Aktif Berpartisipasi dalam Konser Amal
Para penggemar musik rock tentu tidak asing lagi dengan Linkin Park. Band rock Amerika asal Agoura Hills, California ini telah menelurkan empat album fenomenal, yaitu: Hybrid Theory, Meteora, Minutes to Midnight dan nan terbaru A Thousand Suns.
Dengan digawangi oleh Chester Bennington, Rob Bourdon, Bard Delson, David "Phoenix" Farrell, Joseph "Mr." Hahn dan Mike Shinoda, band ini berhasil memuncaki tangga lagu Billboard dengan album terjual lebih dari 50 juta keping di seluruh dunia.
Apa nan membuat orang jatuh cinta buat bernyanyi dan berteriak bersama Linkin Park?
Musik dan lirik
Kekuatan band ini terletak pada kreativitas mereka dalam bereksperimen dan melakukan penemuan dalam musik. Baik album Hybrid Theory dan Meteora mengkombinasikan musik metal alternatif, new metal, dan rap rock dengan sejumlah unsur suara dari hip-hop, rock alternatif, dan sejumlah alat elektronik.
Semua unsur ini kemudian diramu dengan program komputer, ditambah dengan lirik kuat bertemakan politik dan sosial budaya. Inilah nan membuat lagu-lagu mereka tidak hanya sekadar lagu, namun merupakan suatu karya seni nan gemilang.
Tak pelak, berbagai penghargaan pun disabet band ini. Hybrid Theory memenangi Grammy Award for Best Hard Rock Performance buat lagu "Crawling" dan dinominasikan buat dua kategori Grammy: Best New Artist dan Best Rock Album .
Pada tahun 2004, Linkin Park dengan lagu "Numb" meraih penghargaan Artist of the Year dan Song of the Year dari Radio Music Award. Lagu kerja sama bersama rapper Jay- Z ini juga memenangi Grammy kategori Best Rap/ Sung Collaboration.
Jatuh Bangun Mengejar Kontrak Rekaman
Kesuksesan band nu metal ini tak diraih dalam semalam. Band nan terbentuk pada tahun 1996 ini sempat jatuh bangun mengejar kontrak rekaman. Saat menerima sejumlah penolakan, mereka juga sempat berganti personel dan nama band.
Langit cerah mulai menyapa band tersebut saat Jeff Blue, direktur dari Zomba Music merekomendasikan nama Chester Bennington sebagai vokalis baru mereka. Ternyata kombinasi dari gaya bernyanyi unik Bennington dan Mike Shinoda mampu menciptakan chemistry tersendiri.
Tak hanya berganti personel, band ini nan semula sempat bernama Xero dan Hybrid Theory, kemudian sepakat mengganti nama band mereka, dengan inspirasi dari nama Lincoln Park nan terletak di St Monica. Dengan nama dan vokalis baru, ban ini pun teken kontrak dengan Warner Bros Records pada tahun 1999.
Aktif Berpartisipasi dalam Konser Amal
Tak hanya sebatas menulis lirik bertemakan politik dan sosial budaya, kepekaan band nu metal ini juga tampak secara nyata. Meski disibukkan dengan proyek band juga proyek kerja sama di luar band, Mike Shinoda dkk tetap aktif berpartisipasi dalam sejumlah konser amal. Pada tahun 2004, mereka tampil dalam konser amal buat korban Hurricane Charley . Tahun itu, mereka juga membantu menyelenggarakan konser amal buat Indian Ocean Tsunami .
Diikuti dengan tahun 2005, saat mereka tampil dalam konser amal buat korban Hurricane Katrina. Pada Maret 2004 juga tercatat, band ini menyumbangkan $75,000 pada Special Operations Warrior Foundation. Mike Shinoda dkk juga bergabung dengan Live 8, suatu rangkaian konser amal buat memerangi pemanasan global.
Sing it to the world, Linkin Park !
Dari Masa ke Masa
Siapa nan tak mengenal grup musik nan satu ini? Band ini ialah grup musik nan sangat populer dan setiap singlenya mampu bertahan sebagai hit dalam beberapa dekade. Dua lagu mereka nan sampai sekarang masih digemari yaitu In The End dan My December termasuk juga dalam daftar lagu terfavorit anak muda.
Band ini ialah salah satu grup musik nan beraliran rock alternatif dan berasal dari California, Amerika Serikat. Walau sempat beberapa kali berganti nama, akhirnya mereka menggunakan nama seperti nan digunakan sampai sekarang, nama tersebut merupakan plesetan dari nama sebuah taman yaitu Lincoln Park.
Awal Terbentuk
Walau pada awal terbentuknya band ini sering berganti-ganti genre musik, dari rock murni, lalu beraliran hip hop ketika seorang DJ bernama Joe Hahn bergabung, dan akhirnya ketika pembuatan album Hybrid Theory mereka menggunakan genre nu metal dan rapcore. Kesuksesan Album Hybrid Theory tak membuat mereka puas dengan genre musik nu metal.
Pada album Minutes to Midnight mereka akhirnya menggunakan genre rock alternative dan ternyata eksperimen mereka dalam mencari jati diri melalui genre musik nan sinkron buat grup musik ini ternyata sukses membuat mereka tersohor dengan ribuan penggemar di seluruh penjuru dunia.
Terbentuknya band ini sebenarnya diawali dari rendezvous Mike Shinoda dan Brad Delson di kelas 7 semasa sekolahnya, dan akhirnya membentuk grup band bernama Xero. Walau sempat bongkar pasang nama dan ada personil nan keluar, band ini mampu eksis hingga sekarang.
Empat personil nan setia sejak pembentukannya hingga saat ini ialah Mike Shinoda, Brad Delson, Rob Bourdan, dan Joe Hahn, Sedangkan Chester Bennington nan menjadi vokalisnya saat ini baru bergabung setelah Mark Wakefield, vokalis sebelumnya, keluar.
Album Linkin Park
Album perdana band ini nan dirilis pada 24 Oktober 2000 yaitu Hibrid Theory dengan single nan langsung menjadi hit di seluruh stasiun radio dan televisi di seluruh dunia, yaitu Crawling dan In The End . Dua lagu inilah nan akhirnya mempersembahkan ketenaran bagi band rock atau nu metal ini. Penjualan album perdana ini langsung menciptakan angka 15 juta keping.
Berkat album perdana nan langsung hits maka album-album berikutnya yaitu Meteora, Minutes to Midnight dan A Thousand Suns juga meraih kesuksesan dalam penjualannya.
Dari keempat album nan telah diluncurkan LP, Album Minutes to Midnight ialah album nan paling lama proses penggarapannya, yaitu hampir 14 bulan. Ide awal pembuatan album ini ialah beredarnya isu tentang nuklir di bumi nan akan menghancurkan global pada tengah malam pada tahun 2006. Dari 100 buah demo lagu nan dipersiapkan, hanya 12 buah lagulah nan terpilih buat dimasukkan dalam album Minutes to Midnight ini.
Mengenal Mike Shinoda
Dibalik kesuksesan band ini, ada peran dari salah satu personilnya nan sangat banyak. Personil itu bernama Mike Shinoda. Jika bukan sebab pertemuannya dengan Brad Nelson tak terjadi, mungkin band ini tak pernah ada.
Peran nyatanya buat band ini antara lain, berperan dalam memberikan unsur hip hop khas LP. Dia juga nan sering menulis lirik lagu bersama dengan Chester Beninggtonh, dan menjad kibordis juga gitaris, menyatukan sesama anggota LP, itulah sebabnya dia dijuluki sebagai "The Glue" nan artinya lem.
Rancangan sampul album pertama band ini, Hybrid Theory ialah hasil pekerjaannya sebab Mike pakar membuat ilustrasi dan pandai membuat desain grafik. Semua album LP diproduseri olehnya, kecuali Hybrid Theory dan Meteora. Album-album tersebut ialah Reanimation , Linkin Park Live In Texas , dan Collision Course , nan merupakan kerja sama antara LP dengan Jay Z. Sementara itu, album Hybrid Theory dan Meteora diproduseri oleh Don Gilmore.
Walaupun dia salah satu personil nan paling sibuk tapi Mike sering mengunjungi website resmi milik LP sambil menjawab banyak pertanyaan nan dikirimkan fans. Mike juga menjadi pelopor bagi Project Revolution buat tur bersama dengan band-band lain di Amerika Serikat, begitu halnya juga buat Collision Course . Band sampingannya nan cukup terkenal ialah Fort Minor.
Memang tak perlu diragukan lagi kemampuan band ini, sudah banyak sekali karya nan dihasilkan oleh LP. Tidak heran jika musisi Indonesia banyak nan terinspirasi dari band ini, sebut saja Kotak, Saint Loco, dan lain sebagainya.
Mari kita bernyanyi dan berteriak bersama-sama!