Cerpen Islami nan Banyak Digemari

Apa karakteristik khas cerpen cinta Islami ? Cerpen merupakan sebuah singkatan dari cerita pendek nan merupakan suatu karya tulis dalam bentuk terinci fiktif. Dibandingkan dengan karya-karya fiksi lainnya, seperti novellet dan novel, cerpen terbilang lebih padat dan langsung mengarah pada tujuannya.

Hal itu bukan tanpa sebab, sebab cerita pendek memang lebih singkat dan biasanya lebih mengandalkan teknik-teknik sastra, nan di antaranya ialah tema, plot, tokoh, bahasa, dan insight nan lebih luas. Cerita nan terdapat dalam cerpen memiliki beberapa jenis nan berbeda.

Pada umumnya, cerpen memiliki cerita nan tak menjurus layaknya novel atau novellet. Karena pada umumnya, cerita pendek lebih terpusat pada satu kejadian, jumlah tokoh nan sedikit, satu plot, setting tunggal, dan jangka waktu nan sangat singkat.

Salah satu nan membedakan cerpen dengan novel/novellet ialah unsurnya. Unsur nan ada pada cerita dalam bentuk panjang, biasanya mengandung beberapa unsur tertentu, nan di antaranya ialah eksposisi , komplikasi, aksi nan meningkat, klimaks, dan penyelesaian. Nah, unsur-unsur nan sine qua non dalam cerpen, di antaranya sebagai berikut.

Unsur intrinsik merupakan unsur nan bertujuan membangun cerita itu sendiri. Unsur-unsur intrinsik dalam cerpen, di antaranya tema nan merupakan ide pokok cerita, latar nan merupakan tempat, waktu, suasana nan ada dalam cerita, serta alur nan merupakan susunan kejadian nan ada dalam cerita.

Alur sendiri terbagi menjadi 3 bentuk, yakni:

1. alur maju nan merupakan rentetan peristiwa nan berurutan, artinya sinkron dengan urutan waktu kejadiannya;
2. alur mundur merupakan rentetan peristiwa nan tak berurutan, artinya ceritanya bergerak mundur; dan
3. alur campuran merupakan kombinasi antara alur maju dan alur mundur.

Unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur nan terdapat di luar karya sastra. Namun, dapat dikatakan memiliki pengaruh pada karya sastra meskipun secara tak langsung. Yang termasuk dalam unsur ekstrinsik, di antaranya:

1. nilai-nilai nan terkandung dalam cerita, misalnya budaya , agama, ekonomi, dan politik;
2. latar belakang kehidupan penulis; serta
3. situasi dan kondisi saat cerita itu diciptakan.

Pada umumnya, cerita pendek merupakan suatu bentuk karangan fiksi, namun dapat juga berupa nonfiksi. Beberapa aliran cerpen nan paling banyak diterbitkan, di antaranya ialah fiksi (fiksi Islami, fiksi ilmiah, fiksi detektif, fiksi horor, dan lain-lain) dan nonfiksi.

Saat ini, keberadaan cerpen cinta sangatlah menarik perhatian bagi para remaja. Nah, kondisi itulah nan memancing para penulis muslim buat menyalurkan hobi menulisnya sambil berdakwah. Berdakwah di sini bukanlah seperti ceramah-ceramah para ustad di pengajian, namun berdakwah di sini dapat diartikan sebagai bentuk sosialisasi kehidupan Islam nan indah.

Melalui cerita pendek cinta Islami, penulis berusaha memperkenalkan aturan-aturan nan berlaku dalam ajaran agama Islam secara halus dan berusaha mempengaruhi pembaca nan kebanyakan ialah para remaja. Sehingga, tak terjerumus pada pergaulan bebas dan kehidupan nan jauh dari koridor agama Islam.

Sebenarnya, menulis cerpen Islami bukanlah hal nan sulit, sebab hal nan diceritakan ialah kejadian-kejadian nan kita alami sendiri atau dapat juga nan dialami teman, saudara, atau siapa pun nan ada di sekitar kita. Melalui kisah-kisah tersebut, kita dapat mulai menuangkannya dalam bentuk tulisan.

Namun, spesifik buat cerita pendek cinta Islami ini, kita tentunya tak dapat sembarangan dalam menuliskannya. Karena, cerita nan kita tuangkan harus mengandung unsur-unsur Islami nan bermuatan dakwah kepada pembaca nan umumnya para remaja.

Melalui cerpen Islami ini, kita dapat membahas gaya pacaran remaja Islami nan tentunya berbeda dengan gaya pacaran anak zaman sekarang. Begitu pun gaya hayati dan bahasa si tokoh nan umumnya lebih sopan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa cerpen Islami lebih menonjolkan pada estetika bahasa, muatan dakwah, dan juga sisi keanggunan dalam cerita. Berminat menjadi penulis cerita pendek cinta Islami? Untuk itu, simak beberapa kiat menulis berikut ini.

Sebelum kita menulis cerpen, langkah pertama nan harus dilakukan ialah menentukan tema cerita. Dalam cerpen Islami ini, kita dapat memilih tema berupa nilai-nilai nan merupakan ajaran dari agama Islam, misalnya tentang ukhuwah (persaudaraan), proses ta’aruf (pacaran dalam Islam), pertaubatan, keimanan, amanah, ibadah, perjuangan, kemanusiaan, dan lain sebagainya.

Nah, buat idenya sendiri, kita dapat menemukan ide dari kejadian nan ada di sekitar kita, misalnya di rumah, pengalaman sendiri, kejadian nan ditemui di jalan, sekolah, loka kerja, film nan ditonton, dan dapat juga berasal dari pengalaman orang-orang di sekitar kita.

Langkah kedua ialah membuat alur cerita. Alur cerita tak perlu ditulis secara rinci di buku, sebab kita dapat membayangkan kejadiannya saja. Namun, jika mengalami kesulitan dalam mengingatnya, maka kita juga boleh menulisnya.

Dalam menulis cerpen cinta Islami , kita harus berusaha membuat alur nan unik agar pembaca tak merasa bosan. Usahakan cerpennya tak memiliki alur cerita nan “standar”, seperti remaja nan awalnya seorang pendosa, lalu bertobat setelah berjumpa dengan ustad.

Alur semacam ini sangat mudah ditebak dan sudah banyak diulas dalam beberapa karya sebelumnya. Jadi, kalaupun berniat menulisnya lagi, usahakan meramunya menjadi cerita nan menarik.

Salah satu kesulitan nan sering dialami penulis ialah membuat pembukaan ( opening ). Saran aku ialah jangan pusingkan kalimat pembuka, tulis saja apa nan ada dalam pikiran kita. Setelah itu, kita dapat mengembangkannya menjadi cerita nan unik dan menarik. Meskipun begitu, tulisan kita pun jangan bertele-tele, usahakan menuju inti tulisan.

Salah satu nan menjadi masalah dalam menulis ialah penggunaan EYD. Saat menulis cerita, jangan pusing memikirkan masalah tanda baca dan EYD. Tulis saja hingga cerita selesai. Kemudian, kita dapat melakukan self editing buat mempercantik tulisan kita.

Selain itu, sebelum diterbitkan, biasanya tulisan kita akan diedit ulang oleh editor. Jadi, jangan risi jika tak menguasai EYD, sebab dengan sering menulis, maka tata bahasa kita akan terlatih dengan sendirinya.

Kata ganti nan biasa digunakan dalam cerpen Islami ialah kata ganti pertama, misalnya saya atau saya. Kata ganti ini akan membuat pembaca lebih menjiwai cerita kita.

Konten nan terdapat dalam cerpen cinta Islami harus sinkron dengan ajaran Islam. Agar cerpen lebih berbobot, kita dapat menggali pengetahuan agama melalui para ustad dan teman-teman nan mengerti tentang Islam.

Tulislah apa nan ada dalam pikiran kita, jangan membuat tulisan nan rumit dan berbelit-belit, sebab dapat jadi hal ini justru mempersulit kita dalam menyelesaikan tulisan. So, think simply, Friends.

Cerita pendek cinta Islami banyak ditulis oleh seseorang dengan tujuan tertentu, misalnya dakwah, mengenalkan budaya Islam, dan lain sebagainya. Alasan orang menyukai cerpen Islami, sebab ceritanya nan anggun, gaya bahasanya nan indah, dan mengandung nilai-nilai budaya nan sarat akan hikmah.

Namun, ada kalanya cerpen Islami nan kita ajukan ke penerbit justru ditolak atau sukses diterbitkan, namun penjualannya tak lancar alias tak laku. Niscaya penasaran dan ingin segera mengetahui bagaimana caranya membuat cerpen cinta Islami agar menjadi best seller , kan? Untuk itu, simak tips dan trik berikut ini.

Yang membedakan cerpen cinta Islami dengan cerpen-cerpen pada umumnya terletak pada keanggunan ceritanya nan tinggi. Penulis cerpen Islami harus mampu menunjukkan kepada pembaca betapa indahnya Islam dan betapa elegannya ajaran dalam Islam itu.

Salah satu usaha nan dapat dilakukan penulis ialah dengan menggunakan tokoh cewek cantik nan lengkap dengan hijabnya nan anggun. Selain itu, tokoh cowoknya tentu juga harus nan tampan , rendah hati, dermawan, dan sifat-sifat baik lainnya nan dapat menggambarkan keanggunan Islam.

Keindahan gaya bahasa dalam cerita pendek cinta Islami ini memiliki tujuan buat menunjukkan kepada pembaca bahwa Islam itu agama nan sangat indah.

Sebagai penulis cerpen Islami, tentunya kita akan memasukkan nilai-nilai Islami, baik secara langsung maupun tak langsung. Pada dasarnya, nilai nan terkandung dalam cerita tersebut merupakan gerakan dakwah dan juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembaca.

Nah, nilai nan terkandung dalam cerita inilah nan menjadi salah satu senjata buat memasarkan karya penulis. Demikian informasi dari saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua.