UM UGM - Penelusuran Bibit Uggul (PBU) dan Ujian Tulis (UTUL)
Apakah Anda termasuk orang nan sedang mencari informasi mengenai UM UGM atau Ujian Masuk Universitas Gadjah Mada? Jika ya, Anda sudah tepat membaca artikel ini. Artikel ini akan membahas hal-hal nan berkaitan dengan UM UGM.
Ujian Nasional telah selesai dilaksanakan. Bagi siswa kelas 3 SMA (atau sekarang disebut kelas XII) kelulusan Ujian Akhir Nasional tentu diperlukan agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Mana nan Anda pilih, masuk universitas negeri atau swasta?
Banyak orang berpendapat bahwa perguruan tinggi negeri lebih dipandang, kualitasnya baik, dan biaya pendidikannya tak terlalu mahal. Ya, jadi bagi sebagian besar masyarakat, memilih perguruan tinggi negeri jauh lebih baik dari perguruan tinggi swasta. Namun, tentu saja tak semua perguruan tinggi partikelir demikian adanya.
Pelakasanaan SNMPTN merupakan aplikasi ujian masuk universitas negeri nan diselenggarakan tiap tahun. Ada sebuah kebahagiaan tersendiri jika bisa lulus ujian SNMPTN dan diterima di Perguruan Tinggi nan diidamkan.
Namun, bagi nan tak lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, jangan berkecil hati dahulu sebab banyak universitas menjaring mahasiswa tak hanya melalui SNMPTN, tapi juga melalui ujian masuk universitas secara mandiri.
Sekilas Mengenai Universitas Gadjah Mada
Kita semua di Indonesia, terutama nan mengenal pendidikan tinggi, niscaya mengenal Universitas Gadjah Mada. Universitas ini merupakan universitas ternama Indonesia nan berlokasi di Pulau Jawa, tepatnya di Yogyakarta. Sebagaimana diketahui bersama, Yogyakarta ialah salah satu daerah di Indonesia nan memiliki tradisi cukup kental.
Tradisi Jawa nan inheren pada Yogyakarta juga memengaruhi kehidupan pendidikan Universitas Gadjah Mada. Oleh sebab itu, banyak orang mengenal Universitas Gadjah Mada (UGM) ini sebagai universitas nan mejunjung tinggi tradisi, tetapi juga punya visi dan misi buat memajukan bangsa dan negara.
Pemikiran-pemikiran dan karya nan dihasilkan oleh UGM dikenal unggul. Terutama sekali dalam menyinergikan kehidupan masyarakat nan bertradisi dengan kepentingan nasional. UGM jelas peduli pada kearifan lokal dan ikut mengatasi berbagai masalah kebangsaan serta kemanusiaan.
Hal-hal nan berbau tradisi jelas diwujudkan, tak hanya oleh UGM saja, melainkan juga oleh berbagai universitas lain di Indonesia. Yang menarik ialah bahwa UGM memegang teguh nilai ke-Gadjah Mada-an dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, serta berorientasi kuat pada isu kerakyatan, kebudayaan multi etnis, dan pembelajaran nan tak kenal henti.
Begitulah bagaimana pelukisan Universitas Gadjah Mada sebagaimana dijelaskan pada web mereka. Selain itu, secara luas universitas ini juga dikenal memiliki pengajar handal dan telah menghasilkan berbagai profesor dari berbagai bidang. Jadi jelas, dapat dipercaya UGM bukan main-main, tapi sudah pula Go International .
Kebijakan Aplikasi UM UGM
Nah, kali ini akan dibahas mengenai UM UGM. Apakah itu? UM UGM ialah seleksi berdikari buat masuk ke Universitas Gadjah Mada. Semua niscaya sudah tahu Universitas Gadjah Mada nan berlokasi di Yogyakarta ini.
Peringkat universitas ini secara nasional sangat baik sebab mampu bersaing dengan UI dan ITB. Jadi, kualitas pembelajarannya niscaya sudah terakreditasi, dengan kata lain, tak akan mengecewakan. Selain itu, UGM terdiri dari 18 fakultas dan 68 Jurusan nan bisa dijadikan pilihan dalam ujian masuk ini.
Apa saja nan menjadi kebijakan dan panduan UGM dalam melaksanakan saringan masuk universitasnya? Berikut akan dipaparkan hal-hal mengenai hal tersebut, sebagaimana dikutip dari situsnya, um.ugm.ac.id.
Penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui sistem SNMPTN UGM dengan beberapa pertimbangan. Hal ini dimaksudkan buat mewujudkan pendidikan nan memiliki andil besar bagi pembangunan bangsa. Pertimbangan tersebut antara lain :
- Peraturan Mendiknas Nomor 34 Tahun 2010 tentang Panduan Penerimaan Calon Mahasiswa Baru pada Perguruan Tinggi Negeri
- UGM memiliki daya tampung terbatas.
- UGM memiliki komitmen pada pengembangan SDM nasional.
- UGM menyadari kemampuan ekonomi masyarakat nan beragam
- UGM memperhatikan pengembangan SDM daerah.
- UGM mendukung pengembangan talenta olahraga dan seni.
- UGM memperhatikan masyarakat nan peduli kemajuan pendidikan tinggi.
- Percepatan peningkatan jumlah donasi UGM kepada lulusan SLTA nan cerdas berpotensi nan secara ekonomi kurang mampu.
Dengan ketentuan sebagaimana nan telah disebutkan di atas, UGM telah bertahun-tahun tahun menyelenggarakan ujian masuk ini. Sebagaimana dikatakan oleh pihak UGM melalui lamannya, alumni program ini secara kontinyu mampu tampil dengan sangat memuaskan di berbagai bidang karir, baik pemerintahan, swasta, maupun kemasyarakatan.
UM UGM - Penelusuran Bibit Uggul (PBU) dan Ujian Tulis (UTUL)
Universitas Gajah Mada (UGM) menerima mahasiswa baru melalui tiga jalur, yakni Penelusuran Bibit Unggul (PBU), Ujian tulis (UTUL) dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan TInggi Negeri (SNMPTN). Jalur PBU dan UTUL inilah nan seringkali dikenal dengan sebutan UM UGM.
Namun, memang sejak tahun 2011 UGM telah memutuskan buat tak lagi menggunakan seleksi berdikari ini sebab lebih ingin menerima mahasiswa melalui jalur undangan dan juga SNMPTN. Meskipun demikian, ada baiknya juga mengetahui sistem ujian masuk jalur spesifik atau berdikari nan pernah dilaksanakan oleh UGM tersebut.
Oleh sebab itu, berdasarkan informasi penerimaan UM UGM pada tahun 2010 peserta PBUTM dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu Peserta PBUTM (Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu), Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi, dan Penelusuran Talenta Olah Raga dan Seni. Berikut ialah persyaratan bagi program Penelusuran Bibit Unggul.
- Peserta merupakan siswa kelas akhir dari SMA, SMK, atau MA dalam negeri. (batas tahun akhir mahasiswa nan boleh mendaftar silakan hubungi pihak panitia UM UGM).
- Peserta merupakan siswa kelas akhir SMA luar negeri (batas tahun akhir mahasiswa nan boleh mendaftar silakan hubungi pihak panitia UM UGM).
- Harus telah menyelesaikan semua mata pelajaran dan memiliki nilai kognitif nan dilampirkan melalui SKBM. Untuk mahasiswa nan pernah mengalami akselerasi, kriteria itu diberlakukan sampai semester 4. Nilai rapor dibuktikan melalui salinan data nan telah dilegalkan oleh pihak sekolah.
- Para peserta nan merupakan PBUTM, PBUBB, PBOS, dan PBS harus diusulkan oleh pihak sekolah. Sementara itu, peserta PBUPD harus diusulkan oleh pihak penyandang dana.
- Memenuhi syarat sehat sebagaimana nan telah ditetapkan oleh pihak masing-masing jurusan.
- Jika peserta PBUTM berasal dari keluarga nan kurang mampu secara perekonomian, harus didukung dengan foto copy KK nan disahkan oleh pihak RT, RW, dan kelurahan. Menyerahkan keterangan penghasilan orang tua/wali nan disahkan oleh camat setempat.
- Khusus buat pesert PBUTM, PBUBB, PBUPD, PBS, dan PBOS, syaratnya ialah peserta merupakan 25% siswa terbaik di kelasnya pada semester 5 atau 75% terbaik pada semester 4.
Informasi lengkap mengenai Seleksi Nasional Penelususran Bibit Unggul UM UGM bisa dilihat pada situs berikut: um.ugm.ac.id/
Mengenai Ujian Tulis UM UGM, berikut ialah beberapa syarat pendaftaran nan harus dilakukan.
- Membayar biaya pendaftaran melalui Bank. Petunjuk pembayaran bisa dilihat di situs UM UGM.
- Masuk ke situs UM UGM dan mengisi formulir pendaftaran.
- Peserta memilih 3 program studi berdasarkan prioritas nan diinginkan. Catatan: hanya bisa memilih 3 program studi dan tak boleh lebih.
- Melakukan pembuktian atau daftar ulang bagi peserta di lokasi nan dipilih buat ujian. Jadwal dan alamat pelayanan, serta informasi kelengkapan berkas bisa dilihat di situs UM UGM.
- Mengikuti Ujian Tulis sinkron dengan waktu nan telah ditetapkan oleh pihak UGM.
Mekanisme Biaya Pendidikan
Biaya penyelenggaraan pendidikan nan memadai tentu diperlukan bagi setiap perguruan tinggi buat bisa mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan nan telah dicapai oleh universitas tersebut. UGM sendiri menerapkan biaya pendidikan melalui subsidi silang.
Begitu sebagaimana dijelaskan pihak UGM dalam website mereka. Mungkin, nan bisa dikatakan subsidi silang ialah mahasiswa nan mampu menyubsisi mahasiswa nan tak mampu dengan biaya pendidikan nan sedikit lebih tinggi.
Sebagaimana dijelaskan dalam laman mereka, pihak UGM megatakan bahwa sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) nan dibayarkan oleh mahasiswa ialah sebesar Rp 500.000,- per semester. Sementara itu, bagi mahasiswa program studi eksakta dan ilmu kesehatan diharuskan membayar biaya SKS atau sistem kredit semester seharga Rp 75.000/sks/semester.
Bagi mahasiswa program studi non-eksakta hanya membayar Rp 60.000,-/sks/semester. Selain dua biaya tersebut masih ada biaya Sumbangan Peningkatan Mutu Akademik (SPMA) nan besarnya disesuaikan dengan pendapatan orang tua atau wali mahasiswa. Bagi mahasiswa nan penghasilan orangtuanya di bawah satu juta rupiah, tak dikenakan biaya SPMA.
Jadi, tak akan terlalu memberatkan bagi mahasiswa nan tak mampu. Dengan biaya nan nisbi terjangkau tersebut, Anda bisa mendapatkan pendidikan tanpa harus membayar mahal dan nan terpenting ialah kualitas pendidikan di UGM sudah tak diragukan lagi. Berminat? Silakan mengikuti UM UGM.