Ikan Purba Coelacanth
Siapa nan tak mengenal Bunaken? Surga global bawah bahari nan dimiliki Sulawesi Utara ini selalu menjadi primadona nan selalu menjadi magnet wisatawan buat datang ke Indonesia. Bahkan, loka wisata nan satu ini menjadi salah satu loka wisata andalan Indonesia nan dilindungi dan dibanggakan. Estetika loka wisata ini selalu mengisi daftar lokasi wisata nan wajib dikunjungi jika berkunjung ke Sulawesi.
Estetika Bahari Bunaken sudah terkenal hingga ke mancanegara. Bahkan banyak nan menyamakan estetika Bahari Bunaken setara dengan Great Barrier Reef di Australia. Menakjubkan bukan? Sangat disayangkan jika Anda nan masyarakat orisinil Indonesia tak sempat melihat keindahannya. Bahari nan menyimpan pesona terumbu karang dan estetika bahari nan satu ini memang sangat sayang jika dilewatkan dari tujuan wisata keluarga, maupun bersama sahabat.
Lalu, seperti apa estetika bahari nan mampu menjadi magnet buat wisatawan seluruh global ini? Apa saja keunikan nan ada di sana? dan dimanakah lokasinya? Nah, informasi berikut ini dijamin akan membuat Anda semakin tertarik buat berkunjung ke sana.
Lokasi Bunaken
Bunaken terletak di Propinsi Sulawesi Utara. Secara administratif, kawasan Bahari Bunaken masuk ke dalam pemerintahan kota Manado dan pemerintahan kabupaten Minahasa. Letaknya di sebelah utara kota Manado dan bisa ditempuh dengan berkendaraan speed boat selama kurang lebih 30 menit.
Kawasan Taman Bahari Bunaken sebenarnya terdiri dari 5 pulau di Teluk Manado. Ke lima pulau tersebut ialah Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Mantehage, Pulau Naen dan Pulau Siladen. Penunjukan kawasan sekitar bahari Bunaken sebagai taman nasional didasarkan pada Keputusan Menteri Kehutanan RI tahun 1991. Luas Taman Nasional Bunaken sekitar 89.065 hektar.
Dari Manado, wisatawan dapat menggunakan jasa bahtera motor nan tersedia. Perjalanan dengan bahtera motor ini biasanya berlangsung selama 40 menit dengan biaya Rp 25.000 per orang. Biaya buat menginap di lokasi wisata inipun bervariasi, mulai dari penginapan dengan harga terjangkau hingga bintang lima. Harga perharinya, mulai dari Rp. 40.000 per orang. Tentunya, harga nan ditawarkan akan berpengaruh terhadap fasilitas nan disediakan.
Untuk transportasi, Anda tidak perlu khawatir. Pulau Bunaken sangat mudah diakses sebab memang lokasinya nan sering dikunjungi oleh wisatawan seluruh dunia. Karena itulah, akses buat menuju ke sanapun sangat mudah.
Taman Bahari Bunaken nan didirikan pada tahun 1991 ini merupakan salah satu warisan global nan dilindungi dan terdaftar di UNESCO. Lokasinya nan luas dapat dijelajahi dengan menggunakan kapal atau dengan berjalan kaki. Meskipun menyusurinya dengan berjalan kaki, wisatawan niscaya akan merasakan sebuah pengalaman mengasyikkan nan belum pernah dirasakan sebelumnya.
Bagi wisatawan nan ingin membeli oleh-oleh buat kerabat di rumah, jangan khawatir. Di Taman Bahari Bunaken ini wisatawan dapat membeli souvernir khas bahari Bunaken, seperti hiasan dari terumbu karang atau kulit kerang. Di Manado juga tersedia toko-toko nan menyediakan souvenir khas Manado.
Surga bagi Para Penyelam
Tak salah jika dikatakan bahwa Taman Bahari Bunaken ialah surga bagi para penyelam. Di taman ini, terdapat 29 dive spot (titik selam), kedalamannya mulai dari 1.344 meter. Dari titik selam tersebut, 12 diantaranya terdapat di sekitar pulau Bunaken. Titik selam inilah nan menghadirkan surge estetika bawah bahari sehingga sering dikunjungi oleh wisawatawan nan mencintai estetika bawah laut.
Bagi Anda nan tak dapat menyelam tetapi ingin menikmati estetika bawah lautnya, jangan khawatir. Air bahari di Taman Bahari Bunaken ini sangat jernih sehingga dengan menaiki kapal dan melihat secara langsung saja, wisatawan dapat melihat estetika biota bahari dengan melihatnya secara langsung. Bagi para pengunjung nan tak bisa berenang, perahu-perahu wisata dilengkapi dengan kotak-kotak kaca di dasar perahu. Para pengunjung bisa menikmati estetika Bahari Bunaken melalui kotak kaca tersebut.
Saat air pasang, wisatawan juga dapat menggunakan kapal selam Blue Banter nan akan mengajak wisatawan menyaksikan senuah pemandangan menakjubkan di bawah laut. Karena menyuguhkan pemandangan nan lebih latif dan pengalaman nan lebih menantang, tentu saja tarif kapal selam nan satu ini lebih mahal daripada kapal selam berdinding kaca.
Banyak orang datang berkunjung buat menikmati estetika Bahari Bunaken, terlebih bagi para penyelam. Bahari di kawasan ini masih memiliki kawasan terumbu karang nan kaya dengan berbagai jenis ikan dan biota bahari lainnya seperti bintang laut, teripang, dan lain-lain. Jangan ragu buat datang ke sana dan menyasikan salah satu estetika alam nan dilindungi ini.
Dengan melihat langsung ke dalam laut, wisatawan akan menyaksikan estetika alam nan tiada tara, mulai dari rona warni ikan nan cantik, hingga pesona terumbu karang nan memiliki bentuk cantik. air nan jernih membuat wisatawan dapat melihat estetika ini dengan jelas. Bayangkan saja, Anda dapat melihat warna-warni ikan nan menari-nari di air dan terumbu karang nan menambah estetika bahari Bunaken. Kabarnya, di sana terdapat sebuah terumbu karang unik berbentuk vertikal nan panjangnya mencapai 25-50 meter ke bawah air.
Lokasi Bahari Bunaken nan berbatasan dengan kawasan bahari lepas Bahari Sulawesi, memungkinkan banyak jenis ikan besar melewati kawasan ini. Jika beruntung, pengunjung bisa menyaksikan atraksi alam lumba-lumba, ikan pari, ikan marlin, bahkan ikan paus melewati kawasan Bahari Bunaken. Wah, sungguh menakjubkan bukan? Apalagi jika panorama bahari nan latif ini dapat disaksikan bersama orang-orang terkasih, tentunya akan menjadi pengalaman nan tidak terlupakan.
Ikan Purba Coelacanth
Selain estetika Bahari Bunaken nan terkenal, kawasan ini juga terkenal sebab inovasi ikan purba Coelacanth. Syahdan ikan ini hanya terdapat di dua loka di dunia, yaitu di Bunaken dan Bahari Komoro, Afrika Barat Laut. Ikan coelacanth di Bunaken ialah merupakan spesies Latimeria menadoensis sedangkan di Afrika ialah spesies Latimeria chalumnae. Inovasi ini menggegerkan para peneliti, sebab jeda antara kedua spesies itu sekitar 10.000 kilometer dan melalui perairan samudra nan dalam.
Ikan nan oleh penduduk setempat dinamakan ikan selakan, pertama kali diidentifikasi oleh Mark V. Erdmann. Ikan nan hayati di kedalaman 80 meter ini merupakan salah satu jenis ikan purba nan langka dan dilindungi. Mengapa ikan coecalanth dinamakan ikan purba ? Menurut para ahli, ikan ini diyakini telah ada di bumi sejak era Devon, yaitu suatu masa sekitar 380 juta tahun silam. Dan menurut para pakar pula, setelah jutaan tahun, ikan ini tak pernah mengalami evolusi.
Ikan ini menarik minat para peneliti buat meneliti lebih jauh tentang kehidupan dan morfologi ikan coecalanth. Mungkin saja keberadaan ikan ini dapat meruntuhkan teori evolusi Darwin nan terkenal itu. Dan hebatnya, itu ialah sumbangan bagi ilmu pengetahuan dari suatu bagian estetika Bahari Bunaken.
Selain ikan purba, wisatawan juga dapat menyaksikan puluhan ikan nan tidak kalah uniknya, yaitu ikan kuda gusimi lokal (Hippocampus) , koi putih (Seriola rivoliana) , lolosi ekor kuning (Lutjanus kasmira) , goropa ( spilotocepsep hinephelus dan h ypselosoma Pseudanthias) , nila gasi (Scolopsis bilineatus, dan lain sebagainya. ada juga molusca nan memiliki bentuk-bentuk unik dan indah, yaitu kima raksasa (Tridacna gigas) , ikan kepala kambing (Cassis cornuta) , nautilus (Nautilus pompillius), dan tunikates atau askidian.
Selain melihat estetika biota bahari nan menyuguhkan ikan-ikan dan terumbu karang nan cantik, wisatawan juga dapat melihat bukti sejarah berupa reruntuhan kapal panjang milik Jerman nan tenggelam pada tahun 1942. Kapal ini tenggelam di dekat pantai Molas. Kapal ini terbelah di bagian tengah dan berupa reruntuhan nan dapat membuat wisatawan tercengang.