Pasar Oligopoli

Pasar Oligopoli

Dunia perdagangan, selain diramaikan dengan berbagai jenis barang dagangan, ternyata juga diramaikan oleh berbagai sistemnya. Intinya memang sama, menjual sesuatu dengan cara menukarkan uang nan seharga dengan barang nan diinginkan. Pembedanya ialah bagaimana cara barang itu dipasarkan, apakah tiap-tiap barang bersaing secara sehat dan bebas atau tidak. Pasar oligopoli misalnya.



Manajemen Pemasaran

Kegiatan pemasaran perusahaan harus bisa memberikan kepuasan terhadap konsumen jika menginginkan kegiatan usaha suatu perusahaan terus berjalan atau konsumen memiliki pandangan nan lebih baik terhadap perusahaan.

Menurut Kotler, manajemen perusahaan ialah penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan, dan supervisi program-program nan bertujuan buat menimbulkan pertukaran dengan pasar nan dituju dengan maksud buat mencapai tujuan nan telah ditetapkan perusahaan.

Suatu perusahaan nan sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan salah satu faktor krusial buat mencapai kesuksesan perusahan, akan mengetahui cara dan falsafah baru nan terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini ialah "konsep pemasaran".

Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran memiliki tujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan konsumen. Selain itu, konsep pemasaran berorientasi pada kebutuhan konsumen. Konsep pemasaran memang berbeda dengan konsep bisnis terdahulu nan berorientasi pada produk dan penjualan. Konsep pemasaran terdiri atas tiga unsur, yaitu sebagai berikut.

  1. Berorientasi kepada konsumen. Dalam manajmen pemasaran, Anda harus melihat target penjualan produk Anda itu seperti apa, sehingga Anda perlu mengenal konsumennya terlebih dahulu.
  1. Penyusunan kegiatan pemasaran secara terperinci. Apabila Anda sudah menemukan konsumen atau target pemasaran nan tepat, maka Anda tinggal menyusun taktik penjualan produk tersebut. Rincilah kegiatan pemasaran Anda secara terperinci.

Kepuasan konsumen. Jika kegiatan penjualan Anda sudah berjalan, maka Anda perlu mengevaluasi manajemen pemasaran produk Anda, seperti kepuasan konsumen terhadap produk nan Anda jual. Jadi, Anda bisa mengetahui kekurangan produk tersebut, sehingga Anda bisa menyusun taktik agar produk Anda tetap laris dipasaran.

Manajemen pemasaran pun tidak bisa dipisahkan dari empat faktor primer nan sangat berpengaruh terhadap jalannya suatu manajemen pemasaran. Berikut ini empat faktor nan berpengaruh dalam manajemen pemasaran.



1. Product atau produk dalam manajemen pemasaran

Produk suatu perusahaan terbagi menjadi dua macan, yaitu produk berupa barang (seperti ponsel, motor, dan baju) dan produk nan berbentuk jasa (seperti tabungan, jasa telekomunikasi, atau jasa perawatan tubuh dan spa.

Dalam konsep produk, dikenal produk premium atau produk nan memiliki karakteristik khas, fitur unik, dam memiliki kelas tersendiri. Oleh sebab itu, produk tersebut memiliki harga nan relative mahal. Sementara di sisi lain, ada juga konsep produk “ me too ”, yaitu produk nan didesain sebagai saingan atau imitator dari produk nan telah dulu ada di pasaran.

Untuk memasarkan sebuah produk, Anda perlu melihat target penjualan produk Anda kepada siapa, di mana, dan kapan. Perlu taktik nan harus Anda lakukan agar produk nan Anda jual laku dipasaran. Meskipun produk nan Anda jual ialah barang imitasi, jika Anda menawarkan produk tersebut kepada konsumen nan tepat, waktu dan loka nan tepat, maka penjualan produk Anda akan laris manis.



2. Promotion atau promosi dalam manajemen pemasaran

Promosi ialah langkah nan perlu dilakukan buat memperkenalkan produk dan membujuk calon konsumen agar mengeluarkan uang buat membeli produk nan ditawarkan. Dalam promosi, dikenal dengan adanya istilah promotion mix atau gabungan program promosi nan tergabung dalam empat elemen kunci, yaitu promosi melaui iklan, promosi publikasi, promosi melalui sales promotion , dan promosi melalui personal selling .

Sebagai seorang konsumen, tentu promosi barang itu sangat mempengaruhinya buat tertarik membeli sebuah barang. Promosi nan bagus dan menarik bisa menarik perhatian konsumen buat membelinya. Akan tetapi, promosi juga harus dilakukan pada watu dan loka nan tepat.

Jiga Anda mempromosikan sebuah jaket di daerah panas dan pada waktu musim panas, itu kurang tepat. Penjualan barang Anda akan rendah atau bahkan tak ada nan membeli. Untuk itu, promosi suatu produk juga perlu strategi.



3. Place atau loka dalam manajemen pemasaran

Place atau loka berarti mengenai tempatr produk nan ditawarkan akan dijual atau dipasarkan. Place menyangkut taktik distribusi nan hendak dilakukan. Ada tiga model distribusi, yakni distribusi eksklusif, distribusi selektif, dan distribusi intensif.

Distribusi tertentu ialah memasarkan produk barang dan jasa hanya pada outlet nan terbatas agar menjaga martabat dan reputasi produk nan ditawarkan. Contohnya, Kaos Joger nan dijual dan dipasarkan hanya di satu lokasi atau jam tangan Audemar Piaget nan hanya dipasarkan pada outlet-outlet tertentu.

Distribusi selektif ialah rangkaian produk nan hanya dijual atau dipasarkan di outlet modern atau pasar modern dan tak dijual di pasar-pasar tradisional. Sementara itu, distribusi intensif ialah produk nan dipasarkan atau dijual ke seluruh jenis pasar, baik modern maupun tradisional, dan meliputi seluruh wilayah Indonesia.



4 . Pricing atau harga dalam manajemen pemasaran

Pricing ialah taktik nan menyangkut dalam penetapkan harga produk. Seperti telah dijelaskan di atas buat produk-produk dengan diferensiasi nan kuat, bisa menetapkan harga premium. Contohnya, motor Harley Davidson atau mobil Porsche. Selain itu, ada produk nan dijual dengan taktik low cost , contohnya jasa telepon nan ditawarkan para operator cdma.



Pasar Oligopoli

Di pasar oligopoli barang nan ditawarkan berasal dari berbagai macam produsen, tapi benda nan ditawarkan sejenis. Sebut saja produsen air mineral. Di Indonesia sendiri, produk air mineral jumlahnya cukup banyak. Tersedia dalam beberapa merek dagang. Tetapi, tiap-tiap produk air mineral tersebut diproduksi oleh perusahaan nan berbeda.

Pada pelaksanaannya, setiap pelaku kegiatan ekonomi, dalam hal ini produsen, harus memosisikan dirinya sebagai satu bagian nan terikat erat dengan permainan pasar.

Keuntungan nan didapat bergantung pada “lawan main”. Jika ada satu saja produk nan tengah digemari oleh masyarakat, maka siap-siaplah menyambut hadirnya produk-produk sejenis. Dalam menjalankan sistem perekonomian, pasar ini memiliki dua hingga kurang dari sepuluh produsen di dalamnya.

Gambaran persaingan di pasar jenis oligopoli kurang lebih seperti itu. Begitu juga sebaliknya, jika produk tersebut mulai kehilangan pamor, maka imbasnya akan mengena pada seluruh produsen nan juga memproduksi barang nan sama.

Akibatnya persaingan harganya tak beragam. Kompetisi harga tak menarik sebab secara langsung mereka, para produsen, telah menetapkan harga jual. Jika tak mematuhi baku harga nan telah disepakati, maka bersiaplah buat menerima resiko berupa tak lakunya barang hasil produksi di pasaran.

Berdasarkan undang-undang No 5 Tahun 1999, pasar oligopoli sebenarnya ialah salah satu kegiatan perekonomian nan dilarang. Penyebabnya kemungkinan ialah keterbatasan dan ketidakberagaman produk dan harga nan beredar di masyarakat.

Berdasarkan produk nan dipasarkan, pasar oligopoli dibedakan menjadi dua, yaitu pasar oligopoli murni ( pure oligopoly ) dan pasar oligopoli dengan pembedaan ( differentiated oligopoly ). Pasar tersebut murni memperjualbelikan barang nan sejenis, misalnya pada produk-produk air mineral.

Untuk pasar oligopoli dengan pembeda, barang nan diperjualbelikan memiliki disparitas antara satu dengan nan lainnya, meskipun barang tersebut sejenis, misalnya produksi sepeda motor di Indonesia.

Para pelaku pasar oligopoli tak dapat digambarkan secara umum. Para pelaku tersebut baru dapat digambarkan melalui teori-teori nan digunakan buat mencapai tujuannya. Teori nan terkenal dikalangan pelaku pasar ini di antaranya teori harga batas dan teori biaya rata-rata.

Teori harga batas ialah ketika sebuah industri akan melakukan trik-trik bagi para pesaingnya melalui taraf harga nan dipermainkan. Prinsipnya jika harga diturunkan, jumlah produksi pun akan meningkat, akibatnya para produsen pendatang baru nan hendak masuk dan “berjualan” pun akan berpikir dua kali buat bergabung di pasar oligopoli.

Teori biaya rata rata atau disebut juga full-cost price . Pada teori ini, harga ditentukan oleh para produsen nan memiliki skala besar. Produsen berskala besar tersebut secara otomatis niscaya mengetahui biaya dari holistik proses produksi. Akibatnya, mereka dapat membuat estimasi harga rata-rata bagi produsen nan lebih kecil.

Dalam sebuah usaha, selain Anda harus mengerti manajemen pemasaran, Anda juga harus memilih usaha, apakah usaha Anda itu termasuk ke dalam pasar oligopoli. Seperti nan sudah dijelaskan di atas, Anda bisa melihat bagaimana menjalankan usaha ini. Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda.