Sulltan Kacirebonan Mengajak Kita Berlibur ke Cirebon

Sulltan Kacirebonan Mengajak Kita Berlibur ke Cirebon

Dahulu, di pantai utara Jawa Barat, berdiri kerajaan Islam pertama di Jawa Barat nan bernama Kesultanan Cirebon. Pada masa penjajahan Belanda, kesultanan tersebut berubah menjadi karesidenan nan meliputi daerah Indramayu, Kuningan, Majalengka, dan Cirebon. Kini, wilayah Cirebon menjadi salah satu wilayah admistratif di bawah Propinsi Jawa Barat.

Berlibur ke Cirebon bisa menjadi alternatif perjalanan anda. Karena sebagai kota nan bersejarah dan memiliki banyak potensi alam, Cirebon pantas buat dijadikan tujuan wisata. Kota ini dapat Anda eksplorasi di saat musim liburan atau di tengah perjalanan mudik melalui jalur pantai utara. Selain kaya akan wisata budaya, Cirebon menawarkan wisata alam nan menarik.



Wisata Budaya

Salah satu lokasi bersejarah di Cirebon ialah Keraton Kasepuhan nan megah dan sangat terawat. Bangunan nan dikelilingi oleh bata merah ini juga dilengkapi sebuah museum berisi benda-benda pusaka dan lukisan-lukisan koleksi keluarga kerajaan. Terdapat pula sebuah kereta keramat nan diberi nama Singa Barong.

Kesultanan Cirebon pernah dipimpin oleh tokoh Islam, Sunan Gunung Jati. Cicit Sang Sunan, Pangeran Mas Mochamad Arifin II, membangun Keraton Kasepuhan pada 1526. Sebelumnya, Keraton Kasepuhan bernama Keraton Pakungwati.

Zaman dahulu, komplek keraton berhadapan dengan alun-alun nan disebut Sangkala Buana. Alun-alun tersebut digunakan sebagai loka latihan keprajuritan dan eksekusi sanksi bagi rakyat nan melanggar peraturan. Keraton juga berdekatan dengan Masjid Agung Sang Cipta Rasa nan didirikan oleh para wali.

Tempat lain nan tidak kalah bersejarah ialah Masjid Agung Sang Cipta Rasa nan berada di sebelah barat alun-alun Keraton Kasepuhan. Masjid tertua di Cirebon ini dibangun pada 1840 Masehi, pada masa Wali Songo menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Selain tak mempunyai atap berbentuk kubah, masjid ini mempunyai gaya arsitektur unik dengan sentuhan budaya Demak, Majapahit, dan Cirebon.

Sebagai bukti bahwa Masjid Agung Sang Cipta Rasa berkaitan erat dengan kehidupan para Wali Songo, terdapat ukiran berbentuk kembang teratai pada bagian nan dibuat oleh Sunan Kalijaga. Ada pula tiga buah ubin bergambarkan simbol ajaran-ajaran pokok agama, yaitu iman, Islam, dan ihsan. Menurut cerita, ketiga ubin tersebut diletakkan oleh Sunan Gunung Djati, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga saat pendirian masjid.

Di Kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon, terdapat bangunan berupa candi nan disebut Gua Sunyaragi atau Taman Air Sunyaragi (Tamansari Sunyaragi). Gua ini didirikan oleh keluarga kesultanan sebagai loka tetirah dan meditasi. Tamansari ini masih berada dalam komplek Keraton Kasepuhan.

Tamansari Sunyaragi terdiri atas sebuah bungalow dan bangunan gua. Pesanggrahannya dilengkapi serambi, ruang tidur, kamar mandi, kamar rias, ruang ibadah, dan dikelilingi taman latif beserta kolam hias. Bagian guanya berupa gunung-gunungan nan diberi terowongan penghubung serta saluran air.

Untuk melengkapi estetika komplek ini, terdapat pintu gerbang berbentuk Candi Bentar dan pintu dalam berbentuk Paduraksa.



Wisata Alam

Eksplorasi potensi wisata alam Cirebon dapat dimulai di sebuah loka nan berada kurang lebih 5 kilometer di sebelah barat Kota Cirebon, tepatnya di Desa Babakan, Kecamatan Sumber. Obyek wisata ini bernama Bukit Plangon. Di bukit hijau yang sejuk ini, Anda dapat melihat kawanan monyet nan tumbuh bebas.

Uniknya, di puncak Bukit Plangon terdapat dua buah makam. Menurut kisah masyarakat setempat, makam-makam tersebut ialah loka peristirahatan dua orang pangeran muda dari Bahgdad.

Wisatawan dapat mendaki bukit hingga ke bukit atau hanya sampai lerengnya saja buat menikmati udara segar dan pepohonan hijau nan rimbun. Perjalanan Anda akan ditingkahi kawanan monyet nan berusaha meminta makanan.

Selain Bukit Plangon, Cirebon masih menyimpan beberapa lokasi wisata alam nan tidak kalah memikat, seperti Situ (Danau) Patok, Sumber Air Panas Palimanan, Talaga Remis, dan lain-lain.



Sulltan Kacirebonan Mengajak Kita Berlibur ke Cirebon

Berbagai usaha telah dilakukan oleh kota Cirebon agar banyak wisatawan nan datang buat berlibur ke Cirebon sebagai bagian dari misi kota Cirebon nan ingin memperbaiki diri menjadi sebuah kota dengan destinasi wisata nan menarik.

Pada tanggal 23 Juni 2012 di Keraton Kacirebonan sedang didatangi oleh banyak tamu nan ialah wisatawan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Mereka datang jauh dari Jakarta buat berlibur ke Cirebon dan singgah di Keraton dengan menggunakan lima buah bus. Sultan Kacirebonan Abdul Gani Natadiningrat menyambut kedatangan rombongan tersebut.

Berbagai tarian khas Cirebon seperti Tari Sintren dan Tari Topeng Kelana dan masakan khas Cirebon seperti tahu gejrot, nasi jamblang dan empal gentong disajikan buat menyambut mereka.

Untuk menjadikan kota Cirebon menjadi kota nan seterkenal Jogja dan Solo, Sultan akan berusaha buat memperbaiki dan mempercantik kotanya. Begitu juga dengan lingkungan Keraton nan akan membuka diri pada masyarakat banyak supaya mereka dapat sama-sama melestarikan budaya Cirebon itu sendiri agar banyak orang tertarik buat berlibur ke Cirebon.

Sultan juga menambahkan Cirebon punya loka wisata nan unik, dimana wisatawan dapat berziarah ke makam-makam tokoh besar pada zaman dulu seperti ke Makam Sunan Gunung Jati dan datang ke berbagai masjid nan ada di loka itu salah satunya ada Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Juga dapat mengunjungi loka dan pusat kerajinan batik Cirebon.



Berlibur ke Cirebon Kenali Makanan Khasnya

Selain loka wisatanya nan harus kita kenal saat berlibur ke Cirebon , makanannya pun harus kita nikmati sebab nan paling krusial buat pergi ke daerah lain ialah mencicipi makanan khasnya. Anda tahu dengan makanan tahu gejrot dan empal gentong? Itu ialah makanan dari Cirebon nan memiliki Istana Kesultanan ini.



1.Berlibur ke Cirebon Menikmati Tahu Gejrot

Tahu gejrot ialah makanan dengan bahan primer tahu nan dipotong menjadi kecil-kecil kemudian dibumbui oleh bumbu sederhana, bawang merah, bawang putih, garam, cabe juga gula merah. Semua bumbu diulek menjadi satu kemudian setelah jadi tahu nan sudah dipotong kecil-kecil itu dimasukkan ke dalam larutan bumbu cair cara makannya biasanya ditempatkan pada sebuah cobek kecil lalu kita makan langsung dari cobek atau coet kecil itu.

Tahu gejrot bukan sembarang makanan namun ialah makanan nan melegenda sebab keberadaan makanan enak ini sudah ada sejak zaman dulu sebelum Indonesia Merdeka. Untuk harga masakan tahu gejrot saat ini rata-rata harganya 4000 rupiah saja. Jadi nan mau berlibur atau bahkan sedang berlibur ke Cirebon cobalah dan nikmati tahu gejrot ini.



2.Berlibur ke Cirebon Menikmati Empal Gentong Cirebon

Makanan satu uni juga jangan sampai dilewatkan namanya ialah empal gentong. Sebuah makanan nan hampir sama dengan gulai. Bahan makanan empal gentong ialah makanan berbahan dasar usus, daging sapi dan babat. Lalu bahan ini dimasukkan ke dalam sebuah gentong atau wadah dari tanah liat sehingga aromanya akan tercium khas.

Empal gentong ini dimasak selama kurang lebih lima jam dengan menggunakan gentong dan bahan bakar spesifik nan terdiri dari kayu dari pohon asam. Tujuannya ialah supaya daging lebih empuk dan rasanya lebih kuat.

Makanan ini juga disajikan dengan daun kucai dan sambal dari cabai kering nan digiling. Rasa pedas dari empal gentong pun sangat terasa, bagi nan menyukai makanan pedas niscaya akan suka dengan makanan nan satu ini. Untuk menyantap empal gentong dapat juga dimakan bersama nasi atu kalau mau dapat menggunakan lontong.

Bagaimana? Menarik bukan wisata dari kota penghasil batik Cirebon ini, selain banyak loka wisata nan dapat dikunjungi berlibur ke Cirebon juga kita dapat menyantap makanan nan enak dan menggugah selera. Jadi jangan liburan jauh-jauh ke luar negeri datang saja berlibur ke Cirebon.