Kendala nan Dihadapi dalam Mempublikasikan Jurnal Penelitian Ilmiah
Jurnal penelitian ialah terbitan / buku, nan dapat berbentuk tabloid maupun buletin nan diterbitkan secara berkala, misalkan edisinya diterbitkan per satu bulan/ pe rtiga bulan nan isinya mengenai kumpulan penelitian. Kampus-kampus biasanya mengeluarkan jurnal penelitian dalam bentuk buku, nan isinya ialah hasil beberapa riset dosen-dosen atau para mahasiswa.
Publikasi jurnal penelitian ilmiah dapat dengan berbagai macam cara misalkan pada waktu atau dengan mengadakan seminar, dengan cara menerbitkannya menjadi buku atau dapat pula dengan memanfaatkan media-media lain nan dianggap efektif sebagai media punlikasi dan pengenalan agar bisa dibaca oleh masyarakat secara generik misalnya dengan membuat website atau blog.
Jurnal Penelitian - Istilah Jurnal
Jika mendengar kata jurnal, nan dibayangkan ialah sekumpulan tulisan atau data-data nan dibukukan menjadi satu. Ada tiga istilah jurnal nan biasa atau akrab kita dengar , yaitu:
1. Jurnal Ilmiah
Sama seperti istilahnya, jurnal ilmiah ialah jurnal nan isinya mengenai penelitian-penelitian nan mengikuti baku anggaran nan sudah ditetapkan, misalkan jurnal penelitian ilmiah dari hasil penelitian skripsi, tesis atau desertasi atau penelitian ilmiah lain nan bisa dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Jurnal Akuntansi
Jurnal ini berhubungan dengan pembukuan keuangan suatu organisasi atau perusahaan. Tujuan dari jurnal akuntasi ialah agar perusahaan atau organisasi bisa mendokumentasikan data-data secara sistematis (berurutan sinkron dengan waktu) sehingga dari jurnal tersebut bisa mengetahui atau mengukur apakah mengalami kemajuan atau kemunduran per tahunnya/ per periode nan sudah ditentukan. Hal ini dilakukan dengan maksud agar bisa melakukan audit nan secara tak langsung bisa mengetahui kinerja masing-masing bidang / devisi.
3. Jurnal Khusus
Jurnal nan dibuat sinkron dengan jenis pekerjaan atau bidangnya. Contohnya dalam perusahaan, bidang keuangan melakukan pendataan disetiap pengeluaran dan pemasukan kemudian dibuat jurnalnya masing-masing. Data mengenai pengeluaran dipisahkan dengan data-data pemasukan.
Manfaat Jurnal Penelitian Ilmiah
Beberapa fungsi dan kegunaan jurnal penelitian, baik nan berbentuk skripsi, tesis, desertasi atau penelitian ilmiah lainnya nan kemudian dibukukan atau dipublikasikan akan membawa kegunaan dan laba bagi penelitinya maupun pembacanya.
Berikut ini khasiatnya jurnal penelitian bagi peneliti:
- Media publikasi peneliti atas hasil penelitiannya.
- Syarat absah dari penelitian ialah dengan melaporkan penelitian.
- Apa nan ditelitinya, bisa dibaca oleh banyak orang dan dapat dimanfaatkan. Baik secara intelektual maupun diaplikasikan.
- Menjadi salah satu bentuk pertanggungjawaban dari apa nan sudah ia teliti atau disimpulkan
Sementara, bagi pembaca, kegunaan adanya jurnal penelitian ini ialah sebagai berikut:
- Jurnal penelitian bisa menjadi pemicu atau stimulus buat dikembangkan kembali menjadi penelitian nan berkelanjutan.
- Membantu pencarian data-data dan konsep penulisan dalam membuat penelitian ilmiah.
- Mendapatkan pengetahuan dari isi jurnal, contohnya: kumpulan jurnal penelitian mengenai: pengolahan sampah atau limbah rumah tangga, kegunaan obat-obatan tradisional, pengolahan bambu dan lain sebagainya, penelitian seperti itu bisa dijadikan bahan acuan oleh masyarakat buat mengaplikasikannya/ mengeksplorasi apa nan menjadi objek penelitian.
- Menghilangkan kerangka berpikir atau pandangan bahwa: hal-hal nan berbau akademis atau formil tak dekat dengan masyarakat khususnya mengenai teori-teori ataupun penelitian-penelitian.
Kendala nan Dihadapi dalam Mempublikasikan Jurnal Penelitian Ilmiah
Proses pembuatan jurnal dan penulisannya kadang mengalami kendala, salah satunya dalam hal pendistribusian atau cara mempublikasikannya, diperlukan ketelitian nan kadang membutuhkan waktu nan lumayan cukup lama dan sulit. Beberapa kendalanya antara lain adalah:
- Pemilihan dan peningkatan jurnal penelitian ilmiah nan memiliki kualitas.
- Jurnal penelitian ilmiah ialah salah satu syarat agar universitas/perguruan tinggi bisa memperoleh akreditasi. Itu pun harus memenuhi syarat salah satunya ialah jurnal harus terbit bukan hanya secara berkala namun juga konsisten dengan waktu kurang dari tiga tahun, adanya konsistensi nan bisa dilihat dari desain, tipografi, dan ukuran nan sama (tidak mengalami perubahan pada setiap terbitannya).
- Proses publikasi, sosialisasi, dan pendistribusian membutuhkan dana nan cukup besar.
- Perlunya editor nan menguasai isi dan bahasa, teliti, sehingga hasil dari jurnal tergantung pula oleh ketelitian editor.
- Jurnal penelitian ilmiah dengan baku kualitas internasional masih sulit. Hal ini berhubungan dengan bagaimana pengelolaan produksi dan desain nan sudah ada ketentuannya dari direktorat paling tinggi dan baku internasional.
- Kurangnya fasilitas nan disediakan secara online di kampus-kampus. Publikasi nan dilakukan secara online harus sinkron dengan ketetapan nan sudah diatur secara internasional.
- Kurang berkembangnya budaya melakukan penelitian secara ilmiah.
- Masih sedikit bank data jurnal penelitian ilmiah, walaupun ada website nan memfasilitasi itu pun hanya dapat diakses oleh sebagian orang.
Gambaran Mengenai Isi Jurnal Penelitian Ilmiah
Gambaran mengenai jurnal penelitian ilmiah nan dapat diakses di media online maupun buku biasanya tak semua dimuat. Hal ini dimaksudkan buat mencegah hal-hal nan berbau plagiat atau copy paste. Namun, ada juga beberapa nan mencantumkan holistik isi dari penelitiannya.
Bagi Anda nan berminat atau berencana membuat jurnal penelitian ilmiah, ada beberapa poin-poin nan dapat dijadikan sebagai format penulisan pada umumnya, sebagai berikut:
1. Judul
Judul penelitian ialah citra topik atau pembahasan dari penelitian. Judul harus tepat dengan apa nan ada didalamnya. Misalnya, judul jurnal penelitian mengenai "Hubungan Antara Bahasa Verbal dan Non Verbal Dikalangan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di Singapura"
2. Abstrak
Abstrak ialah gambaran mengenai isi penelitian, nan dimulai dari pembahasan sampai dengan konklusi nan didapat. Karena abstrak ialah paparan, sebaiknya pengerjaan abstrak dilakukan pada waktu penelitian sudah selesai, agar sistematika penulisannya sahih dan sesuai.
3. Pendahuluan
Pendahuluan ialah bagian pertama nan berisi mengenai latar belakang masalah, yaitu mengenai klarifikasi nan spesifik, seperti apa? Mengapa? dan bagaimana? dengan fokus kepermasalahan atau objek nan sedang Anda teliti.
4. Daftar Pustaka Mengenai Teori dan Metode Penelitian
Adalah proses pengumpulan data, baik dari teori nan sudah ada, hasil wawancara, riset lapangan, dan lain sebagainya nan berhubungan dengan penelitian.
5. Pembahasan
Pembahasan ialah pengujian atau proses analisis dari data nan sudah didapat dengan menggunakan metodologi atau pisau bedah nan sudah ditentukan sejak awal.
6. Kesimpulan
Kesimpulan ialah hasil nan didapat dari penelitian sesudah mengalami pengujian dari proses analisis, observasi, kumpulan data-data nan terkumpul.
7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka ialah sumber kutipan informasi nan didapat dapat dari buku-buku atau jurnal nan diperoleh buat menunjang penelitian. Anggaran dalam menulis daftar pustaka contohnya: buat menulis pengarang buku, terlebih dahulu nan dicantumkan ialah nama belakangnya baru kemudian nama depannya, misalkan Toto Sudarto menjadi Sudarto, T., kemudian tahun buku terbit, Judul buku ditulis italic , kota asal, dan penerbit.
Saat ini dengan adanya internet, akses informasi menjadi sangat terbuka. Para peneliti bisa menginformasikan dan mempublikasikan hasil dari penelitiannya melalui jurnal penelitian nan diakses oleh media secara online. Sementara bagi para pembaca, isi jurnal penelitian bisa membantu menambah pengetahuannya, serta mendapatkan banyak informasi mengenai perkembangan nan ada disekeliling serta perkembangan ilmu pengetahuan nan ada.
Jurnal penelitian ilmiah nampaknya saat ini akan menjadi lebih mudah diakses. Hal ini tentu menjadi menarik dan menggembirakan. Karena dapat menjadi langkah tumbuhnya budaya menulis, menganalisis, serta mendokumentasikan data secara tertib. Diharapkan juga mampu menunjang iklim berpikir dan berkompetisi nan positif. Tapi, dengan adanya berita-berita mengenai penelitian-penelitian plagiat (meniru secara utuh penelitian orang lain), jangan-jangan dengan segala kemudahannya ini, nan hasil jadi malah budaya copas ( copy-paste )??