Gerak Pada Tanaman Putri Malu
Apa nan dimaksud dengan mobilitas seismonasti ? Tumbuhan merupakan salah satu mahkhluk hayati nan diciptakan dengan keindahan, warna, dan aroma nan berbeda tiap jenisnya. Karakteristik fisik dan struktur nan dimiliki oleh tumbuhan tersebut sebenarnya memiliki fungsi tersendiri nan berhubungan dengan cara mempertahankan hidup. Mengatasi ancaman pada saat pergantian musim dari tumbuhan lain, atau makhluk hayati lain, maupun gangguan lingkungan hidup.
Salah satunya nan dapat kita lihat secara langsung ialah cara putri malu melindungi diri dengan mengatupkan daunnya. Mobilitas refleks putri malu sebagai bentuk respon terhadap rangsangan ini, disebut dengan mobilitas seismonasti. Sama halnya dengan manusia dan hewan, tumbuhan juga dapat bergerak. Namun, tentu saja gerakan nan dilakukan berbeda dengan manusia dan hewan.
Tanaman biasanya bergerak sebab adanya rangsangan dari luar, maupun dalam. Sehingga tanaman tersebut secara refleks melakukan gerakan nan menjadi respon terhadap rangsangan tersebut. Nah, mobilitas nan terjadi pada tanaman putri malu saat disentuh merupakan mobilitas nan paling mudah kita amati.
Sebenarnya, gerakan nan dilakukan oleh putri malu ini bukan hanya menjadi cara buat melindungi diri saja. lalu, apa nan menyebabkan putri malu melakukan mobilitas nan disebut seismonasti? Berikut ialah informasi selengkapnya.
Mengenal Istilah Seismonasti (Tigmonasti) dan Beberapa Jenis Mobilitas Tumbuhan
Sebelum kita mengetahui lebih dalam mengenai seismonasti atau nan disebut dengan tigmonasti ini, kita perlu memahami terlebih dahulu mengenai jenis dan konsep mobilitas pada tumbuhan. Pada dasarnya, mobilitas pada tumbuhan merupakan suatu respon, nan disebabkan sebab adanya rangsangan dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri, maupun dari luar atau lingkungan.
Gerak nan dilakukan oleh tumbuhan memang tak seaktif manusia dan hewan, tetapi gerakan tersebut bermacam-macam. Karena itulah, pada ilmu pengetahuan, mobilitas tumbuhan dibedakan menjadi beberapa jenis. Jenis mobilitas tumbuhan nan paling dasar dibedakan atas asal rangsangan atau stimulus, yaitu mobilitas endonom, esionom, dan higroskopis, dan kompleks.
Endonom merupakan mobilitas nan disebabkan oleh faktor dari dalam tumbuhan. Sedangkan esionom disebabkan oleh rangsangan dari luar, dapat berupa cahaya, sentuhan, suhu, gravitasi, dan lain sebagainya. Higroskopis disebabkan oleh biji, buah, dan spongarium tanaman nan retak sebab perubahan kadar air nan terjadi secara terus-menerus.
Tanaman juga dapat melakukan mobilitas sebab mendapat banyak rangsangan. Mobilitas ini disebut dengan mobilitas kompleks. Mobilitas esinom masih dibedakan lagi menjadi tiga jenis gerak, yaitu tropisme, taksis, dan nasti.
Tropisme
Tropisme merupakan mobilitas tumbuhan nan arahnya bergantung dari arah rangsangan nan datang dari luar. Dari rangsangan itulah, bagian tubuh tanaman dapat bergerak mendekati arah rangsangan, maupun menjauhinya. Jika mendekati arah rangsangan, kita dapat menyebutnya dengan mobilitas tropisme positif, sebaliknya jika menjauhi arah rangsangan maka disebut dengan mobilitas tropisme negatif.
Karena rangsangan atau stimulus terdiri atas berbagai jenis, maka mobilitas tropisme ini juga masih dibedakan lagi menjadi beberapa jenis berdasarkan jenis rangsangan dari luar nan direspon oleh tumbuhan.
Taksis
Taksis merupakan mobilitas nan terjadi pada seluruh tubuh tumbuhan. Mobilitas tersebut disebabkan oleh rangsangan dari luar nan direspon oleh seluruh tubuh tumbuhan. Mobilitas ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu mobilitas fototaksis nan berupa rangsang cahaya dan mobilitas kemotaksis nan berupa rangsang zat kimia .
Nasti
Seismonasti dalam tumbuhan putri malu termasuk ke dalam mobilitas nasti. Nasti sendiri merupakan mobilitas nan terjadi pada sebagian tubuh tumbuhan, sebab adanya rangsangan dari luar. Namun berbeda dengan mobilitas tropisme, mobilitas nan satu ini tak dipengaruhi oleh arah asal rangsangan itu datang. berdasarkan jenis rangsangannya, mobilitas nasti dibedakan menjadi enam jenis, salah satunya ialah seismonasti.
Seismonasti sendiri disebabkan sebab rangsangan berupa sentuhan. Sedangkan jenis lain berupa rangsangan gerak, suhu, cahaya, gelap, dan beberapa rangsangan lainnya. Seismonasti juga dikenal dengan nama tigmonasti. Kata tigmonasti bermakna sentuhan, diadopsi dari bahasa orang Yunani kuno. Mobilitas ini dapat terlihat dengan jelas dan dapat diamati prosesnya.
Sebenarnya, tumbuhan nan mengalami mobilitas ini bukan hanya putri malu, melainkan beberapa jenis tanaman nan termasuk dalam suku fabaceae . Namun, contoh nan paling mudah ditemukan ialah pada tanaman putri malu. Respon mobilitas akan terjadi di seluruh anak daun, walaupun hanya satu anak daun nan menerima sentuhan.
Gerak Pada Tanaman Putri Malu
Putri malu ( mimosa pudica ) merupakan tumbuhan nan berasal dari padang rumput Amerika Selatan, tetapi kita dapat menjumpainya di Indonesia. Tumbuhan nan satu ini terdiri atas anak-anak daun nan menempel pada tangkai, dan juga kembang kecil berwarna merah muda. Daunnya beragam dan tersusun berhadapan serta berbentuk menyirip dengan tepi nan rata. Tanaman ini memiliki duri-duri kecil dan mudah hayati di halaman atau kebun sekitar rumah.
Dilihat dari ciri nan dimilikinya, putri malu termasuk ke dalam jenis polong-polongan. Selain itu, merupakan salah satu jenis tumbuhan dikotil (berkeping dua) dan memiliki biji tertutup, atau dalam bahasa ilmiah disebut dengan a ngios sperma .
Tumbuhan putri malu terkenal unik sebab daunnya akan langsung menutup jika disentuh, dan akan kembali terbuka dalam beberapa menit kemudiam. Sebenarnya selain peka terhadap sentuhan, putri malu juga peka terhadap cahaya.
Pada dasarnya, tanaman mimosa pudica ini bukan hanya mengatup pada saat disentuh saja, melainkan juga pada saat malam hari. Susunan syaraf pada tanaman ini sangat peka sehingga reaksinya pun bisa diamati secara langsung. Kepekaan inilah nan membuat putri malu mampu merespon sentuhan secara cepat. Salah satu tujuan mobilitas pada tumbuhan ini ialah buat melindungi diri dari serangga nan akan memakan daunnya.
Gerak nan terjadi pada putri malu disebabkan oleh pembengkakan pada
dan titik lekat daun. Pada saat itu, sel pulvinus nan berisi air bocor sehingga air tersebut pindah ke ruang antar sel. Air nan terdapat dalam tangkai dan daun seketika menjadi kosong sehingga menyebabkan hilangnya turgor (keseimbangan air) di dalam sel pulvinus.
Keadaan ini membuat tangkai dan daun mengatup. Keadaan tersebut akan berlangsung beberapa menit, kemudian akan kembali seperti semula. Hal ini juga terjadi saat matahari terbenam sebab putri malu juga peka terhadap gelap.
Sel-sel pulvinus nan terdapat dalam tumbuhan putri malu memiliki dinding nan sangat tipis tetapi mampu mengalirkan air melalui pembuluh-pembuluhnya.
Pembuluh-pembuluh inilah nan menyimpan dan mengantarkan sari-sari makanan hingga ke sistem saluran pusat nan dimiliki putri malu. Sel-sel inilah nan memiliki kepekaan luar biasa. Bahkan, kepekaan pada tumbuhan ini dianggap hampir mendekati kepekaan nan dimiliki hewan.
Meski tumbuhan ini memiliki kepekaan nan luar biasa, tak semua bagian tubuh putri malu dapat direspon oleh sel-sel nan dimilikinya. Bagian-bagian ujung batang, tengah batang dan percabangan jika disentuh dengan lidi tak akan memberikan respon apapun. Selain itu, respon mobilitas seismonasti nan ditujukkan juga bhineka tergantung dari bagian nan disentuh dan juga kekuatan sentuhan itu sendiri, misalnya disentuh dengan kasar atau halus. Semoga bermanfaat.