Istilah Pengertian Masyarakat Madani Pada 1990-an

Pengertian masyarakat madani menurut beberapa cendekiawan ialah suatu masyarakat nan memiliki keimanan nan kuat, kaya akan tsaqofah Islam dan maju dalam ilmu pengetahuan terutama sains dan teknologi. Citra masyarakat ini didambakan oleh banyak orang, bahkan oleh masyarakat dunia. Mereka ialah citra masyarakat nan diidealkan oleh Islam dan pernah menjadi bagian dari sejarah Rasulullah saw ketika beliau memimpin negara Islam pertama di Madinah.

Di bawah kepemimpinan Rasulullah saw, masyarakat Madinah menjadi suatu komunitas politik dan sosial nan solid, sehingga konflik antar suku (seperti suku Aus dan suku Khazraj) dan etnis nan sebelumnya sering terjadi berubah menjadi suatu masyarakat nan damai, kompak dan saling menolong satu sama lain dalam hal kebajikan.

Pengertian masyarakat madani nan ditulis oleh pemikir barat adalah suatu masyarakat nan berbudaya, maju dan modern, setiap warganya menyadari dan mengetahui hak-hak dan kewajibannya terhadap negara, bangsa dan agama serta terhadap sesama, dan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia.

Masyarakat madani nan didambakan manusia modern ialah masyarakat nan pluralistik, memiliki sikap toleran terhadap disparitas nan ada, serta bisa memberikan iklim kebebasan nan kondusif, buat mengemukakan pendapat dan mengekspresikan sikap dan pemikirannya serta menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.

Inilah pengertian masyarakat madani nan sering digembor-gemborkan oleh para pemikir barat dan nasionalis. Mereka menginginkan agar masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan pemikiran dengan masyarakat barat dalam berbagai aspek, misalnya mengenai pemerintahan demokrasi, paham kebebasan, paham pluralisme, kapitalisme, sekulerisme dan lainnya. Apakah sahih masyarakat seperti ini nan dicontohkan oleh Nabi saw ?

Pengertian masyarakat madani sudah diperbincangkan sejak tahun 1990-an di kalangan kaum intelektual. Istilah masyarakat madani merupakan terjemahan dari istilah civil society, seperti