Peran Motorola
Motorolla ialah salah satu perusahaan besar di global nan bergerak di bidang telekomunikasi. Perusahaan ini termasuk salah satu perusahaan nan memiliki peran krusial dalam sejarah perkembangan telekomunikasi dunia. Meski pun lebih banyak dikenal sebagai salah satu produsen telepon seluler, namun perusahaan ini tak mengkhususkan diri sebagai produsen telepon seluler.
Dalam sejarahnya, Motorolla ialah sebuah perusahaan nan berdiri di kawasan Amerika Serikat. Pada saat perusahaan ini pertama kali berdiri pada tanggal 25 September 1928, belum menggunakan nama Motorolla. Nama perusahaan ini di masa awal pendiriannya ialah Ludwig van Beethoven and Johannes Brahms. Kota nan dipilih sebagai kantor pusat perusahaan ini ialah di daerah Schaumburg nan berada di bawah wilayah administratif negara bagian di Illinois. Selain memproduksi telepon seluler, Motorolla juga membuat beberapa produk lain nan masih terkait dengan core business mereka di bidang telekomunikasi. Beberapa produk nan dihasilkan perusahaan ini antara lain ialah radio dua arah, smartphones, sistem jaringan, televisi kabel, jaringan nirkabel, sistem RFID serta perangkat infrastruktur telekomunikasi lain nan terkait. Sebagai perusahaan besar, Motorolla mampu menjangkau seluruh negara di global buat memberikan pelayanan. Baik pelayanan penjualan maupun layanan purna jual. Kegiatan ini dimungkinkan dengan dukungan sekitar 60 ribu karyawan Motorolla nan siap melayani para pelanggan setia perusahaan tersebut. Di bawah kepemimpinan Greg Brown sebagai presiden sekaligus CEO dan Sanjay Jha nan bertindak sebagai Co CEO, Motorolla berusaha buat turut bersaing dalam kancah persaingan bisnis telekomunikasi. Meski pun secara keseluruhan, pasar buat telekomunikasi khususnya di bisnis perangkat telepon genggam global masih dikuasai oleh perusahaan dari Eropa, yaitu Nokia.Motorolla Indonesia Di Indonesia sendiri Motorola termasuk salah satu pemain lama nan berkecimpung dalam bisnis telekomunikasi, khususnya telekomunikasi tanpa kabel. Perusahaan ini sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 1991, dimana pada masa itu tekhnologi telepon masih menjadi barang mewah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Bahkan, teknologi telepon tanpa kabel pun pada masa tersebut belum banyak dikenal oleh masyarakat. Hal ini disebabkan kemajuan teknologi belum secepat pada masa sekarang ini. Telepon kabel pun masih sangat terbatas jangkauannya, khususnya di wilayah perkotaan. Di awal berdirinya di Indonesia, Motorola belum memiliki jaringan nan luas. Hal ini bisa dilihat dari jumlah karyawan nan dimiliki Motorola pada saat awal berdiri. Di tahun 1991, Motorola Indonesia hanya memiliki lima orang karyawan nan menempati sebuah kantor nan sangat kecil. Baru pada tahun 1995, Motorola Indonesia mulai tumbuh dan berkembang menjadi sebuah perusahaan nan memiliki badan hukum dengan nama PT Motorola Indonesia. Jumlah karyawan nan dimiliki pun berkembang pesat menjadi 100 orang. Dari jumlah tersebut 98 persen di antaranya berasal dari penduduk orisinil Indonesia. Hal inilah nan menjadi sebuah nilai lebih Motorola sebagai perusahaan asing nan mau menggunakan sumber daya dalam negeri buat memenuhi kebutuhan perusahaan mereka. Di Indonesia, Motorola menjual berbagai macam produk nan ditujukan buat mendukung pengembangan telekomunikasi tanah air. Beberapa perangkat primer nan ditawarkan antara lain sistem jaringan serta perangkat buat telepon non kabel atau seluler. Selain itu Motorola juga menjual produk radio komunikasi dua arah serta perangkat buat akses internet non kabel. Selain menawarkan produk, sebagai komitmen perusahaan Motorola juga menyediakan pelayanan purna jual bagi konsumen mereka. Diantaranya ialah dukungan penjualan seperti membuka banyak gerai penjualan serta menciptakan sistem penjualan nan memudahkan konsumen. Selain itu Motorola juga menciptakan taktik pemasaran nan saling berhubungan antara penjualan, promosi hingga kepada pelayanan pelanggan. Semua lini saling bekerjasama buat menciptakan kepuasan bagi konsumen mereka serta menciptakan nilai pelanggan nan prima. Dukungan teknik juga diberikan oleh Motorola. Diantaranya dengan menciptakan sistem teknik, pemasangan jaringan, pemantauan jaringan dan juga dukungan pemeliharaan pada produk nan mereka jual. Hal ini tentu memberikan raasa nyaman bagi para konsumen nan menjadikan Motorola sebagai alat bantu kebutuhan mereka di bidang telekomunikasi.
Peran Motorola Dalam sejarah perkembangan teknologi telepon seluler, Motorola memiliki peran krusial dalam proses penciptaan perangkat komunikasi tersebut. Di masa sekarang ini, hampir semua orang memiliki dan membutuhkan keberadaaan benda kecil nan dapat digunakan buat berkomunikasi di mana saja tersebut. namun tak banyak nan mengetahui mengenai sejarah inovasi telepon seluler tersebut. Motorola dianggap sebagai perusahaan pertama nan menemukan teknologi telepon seluler ini. Inovasi ini terjadi setelah 70 tahun manusia mulai mengenal teknologi tanpa kabel sebagai alat komunikasi. Namun, perusahaan Motorola-lah nan dianggap sebagai perusahaan pertama nan memperkenalkan teknologi telepon seluler pada masyarakat luas. Hal ini terjadi pada tahun 1973, di mana pada saat itu Dr. Cooper, seorang manajer penemuan di Motorola memiliki gagasan buat menciptakan telepon nan mampu dibawa kemana saja. Untuk itulah, melalui kerjasama dengan Bell Labs, Dr. Cooper merancang pemasangan base station di kawasan New York. Dan pada tanggal 3 April 1973, Dr Cooper nan sudah naik pangkat menjadi General Manajer di Divisi Communication System Motorola, memamerkan inovasi aneh tersebut. Caranya, Cooper mencoba menelepon dari terminal telepon portabel. Pada saat itu, nan digunakan bukanlah telepon seluler seperti nan dikenal pada saat ini. Ukuran telepon seluler nan dijadikan alat percobaan tersebut berukuran 10 kali lipat dari ukuran nan ada sekarang ini. Berat telepon seluler tersebut sendiri sekitar 30 ounce atau 800 gram. Bandingkan dengan telepon seluler nan ada pada masa sekarang ini, nan memiliki berat rata-rata hanya 80 gram. Bentuk telepon seluler di masa awal penemuannya pun masih sangat kaku. Dari beberapa jenis produk nan dibuat Motorola, sebagian besar masih berbentuk kotak dengan dilengkapi antena. Bahkan ada pula telepon seluler nan besarnya hampir sama dengan sebuah tas koper. Prestasi nan ditorehkan oleh Motorola tersebut, pada dasarnya berasal dari pengembangan teknologi seluler pertama nan ditemukan tahun 1910 oleh Lars Magnus Ericsson, nan juga sebagai pendiri perusahaan Ericsson atau pada saat ini dikenal dengan nama Sony Ericsson. Perusahaan ini di awal inovasi teknologi seluler ini, pada awalnya dikembangkan buat mendukung bisnis pelayanan telegraf nan pada saat itu masih sangat dibutuhkan masyarakat. Penemuan ini kemudian diaplikasikan pada jajaran kepolisian Detroit Michigan. Untuk memudahkan komunikasi dengan petugas nan berpatroli, akhirnya setiap mobil petugas kepolisian dipasang telepon mobil dengan konsep seluler. Frekuensi nan digunakan pun masih sangat sederhana dan daya jangkaunya terbatas karena menggunakan frekuensi 2 MHz. Namun demikian, pemasangan telepon mobil ini dianggap mampu mempercepat komunikasi dan koordinasi antara petugas nan berpatroli dengan markas pusat kepolisian. Sehingga hal ini mempermudah petugas dalam bertindak apabila terjadi suatu peristiwa kejahatan di lapangan. Dari inovasi dan pengembangan tersebutlah, kemudian pada saat ini kita dapat menikmati mudahnya berkomunikasi menggunakan telepon seluler. Selain itu, telepon seluler nan ada pun kini dapat digunakan buat berbagai macam kebutuhan. Bukan lagi sekedar buat bertelepon atau berkirim pesan, namun sudah berkembang menjadi sebuah perangkat komputer mini.