Belajar Membaca Rona Aura
Bagaimana cara belajar membaca rona aura ? Cara belajar membaca rona aura tentu sangat erat kaitannya dnegan rona . Rona ialah bahasa universal dalam global kita. Menurut teori rona pigmen dari Brewster, rona utama ialah warna-warna dasar, yaitu merah (merahnya darah), biru (sebiru langit) dan kuning (kuning absolut seperti kuning telur). Campuran dua rona utama akan menghasilkan rona sekunder, misalnya merah dan biru akan menghasilkan rona hijau. Campuran rona sekunder dengan rona utama akan menghasilkan rona tertier, contohnya merah dan hijau akan menghasilkan rona oranye.
Namun dalam industri percetakan (penghasil tinta), penyebutan rona utama ialah sebagai cyan, magenta, dan kuning. Dalam global metafisika , setiap rona memiliki arti tersendiri dan melambangkan kepribadian khusus dari masing-masing pribadi. Itulah mengapa kita mengenal istilah Aura. Aura ialah lapisan energi nan berbentuk sebagai suatu genre listrik nan menyelubungi setiap benda hayati secara psikis ataupun benda mati.
Belajar Membaca Rona Aura
Aura merupakan suatu pantulan energi listrik dari dalam jiwa nan merupakan hasil dari proses metabolisme tubuh, dan pikiran. Itulah sebabnya aura disebut sebagai 'hawa' di sekitar tubuh manusia, hewan atau benda-benda. Seorang sarjana pakar telepati sinar tubuh dari Inggris, Walter Ernest Butler, mendefinisikan aura sebagai genre listrik sebagai intisari nan tak terlihat secara kasat mata, nan keluar dari tubuh manusia atau hewan dan benda mati.
Dalam bukunya, How To Read The Aura , Walter Ernest Butler memperkenalkan bagaimana membaca aura tubuh manusia dengan cara nan mudah dipahami sehingga bisa digunakan buat meningkatkan kemampuan fisik dan psikologi. Membaca aura tubuh bisa menunjang recharge energi dan melindungi tubuh dari kerusakan lebih lanjut dari penyakit nan diderita. Kemahami kelemahan nan terpancar dari rona aura bisa membantu diagnosa penyakit dan tindakan lebih lanjut.
Sementara Willem Hogendoorn, seorang pakar geneologi Belanda, menggambarkan aura sebagai bentuk sinar atau cahaya berwarna nan mengelilingi tubuh makhluk hayati seperti manusia, hewan, tumbuhan, tetapi juga ditemukan pada benda mati.
Dapat disimpulkan bahwa aura merupakan sebuah medan magnet elektromagnetik melingkupi seluruh tubuh makhluk hayati nan bisa diperbantukan buat mengungkapkan keadaan fisik dan psikologis seseorang. Pancaran rona aura tersebut bisa berubah menyesuaikan kondisi fisik dan mental seseorang.
Meski dapat direkam menggunakan alat kamera dalam rancangan spesifik disebut AURA CAMERA 3000 nan diciptakan oleh para pakar fotografi dan elektromagnetik Amerika, yaitu Guy Coggins, Al Bab, dan DR. Buryl Payne, seperti nan diungkapkan Walter Ernest Butler, sesungguhnya aura bisa dilihat dengan mata biasa tanpa ilmu spesifik buat mempelajarinya. Hanya saja belajar membaca rona dari aura memerlukan ketelatenan dan ketajaman naluri serta dipengaruhi kekuatan pancaran aura itu sendiri.
Adakala aura nan terpancar dari tubuh seseorang terlalu lemah buat ditelaah, berwarna pucat keruh atau berbintik hitam sebab orang tersebut sedang dalam kondisi sakit parah. Berbeda dengan orang sehat nan akan memancarkan aura begitu kuat dan menggetarkan.
Latihan Membaca Aura
Latihan membaca aura bisa dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.
- Berlatih memandang rona aura dari benda mati. Pusatkan konsentrasi pada sebuah benda berwarna tertentu. Usahakan tak berkedip namun tetap rileks, lama kelamaan akan muncul aura benda tersebut meski sedikit.
- Mengembangkan latihan dengan beberapa benda berwarna nan berbeda, misalnya buku berwarna eksklusif nan tertutup kertas putih atau kembang di antara dedaunan. Biasanya, akan muncul aura rona merah muda dan oranye di sekitar daun dan batang.
- Mengembangkan latihan dengan menelisik aura hewan. Untuk mempermudah, carilah obyek berupa hewan nan sedang tertidur.
Membaca Rona Aura Diri Sendiri
Belajar membaca rona dari aura diri sendiri dengan cara berikut ini.
1. Berdiri Menghadap Dinding Rona Putih
Berdiri menghadap dinding berwarna putih, tarik napas dalam-dalam, tahan napas di daerah perut, dan perlahan tempelkan telapak tangan ke dinding. Kemudian hembuskan napas, bayangkan hembusan napas tersebut mengalir ke telapak tangan, hening, dan diamkan selama 20 detik. Kemudian angkat tangan. Beberapa saat kemudian, di dinding putih tersebut akan terlihat jelas bekas telapak tangan kita. Fokus, pandanglah AURA itu dengan kosentrasi penuh.
2. Berdiri atau Duduk di Depan Cermin Berlatar Belakang Dinding Berwarna Putih
Duduk atau berdirilah di depan cermin besar nan menampilkan seluruh bagian tubuh kita. Untuk mempermudah melihat rona aura, upayakan di belakang kita ialah dinding berwarna putih. Rileks, pusatkan konsentrasi penuh dan fokuskan pandangan pada bagian sisi luar atau tepian tubuh (bukan tubuh) kita dalam cermin. Jika berhasil, tak akan lama kita akan melihat dengan jelas munculnya sinar aura di tepian tubuh kita.
3. Menggunakan Kedua Telapak Tangan nan Diletakkan Berhadapan
Duduk bersila, pusatkan konsentrasi, dan tarik napas dalam-dalam, kemudian tahan napas selama kurang lebih 20 detik dengan dua telapak tangan diletakkan saling berhadapan di depan dada. Hembuskan napas sembari membayangkan energi elektromagnetik mengalir ke kedua telapak tangan.
Kemudian perlahan-lahan angkat sedikit kedua tangan nan berhadapan tersebut persis di depan mata kita. Pusatkan pandangan dengan konsentrasi penuh, maka akan terlihat sinar putih atau rona keabu-abuan di antara kedua telapak tangan kita. Lanjutkan berkosentrasi hingga rona aura tubuh kita nan sesungguhnya muncul di atas rona putih atau keabu-abuan tersebut.
4. Memanfaatkan Sinar Bulan Purnama
Ketika bulan purnama bersinar penuh, bersantai di loka terbuka di luar rumah, ambil loka duduk dan pandanglah bulan purnama. Lihatlah permukaan bulan tersebut, bayangkan kepala kita menghadap langsung bulan purnama hingga terbentuk baying-bayang di tepian sekitar kepala kita, terus perhatikan dengan kosentrasi penuh. Jika berhasil, sinar aura tersebut melenyapkan bayangan kepala kita.
Dari ketiga cara tersebut, akan muncul rona aura tubuh kita. Masing-masing rona tersebut memiliki makna khusus, pancaran rona aura tubuh biasanya ialah perpaduan antara dua rona seperti klarifikasi berikut ini.
- Merah - pirus
- Kuning - Violet
- Violet - Kuning
- Hijau - Merah muda
- Merah muda - hijau
- Biru - Oranye
Jika sudah mahir membaca aura sendiri, kita bisa mencoba berlatih membaca aura orang lain meski awalnya hanya akan muncul seperti kepulan asap di permukaan kulit tubuh orang nan kita amati. Coba buat memfokuskan konsentrasi pada daerah di sekitar pusat kepala. Jika rajin berlatih, lama-kelamaan kita mampu membaca jelas aura orang tersebut.
Tentang Rona Aura
Penjelasan rona aura nan terbaca dari latihan membaca rona tersebut ialah sebagai berikut.
1. Biru
Warna biru ialah rona dingin nan melambangkan keteduhan, ketenangan dan kedamaian. Rona biru nan terpancar dari membaca aura mencerminkan hayati santai, penuh ketulusan, dan pikiran rileks.
2. Merah
Warna merah melambangkan keberanian atau panas merupakan rona energi nan sangat kuat sebagai simbol barah dan daya kreatif primer. Orang dengan rona aura ini cenderung materialistik dan bersemangat penuh menghadapi hidup. Namun, kepribadiannya cenderung meluap-luap tetapi bergerak maju dan kepribadiannya penuh perubahan tidak terduga.
3. Kuning
Warna kuning merupakan salah satu di antara warna-warna aura nan panas dan kuat pancarannya serta mudah dilihat. Kuning ialah lambang kesuksesan, keberhasilan, dan optimisme. Orang nan beraura kuning ialah orang nan mudah bersukacita, penuh kebebasan, dan memiliki ide-ide kreatif juga daya intelektualitas tinggi. Ia cenderung mempunyai kepekaaan indra keenam nan tinggi dan memiliki kemampuan weruh sadurunge winarah (tahu sebelum terjadi, clairvoyance ) dan perfeksionis.
4. Jingga
Seperti kuning, rona jingga ialah contoh rona panas. Pemilik aura rona jingga biasanya memiliki khayalan tinggi, pikiran, dan pencerahan pemilik aura ini berpadu paripurna sehingga sering memunculkan karya cipta istimewa. Ia juga mempunyai bisikan hati nan baik dan sering merenungkan makna kehidupan.
5. Hijau
Warna hijau mencerminkan kedamaian dan ketenangan. Orang nan memiliki aura berwarna hijau biasanya ialah orang nan jujur, lugu, dan bisa dipercaya. Ia cenderung berwatak welas asih dan jiwa sosialitasnya tinggi.
6. Oranye
Warna oranye ialah lambang keceriaan dan kehangatan sekaligus kekuasaan. Pemilik rona aura oranye biasanya memiliki kemampuan mengontrol orang lain.
7. Cokelat
Warna cokelat ialah cermin keseriusan, kerajinan, dan ketelatenan, tetapi pemiliknya kurang memiliki pencerahan spiritual.
8. Putih
Putih ialah lambing kesucian. Pemilik aura berwarna putih biasanya memiliki taraf spiritual nan tinggi. Batinnya jernih dan cenderung menjalani hayati dengan sahih dan lurus. Putih sering terpancar dari aura ibu hamil.
9. Hitam
Hitam ialah lambang kegelapan. Dalam ilmu membaca aura, hitam dikaitkan dengan penyakit dan kematian. Pemilik aura rona hitam biasanya memendam kebencian, dendam kesmuat, dan tak memiliki pengampunan.
10. Abu-abu
Pemilik aura berwarna abu-abu menunjukkan ia sedang dalam keadaan tertekan, depresi, dan pikirannya penuh dengan hal-hal negatif.
Itulah belajar membaca rona aura . Semoga bermanfaat!