Pulsa Perdeo dari Modus Hipnotis
Untuk mendapatkan pulsa perdeo , hampir semua remaja memilih provider nan berharga murah atau gonta-ganti kartu perdana. Di satu sisi, hal ini memang menguntungkan, tapi di sisi lain juga ada ruginya. Laba dari kita menggunakan provider nan nisbi memberikan banyak pulsa perdeo ialah kita tak perlu ragu buat melakukan komunikasi antar rekanan dan membuka wawasan jejaring sosial di handphone tanpa takut kebobolan.
Atau dengan gonta-ganti kartu, kita juga secara tak langsung memberikan laba kepada para pebisnis provider sebab meningkatnya jumlah pembelian kartu perdana. Akan tetapi, di sisi lain, terdapat pula risiko dan kerugian nan harus ditanggung, baik oleh pengguna provider maupun produsennya. Dengan pulsa gratis, kita memang tak perlu takut kebobolan, tapi biasanya pulsa perdeo nan diberikan hampir semua provider memiliki jangka waktu nan terbatas atau menuntut terpenuhinya persyaratan tertentu.
Misalnya, ada salah satu provider yang memberikan beribu pulsa perdeo SMS dengan jangka waktu hanya 12 atau 24 jam dan setelah terpenuhinya syarat eksklusif seperti menghabiskan pulsa minimum harian atau pulsa telepon per menitnya.
Selain itu, ada juga jenis provider nan memberikan pulsa perdeo telepon selama berjam-jam dengan persyaratan waktu nan ditentukan, serta penggunaan pulsa minimum nan tak diketahui sebelumnya. Hal tersebut juga kadang-kadang merugikan pelanggan provider sebab saking terpikat dengan iming-iming pulsa gratis, para pelanggan langsung saja menggunakan residu pulsa mereka buat memenuhi persyaratan nan harus dipenuhi tersebut. Hasilnya, kepuasan pelanggan hanya didapat sementara saja.
Lain lagi dengan kerugian nan didapat apabila kita menggunakan cara gonta-ganti kartu perdana buat mendapatkan berbagai macam pulsa gratis. Cara ini biasanya digunakan oleh anak remaja nan menjadi korban iklan provider .
Saat iklan provider A menawarkan pulsa perdeo di bulan pertama, maka mereka akan mengganti kartu mereka dengan kartu perdana A. Begitu juga saat provider lain mengeluarkan iklan dan berbagai macam promosi pulsa gratis, tanpa ragu mereka juga mengganti kartu A dengan kartu perdana B.
Hal ini memang terlihat menyenangkan bagi si pemegang kartu sebab mereka dapat menikmati berbagai laba pulsa perdeo dari berbagai provider. Selain itu, pihak produsen kartu perdana pun ikut juga diuntungkan sebab bisnisnya mengalami peningkatan daya jual.
Akan tetapi, cara mendapatkan pulsa perdeo semacam ini juga memberikan imbas samping bagi pelanggan maupun produsen. Pasalnya, jika terlalu sering gonta-ganti kartu, handphone pun akan mengalami disfungsi sehingga tak dapat digunakan secara optimal. Apalagi jika kartu perdana nan dibeli berharga nisbi murah, yakni sekitar tiga sampai tujuh ribu per kartu perdana.
Selain itu, di balik kita mendapatkan pulsa perdeo dari mengganti kartu perdana, sebetulnya kita juga mendapatkan seperseribu gram emas dari tiap chip -nya. Oleh sebab itu, dengan sering membeli dan membuang kartu perdana, itu sama halnya kita membuang seperseribu gram emas.
Padahal, negara tetangga kita, yakni Singapura telah menjalankan bisnis peremahan chip kartu perdana tersebut buat dapat mendapatkan 25 kg emas dalam tiap bulannya dengan membeli chip kartu perdana bekas dari Indonesia. Sayang kan kalau kita membeli kartu perdana hanya buat mendapat pulsa gratis, sementara negara lain mendapatkan laba nan lebih besar dibandingkan dengan hanya mendapat pulsa perdeo nan jangka waktunya terbatas?
Modus Penipuan Pulsa Gratis
Selain dengan dua cara nan telah disebutkan di atas, ada juga beberapa pihak nan nekat mengambil jalan pintas demi mendapatkan pulsa gratis . Jalan pintas tersebut ialah dengan cara menipu pelanggan lain, baik lewat SMS maupun lewat telepon.
Misalnya saja, dewasa ini kita niscaya juga sering mendapatkan pesan berupa permohonan pertolongan dari pihak nan mengatasnamakan keluarga (baik ayah, ibu, kakak, atau pun adik) buat mengisi pulsa mereka sebab mereka sedang terjerat masalah di kantor polisi atau dengan pihak Rumah Sakit.
Isi SMS tersebut seringkali dipercaya oleh sebagian orang sehingga dengan mudah pelaku penipuan tersebut mendapatkan pulsa perdeo sementara korban penipuan mendapatkan kekhawatiran sebab keluarga mereka terancam masalah di kepolisian atau rumah sakit.
Sayangnya, di Indonesia sendiri pihak-pihak nan melakukan modus penipuan pulsa perdeo tersebut masih sangat samar sehingga sulit ditemukan pelakunya. Apalagi, kebanyakan dari mereka hanya meminta pulsa seadanya atau tak mematok berapa jumlah pulsa nan harus dikirimkan.
Bahkan modus penipuan seperti ini juga seringkali diikuti oleh para remaja nan iseng ingin mendapatkan pulsa perdeo tanpa harus mengeluarkan uang dari kantong mereka. Selain dengan cara mengirimkan SMS atau telepon palsu, kasus serupa juga pernah dilakukan dengan mengirimkan SMS atau telepon nan mewartakan bahwa pelanggan tersebut mendapatkan hadiah uang tunai atau barang mewah lainnya hanya dengan mengirimkan uang atau pulsa perdeo ke rekening atau nomor telepon nan disebutkan si penelepon.
Usaha buat mendapatkan pulsa perdeo tersebut juga tak sporadis menimbulkan korban. Hal ini dikarenakan mereka percaya bahwa mereka mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan barang mewah tersebut setelah mengirimkan sejumlah pulsa nan diminta pihak penelepon.
Pulsa Perdeo dari Modus Hipnotis
Selain melakukan penipuan dengan jalan SMS atau telepon, ada juga pihak nan nekat melakukan aksi hipnotis buat mendapatkan pulsa perdeo dan berbagai permintaan lainnya.
Permintaan pulsa perdeo dan benda lainnya tersebut dilakukan dengan dua cara, yakni menghipnotis seseorang nan baru keluar dari ATM dalam kondisi nan sepi, atau dengan melakukan hipnotis lewat telepon dan SMS. Modus hipnotis langsung biasanya dilakukan dengan cara menatap atau menepuk punggung korban sehingga ia menjadi tak sadarkan diri.
Lantas akhirnya, semua uang dan barang-barang berharga pun diambil dari tas korban termasuk membawa korban ke loka pembelian pulsa buat memberikan pulsa perdeo pada si penghipnotis. Lalu saat sadar, korban sudah tak lagi mendapatkan barang bawaan mereka.
Modus hipnotis nan kedua ialah lewat jalur SMS atau telepon. Modus seperti ini biasanya dilakukan dengan dua cara, yakni cara halus dan cara keras. Cara halus biasanya dilakukan dengan cara memelas dan memohon dibelikan pulsa perdeo dengan alasan nan sangat dramatis sehingga korban terbawa emosi dan rasa kasihan membawa mereka buat melakukan apa nan diminta si penelepon.
Cara nan kedua ialah cara kasar nan biasanya dilakukan dengan cara mengancam korban, baik ancaman tersebut ditujukan kepada diri korban maupun kepada pihak lain nan masih berhubungan dengan korban (keluarga, teman atau kerabat lainnya).
Pertama , pihak penelepon menanyakan keberadaan korban. Setelah itu, ia meminta korban buat mengirimkan pulsa perdeo ke nomor tujuan nan mereka harapkan. Setelah itu, barulah mereka mengeluarkan ancaman pembunuhan atau penganiayaan terhadap keluarga atau kerabat korban supaya korban mau mengeluarkan sejumlah uang dan mengirimkannya ke nomor rekening pihak penelepon.
Meskipun terdengar tak masuk akal, namun tidak sporadis ada pula korban nan tertipu ulah mereka ini. Meskipun ada nan di tengah jalan sadar, namun mereka sudah kehilangan beberapa uang buat memebrikan pulsa perdeo pada pihak penelepon atau setengah barang nan mereka pakai sudah hilang.
Oleh sebab itu, kita sebagai pengguna provider diharapkan mampu menyaring warta mana nan terpercaya dan warta mana nan diragukan. Jangan sebab diiming-imingi pulsa gratis lantas melakukan cara nan diperintahkan tanpa berpikir panjang. Pergunakanlah fasilitas handphone sinkron dengan fungsinya agar tak terlibat modus penipuan apa pun nan dewasa ini sering kita temui.