Pembunuhan Murid Pythagoras

Pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri, sejak kapankah kita mulai belajar matematika? Pernah sadarkah Anda, bahwa Anda sudah belajar matematika sejak dalam kandungan? Sewaktu kita masih menjadi jabang bayi, orang tua kita, khususnya sang bunda, senantiasa menghitung usia kandungannya, melakukan upacara empat bulanan, tujuh bulanan, sampai akhirnya mencapai masa detik-detik menjelang kelahiran, sembilan bulan sepuluh hari.

Matematika telah memperkenalkan kita pada angka-angka sejak dalam kandungan. Namun pernahkah kita memikirkan asal-usul ilmu matematika? Bagaimana sejarah matematika itu?

Anak-anak kelas 3 taraf Sekolah Dasar (SD) mungkin sudah sangat familiar dengan rumus luas dan keliling persegi panjang. Namun, penulis sangat konfiden mereka tak pernah tahu dari mana asal usul rumus itu ditemukan. Mereka tak akan pernah berpikir bahwa buat membuktikan sebuah sapta irasional saja perlu pengorbanan jiwa raga.

Sejarah matematika ternyata memiliki liku-liku nan sangat panjang. Dalam sejarah penemuannya, tak sedikit ditemukan hal-hal nan mengejutkan bahkan mengerikan. Apakah sahih bahwa buat membuktikan suatu teori pernah memakan korban jiwa?

Sebelumnya, kita akan membahas defisi dasar matematika. Apakah matematika itu? Secara umum, matematika bisa didefiniskan sebagai bagian dari ilmu ukur nan berhubungan dengan perhitungan angka-angka dengan hasil nan bersifat niscaya ( exact ) dan bisa dibuktikan melalui uraian-uraian rumus-rumus tertentu.

Matematika tak saja memberikan sumbangan ilmu pengetahuan nan gemilang bagi kemajuan peradaban manusia, tapi juga memiliki sisi gelap nan mungkin belum diketahui oleh kita. Tulisan ini akan lebih banyak mengedepankan sisi lain nan selama ini tak terungkap dalam perkembangan sejarah ini.

Berikut ini disajikan beberapa data nan cukup mengejutkan nan berhubungan dengan sejarah matematika.

Adakah nan tak mengenal Pythagoras? Di kelas lima SD, kita sudah dikenalkan dengan tokoh nan bernama Pythagoras. Pythagoras (585 SM