Format Makalah Skripsi Mini

Format Makalah Skripsi Mini

Penulisan makalah baku bisa terbagi menjadi dua jenis, yaitu format makalah biasa dan format skripsi mini.

Pada perkuliahan, format penulisan nan baik biasanya menggunakan kertas ukuran A4, spasi 1,5, jenis huruf Times New Roman, dan paragraf tipe justify . Nomor halaman biasanya diletakkan di kanan bawah kertas. Namun, ada juga penulisan nomor halaman di tengah. Hal ini tergantung pula oleh kebijakan masing-masing pengajar. Untuk ukuran margin juga disesuaikan tergantung kebijakan masing-masing pengajar.

Kedua format penulisan makalah kuliah terbagi dua dan bisa dilihat dalam uraian berikut.



Format Makalah Biasa

Semua bagian (bab) ditulis menjadi satu dalam format penulisan jenis ini. Maksudnya, apabila bab dua masih ada dalam halaman nan sama dengan bab satu, penulisannya tak boleh dipisah dengan bab satu atau dengan kata lain masih ada di halaman nan sama. Bagian-bagian krusial dari format seperti ini yaitu:

  1. Judul Makalah

    Judul biasanya ditulis dengan format paragraf tipe center , dicetak tebal, ukuran font 14 atau 12.

  2. Pendahuluan

    Bagian ini merupakan pengantar dari isi makalah. Diawali dengan bahasan nan generik lalu semakin menyempit menuju topik primer makalah.

  3. Isi

    Bagian ini merupakan bagian terpenting sebab merupakan bahasan atau analisis masalah. Isi bisa dibagi menjadi beberapa subbab dan bab baru. Maksudnya, apabila analisis masalah terdiri daribeberapa bahasan, bab baru bisa dibuat. Bagian tersebut tetap disebut isi.

  4. Penutup

    Bagian terakhir ini merupakan konklusi dari analisis masalah. Epilog atau konklusi tak boleh diuraikan terlalu panjang. Isinya juga tak boleh terdiri dari contoh, sebab contoh seharusnyaditulis dalam bagian isi. Selain itu, epilog atau konklusi tak boleh mengandung isi nan membutuhkan klarifikasi lagi. Dengan demikian, isi dari epilog atau konklusi harus benar-benar dapat menjawab pertanyaan dan hasil analisis masalah.

  5. Daftar Pustaka

    Jangan lupa buat mencantumkan data dan sumber pustaka nan diambil dan digunakan dalam makalah. Masalah copy paste sebenarnya sepele, tapi hukumannya sangat berat, apalagi dalam global perkuliahan. Bagian ini tak perlu diberi nomor bab, hanya ditulis dengan judul Daftar Pustaka.



Format Makalah Skripsi Mini

Seperti namanya, format makalah seperti ini menyerupai format penulisan skripsi. Disebut skripsi mini sebab jumlah halamannya tak sebanyak skripsi. Sebenarnya, bagian-bagiannya sama dengan format makalah biasa (judul makalah, pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka), tapi setiap bagian ditulis pada halaman nan terpisah.

Apabila bab satu (pendahuluan) sudah selesai tapi masih ada halaman tersisa, bab dua (isi) harus ditulis pada halaman berikutnya, begitu seterusnya pada bab-bab berikutnya. Untuk penulisan judul, pada format ini, judul ditulis pada halaman awal atau biasa disebut sampul depan ( cover ).



Contoh Makalah dengan Format Skripsi Mini

Berikut ialah contoh pembuatan BAB I skripsi mini nan membahas tentang ilmu perbandingan bahasa.

BAB I

1.1. Latar Belakang

Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi nan sangat krusial bagi manusia. Dengan bahasa kita dapat mengungkapkan segala hal nan kita pikirkan. Dengan bahasa pula nenek moyang kita menurunkan kebudayaannya kepada kita, anak cucunya. Bahkan, pendidikan dan segala macam disiplin ilmu bisa tersampaikan dengan efektif melalui bahasa.

Bahasa sebagai bagian nan tidak terpisahkan dari kehidupan manusia merupakan tanda nan jelas dari kepribadian, nan baik maupun nan buruk; tanda nan jelas dari keluarga dan bangsa; tanda nan jelas dari budi kemanusiaan. Dari pembicaraan seseorang saja kita bisa menangkap tak saja keinginanannya, tetapi juga motif keinginannya, latar belakang pendidikannya, pergaulannya, adat istiadatnya, dan lain sebagainya.

Selain bahasa, budaya merupakan satu karakteristik dari kepribadian bangsa. Bahasa sebagai dasar budaya juga merupakan bagian dari budaya itu sendiri. Budaya berkembang sebab bahasa, bahasa berkembang juga sebab budaya. Keduanya saling berhubungan satu sama lain.

Dalam hal ini kami menginsyafi sebuah desa budaya tentu sarat dengan bahasa. Di samping itu, sebuah desa budaya juga ternyata sarat dengan sastra. Maka dari itu, bahasa, sastra, dan budaya merupakan bagian nan tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.Selain hal nan kami utarakan di atas, bahasa juga dipakai sebagai salah satu alat nan digunakan buat ilmu pengetahuan. Dengan bahasa, manusia mampu mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga bisa disampaikan kepada khalayak umum.

Begitu pun dengan semua loka nan kami kunjungi pada kuliah kerja lapangan kali ini, semuanya berkaitan erat dengan bahasa. Bagaimana bahasa menjadi salah satu faktor nan sangat krusial dalam ilmu pengetahuan bisa menjadi sesuatu nan krusial buat disampaikan.

1.2. Masalah Penelitian

Masalah nan terdapat dalam penelitian ini ialah mengenai gejala kebahasaan nan terdapat di Desa Paas, baik nan dihasilkan secara turun temurun dari penduduk orisinil Desa pameungpeuk maupun nan dibawa dari luar Desa Pameungpeuk.

1.3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dan masalah di atas, kami mengidentifikasikan masalah nan kami bahas sebagai berikut.

  1. Keadaan geografis dan kultur Desa Paas,
  2. Situasi kebahasaan nan terdapat di Desa Paas,
  3. Foklor nan terdapat di Desa Paas sebagai bagian dari faktor nan memengaruhi situasi kebahasaan di desa tersebut.

1.4. Tujuan Penelitian

Atas dasar permasalahan di atas, tujuan nan diharapkan dari aplikasi kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini adalah:

  1. Mahasiswa mampu mendeskripsikan kondisi fisik, sistem pemerintahan, dan kependudukan, serta mengetahui sedikitnya sejarah singkat mengapa desa nan kami teliti disebut Desa Paas,
  2. Mahasiswa mengetahui apa saja faktor nan memengaruhi situasi kebahasaan di daerah tersebut,
  3. Mahasiswa mengetahui disparitas dan persamaan situasi kebahasaan di daerah tersebut dengan situasi kebahasaan di daerah lain nan sekerabat.

1.5. Metodologi

Metode nan digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif, yaitu metode mengumpulkan data secara langsung di lapangan. Metode ini sangat efektif digunakan dengan pertimbangan agar data nan diperoleh di lokasi penelitian dilaporkan apa adanya, kemudian data nan diperoleh tersebut bisa diteliti dan dipelajari lebih lanjut. Teknik pengumpulan data nan dilakukan ialah dengan melakukan wawancara kepada pengurus Desa, dan penduduk Desa Paas.

1.5.1. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data diperoleh dengan melakukan wawancara dan perekaman secara langsung terhadap narasumber. Kami menggunakan daftar tanyaan sebagai sumber utama. Selain itu, kami menggunakan sumber lain nan berasal dari data nan berkenaan dengan daerah setempat.

1.5.2. Metode dan Analisis Data

Metode dan analisis data nan digunakan dalam penelitian ini ialah metode komparatif, yakni membandingkan bahasa Sunda Desa Paas secara fonemis dengan bahasa Sunda kamus, dengan perincian sebagai berikut.

  1. Data diperoleh melalui hasil wawancara langsung terhadap narasumber.
  2. Data nan telah terkumpul dipisahkan menurut klasifikasi nan telah ditentukan.
  3. Data nan telah diklasifikasikan tersebut kemudian dianalisis secara struktur dan disusun menjadi sebuah laporan.

1.6. Sumber Data

Sumber data nan kami peroleh yaitu berasal dari :

  1. Kantor Desa Paas;
  2. Wawancara nan dilakukan terhadap penduduk dan pegawai pemerintahan Desa Paas;
  3. Diskusi dengan pihak-pihak nan berkompeten di bidangnya.

BAB II

Pembahasan mengenai Desa tersebut beserta hasil korespondensi mengenai bahasa nan digunakan oleh penduduk setempat.

BAB III

merupakan epilog nan berisi simpulan dan saran mengenai apa nan telah dibahas pada BAB II.