Representasi Sikap Hidup

Puisi lama karya Chairil Anwar memiliki ciri nan unik. Keunikan tersebut nan membuat puisi-puisi karya Chairil Anwar memiliki daya pikat nan kuat. Keunikan tersebut juga nan membuat karya-karya Chairil Anwar selalu diminati dari masa ke masa. Bahkan mudah diterima oleh semua kalangan.

Puisi lama karya Chairil Anwar terus menjadi bahan studi dan penelitian oleh para pakar sastra. Para kritikus sastra , pakar bahasa dan penikmat sastra terus mencari dan meneliti unsur-unsur instrinsik nan membuat karya Chairil Anwar menarik dan memiliki daya pikat tersendiri. Sejauh ini, mereka telah menemukan beberapa ciri puisi lama karya Chairil Anwar nan memberikan perbedaan makna khas.

H.B Jassin mengatakan bahwa Chairil Anwar merupakan seorang artis ekspresionis nan lugas. Ia sangat anti menggunakan kata-kata hiasan nan tak perlu. Ia cenderung mendekatkan bahasa tulis dengan bahasa lisan. Tidak bertele-tele, to the point atau langsung pada tujuan.

Puisi lama karya Chairil Anwar sangat kaya akan kiasan-kiasan tajam dan menikam. Diantara gaya khasnya dalam berpuisi ialah menggunakan warna-warna kuning, hijau, lembayung dan sebagainya nan merupakan representasi dari sikap hidup, gagasan serta perbuatan nan selalu muncul dalam sajak -sajaknya.

Jika mengamati dan menelaah puisi lama karya Chairil Anwar kita akan melihat sebuah ungkapan batin nan sangat dalam. Dan hal tersebut merupakan karakteristik khas karya-karya Chairil Anwar. Sutan Takdir Alisjahbana berpendapat bahwa karya-karya Chairil Anwar merupakan representasi dari sikap hidupnya, gagasan dan perbuatannya.

Puisi lama karya Chairil Anwar selalu tampil hayati dan meikat. Karena ia merrupakan ungkapan gejolak batin dari sang penyair . Setiap karya sastra nan lahir dari gejolak batin, selalu menghadirkan perbedaan makna kehidupan nan khas.

Tidak mudah buat menafsirkan makna puisi -puisi karya Chairil Anwar. Setiap pembaca selalu menemukan penafsiran nan berbeda terhadap karya-karya Chairil Anwar. Meskipun demikian, setiap pembaca selalu menemukan sesuatu nan disenanginya dalam karya-karya Chairil Anwar. Dan setiap pembaca merasa bebas menafsirkan dan menyimpulkan puisi lama karya Chairil Anwar menurut penafsiran mereka sendiri.