Bangunan Tertinggi di Dunia
Arsitektur di global sejak zaman dahulu mengalami perkembangan. Negara Yunani ialah negara nan peradaban arsitekturnya sangat tinggi, sehingga tak sporadis bangunan-bangunan pada zaman sekarang mengikuti arsitektur Yunani. Seiiring dengan perkembangannya, manusia berlomba-lomba buat membuat bangunan paling tinggi di dunia, sebagai bukti perkembangan global arsitektur.
Perkembangan Arsitektur Dunia
Ilmu arsitektur memiliki beberapa “anakan” nan berkembang di setiap zamannya, sinkron dengan kebutuhan pada manusia nan hayati pada satu zaman tertentu. Salah satu “anakan” arsitektur nan cukup mendapat perhatian dari para arsitek ialah arsitektur postmodern.
Mengenai istilah ini masih banyak perdebatan nan muncul dalam global pemikiran. Apakah post itu bermakna ‘setelah’ atau lebih bermakna ‘perlawanan’. Jika ditinjau dari kurun waktu, jelas istilah post itu ditandai dengan berakhirnya modernitas. Namun jika ditinjau dari sisi ideologi, post juga dapat bermakna perlawanan terhadap modernisme.
Di antara filsuf nan terkenal dalam pemikiran post modern ialah Nietzsche dan Liotard. Mereka menolak keteraturan dan teleologi (tujuan) nan selama kurun waktu dikembangkan oleh penganut modernisme. Bagi mereka, nan ada hanyalah nihilisme. Sebuah konsep nan sulit dimengerti sebab berkaitan dengan kekosongan dan ‘ketiadaan tujuan’.
Post modern menolak gagasan-gagasan modernisme, misalnya gagasan tentang keteraturan nan matematis. Empiris nan matematis ialah empiris nan selalu bisa diprediksi dan diyakini bagi kalangan modernisme. Namun bagi kalangan post modern, empiris tidaklah sesederhana seperti itu. Mereka pun meragukan tentang keabadian.
Ungkapan Nietzsche tentang kematian Tuhan mungkin pula berkaitan erat dengan konsepnya mengenai post modern. Tuhan tak lain ialah empiris anggaran nan standar dan kaku, nan di sisi lain membawa manusia menjadi lemah. Oleh sebab itu, ia berusaha buat membunuhnya.
Nietzsche menginginkan berkembangnya manusia-manusia super nan mampu menunjukkan dan mengungkapkan kehendaknya. Namun, pandangan post-modern ini bukan tanpa kritik. Jurgen Habermas, filsuf Jerman, menganggap post modern hanyalah sekadar modernisme nan belum selesai.
Gaya bangunan modernisme nan menekankan pada keteraturan dan harmoni sangat terlihat dari warisan bangunan-bangunan Belanda nan ada di Indonesia. Bagunan peninggalan Belanda tersebut biasanya memiliki tiang-tiang besar di depannya, bentuk bangunan nan simetris, gazebo-gazebo nan kaku, serta cat putih nan menutup sebagian besar bangunan.
Jika sebelah kanan bangunan berbentuk segitiga, maka biasanya sebelah kiri pun dibentuk segitiga pula. Sama seperti sayap burung nan keduanya simetris. Tetapi tak demikian dengan bangunan bergaya post modern.
Mereka menolak gaya-gaya ‘simetritisasi’ dan harmonisasi. Itulah sebabnya bagungan-bangunan post modern lebih nampak seperti sesuatu nan acak-acakan. Mungkin juga gaya lukisan surealis terinspirasi juga dari ideologi post modern.
Bangunan mereka tak seperti WTC (si gedung kembar nan hancur oleh teroris), tak pula seperti menara kembar Petronas di Malaysia. Post modern mengambil bentuk nan nihil dan bebas. Menara Pisa nan berdiri miring pada dasarnya dapat dikategorikan bangunan post modern (walaupun kemiringan itu terjadi di luar kehendak sang arsitek).
Atap terlihat seperti rusak tertimpa sesuatu, beton nan muncul seperti dibiarkan begitu saja, atau kursi nan aneh bentuknya ialah gaya-gaya post modern. Sekali lagi, semangat arsitektur post modern muncul dan dilatarbelakangi oleh penolakan terhadap tesis-tesis nan dibuat oleh kalangan modernisme.
Arsitektur postmodern kerap disandingkan dengan arsitektur dekontruksi. Berdasarkan kriteria bangunan, di antara keduanya memang tak memiliki disparitas nan mencolok. Dekontruksi membangun sebuah bangunan tanpa “aturan” begitu pun dengan gaya arsitektur ini.
Gaya postmodern pertama kali diwujudkan dalam bentuk konkret pada tanggal 15 Juli 1972. Saat itu, sebuah proyek pembangunan rumah di Santa Louis tengah dibangun. Gaya arsitekturnya dinilai sebagai lambang kemodernan sebuah arsitektur.
Pembangunan tersebut menggunakan teknologi. Namun sialnya, bangunan tersebut tak memiliki umur nan panjang. Bangunan itu dihancurkan oleh penghuninya sendiri. Hancurnya bangunan modern tersebut justru dianggap sebagai lahirnya gaya arsitektur baru, bernama arsitektur postmodern.
Pada dasarnya, kematian modern dalam segala bidang kehidupan manusia menjadi lahirnya sebuah paham baru. Paham itulah nan dikenal oleh para pakar dengan sebutan postmodern. Postmodern dapat dikatakan sebagai sebuah kenyataan tersendiri dalam kehidupan manusia. Ia hadir dalam keabstrakan. Sama halnya dengan pengertian modern secara hakikat.
Fenomena ini dinilai mengakhiri segala bentuk pemikiran dan cara pandang nan universal. Jika digambarkan sebagai sesosok manusia, postmodern ialah manusia nan memiliki gaya “nyentrik”, apa adanya dan tak terbatas pada satu ikatan atau keharusan apapun.
Orang atau bangunan nan bergaya postmodern akan sangat menolak hal-hal nan dapat dijelaskan secara konsisten, universal, dan harmonis. Namun, gaya postmodern akan menghargai segala bentuk keberagaman.
Sederhananya, postmodern ialah gaya dari anti-modern. Postmodern dan Arsitektur gaya postmodern pada bidang arsitektur sudah dikembangkan sejak 1970-an. Tepatnya semenjak runtuhnya gaya modern.
Arsitektur postmodern hadir sebab reaksi dari arsitektur modern nan univalence . Univalence bisa diartikan sebagai penyeragaman semua bentuk bangunan. Hal itu dianggap sebagai pengukungan kreativitas. Jika arsitektur modern mengenal univalence , maka postmodern mengenal istilah multivalence .
Gaya postmodern secara terang-terangan menolak penyeragaman bentuk bangunan. Gaya postmodern justru menunjukkan gaya, bentuk dan corak nan berbeda. Contoh pembelotan gaya arsitektur postmodern ialah penggabungan unsur tradisional dengan unsur lain. Dalam gaya modern hal ini ialah anggaran nan salah.
Arsistektur postmodern menganggap bahwa bangunan dan segala pelengkapnya tengah berbahasa dengan bahasanya sendiri. Jika dalam gaya modern, bahasa tersebut tak terdengar jelas, dalam postmodern justru sebaliknya.
Nilai seni dalam sebuah bangunan bergaya postmodern jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gaya arsitektur modern. Mereka nan mencintai gaya arsitektur postmodern akan menghadirkan hal-hal atau ornamen nan bernilai seni pada bangunannya. Mereka juga akan mengembalikan nilai lain dari sebuah bangunan, yaitu seni, kreativitas, dan imajinatif.
Bangunan Tertinggi di Dunia
Pernahkan Anda membayangkan setinggi apa bangunan paling tinggi di dunia ? Apakah ketika berdiri di kaki bangunan, seseorang masih bisa melihat puncak bangunan tersebut? Seberapa tinggi bangunan tersebut? Berikut 10 bangunan paling tinggi nan sukses dibangun peradaban manusia di dunia.
1. Burj Dubai
Ini merupakan gedung paling tinggi di dunia. Tercatat memiliki ketinggian berkisar 818 meter. Gedung ini dibangun oleh perusahaan properti Eemar, nan diperuntukkan bagi perkantoran, apartemen, hotel mewah, dan pusat perbelanjaan. Diselesaikan selama 6 tahun dari 2004 hingga 2010.
2. Taipei 101 Building
Nama resmi gedung ini ialah Gedung Finansial Internasional Taipei, namun lebih dikenal sebagai Taipei 101 Building . Gedung ini memiliki ketinggian 509 meter. Ia tergolong sebagai bangunan pencakar langit dengan teknologi terbaik saat ini. Untuk menghadapi ancaman gempa dan terpaan angin, pada lantai 88 gedung ditempatkan sebuah pemberat seberat 800 ton.
3. Petronas Tower 2, Kuala Lumpur, Malaysia
Gedung Petronas Tower 2 merupakan bagian dari menara kembar Petronas milik perusahaan minyak Malaysia. Ketinggiannya mencapai 452 meter. Anda tentu saja melihat gedung ini sebagai jargon negara Malaysia.
4. Petronas Tower 1, Kuala Lumpur, Malaysia
Gedung ini termasuk bagian dari menara kembar Petronas. Sempat menduduki peringkat pertama bangunan paling tinggi di global selama 6 tahun (1998 – 2004) sebelum diambil alih Taipei 101 Building dan Burj Dubai . Namun, gedung ini tetap tercatat sebagai bangunan kembar paling tinggi di dunia.
5. Sears Tower, Chicago
Dibangun tahun 1974 dengan ketinggian 442 meter. Pembangunannya mengalahkan ketinggian World Trade Center nan dibangun tahun 1973 dengan ketinggian 417 meter.
6. Jin Mao Tower, Shanghai, Cina
Bangunan nan juga dikenal sebagai Jin Mao Building ini selesai dibangun tahun 1998 . Ketinggiannya 421 meter dan digunakan sebagai loka observasi kota.
7. Two International Finance Centre, Hong Kong, Cina
Bangunin ini termasuk gedung nan paling tinggi di dunia. Two International Finance Centre ini dibangun di kota Hongkong dengan ketinggian 415 meter. Selesai dibangun tahun 2003.
8. CITIC Plaza, Guangzhou, Cina
Cina rupanya sangat getol membangun gedung tertinggi. Di kota Guangzhou dibangun CITIC Plaza dengan ketinggian 391 meter. Sebelum pembangunan Jin Mao Tower dan TIFC selesai dibangun CITIC Plaza tercatat sebagai bangunan paling tinggi di Cina.
9. Shun Hing Square, Shenzhen, Cina
Bangunan Shun Hing Square merupakan bangunan paling tinggi keempat di Cina ini merupakan bangunan berstruktur baja paling tinggi di Cina. Tingginya mencapai 384 meter.
10. Empire State Building, New York, AS
Empire State Building memiliki tinggi 381 m. Bangunan ini sangat terkenal sebab pernah digunakan sebagai latar belakang film Kingkong. Sampai tahun 1973, gedung ini ialah gedung paling tinggi di dunia.
Sejak dibangunnya Menara Kembar World Trade Center , gedung ini menempati posisi kedua. Setelah agresi WTC nan dilakukan para teroris tahun 2001, posisi gedung paling tinggi di global di New York Amerika kembali diduduki Empire State Building .
Perkembangan global arsitektur akan terus berkembang. Mungkin saja nanti akan bermunculan kembali bangunan paling tinggi di dunia sebab semakin banyak arsitek nan bermunculan. Semoga bermanfaat.