Suami Sebagai Pohon Peneduh Bagi Keluarga

Suami Sebagai Pohon Peneduh Bagi Keluarga

Pohon peneduh ialah sebuah pohon nan besar dengan batang nan tinggi dan menjulang. Pohon ini memiliki begitu banyak ranting dan daun di setiap ranting dan cabang. Kebanyakan ukurannya lebih besar dari pada pohon-pohon lain nan ada.

Sebuah pohon disebut sebagai pohon peneduh jika ia ditanam di sebuah daerah nan panas. Letaknya di tengah-tengah tanaman lain nan berukuran lebih kecil darinya. Setiap mata akan tertuju padanya sebab bentuknya nan terbesar dan terindang.

Pohon peneduh ini telah ditanam bertahun-tahun nan lalu. Usianya telah berumur. Mungkin ia memiliki usia paling tua di antara tanaman lain nan ada di sekelilingnya.

Selain memiliki batang nan besar dan tinggi menjulang, ia juga memiliki akar nan kuat dan kokoh. Akarnya telah tumbuh ke dalam tanah dengan kuat dan menjulur agar menjauh dari pohon. Akar nan ada di dekat pohon terlihat menyembul ke atas tanah dengan tekstur tebal menunjukkan kekuatan nan dimilikinya dalam menopang tegaknya pohon.

Pohon peneduh juga memiliki cabang nan banyak, menjulur ke segala arah. Setiap cabang menghasilkan ranting nan juga masih membuat ranting-ranting baru nan lebih kecil. Di ujung setiap ranting, inheren erat banyak sekali daun nan seakan-akan mendekap erat pohon ini.

Pohon ini disebut sebagai pohon sebab perannya nan meneduhkan. Ia telah ditanam pada sebuah wilayah atau daerah nan kering. Ia juga memiliki tubuh nan lebih besar dari tanaman lainnya. Seakan menjadi pemberi rasa sejuk dalam kepanasan dan kekeringan.

Daun pohonnya nan banyak dan rimbun seakan mendekap dan menjaga tanaman lain di sekitarnya. Kerindangan ini juga memberikan imbas kesejukan bagi manusia nan melihatnya. Seperti mata air di padang pasir nan gersang dan kering.

Memang letak pohon peneduh biasanya di tempat-tempat nan kering dan panas. Atau pada saat ini, banyak ditanam di kota-kota esar. Hal ini dimaksudkan agar pohon peneduh tersebut mampu menjaga kebersihan dan kesejukan udara di kota.

Sudah kita ketahui bahwa udara di kota telah menjadi lebih kotor dan tercemar dari hari ke hari. Asap kendaraan bermotor dan pabrik-pabrik nan banyak beroperasi menjadi penyumbang terbesar terpolusinya udara di kota. Di sinilah pohon peneduh menunjukkan perannya. Pohon peneduh ini membersihkan kotoran nan ada di udara dan membuatnya lebih menyehatkan lagi bagi manusia.

Di sinilah peran pohon peneduh. Ia memberikan kegunaan kepada makhluk lain di sekitarnya, pada tanaman-tanaman lain di sekelilingnya, dan juga manusia di sekitarnya.



Kedudukan Suami dalam Keluaraga

Seorang suami ialah pemimpin keluarga. Posisinya menjadi orang terkuat dalam keluarga. Apalagi jika seorang suami telah berubah peran menjadi seorang ayah, maka tanggung jawab dan tugasnya akan lebih berat lagi.

Bagi seorang wanita, memiliki suami merupakan sebuah anugerah dan nikmat nan memang benar-benar patut disyukuri. Tidak semua wanita di global ini diberi kesempatan buat mendapatkan suami atau menjadi seorang istri.

Datangnya kehadiran buah hati juga akan menambah nikmatnya kehidupan rumah tangga nan dibangun suami istri. Suami akan menjadi ayah dan istri akan menjadi ibu. Rumah tangga akan diramaikan dengan tangis dan canda dari anak-anak.

Walaupun dengan kehadiran seorang anak, tugas dan tanggung jawab suami dan istri akan menjadi lebih banyak dan berat. Tapi, jika dilakukan dengan perasaan ikhlas dan tulus, aplikasi tugas dan tanggung jawab nan berat tersebut akan terasa lebih ringan dan menyenangkan.



Suami Sebagai Pohon Peneduh Bagi Keluarga

1. Suami Sebagai Tulang Punggung Keluarga

Ibarat pohon peneduh nan memiliki akar nan kuat dan kokoh buat menopang berdiri tegaknya pohon dan menyerap air dari dalam tanah agar tumbuhan dapat melakukan proses fotosintesis guna memasak makanannya. Seperti itu juga seorang suami. Suami memiliki tugas primer sebagai tulang punggung keluarga, mencari nafkah buat semua anggota keluarga.

Suami pergi bekerja keluar rumah, sedangkan istri di rumah menjaga dan mendidik anak-anak. Walaupun dengan berkembangnya zaman, saat ini banyak istri nan juga turut bekerja mencari nafkah, tapi tetaplah bahwa tugas mencari nafkah ada berada di pundak suami. Perubahan zaman tidak akan mengubah hal ini.



2. Suami Sebagai Pengayom Keluarga

Seluruh bagian pohon peneduh seakan bisa menjaga keberadaan tanaman dan juga manusia lain di sekitarnya. Batangnya nan besar dan menjulang tinggi memberikan rasa kondusif dan sejuk bagi siapa pun nan berteduh di bawahnya. Selain juga memberikan udara nan segar ketika kita duduk di bawahnya di siang hari nan terik.

Cabang dan ranting nan banyak serta daunnya nan lebat dan rindang juga seakan mendekap erat tanaman dan manusia nan ada di bawahnya. Memberikan konservasi dari panas dan terik matahari serta angin nan menerpa.

Akarnya juga kuat dan kokoh dalam menopang berdiri tegaknya pohon itu. Akar nan kuat juga memberikan rasa kondusif bahwa pohon tersebut akan tetap berdiri buat beberapa waktu ke depan. Tanpa ada rasa risi bahwa pohon akan tumbang sebab terpaan angin kencang atau sapuan banjir besar.

Seperti ini pula kedudukan seorang suami dalam sebuah keluarga. Suami menjaga dan memberikan rasa kondusif kepada setiap anggota keluarga. Setiap permasalahan nan datang menerpa perahu rumah tangga diharapkan bisa diselesaikan dan dipecahkan dengan arif dan bijaksana.

Suami menjadi tumpuan berdirinya dan berlangsung keluarga nan ia pimpin. Ini tak hanya disebabkan sebab suami sebagai sosok laki-laki dalam keluarga, tapi sebab memang peran suami nan demikian.



3. Suami Sebagai Pemimpin Keluarga

Mungkin kita pernah melihat sebuah sinetron keluarga nan memperlihatkan betapa sangat takut dan tunduknya beberapa suami kepada para istri mereka. Dalam melakukan segala sesuatu, mereka harus dalam arahan sang istri. Mereka harus menuruti kemauan dan arahan istri. Jika melakukan sedikit kesalahan saja maka kemarahan istrilah nan akan didapat oleh suami.

Ini merupakan hal nan tak sepatutnya terjadi. Justru sebaliknya nan harus terjadi. Istri tunduk dan patuh kepada suami dalam artian melaksanakan semua amanah nan diberikan suami.

Ketundukan dan kepatuhan istri kepada suami tetap dalam sebuah suasana kehidupan interaksi dua manusia nan saling mencintai dan penuh dengan suasana persahabatan antara keduanya. Bukan seperti ketundukan dan kepatuhan dalam suasana ketakutan dan kekhawatiran jika melakukan kesalahan akan mendapat sanksi berat.

Walaupun tidak bisa kita pungkiri bahwa apa nan ditunjukkan di dalam sinetron tersebut juga merupakan salah satu fakta dalam masyarakat kita.
Suamilah nan menjadi pemimpin dalam keluarga. Dia memikirkan bagaimana membawa keluarga pada kondisi nan baik dan tenteram.

Setiap keputusan nan telah dibuat suami, nan tentunya dengan memperhatikan pertimbangan dari semua anggota keluarga terutama sang istri, haruslah dipatuhi dan dilaksanakan semua anggota keluarga dengan penuh rasa tanggung jawab.

Pemimpin ialah sosok nan selalu ada di depan buat memberikan arahan dan petunjuk kepada siapa pun nan ada di belakangnya. Suami juga melakukan arahan dan petunjuk agar semua anggota melaksanakan peran dan tanggung jawabnya dengan baik dalam keluarga tersebut.

Seorang suami ibarat sebuah pohon peneduh bagi semua anggota keluarga. Peran dan posisi nan dimiliki suami memang tidaklah ringan. Tapi dengan tanggung jawab nan ia miliki, suami akan mampu melaksanakan tugas berat dalam keluarga. Tentu aplikasi tugas dan tanggung jawab suami ini akan selalu dibantu oleh seluruh anggota keluarga nan lain terutama sang istri.