan lagu-lagu bertemakan hitam seperti kematian, vampire, monster atau setan. Seusia dengan nama albumnya nan kedua, Fame Monster, lady Gaga menyebut dirinya Mother Monster dan menyebut seluruh fansnya dengan nama Little Monsters.
Semakin lama albumnya semakin menunjukkan arah bahwa dirinya sedang berusaha membuat sebuah genre atau sekte eksklusif bertemakan agama dan kepercayaan. Dalam album nan terbaru dengan judul Born This Way, penyanyi ini seakan menunjukkan bahwa inilah jalan terbaru, cara terbaru menuju kepercayaan baru dan dipimpin oleh dirinya.
Jika dilihat dari segi marketing dan bisnis, cara nan dilakukan oleh Lady Gaga ini dengan menampilkan keanehan dan kontroversi sangat tepat sebab penjualan albumnya melejit cepat. Selain itu, namanya selalu menjadi bahan perbincangan di berbagai kalangan masyarakat.
Jika menjadi perbincangan hangat maka orang akan penasaran dengan lagu-lagunya dan otomatis mereka akan mencari bahkan membeli albumnya buat didengarkan dan diketahui kebenarannya. Sebuah taktik bisnis nan hebat menurut penulis.
Namun begitu semua konduite dan penampilannya nan seronok serta vulgar ini wajar saja bila mendapatkan kecaman dan perlawanan dari berbagai pihak nan menentang sikapnya itu. Kebebasan berekspresi nan seringkali dilontarkan oleh banyak orang di global sekarang ini oleh Lady Gaga telah dicampuradukkan.
Antara kepercayaan beragama dengan karya seni. Seyogyanya agama tak dicampurkan dengan aspek apapun di global ini, sebab agama ialah tiang penyangga nan membuat manusia tetap hayati dan percaya akan Tuhan.
Symbol di Sekeliling Lady Gaga
Banyak symbol nan dapat dilihat di sekeliling Lady Gaga, mulai dari nama, video, lirik lagu dan foto-fotonya nan menunjukkan symbol okultisme dan secret societies . Okultisme ialah sebuah kepercayaan terhadap hal-hal berbau magis atau ilmu sihir. Secret societies ialah sekelompok orang nan memiliki kepercayaan sendiri nan berbeda dan tak diketahui oleh publik.
Gaga dalam bahasa Inggris ialah sebuah kata nan terhubung dengan kekosongan pikiran dan kata nan paling mudah diucapkan oleh seorang bayi nan baru dapat bicara. Penulis beropini bahwa kekosongan pikiran ini dapat diisi oleh apapun nan diinginkan termasuk member celah pada setan buat membuat ruang di dalam kepala.
Pikiran kosong akan mudah terisi oleh bisikan setan nan dampaknya tentu saja tak baik. Kekosongan pikiran ini seakan sebuah jiwa nan sedang mencari jati diri nan cocok dengan keinginan manusianya.
Logo nan dimiliki oleh Lady Gaga seperti sebuah symbol nan mengungkapkan ketidakstabilan pikiran manusia. Logo ini terdiri dari satu tubuh manekin perempuan tanpa kepala nan ditimpa oleh symbol petir di seluruh tubuhnya mulai dari leher sampai keluar di area genital perempuan.
Logo ini menujukkan jika dirinya memerlukan sebuah sambaran nan mampu membuat dirinya hayati kembali. Seperti baterai nan memerlukan recharge maka dia akan mendapatkan energinya kembali.
Lady Gaga juga selalu memakai symbol one eye yaitu menyembunyikan satu mata dalam setiap penampilannya. Anda dapat melihatnya dalam foto-foto nan muncul di internet. Symbol one eye ini menginterpretasikan sebuah perintah okultisme nan dikenal dengan nama Eye of Horus.
Horus ialah dewa Yunani nan sukses menyembuhkan satu matanya nan terluka oleh ilmu sihir. Apakah gaya nan dilakukan oleh Lady Gaga itu hanya sebuah pernyataan fashion nan -cool to do - ataukah memang berkaitan dengan symbol sesat?
Tidak ada nan tahu, hanya Tuhan nan tahu. Setidaknya sebagai umat beragama kita dapat memilih mana lagu dengan lirik nan baik, dan dapat mengadaptasi suatu hal nan dianggap keren hanya dari aspek nan baiknya saja. Semua hal positif nan diterapkan dengan positif akan berakhir positif. Itulah sekelumit