Sel dan Alat Gerak
Mengenal Ciri-ciri Bakteri
Bakteri merupakan organisme bersel tunggal nan pada umumnya tak memiliki klorofil. Bakteri berukuran amat sangat kecil. Hanya virus nan berukuran lebih kecil daripada bakteri. Dalam kondisi nan sesuai, bakteri berkembang biak sangat cepat. Bakteri bisa melipatgandakan jumlahnya menjadi jutaan atau miyaran dalam waktu 24 jam di dalam loka sebesar satu tetes air. Apa saja ciri-ciri bakteri ?
Macam Bakteri
Bakteri dikelompokkan dalam prokariotik. Prokariotik termasuk dalam kerajaan Monera. Kelompok prokariotik tak memiliki selaput inti. Ukuran tubuh bakteri berkisar antara 1 hingga 5 mikron. Bakteri bisa hayati bebas atau bersifat parasit. Secara garis besar bentuk bakteri dibedakan menjadi 3 macam, yaitu bentuk batang (basil), bulat (kokus) dan spiral. Ciri-ciri bakteri ialah sebagai berikut:
- Tubuh bakteri tersusun atas satu sel atau unisel.
- Hidup secara sendiri-sendiri atau soliter dan ada pula nan hayati berkelompok atau koloni.
- Ukuran tubuhnya dengan satuan mikron, lebih besar daripada virus.
- Untuk mengamati-nya diperlukan alat bantu berupa mikroskop.
- Sel tubuh bakteri tak mempunyai kloroplas, sehingga tampak transparan atau tembus cahaya.
- Bakteri tak bisa menyusun zat makanannya sendiri dengan donasi energi cahaya matahari.
- Ada beberapa jenis bakteri nan memiliki pigmen atau zat rona seperti kloroplas, sehingga bisa melakukan fotosintesis.
- Bakteri bersifat fotoautotrop.
- Ada pula bakteri nan tak memiliki pigmen, tetapi bisa menyintesis zat makanan sendiri dengan menggunakan energi kimia pada medianya, disebut bakteri kemoautotrop.
- Bakteri berkembang biak secara tidak kawin atau aseksual, yaitu dengan membelah diri.
- Bakteri hayati di mana-mana, mulai daerah tropis hingga daerah kutub, mulai dari dataran rendah hingga puncak gunung. Ada nan hayati bebas, parasit, dan ada pula nan saprofit.
- Umumnya tak berklorofil.
- Hidupnya bebas atau sebagai parasit atau patogen.
- Bentuknya beraneka ragam.
- Memiliki ukuran nan kecil rata-rata 1 s/d 5 mikron.
- Tidak mempunyai membran inti sel atau prokariot.
- Bakteri di lingkungan ekstrim dinding sel tak mengandung peptidoglikan, sedangkan nan kosmopolit mengandung peptidoglikan.
Ada jenis bakteri eksklusif nan mampu hayati di kondisi ekstrim, misalnya di sumber air panas atau di bawah permukaan bumi. Pada kondisi tak menguntungkan, bakteri membentuk endospora atau kapsul buat pertahanan diri. Dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan, yaitu gabungan protein dan polisakarida. Berdasarkan peptidoglikan, bakteri dibedakan menjadi dua yaitu:
- Bakteri gram positif, yaitu bakteri nan dinding selnya berubah rona ketika diberikan zat Gram.
- Bakteri gram negatif, yaitu bakteri nan dinding selnya tak berubah rona bila diberi zat Gram.
Sel dan Alat Gerak
Membran sel bakteri bersifat selektif permeabel. Membran bertugas mengatur lalu lintas masuknya nutrisi dan pembuangan residu metabolisme. Sel bakteri terdiri atas:
- Dinding sel berfungsi melindungi sel.
- Membran sel bertugas mengatur lalu lintas keluar masuknya zat.
- Sitoplasma terdapat vakuola, granula dan kadang ditemukan pigmen hijau. Sitoplasma mengandung 70% hingga 85% air.
- Ribosom berfungsi buat buatan protein.
- Plasmid, yaitu DNA non kromosom.
- Inti sel nan berisi materi DNA.
Bakteri memiliki alat mobilitas berupa flagel. Posisi flagel pada bakteri dibedakan menjadi:
- Monotrik yaitu flagel berjumlah satu dan terdapat pada satu ujung sel.
- Lofotrik yaitu flagel berjumlah banyak dan terdapat pada satu ujung sel.
- Amfitrik yaitu flagel berjumlah banyak dan terdapat pada kedua ujung sel.
- Peritrik yaitu flagel berjumlah banyak dan terdapat di seluruh permukaan sel.
- Atrik yaitu tak mempunyai flagel.
Bentuk Bakteri
Berdasarkan bentuknya, bakteri dibedakan menjadi tiga, yaitu bakteri berbentuk bulat seperti bola (kokus), batang atau silindris (basilus), dan seperti spiral (sprillium). Untuk lebih jelasnya, berikut bentuk nan sekaligus menjadi ciri-ciri bakteri :
1. Kokus
Kokus ialah bakteri berbentuk bulatseperti bola. Berdasarkan koloninya, kokus bisa dibedakan menjadi 6 macam:
- Monokokus, yakni bakteri berbentuk bola nan hayati berdikari atau soliter.
- Diplokokus, yakni bakteri berbentuk bola nan hayati selalu berpasang-pasangan, tiap pasang terdiri atas dua bakteri. Contoh = Diplococcus pneumonia
- Tetrakokus, yakni bakteri berbentuk bulat nan hayati berkelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat bakteri.
- Sarkina, yakni bakteri berbentuk bola nan hayati berkelompok dan setiap kelompok terdiri atas delapan bakteri nan membentuk susunan seperti kubus.
- Streptokokus, yakni bakteri berbentuk bola nan bergandeng-gandengan seperti rantai.
- Stafilokokus, yakni bakteri berbentuk seperti bola dan bergerombol seperti anggur.
2. Basil/Bacillus atau Batang
Basil ialah bakteri berbentuk seperti silinder atau batang kecil. Bakteri berbentuk ini bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- Monobasilus, yakni bakteri berbentuk batang nan hayati berdikari atau soliter. Ex Salmonella typhosa.
- Diplobasilus, yakni bakteri berbentuk batang nan hayati berpasangan dua-dua.
- Streptobasilus, yakni bakteri berbentuk batang nan membentuk rantai. Ex Bacillus antracts.
c. Spiril (Spirillum)
Spiril ialah bakteri nan mempunyai bentuk seperti spiral, berkelok, atau melengkung. Bakteri nan termasuk bentuk bakteri ini ialah vibrio, yakni bakteri nan berbentuk seperti tanda baca koma.
Struktur Tubuh Bakteri
Tubuh bakteri terdiri atas satu sel. Sel tubuh bakteri menyerupai sel tumbuhan. Bagian-bagian sel suatu bakteri terdiri atas dinding sel, selaput plasma, dan sitoplasma. Berikut struktur atau bagian-bagian dari tubuh bakteri.
- Dinding sel merupakan bagian nan cukup kuat dan tersusun atas zat hemiselulosa. Fungsi dinding sel ialah sebagai pelindung bagian tubuh bakteri, sekaligus pemberi bentuk tubuh.
- Selaput plasma berada di sebelah dalam dinding sel, merupakan selaput lipoprotein nan berfungsi sebagai pintu gerbang zat nan masuk atau keluar ke dan dari dalam sel bakteri.
- Sitoplasma terdapat di sebelah dalam selaput plasma. pada bagian inilah terdapat berbagai organel nan berfungsi sebagai pelaksana kegiatan hidup, seperti respirasi sel, buatan sel, dan lain-lain. Pada bagian tengah sitoplasma terdapat bahan inti nan tak terlindungi oleh selaput inti. Pada bahan inti ini terdapat kromosom.
Makanan Bakteri
Berdasarkan caranya memperoleh makanan, bakteri bisa dibedakan menjadi dua, yaitu bakteri heterotrop dan bakteri autrotrop.
1. Bakteri Heterotrop
Bakteri heterotrop ialah bakteri nan tak bisa menyintesis zat makanannya sendiri. Jadi, makanannya bergantung kepada organisme lain. Ada bakteri nan makanannya diperoleh dari residu organisme lain nan telah mati. Bakteri jenis ini disebut bakteri saprofit. Ada juga bakteri nan makanannya diperoleh langsung dari organisme lain. Bakteri jenis ini disebut bakteri parasit. Ada bakteri nan parasit pada hewan, tumbuhan, maupun manusia.
Bakteri nan menumpang pada manusia tak selalu membahayakan kesehatan manusia. Misalnya, bakteri Escherichia coli nan hayati pada usus tebal. Bakteri ini membantu membusukkan residu makanan dan juga membantu pembentukan vitamin K nan krusial buat pembekuan darah.
Bakteri nan tak menimbulkan penyakit pada manusia disebut bakteri apatogen. Sebaliknya banyak bakteri nan menumpang hayati pada manusia dan menimbulkan penyakit disebut bakteri patogen.
2. Bakteri Autotrof
Bakteri autotrof ialah bakteri nan bisa menyusun zat makanannya sendiri. Untuk menyusun zat makanan tersebut, bakteri memerlukan energi.
Berdasarkan sumber energi nan digunakannya, bakteri autotrof bisa dibedakan menjadi dua, yaitu fotoautotrof dan kemoautotrof.
3. Bakteri Fotoautotrof
Bakteri Fotoautotrof ialah bakteri nan bisa menyintesis zat makanannya sendiri dengan meng-gunakan energi cahaya matahari. Contoh kelompok bakteri ungu atau bakteriopurpurin dan bakteri hijau atau bakterioklorofil.
4. Bakteri Kemoautotrof
Bakteri Kemoautotrof ialah bakteri nan bisa menyintesis zat makanannya sendiri dengan meng-gunakan energi kimia. Contoh bakteri kemoautotrof antara lain bakteri besi, bakteri belerang, dan bakteri zat lemas seperti Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitobacter.
Perkembangbiakan
Kebanyakan bakteri berkembang biak secara aseksual atau vegetatif yaitu dengan cara membelah diri. Setiap sel bakteri membelah menjadi dua. Pembelahan ini disebut pembelahan biner. Namun ada pula bakteri nan berkembang biak secara seksual dengan cara rekombinasi atau pertukaran materi genetik. Ada 3 macam rekombinasi bakteri yaitu:
- Transformasi yaitu perpindahan sebagian materi genetik atau satu gen dari sel bakteri ke sel bakteri lain melalui proses fisiologi.
- Transduksi yaitu perpindahan materi genetik melalui organisme lain misalnya bakteriofag (virus bakteri).
- Konjugasi yaitu perpindahan materi genetik melalui kontak langsung dengan membentuk penghubung diantara dua sel bakteri.
Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
- Temperatur. Suhu optimal buat pertumbuhan bakteri ialah antara 270 – 3000C. Namun demikian, ada pula bakteri nan tumbuh baik pada suhu lebih rendah atau lebih tinggi daripada suhu optimum rata-rata tersebut.
- Kelembaban. Bakteri bisa tumbuh baik pada lingkungan nan lembab atau kadar airnya cukup tinggi.
- Sinar matahari. Sinar matahari, khususnya sinar ultraviolet bisa mematikan bakteri. Di samping itu, sinar ultraviolet juga mampu merusak struktur kromosom bakteri.
- Zat Kimia. Beberapa jenis zat kimia, misalnya antibiotik dan zat-zat kimia nan lain, ada nan bisa mematikan atau merusak dinding sel bakteri, sehingga bisa menghambat pertumbuhan bakteri.
Nah, bagaimana? Anda niscaya sudah lupa dengan ciri-ciri bakteri bukan? Jika demikian, tulisan di atas dapat membantu Anda buat mengingatnya kembali. Tidak ada salahnya juga jika informasi tersebut Anda jadikan surat keterangan buat belajar anak di rumah.