Menghindari dan Mengatasi Sihir
Seiring dengan perkembangan global teknolgi, global sihir nan dinilai tak realistis dan tak logis juga rupanya semakin mengalami perkembangan. Hal ini juga didukung oleh faktor maraknya klien nan menggunakan jasa sihir ini, baik buat menyakiti orang lain, maupun dengan maksud tertentu. Sihir dipilih menjadi salah satu bentuk kejahatan sebab dirasa kasat mata dan tak perlu dilakukan dengan tangan sendiri sehingga tak ada bukti nan kuat.
Pengertian Sihir
Sihir ialah perbuatan mempengaruhi atau menyakiti badan, hati, atau pikiran orang nan dilakukan secara mistik dengan donasi makhluk halus nan tidak kasatmata. Sihir terjadi di luar hukum kausalitas (sebab-akibat) sehingga sulit dinalar. Kita hanya dapat melihat imbas perbuatan tersebut, tanpa bisa mengetahui bagaimana terjadinya. Namun, sebelum imbas tersebut menjadi konkret di depan mata, kita pun dapat mengenali sihir lewat tanda-tanda disihir .
Sihir nan selama ini kita saksikan di televisi dan di cerita-cerita dongeng rupanya telah dikenal masyarakat sejak dahulu. Hingga sekarang, sihir tetap diminati oleh mereka-mereka nan ingin mengganggu orang lain dengan terselubung dan kejam, biasanya berupa santet, teluh, dan lain sebagainya. Sihir dapat menyebabkan penyakit nan sulit dinalar, bahkan dapat menyebabkan perubahan dalam diri korban secara drastis.
Percaya atau tak percaya, sihir memang dapat mengancam siapa saja. Hal ini memang sahih sebab praktek sihir telah bisa ditemui di berbagai kota di Indonesia sehingga tidak sulit buat menemukannya. Dalam agama, segala macam bentuk sihir dan apapun maksud dan tujuannya tak diperbolehkan. Hal ini termasuk ke dalam perbuatan musryik sebab mempercayai selain Allah dan bersekutu dengan makhluk ghaib.
Tanda-Tanda Disihir
Sihir biasanya menyerang kesehatan hingga menyebabkan berbagai penyakit nan sulit dinalar. Bahkan, dapat juga menyebabkan perubahan perilaku, sifat, dan sikap orang secara drastis dan interaksi sosial nan tiba-tiba rusak begitu saja, baik antar suami, isti, saudara, maupun sahabat. Hal ini tentu dirasakan tanpa alasan tertentu. Jadi, bagi nan ingin mengamati tanda-tanda sihir, Anda harus pastikan bahwa penyakit nan diderita bukan disebabkan oleh gaya hayati nan memang tak sehat.
Hubungan sosial nan terganggu dampak sihir, bisa Anda dipastikan jika interaksi sosial tersebut memang tak rusak oleh suatu alasan nan logis. Sama halnya dengan perubahan sikap. Korban sihir nan memiliki perubahan dalam sikap maupun konduite disebabkan oleh suatu hal nan tak logis, atau tiba-tiba. Untuk lebih jelasnya, berhati-hatilah terhadap gelaja nan dapat saja menyerang.
Namun, dalam mengamati tanda-tanda disihir, Anda tak dapat melakukannya sendiri sebab kadang di korban tak menyadari perubahan nan terjadi padanya. Oleh sebab itu, dalam mengamati tanda-tanda disihir, korban dapat mengetahuinya dari evaluasi orang lain nan selama ini melihat perubahan dalam dirinya. Tanda-tanda tersebut antara lain :
1. Hilang selera makan
Kita merasakan kehilangan selera makan dengan tiba-tiba. Akibatnya, berat badan pun turun dengan cepat. Hilangnya selera makan ini bukan disebabkan oleh makanan nan tak cocok dengan si korban. Apalagi jika korban merasa tak nafsu terhadap makanan nan biasanya sangat dia sukai, berarti kemungkinan besar orang ini menjadi korban sihir.
2. Dada berdebar-debar
Dada/ jantung selalu berdebar-debar tanpa karena nan jelas dan kita tidak dapat mengatasinya. Jantung nan berdebar kencang biasanya disebabkan oleh suatu hal nan membuat orang gugup, takut, atau dalam keadaan fisik nan lemah, seperti sakit. Nah, jika jantung berdebar terus tanpa alasan nan jelas, maka bisa dipastikan bahwa orang itu menjadi korban sihir.
3. Sulit tidur
Ketika tidur, selalu mengalami gangguan sehingga tak dapat nyenyak. Kita merasa seperti ditindih sesuatu nan berat. Atau, pikiran-pikiran nan aneh muncul saat menjelang tidur. Sulit tidur nan disebabkan oleh sihir bukan merupakan gejala insomnia, melainkan suatu gejala nan dirasakan atas dasar alasan nan tak jelas.
4. Malas melakukan pekerjaan atau ibadah
Korban sihir merasa malas melakukan pekerjaan rutin sehari-hari nan sudah menjadi kewajiban. Si korban juga malas menunaikan shalat atau membaca Al-Qur’an. Rasa malas juga menghinggapi korban sihir saat akan beraktivitas bersama keluarga atau kerabat.
5. Suka menyendiri dan murung
Korban sihir menjadi suka menyendiri, murung, gelisah, dan merasa diri tidak berguna. Perasaan ini tidak sporadis membuat si korban ingin mengakhiri hayati atau bunuh diri.
6. Merasa tak tentram di rumah
Saat berada di rumah, rasa seram, takut, dan tak kondusif selalu menghantui tanpa disebabkan oleh penyebab nan jelas.
7. Sulit mengendalikan diri
Hal ini mengakibatkan korban sihir sering pingsan, histeris, tertekan dan stres, serta tensi darah naik dan gampang marah. Semuanya terjadi secara tiba-tiba dan tanpa dilandasi dengan alasan logis.
8. Terdorong melakukan perbuatan nan buruk
Terngiang-ngiang di telinga buat melakukan perbuatan nan tidak lazim dan berbahaya, nan belum pernah dlakukan oleh si korban selama ini, seperti mencederai diri sendiri atau orang lain dan perbuatan-perbuatan dursila lainnya.
9. Bermasalah dalam interaksi suami-istri
Sering terjadi pertengkaran besar antara suami dan istri sebab hal-hal sepele. Bila berjauhan, merasa kangen, namun bila sudah berjumpa selalu terjadi percekcokan. Tentu hal ini juga tanpa alasan nan logis. Sihir biasanya menimbulkan rasa benci antara suami-istri sehingga interaksi tersebut menjadi tak harmonis. Dapat jadi, perceraian merupakan hal nan dikehendaki oleh si pengirim sihir.
10. Perdagangan terganggu
Bila korban sihir seorang pedagang, usaha nan dijalankan selama ini lancar-lancar saja, tiba-tiba mengalami gangguan cukup serius. Omzet menurun drastis, para pelanggan tidak pernah datang lagi, dan anak buah nan bekerja pada korban berbuat ulah nan menimbulkan kerugian. Bahkan, dapat membuat usaha si korban sihir menjadi bangkrut. Hal ini terjadi tanpa alasan nan jelas.
11. Lebam pada bagian tubuh
Ditemukan lebam pada bagian-bagian eksklusif dari tubuh tanpa diketahui sebabnya. Lebam ini biasanya muncul pada sekitar tangan, lengan, betis, dan paha. Lebam nan muncul dapat jadi dikirim oleh si penyihir buat merusak tubuh korban secara perlahan.
12. Melihat atau bermimpi tentang binatang
Sekonyong-konyong kita melihat hewan berbisa, seperti ular atau kalajengking, di dalam rumah. Hewan-hewan mengerikan tersebut juga muncul dalam mimpi atau kita bermimpi tentang kemalangan, darah, kematian, dan sebagainya nan menakutkan.
13. Tercium bau tidak sedap
Tercium bau anyir darah, bau kemenyan, atau bau wangi tanpa diketahui dari mana asalnya.
Menghindari dan Mengatasi Sihir
Satu-satunya cara buat menghindari sihir ialah dengan selalu mengingat nama Allah. Apalagi setelah sholat fardhu dan hendak tidur, selalu bacalah ayat kursi. Selain itu dzikir juga sangat krusial buat mengisi hati nan kosong dan buat menjaga Anda agar terus mengingat Allah.
Sedangkan buat mengatasi korban nan terkena sihir, dalam Islam terdapat suatu upaya spesifik nan dinamakan Ruqyah. Ruqyah merupakan upaya buat mengusir jin dan segala macam gangguan nan berasal dari makhluk ghaib dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an tertentu.
Namun, pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut harus dilaksanakan oleh orang nan benar-benar shalih dan benar-benar beriman. Hal itu akan membuat ayat-ayat nan dibacanya menjadi pengusir nan dapat membakar dan membuat pergi sihir tersebut. Orang-orang shalih menjadi syarat primer melakukan Ruqyah agar pembacaan ayat-ayat tersebut tak dimaksudkan buat memuja kekuasaan Allah.
Jika orang nan mengusir sihir tersebut dengan cara-cara nan menyimpang dari syariat agama dan melakukannya di luar ijin Allah maka sebaiknya Anda jauh-jauh menghindari hal tersebut. Misalnya saja minta sesajen, atau syarat lain nan harus dituruti buat menyuguhkannya pada jin. Hal ini jelas-jelas merupakan bentuk syirik nan akan semakin menyesatkan korban dan orang-orang di sekelilingnya.
Pastikan bahwa orang nan dimintai pertolongan ialah orang Islam nan shalih, dan juga memiliki pengalaman serupa buat mengobati orang nan terkena sihir. Apapun nan berkaitan dengan permintaan jin berupa syarat nan harus dipenuhi sebenarnya tak perlu sebab ayat Al-Qur’an nan dibaca dengan tata cara nan sahih dan oleh orang shalih mampu membuat jin kepanasan dan meninggalkan si korban sebab takut dengan kekuasaan Allah.