Lagu Bintang
Kisah Vierra
Kini tak ada lagi Vierra. Yang ada ialah Vierratale. Nama baru ini proklamirkan diawal tahun 2013. Pergantian nama grup itu diikuti dengan peluncuran lagu terbaru mereka, Cinta Butuh Waktu. Lagu ini ialah kreasi Kevin, putera tertua Memes dan Adi Ms. Kevin memang cukup piawai dalam menangani bandnya. Ia nan telah terbiasa dengan industri musik sangat tahu bagaimana berteman dan mengendalikan keadaan. Pergantian nama ini pun sebagai bagian dari pengokohan grup bandnya ditengah persaingan nan makin ketat.
Bagaimanapun, nama besar terkadang tak ada apa-apanya kalau tak ada kekuatan lagu dan promosi nan menarik nan dilakukan dengan cara nan terprogram. Kevin nan masih muda itu cukup berbakat dan seorang pekerja keras. Ia tahu apa nan ia mau dan ia pun tahu bagaimana membuat orang lain tahu apa nan ia mau. Ia nan pernah ikut tercebur dalam konfrontasi dengan Marissa Hague, tumbuh makin matang dalam kancah musik Indonesia.
Ini ialah global nan tak mudah. Banyak nan terlena sehingga terdampar dalam genggaman obat-obatan dan gaya hayati nan tak benar. Selama ini, Kevin dianggap sebagai musisi nan cukup tenang dan mempunyai prinsip. Ia tak terdengar akrab dengan kehidupan nan tak benar. Ia juga tak terdengar begitu dekat dengan banyak wanita. Ia tak terlibat banyak cinta sehingga tak banyak gosip tentang laki-laki muda dengan penampilan nan cukup menarik ini.
Kevin bahkan memproduseri sebuah grup vocal wanita nan juga cukup dikenal di tengah masyarakat. Darah musik nan mengalir dalam tubuhnya benar-benar sangar kental sehingga ia dapat berjalan dengan sangat baik di global musik ini. Inilah contoh anak nan tumbuh dalam keluarga nan bahagia dan sangat mencintai musik sehingga anak-anak pun tumbuh dalam kecintaannya kepada musik. Anak itu niscaya terpengaruh oleh lingkungannya.
Grup musik Vierra terbentuk pada November 2008. Mereka memilih jalur pop dan lagu-lagu nan terinspirasi dari musik Disney, sebagai karakteristik khas musik nan dimainkan. Salah satu judul lagu mereka ialah Bintang. Jalur musik nan ringan dengan penampilan nan menarik serta cerah ini ternyata memang cocok dengan kondisi permusikan saat ini. Anak-anak muda nan mencoba peruntungan di global musik terus merangkak naik begitu juga dengan Vierra.
Nama Vierra memang sempat menjadi warta hangat ketika Widy menjadi korban percobaan perkosaan. Namun, dengan santai dan dewasa, Kevin meredakan warta itu. Ia tampil memberikan keterangan tentang teman satu grupnya itu dengan bahasa nan tak mencoba menutupi permasalahan sehingga orang tak banyak bertanya dan tak mengembangkan cerita ke arah nan mungkin akan merugikan semuanya. Ia juga mengharap agar Widy lebih menjaga diri dengan tak mengenakan baju nan terlalu seksi.
Setelah itu terdengar bahwa Vierra berganti nama. Selama masa pencarian itu, Vierra tak menerima tawaran manggung. Kevin ingin bahwa masa pencarian ini menjadi masa istirahat sehingga ketika mereka telah menemukan nama baru, mereka mempunyai energi nan cukup buat menggebrak blantika musik Indonesia lagi. Akhirnya lahirlah nama Vierratale. Menurut Kevin, Vierra itu artinya empat. Sehingga Vierratale artinya kisah mereka berempat dalam kehidupan mereka di global musik. Nama nan cukup cantik dan sangat feminim.
Personel Vierratale tetap empat. Mereka ialah Widy Soediro Nichlany (vokalis), Kevin Aprilio (pianis/keyboardis), Raka Cyril Damar (gitaris), Satryanda Widjanarko (drummer), dan pemain tambahan, Deryansha Azharv (bassist). Keempatnya tetap kompak dan tetap merasakan jiwa Vierra nan telah lahir terlebih dahulu. Perasaan dan pandangan mereka mungkin semakin dewasa seiring dengan bertambahnya pengalaman hayati itu. Hal ini mungkin dapat dicontoh oleh grup band nan lain. Bahwa adanya pembaruan ini, semangat pun menjadi baru.
Album Baru
Pada 2009, Vierra merilis album pertama nan berjudul "My First Love" dan singel pertama dengan judul Dengarkan Curhatku. Album tersebut berisi 12 lagu. Judul nan sudah dirilis ialah Dengarkan Curhatku, Rasa Ini, Bersamamu, Perih, Seandainya, dan Jadi nan Kuinginkan. Pada Maret di tahun nan sama, Vierra juga sudah membentuk klub penggemar bernama Vierrania. Vierra berdiri di bawah naungan label Musica’s Studio. Produser mereka ialah Noey dan Capung, nan sebelumnya telah berhasil meggarap album-album milik Nidji, D’Masiv, dan Peterpan.
Sambutan nan luar biasa itu membuat nama Vierra langsung berkibar. Nama orangtua Kevin nan lebih dahulu telah mengisi peradaban musik Indonesia, mau tak mau juga mempengaruhi perjalanan karir Kevin dan teman-temannya. Walaupun jenis musik nan mereka mainkan sangat berbeda dengan musik nan menjadi karakteristik gaya ayah dan ibunya, orang tetap melihat kevin sebagai titisan kedua orangtuanya. Kevin pun tampaknya tak keberatan sebab memang sejatinya seperti itu.
Orangtua nan lebih dahulu terkenal itu memberikan laba tersendiri. Masyarakat jadi lebih dekat dan lebih dapat menerima keberadaan Kevin. Apalagi selama ini orangtua Kevin dianggap seniman adan musisi nan memberikan contoh baik dalam pernikahan. Mereka kompak dan cukup harmonis. Tidak terdengar gosip atau sesuatu nan tak baik tentang kehidupan asmara keduanya. Hal ini juga nan membuat penerimaan itu menjadi terasa lebih lengkap. Hal ini juga menjadi satu pelajaran nan krusial bagi seniman lainnya.
Nama baik itu sangat krusial dan harus dijaga hingga mati. Kalau banyak masalah dan malah menjadi bahan cacian masyarakat, maka akan sangat merugikan. Tidak salah kalau Kevin merasa sangat bangga dengan orangtuanya dan begitu membela kepentingan keduanya. Ia tak rela keluarganya diacak-acak.
Awalnya, Kevin Aprilio mendirikan band bernama Andante. Pada 2008, Andante berubah menjadi Vierra. Nama Vierra diusulkan oleh Satryanda, sang drummer. Personil Vierra sebagian besar masih berstatus sebagai mahasiswa. Kevin Aprilio dan Raka Cyril Damar ialah mahasiswa UPN angkatan 2007, Satryanda Widjanarko mahasiswa UI fakultas ilmu politik, sedangkan Widy masih duduk di bangku SMA Bakti Mulya 400, tahun ketiga.
Raka Cyril Damar dan Satryanda Widjanarko banyak membantu mengaransemen lagu-lagu milik Vierra, termasuk lagu nan berjudul Bintang ini. Pada Desember 2010 Vierra merilis album baru. Di album tersebut Vierra akan membawakan karya nan lebih dewasa dari album perdana mereka. Menurut Widy, sang vokalis, karya tersebut mengukuti perkembangan usia personil Vierra nan tentu saja semakin dewasa.
Meskipun demikian, karakter vokal Widy nan manis tetap muncul. Lagu-lagu mereka nan baru juga masih beraliran power pop dan “berbau” Disney. Menurut mereka pada album ini merupakan proses transisi buat menuju lebih dewasa. Untuk tema, lagu-lagu mereka masih seputar cinta. Bukan hanya cinta sepasang kekasih, tetapi juga cinta pada sahabat dan keluarga. Alasan mereka, tema cinta ialah tema nan universal dan dekat dengan keseharian.
Pada acara SCTV Music Awards 2009, Vierra gagal memboyong predikat Album Pendatang Baru Group/Duo favorit. Karena itu, meskipun merasa sudah cukup puas atas pencapaian nan telah diraih, namun Kevin Aprilio mengatakan bahwa Vierra harus bekerja lebih keras agar masyarakat semakin dapat menerima dan menyukai musik Vierra. Selain itu, para personel Vierra menginginkan agar mereka bisa meraih penghargaan sebagai bintang di berbagai ajang penghargaan musik, seperti salah satu judul lagu mereka, Bintang.
Lagu Bintang
Inilah lirik lagu Bintang nan cukup terkenal itu. Lagu nan manis nan enak di telinga.
Malam nan indah
Kau ada di sini
Mengisi kosongku
Dan berkata sayang
*
Tak pernah ku ragu
Hanya dirinya satu
Tak pernah ku ragu
Cerita cintaku
Reff :
Oh bintang bintang
Bawalah saya terbang tinggi
Bersamanya sebab dia nan saya mau
Bintang bintang kabulkan permohonanku
Back to * , Reff
Bintang bintang
Bawalah saya terbang tinggi
Bersamanya sebab dia nan saya mau
Bintang bintang kabulkan permohonanku
Kabulkan permohonanku