Kiat Mancing di Bahari bagi Pemula
Bagi sebagian orang, memancing atau mancing ikan ialah hobi nan menyenangkan, apalagi mancing ikan di laut. Pasalnya, terpaan ombak, pengaruh cuaca, dan jenis ikan nan akan didapat lebih menantang daripada mancing di air tawar. Mancing di bahari tak hanya bisa dilakukan di siang hari (selama pagi hingga senja) tetapi juga di malam hari. Kegiatan mancing ini sangat bergantung kepada baik buruknya cuaca saat memancing.
Peranan Cuaca Saat Mancing di Laut
Jika Anda berencana buat mancing pada siang hari, waktu nan paling baik ialah saat fajar tiba. Pada waktu fajar atau subuh hari tiba, banyak jenis ikan bahari nan siklus biologisnya membuat mereka bangun dari tidurnya dan mencari makan. Dari waktu fajar, kegiatan mancing dapat dilanjutkan hingga siang hari; selama sinar matahari tak terhalang awan mendung. Cuaca nan mendung mempersempit jeda penglihatan Anda ke dalam laut, sehingga mendung menyulitkan Anda dalam mencari lokasi mancing nan strategis (terumbu karang) di laut.
Sementara itu, jika Anda berencana buat mancing di malam hari, perhatikan keberadaan bulan. Saat di mana bulan tak tampak (terhalangi awan) ialah saat nan paling baik buat mancing ikan bahari di malam hari. Hal ini terkait dengan cahaya bulan nan memantul di permukaan air laut. Kandungan garam di air bahari dan sinar bulan menyebabkan senar pancing nan Anda benamkan terlihat menyala. Nyala senar pancing Anda terlihat dari dalam bahari dan menjauhkan ikan-ikan nan mungkin Anda pancing.
Akan tetapi, jika Anda berencana buat mancing udang atau cumi-cumi, cahaya bulan justru memberi laba bagi Anda sebab kedua hewan bahari ini tertarik pada cahaya. hewan-hewan ini cenderung berkumpul di permukaan air saat bulan bersinar terang. Itulah mengapa para nelayan membuat cahaya protesis menggunakan lampu atau petromaks buat mancing udang dan cumi-cumi.
Ombak, awan, dan kecepatan angin juga memengaruhi aktivitas ikan di laut. Besar atau kecilnya ombak diakibatkan tiupan angin. Jika ombak besar, ikan-ikan cenderung berdiam diri di area teluk. Jika awan menghalangi sinar matahari, ikan-ikan cenderung berenang jauh ke dasar laut, sehingga kurang menguntungkan buat mancing.
Sementara itu pada musim hujan, kadar garam dalam air bahari akan berkurang sebab banyaknya curah air tawar nan terkumpul lewat turunnya hujan. Ini menyebabkan jumlah ikan di dekat permukaan bahari berkurang; ikan-ikan cenderung “mengungsi” ke tengah lautan atau bersembunyi di balik terumbu karang.
Berbagai Teknik Mancing di Laut
Secara garis besar, teknik mancing di bahari bisa dibagi ke dalam dua jenis, yaitu mancing di tengah bahari ( offshore ) dan mancing dari daratan ( inshore ). Selanjutnya, teknik mancing dari daratan ( inshore ) bisa dibagi lagi menjadi beberapa tipe.
- Mancing dari pantai ( surfishing ). Teknik mancing dari pantai biasanya diterapkan di pinggir pantai berpasir dengan menggunakan alat spinning. Selain spinning, biasanya digunakan juga berbagai jenis perlengkapan lainnya, tergantung dari jenis ikan apa nan hendak dipancing. Sering kali para pemancing memanfaatkan umpan hayati seperti irisan ikan mati, ikan hidup, cacing laut, udang, dan kepiting kecil. Tapi banyak juga pemancing nan menggunakan umpan tiruan. Jika memilih lokasi nan tepat, dapat jadi Anda mendapatkan tangkapan ikan besar.
- Mancing dari dermaga ( pierfishing ). Pada tipe ini, pemancingan dapat dilakukan dari dermaga kayu, pelabuhan, bahkan penahan gelombang. Biasanya pemancing nan melakukan pierfishing ialah pemancing amatir nan mancing buat tujuan rekreasional bersama keluarga. Akan tetapi, bukan berarti mancing dari dermaga tak cocok buat mendapatkan ikan-ikan besar. Ikan-ikan seperti kakap putih, pari, hiu, dan lain-lain dapat jadi berseliweran di bawah dermaga. Alat pancing nan biasa digunakan ialah tipe spinning, yaitu tipe nan paling mudah digunakan. Umpan nan digunakan dalam pierfishing sama dengan dalam surfishing.
- Mancing dari batu karang ( rockfishing ). Jika Anda mancing ikan dari atas batu karang (biasanya batu karang nan terjal dan sulit dicapai), besar kemungkinan buat mendapatkan ikan nan lebih besar daripada jika Anda mancing di pantai ( surfishing ) maupun di dermaga ( pierfishing ). Adapun peralatan dan umpan nan digunakan dalam rockfishing sama dengan dua tipe pemancingan inshore sebelumnya.
Sementara itu, teknik mancing di tengah lautan ( offshore ) terdiri dari beberapa tipe.
- Bottom fishing (mancing dasar atau “jebluk”). Dalam bottom fishing , kegiatan mancing dilakukan dari atas bahtera nan dijangkar di lokasi nan dianggap potensial, misalnya di gugusan karang. Sebuah pemberat nan terbuat dari timah digunakan buat menenggelamkan umpan hingga ke dasar laut. Biasanya, para pemancing bottom fishing menggunakan ikan hidup, cacing laut, irisan daging ikan mati, atau udang sebagai umpan. Alat pancing nan digunakan tergantung pada kebutuhan Anda. Jika Anda hendak menangkap ikan besar, gunakan alat pancing tipe conventional, sebab dengannya Anda akan memiliki tali pancing nan cukup panjang dan benang kenur nan cukup kuat. Sementara itu, jika Anda hendak menangkap ikan nan lebih kecil, alat pancing tipe spinning atau baitcasting dapat digunakan.
- Jerking (mancing hentak atau “ngontrek”). Seperti pada bottom fishing , jerking memanfaatkan lokasi nan dianggap potensial dengan menambatkan jangkar bahtera di lokasi tersebut. Disparitas antara jerking dan bottom fishing ialah jenis umpan nan digunakan. Kegiataan mancing tipe jerking biasanya menggunakan umpan tiruan berbentuk cacing, ikan kecil, udang, dan sebagainya—yang juga diberi pemberat agar tenggelam. Umpan tersebut kemudian digerak-gerakkan melalui tali kenur buat menciptakan gerakan agar umpan terlihat hidup. Alat pancing nan digunakan dalam jerking umumnya ialah jenis spinning, conventional , serta baitcasting .
- Kite fishing (mancing dengan menggunakan layang-layang). Pada kite fishing , pemancing mancing dari bahtera dengan memanfaatkan layang-layang buat meletakkan umpan di permukaan bahari pada jeda tertentu. Layang-layang berfungsi buat menjaga umpan agar tetap mengambang. Teknik mancing jenis ini biasanya dilakukan oleh para pemancing nan hendak menangkap ikan-ikan permukaan (palagis). Alat pancing nan digunakan ialah tipe spinning ; terkadang penggunaan layang-layang digantikan dengan penggunaan balon.
- Drifting (mancing berhanyut). Dalam drifting , ada dua hal nan mungkin dihanyutkan: bahtera atau umpan. Hal mana pun nan dihanyutkan imbas mancing nan didapat tetaplah sama. Umpan hayati ialah umpan nan paling baik digunakan dalam drifting ; dilengkapi dengan alat pancing tipe spinning, conventional , atau baitcasting . Beberapa pemancing memanfaatkan drifting buat mencari gugusan terumbu karang nan dipenuhi ikan.
- Trolling (mancing tonda). Baik umpan hayati maupun tiruan dapat digunakan dalam teknik mancing ini. Hal nan unik dari trolling ialah umpan dihela di bagian belakang bahtera nan maju dengan kecepatan tertentu. Ikan-ikan nan tertangkap biasanya ialah ikan-ikan besar, maka dari itu alat pancing tipe conventional adalah nan paling tepat digunakan.
Kiat Mancing di Bahari bagi Pemula
Bagi pemula, mancing ikan di bahari lebih menantang daripada mancing ikan di air tawar. Medan berbeda memberi kendala nan berbeda. Hal nan paling sering dialami para pemancing pemula di bahari ialah mereka tak merasakan adanya tarikan umpan oleh ikan.
Jika Anda pun mengalami hal nan sama pada saat mancing, nan harus dilakukan ialah menyentuhkan jari manis ke kenur atau senar dari alat pancing nan tengah Anda gunakan. Kemudian apabila jari manis Anda merasakan adanya konvoi nan tak wajar (bukan sebab angin atau ombak), maka itu berarti umpan Anda telah menarik salah satu ikan di bawah bahari sana.