Penelitian Harus Mempunyai Manfaat
Untuk melakukan sebuah penelitian ilmiah perlu memakai metode penelitian. Salah satunya ialah dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif . Penelitian kuantitatif ialah penelitian nan tersusun secara sistematis antara bagian-bagian, kenyataan serta hubungan-hubungan nan terdapat dalam objek penelitian.
Metode Penelitian Kuantitatif – Apa Itu Kuantitatif?
Penelitian kuantitatif banyak digunakan pada ilmu-ilmu alam misalkan biologi, fisika, kimia, dan sebagainya. Dapat juga ilmu-ilmu sosial seperti komunikasi, psikologi, sosiologi, antropologi dan sebagainya.
Tujuan dari penelitian ini ialah agar bisa mengembangkan dengan menggunakan model nan matematis dengan teori-teori atau adanya hipotesis nan berkaitan dengan suatu kejadian atau kenyataan nan terjadi.
Oleh karena itu, dalam melakukan penelitian kuantitatif perlu adanya interaksi antara pengamatan secara empiris. Caranya dengan riset ke lapangan/observasi dan aktualisasi diri matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Metode penelitian kuantitatif pada umumnya dibagi menjadi dua. Pertama; penelitian eksperimental nan bisa dipilih menjadi eksperimen kuasi, subjek, tunggal dan sebagainya. Kedua; penelitian non-eksperimental nan berupa penelitian deskriptif, historis dan ex-post facto , historis dan sebagainya.
Dalam melakukan penelitian kuantitatif diperlukan data statistik melalui perhitungan ilmiah nan dihasilkan atau didapat dari populasi, sampeldan dilakukan pengujian terhadap normalisasi data. Populasi ialah sebuah wilayah nan terdiri dari objek atau subjek nan memiliki kualitas dan ciri tertentu. Populasi ditetapkan oleh peneliti buat dipelajari dan dijadikan sampel. Populasi bukan hanya manusia, namun dapat berupa objek atau benda-benda alam lainnya.
Karakteristik Metode Penelitian Kuantitatif
Anda masih penasaran dengan metode penelitian kuantitatif? Jika klarifikasi menganai apa itu metode penelitian kuantitatif masih belum memberikan klarifikasi nan signifikan bagi Anda, berikut akan dikemukakan beberapa ciri dari metode penelitian kuantitatif. Suatu penelitian nan menggunakan metode penelitian kuantitaif memiliki beberapa ciri nan satu dengan nan lain saling berhubungan. Berikut beberapa ciri penelitian nan menggunakan metode penelitian kuantitatif:
Penelitian Harus Bersifat Empirik
Seorang peneliti nan menggunakan metode penelitian kuantitatif harus memiliki peristiwa atau kenyataan sosial nan bisa dilihat dan atau didengar. Siapa nan terlibat atau menjadi partisipan dalam kenyataan nan hendak diteliti. Peneliti nan menggunakan metode penelitian kuantitatif harus mempunyai subjek nan nyata, sehingga peneliti bisa menggali data melalui suatu daftar pertanyaan atau kuesioner terhadap para partisipan.
Penelitian Harus Mempunyai Manfaat
Dalam metode penelitian kuantitatif, ketika seorang peneliti tertarik melakukan penelitian, maka nan harus diperhatikan ialah tentang kejelasan manfaatnya, baik kegunaan buat pemugaran kualitas kehidupan masyarakat, terutama mereka nan diteliti (manfaat praktis), maupun kegunaan bagi pengembangan ilmu pengetahuan (manfaat akademik, dan teoritik). Manfaat dalam hal ini ialah kegunaan hasil penelitian nan dilakukan menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Penelitian Harus dilakukan Secara Sistematik
Dalam penulisan proposal dan laporan penelitian maupun dalam melakukan penelitian nan menggunakan metode penlitian kuantitatif, seorang peneliti harus mengenal unsur-unsur atau bagian-bagian nan harus dikemukakan dan dikerjakan. Unsur-unsur tersebut terdiri dari latar belakang permasalahan penelitian, rumusan permasalahan, tujuan, manfaat, teori nan digunakan dalam metode penelitian kuantitatif, dan sebagainya, harus disusun sedemikian rupa sehingga runut dan mudah dipahami.
Penelitian Harus Logis dan Rasional
Penelitian nan dilakukan menggunakan metode penelitian kuantitatif harus logis. Logis di sini maksudnya ialah bahwa sebuah karya ilmiah penelitian, unsur-unsurnya harus tersusun sedemikian rupa sehingga merupakan rangkaian nan dapat dinalar, jelas alur pikirnya. Oleh sebab itu, peneliti nan menggunakan metode penelitian kuantitatif harus mampu menghubungkan antara satu unsur dengan unsur nan lain dengan menggunakan kalimat penghubungnya.
Penelitian nan dilakukan menggunakan metode penelitian kauntiatif harus rasional. Rasional di sini dimaksudkan bahwa setiap pilihan nan ditetapkan atau dilakukan oleh peneliti harus disertai klarifikasi atau alasan nan mendasar. Pada saat peneliti misalnya memilih metode penelitian kuantitatif, lokasi penelitian, teori nan digunakan, teknik analisis statistik tertentu, maka peneliti harus menyertakan alasan-alasannya.
Penelitian Bersifat Reduktif
Penelitian, atau lebih tepatnya hasil sebuah penelitian nan menggunakan metode penelitian kuantitatif, harus mampu memberikan klarifikasi atau jawaban terhadap permasalahan penelitiannya. Dengan kata lain, hasil penelitian metode penelitian kuantitatif harus bisa mengurani, bahkan menghilangkan ketidaktahuan, ketidakjelasan tentang terjadinya kenyataan nan diteliti.
Penelitian metode penelitian kuantitatif bersifat reduktif dapat juga diartikan bahwa peneliti dapat menggunakan sebagian dari semua subjek penelitian nan memenuhi kriteria eksklusif nan ditetapkan peneliti. Reduktif berarti bahwa aktivitas penelitian harus bisa mengurangi ketidaktahuan atau bisa memecahkan permasalahan atau peneliti bisa mengurangi ukuran unit analisis nan diteliti nan dibenarkan secara metodologis.
Penelitian harus Bersifat Transmitable dan Replikatif
Penelitian nan menggunakan metode penelitian kuantitatif harus bersifat transmitable. Transmitable maksudnya ialah bahwa laporan penelitian hendaknya ditulis secara jelas alur pikirnya, serta menggunakan bahasa nan mudah dipahami pembaca. Ciri ini terkait dengan prinsip bahwa hasil penelitian sebagai ilmu pengetahuan harus terbuka atau dipublikasikan buat bisa diperiksa kembali kebenarannya oleh peneliti lain, dengan melakukan penelitian ulang atau replicate . Peneliti dengan ciri ini diminta buat bisa mempertanggungjawabkan karya ilmiahnya.
Ciri Khas Metode Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif memiliki karakteristik khas dibanding dengan metode penelitian nan lainnya. Lalu apa saja karakteristik khas dari metode penelitian kuantitatif ? Berikut beberapa karakteristik khas metode penelitian kuantitatif:
- Metode penelitian kuantitatif dilakukan buat mengukur satu atau lebih variabel penelitian. Lebih dari itu penelitian kuantitatif dilakukan buat mengukur interaksi atau hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih.
- Metode penelitian kuantitatif permasalahan penelitiannya ialah menanyakan tentang taraf pengaruh atau keeratan interaksi antara dua variabel atau lebih.
- Penelitian kuantitatif dilakukan buat menguji teori nan sudah ada nan dipilih oleh peneliti.
- Metode penelitian kuantitatif memfungsikan teori sebagai titik tolak menemukan konsep nan terdapat dalam teori tersebut, nan kemudian dijadikan variabel.
- Penelitian kuantitatif menggunakan hipotesis sejak awal ketika peneliti telah menetapkan teori nan digunakan.
- Penelitian kuantitatif lebih mengutamakan teknik pengumpulan data kuesioner.
- Penelitian kuantitatif penyajian datanya berupa tabel distribusi pilihan jawaban para responden nan ditentukan oleh peneliti berupa angka.
- Penelitian kuantitatif menggunakan prespektif etik, yaitu data nan dikumpulkan dibatasi atau ditentukan oleh peneliti dalam hal pilihan indikator atau atribut variabel baik jumlah maupun jenisnya.
- Metode penelitian kuantitatif menggunakan definisi operasionalisasi sebab hendak mengukur variabel, sebab definisi operasional pada dasarnya merupakan petunjuk buat mengukur variabel.
- Penelitian kuantitatif penentu ukuran jumlah responden atau sampel dengan menggunakan persentase, rumus atau tabel populasi-sampel, sebagai penerapan prinsip keterwakilan.
- Penelitian kuantitatif menggunakan alur penarikan konklusi berproses secara deduktif, yaitu dari konsep, variabel ke data.
- Metode penelitian kuantitatif instrumen penelitiannya berupa kuesioner atau angket, nan juga berfungsi sebagai teknik pengumpulan data.
- Analisis nan digunakan dalam penelitian kuantitatif dilakukan setelah data terkumpul, dengan menggunakan perhitungan angka-angka atau analisis statistik.
- Penelitian kuantitatif kesimpulannya berupa taraf interaksi antarvariabel, sedangkan dalam penelitian kualitatif kesimpulannya berupa temuan konsep nan tersembunyi di balik data rinci berdasarkan interpretasi atau kesepakatan dari para responden atau informan.
Sampel dalam Metode Penelitian Kuantitatif
Sampel ialah bagian dari jumlah dan ciri nan terdapat dalam populasi. Oleh sebab itu, dalam mengambil sampel harus benar-benar representatif (mewakili dengan pembahasan pada penelitian). Dalam kehidupan sehari-hari interaksi populasi dan sampel ini dapat dianalogikan dengan satu gelas dan satu sendok air teh. Untuk mengetahui rasa air teh, cukup mencobanya dengan mencicipi satu sendok saja setelah diaduk rata. Rasa air teh dalam sendok itu mewakili nan ada di dalam gelas.
Populasi dapat dalam jumlah besar dan menyebabkan hal nan tak mungkin mempelajari semua nan ada misalnya sebab keterbatasan dana, waktu, tenaga. Populasi ialah holistik satuan analisis nan hendak diteliti oleh peneliti, dalam hal ini ialah individu-individu responden. Maka peneliti bisa menggunakan sampel dengan menggunakan teknik-teknik buat pengambilannya. Teknik sampling bisa dibagi jadi dua:
1. Probabality Sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel dengan memberi peluang nan sama buat setiap unsur atau anggota. Probabality sampling dibagi menjadi beberapa teknik yaitu:
- Simple Secara acak Sampling
- Proportionate Stratified Secara acak Sampling
- Disproportionate Stratified Random
- Sampling Area (cluster )
Pengambilan sampel dengan teknik probability sampel ialah dengan memberikan peluang nan sama. Teknik ini sering disebut juga random sampling atau pengambilan sampel dengan cara nan rambang misalkan dengan undian, komputer ataupun dengan sapta random.
2. Nonprobability Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel nan tak memberikan peluang atau kesempatan nan sama bagi setiap unsur anggota buat dipilih menjadi sampel. Nonprobability Sampling meliputi:
- Sampling Sistematis
- Sampling Kuota
- Sampling Insidental
- Sampling Purvosive
- Sampling Jenuh
- Snowball Sampling