Objek Studi Geografi

Objek Studi Geografi

Berbicara tentang filsafat ilmu berarti akan membicarakan hakikat kebenaran. Karena filsafat ialah induk dari segala ilmu pengetahuan. Dalam artikel ini akan dibahas filsafat geografi juga akan sedikit disinggung pelaksanaan dan teorinya dalam kehidupan sehari hari atau dalam wacana akdemis.

Istilah geografi sendiri pertama kali dirumuskan oleh Erastosthenes, yaitu Geografika (geo = Bumi dan grafika = Luskisan). Jadi, pengertian geografi ialah lukisan atau citra tentang bumi, nan sudah barang tentu peta ialah hakikat dasar ilmu geografi.

Dalam sebuah buku nan berjudul Geografi A Dunia Synthesis , Hagget memberikan batasan tentang definisi geografi, dia memberi pengertian, geografi ialah disiplin ilmu integratif nan memberi batasan tentang dimensi manusia dan ruangnya di di bumi dalam cakupan studi penduduknya, tempat, dan lingkungannya.

Sementara I Made Sandy (1973) memberikan batasan definisi geografi sebagai bidang ilmu nan mempelajari berbagai gejala di permukaan bumi dalam perspektif keruangan. Dia ingin menekankan bahwa gejala apa pun bisa menjadi bidang jajak geografi jika ditinjau dari sudut pandang keruangan.

Sementara secara akademis di Indonesia, pengertian geografi dirumuskan pada seminar lokakarya di Semarang 1988. Geografi ialah ilmu nan mempelajari persamaan dan disparitas kenyataan geosfera dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahaan dalam konteks keruangan.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut bisa disimpulkan bahwa geografi ialah cabang ilmu intergratif nan mempelajari gejala alam nan berlangsung dipermukaan bumi baik dalam dimensi fisik maupun dalam dimensi manusianya dengan mengunakan sudut pandang keruangan nan diaplikasikan pada pemetaan wilayah maupun pemetaan penduduk. Namun dalam geografi aspek keruangan inilah nan menjadi studi ilmu geografi sebagai pembenda ilmu dengan ilmu lain.



Konsep Dasar Ilmu Geografi

1. Konsep Lokasi

Lokasi ialah konsep primer nan akan digunakan buat mengetahui kenyataan geosfer. Konsep lokasi dibagi atas :

a. Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap.

b. Lokasi Relatif, lokasi nan tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya berubah.

2. Konsep Pola

Berupa gambar atau kenyataan geosfer seperti pola genre sungai, pola pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain.

3. Konsep Jarak

Jarak yaitu panjang antara dua tempat, terdiri atas :

a. Jeda Mutlak, satuan panjang nan diukur dengan kilometer.

b. Jeda Relatif, jeda tempuh nan menggunakan satuan waktu

4. Konsep Morfologi

Menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan eksogen nan membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan.

5. Konsep Nilai dan Kegunaan

Yaitu kegunaan nan diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, nan tak akan sama pada semua orang.

6. Konsep Interelasi (Interaksi Interpendensi)

Yaitu keterkaitan ruang antara satu dengan nan lain, misalnya hubungan antara desa dengan kota.

7. Konsep Keterkaitan Ruang

Yaitu interaksi antara penyebaran suatu unsur dengan unsur nan lain pada suatu tempat.

8. Konsep Keterjangkauan

Konsep ini menyangkut ketercapaian buat menjangkau suatu tempat, wahana apa nan digunakan, atau alat komunikasi apa nan digunakan dan sebagainya.

9. Konsep Aglomerasi

Yaitu pengelompokan kenyataan di suatu kawasan dengan latar belakang adanya unsur-unsur nan lebih memberi akibat positif.

10. Konsep Disparitas Wilayah

Yaitu daerah-daerah nan terdapat di muka bumi berbeda satu sama lain. Bisa dicermati dari corak nan dimiliki oleh suatu wilayah dengan wilayah nan lainnya.



Ontologi ilmu geografi

Geografi ialah cabang ilmu nan mempelajari gejala nan terjadi dalam keruangan dari suatu wilayah nan didiami penduduk, baik nan bersifat fisik maupun manusianya. Merujuk pada pengertian tersebut maka geografi akan memberikan batasan mengenai disparitas atau persamaan dari struktur atau proses perkembangan manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan. Salah satu pelaksanaan keilmuannya ialah peta nan memberikan citra informasi keruangan atau informasi geografis dari mulai klasifikasi kelas nan paling rendah sampai nan tertinggi dari suatu objek penelitian.



Objek Studi Geografi

Objek studi geografi terdiri atas objek material dan objek formal.

1. Objek material geosfer mempelajari, Atmosfer, Lithisfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer.

2. Objek formal mempelajari cara pandang geografi terhadap, pola persebaran gejala eksklusif pada permukaan bumi, keterkaitan sesame antar gejala dan perkembangan atau perubahan nan terjadi pada kenyataan tersebut.

Pengetahuan tersebut sangat diperlukan dalam menjelaskan bernagai kenyataan dimensi ruang dari suatu objek penelitian agar bisa memenuhi sifat intgratif sinkron dengan ilmu geografi.



Pendekatan Ilmu Geografi

1. Pendekatan spasial (keruangan)

Fenomena geografi berbeda dari wilayah nan satu dengan wilayah nan lain dan mempunyai pola keruangan/spasial eksklusif (spatial structure). Pendekatan keruangan merupakan pendekatan nan khas dalam geografi sebab merupakan studi tentang keragaman ruang muka bumi dengan menelaah masing-masing aspek-aspek keruangannya.

Aspek-aspek ruang muka bumi meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan kondisi sosial budaya masyarakatnya. Dalam mengkaji aspek-aspek tersebut, seorang pakar geografi sangat memperhatikan faktor letak, distribusi (persebaran), interelasi serta interaksinya. Salah satu contoh pendekatan keruangan tersebut ialah sebidang tanah nan harganya mahal sebab tanahnya fertile dan terletak di pinggir jalan. Pada contoh tersebut, nan pertama ialah menilai tanah berdasarkan produktivitas pertanian, sedangkan nan kedua menilai tanah berdasarkan nilai ruangnya yaitu letak nan strategis.

2. Pendekatan Ekologi (Lingkungan)

Fenomena geografi membentuk suatu rangkaian nan saling berkaitan di dalam sebuah sistem, dengan manusia sebagai unsur utamanya. Pendekatan lingkungan didasarkan pada salah satu prinsip dalam disiplin ilmu biologi, yaitu interelasi nan menonjol antara makhluk hayati dengan lingkungannya.

Di dalam analisis lingkungan geografi menelaah gejala hubungan dan interelasi antara komponen fisikal (alamiah) dengan nonfisik (sosial). Pendekatan ekologi melakukan analisis dengan melihat perubahan komponen biotik dan abiotik dalam ekuilibrium ekosistem suatu wilayah. Misalnya, suatu padang rumput nan ditinggalkan oleh kawanan hewan pemakan rumput akan menyebabkan terjadinya perubahan huma dan kompetisi penghuninya.

3. Pendekatan Kompleks wilayah (Regional)

Analisis kompleks wilayah merupakan perpaduan antara analisis keruangan dan analisis ekologi. Pendekatan ini membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan dari masing-masing wilayah secara komprehensif. Contohnya, wilayah kutub tentu sangat berbeda ciri wilayahnya dengan wilayah khatulistiwa.



Aspek Studi Geografi
  1. aspek fisik dalam geografi hanya mempelajari unsur-unsur geosfer nan bersifat fisik, antara lain, tanah, air, dan iklim dengan gejala proses alamiah
  2. aspek sosial geografi mempelajari manusia dengan berbagai gejalanya. Sebagai objek penelitiannya adalah, aspek kependudukan, aktivitas ekonomi, aspek sosial budaya dan politik.


Prinsip Studi Geografi

1. Prinsip Penyebaran

Gejala geografi baik tentang alam, tumbuhan, hewan, dan manusia nan tersebar secara tak merata di muka bumi. Contoh : Timah di Pulau Bangka, pohon bakau di pantai.

2. Prinsip Interelasi

Hubungan yg saling terkait antara gejala nan satu dengan gejala yg lain dalam satu ruang tertentu. Contoh : hutan gundul terjadi sebab penebangan liar.

3. Prinsip Korologi ( Keruangan )

Bahwa setiap prinsip ini gejala-gejala, fakta-fakta, dan masalah-masalah geografi ditinjau dari penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dan interaksi itu terdapat pada ruang tertentu. Contoh : Padi hayati fertile di daerah dataran rendah.

4. Prinsip Deskriptif

Prinsip buat memberikan pelajaran atau citra lebih jauh tentang gejala-gejala, atau masalah-masalah nan diselidiki dalam bentuk tulisan atau kata – kata nan bisa dilengkapi dengan diagram, grafik, tabel, gambar, dan peta.