Jaringan Internet Samsung B3410

Ponsel keluaran Samsung sebetulnya dapat diwakili oleh dua suku kata. “Amazing! But...?” Yup, hampir tak ada titik puncak dalam setiap ponsel nan dikeluarkan. Ambil contoh Monte, cantik, hebat, entry level, tapi Java. Galaxy Y, middleweight Champions dan android lama.

Begitupun dengan Samsung B3410 ini, fitur dan keypad seolah pada lagu Dewa19 “Aku tercipta Untukmu”, tapi si Aku, nan ngaku the best di entry level ini ada nan kurang dan itu kick banget.

Absennya konektivitas 3G nan cukup mengecewakan buat para penggemar entry level (pada akhirnya digantikan serinya dengan Samsung B3410 wifi), seperti kelasnya Nokia C3, Nokia Asha 303, Sonny-Erickson W980i, atau Blackberry Pearl. Akan tetapi, layar sentuh resistif dan interface nan intuitif membuatnya menjadi proposisi nan layak bagi pembeli aturan cadangan.

Entry level dapat dibilang Low end dengan kemampuan rupiah cadangan. Artinya, bila Anda hendak membeli ponsel dengan kapital satu juta saja, Anda masih punya residu 500 ribu rupiah di dompet sebagai cadangan, buat menambahi fitur ‘berani’ nya. Entry level memang mendekatkan low end dengan mid end , bahkan high end .

Hand phone ini pada awalnya dirancang sebagai penerus tahta entry level Samsung. Ponsel ini terlihat hampir identik dengan Genoa, tampilan nan sama barblas dan lengkap dengan tepian curvy pada bodinya. Disparitas utamanya ialah memiliki slide-out QWERTY keyboard.

Eksekusi bodinya pun kurang paripurna meskipun slider, tapi tak mulus dan datar. Kuncinya kaku memerlukan tekanan kuat buat mengaktifkannya. Seperti halnya keyboard fisik, Anda akan terbiasa seiring waktu, tapi desain nan jelek ialah nan menyulitkan.

Samsung ini memiliki layar besar kapasitif touchscreen 2.8 inch, nan patut dihargai tinggi buat sebuah ponsel entry level, jika dikaitkan dengan harga.

Penempatan tombol lumayan sedikit aneh. Hal ini sebab karakteristik khas desain, di mana Anda kesulitan mendapatkan tombol menu atau tombol navigasi. Samsung ini juga memiliki kontrol volume eksternal, tombol kunci, dan key pad di sebelah kiri, serta tombol spesifik buat jepret kamera di sebelah kanan.

Kamera dua megapiksel pada bagian belakang standaran dan tak memiliki cermin flash atau potret diri, tapi ini Samsung, kameranya sudah teruji baik.

Seperti Genoa, manfaat umumnya sebanding dengan berbagai icon ponsel Samsung, terutama Icon Preston . Seperti Genoa dan Icon Preston, berjalan dengan Samsung OS proprietary dan user interface fitur perusahaan sendiri.

Dari depan pada saham Samsung B3410, memiliki desain dasar nan sama dengan ponsel Samsung lain, setidaknya dalam 18 bulan terakhir ini. Lubang pembicara dan lubang suara terpapar di atas layar dengan tiga tombol mekanik di bawah layar terlihat identik dengan nan pada Samsung Galaxy lainnya, bahkan dengan Monte dan Spica.

Bagaimanapun, hand phone ini jauh lebih tebal dari ponsel layar sentuh Samsung lain sebab keberadaan layar slide vertikal dengan, keyboard QWERTY lengkap.

Untuk menentukan keyboard itu baik atau buruk, yaitu dengan cara mengidentifikasi elemen kuncinya. Pertama, Anda ingin jeda nan lega buat jari dan B3410 memiliki ini.

Tombol nan ada pada masing-masing bagian cukup lebar jaraknya dan terlihat pas di jari, membantu Anda buat menemukan satu kunci berikutnya ke kunci nan lain.

Anda juga mencari keyboard dengan respon fisik nan baik, nan sering disebut "clickiness" sebab Anda ingin tombol buat klik ketika mendorong dan kembali harus responsif dan tak kasar.

Artinya, pengalaman touch halus di jari, tapi efeknya akan mudah mendorong jari Anda ke tombol berikutnya dan membantu Anda buat mengetik lebih cepat. Sekali lagi, hand phone ini melewati tes sederhana ini dan secara holistik pengalaman mengetik pada keyboard slider cukup baik.

Samsung B3410 juga dilengkapi layar sentuh sebagai masukan input, meskipun kapasitif, tapi standaran sebab warna. Adapun, entah itu masalah dengan layar atau dengan perangkat lunak, Anda akan merasa sulit buat menekan tombol secara seksama pada layar tanpa memperlambat gerakan tangan.

Untungnya, Samsung sudah memasukan pada empat arah ke arah pada keyboard membantu buat navigasi situs web. Sekitar tepian ponsel, Anda akan menemukan tombol volume standar, tombol kamera, dan tombol pengunci layar buat menonaktifkan layar sentuh.

Samsung ini memiliki dua port soket headphone 3,5 mm buat headphone favorit dan port micro-USB buat pengisian, atau menghubungkan telepon ke PC, sayangnya hanya spesifik buat program Samsung saja.

Anehnya, handphone ini hanya menyediakan satu screen pada layar, dibandingkan dengan nan ada pada Genoa, yaitu tiga screen. Tata letak dasarnya ialah sama, yaitu deretan widget duduk di tepi kiri layar masing-masing dan pengguna cukup tekan, kemudian tarik ikon dari panel ke area primer buat menggunakan widget.

Untuk Facebook dan MySpace, widgetnya hanya link ke halaman web dan bukan pelaksanaan khusus. Lebihan lainnya ialah memasukan pula pelaksanaan messenger Palringo instan, bersama dengan fungsi pencarian Google dan mail.

Samsung B3410 menggunakan user interface cukup intuitif tetapi tak memberikan label widget di sidebar. Jadi, sulit buat membedakan wigdet itu apabila tak dapat menambahkan mereka ke layar. Syukurlah, tak menunjukkan tanda-tanda terlalu banyak lagi atau perlambatan, dan umumnya responsif saat digunakan sehari-hari.

Kekurangan hand phone ini ialah konektivitas 3G dan ini ialah downside nyata, bahkan pada titik harga. Meskipun kebanyakan dalam koneksi jaringan 2G sudah cukup cepat buat mengupdate status Facebook atau mengirim tweet, atau tugas-tugas, lebih berat dari mobile internet nan sangat lambat. Lantas, menyempurnakannya dengan mengeluarkan Samsung B3410 Wifi, tapi tentu saja ini produk berbeda.

Samsung B3410 ialah ponsel nan diberkati multimedia full acces buat headphone baku 3.5mm hack nya, pemutar musik, radio FM, dan memori nan bisa diupgrade melalui slot kartu microSD. Pengalaman multi media, sudah lumayan kompak.

Ada juga perekam suara (yang dapat dengan cepat diluncurkan dengan menekan tombol rekam pada sisi kiri ponsel), tapi tak memiliki kelebihan dari pelaksanaan musik. Berbeda misalnya, dengan ponsel pada harga sekelasnya, seperti Sonny Ericsson W980i. Tidak ada GPS atau Wi-Fi. Namun, nan krusial ada Java dan itu hiburan besar.

Handphone ini juga dilengkapi dengan built-in pemutar musik dan radio FM sekedar tambahan buat perpustakaan musik nan memadai. Kedua perangkat lunak ini cukup sederhana dan melakukan tugas dengan baik, tapi sayangnya hanya dapat dibantu oleh soket headphone 3.5mm. Ini berarti Anda dipaksa buat menggunakan headphone nan dibundel crumby buat mendengar Radio FM.

Pemain menonjol ialah batere 960mAh Lithium-ion. Spec ini sedikit lebih kecil dibandingkan dengan baterai 1000 mAh pada kebanyakan smartphone saat ini, dan memberikan pelayanan selama tiga hari minimal dari kehidupan si baterai, tergantung pada penggunaannya.

Samsung B3410 ialah nan terbaik pada wilayah entry minus 3G. Samsung ini juga memberikan pengalaman messaging nan sangat baik pada spasi keyboard nan asyik dan kualitas panggilan nan keras dan jelas.

Jika Anda ingin ponsel nan mampu melakukan lebih banyak tugas, dari tugas-tugas sederhana sampai hiburan harian, Anda dianjurkan lebih baik mencari ponsel nan lebih jauh lagi dengan keunggalan, seperti kamera dan pemutar musik. Ponsel ini ditujukan sebagai target, sampai akhirnya Samsung B3410 wifi diperkenalkan.