Horor Konkret Versi Barat
Kisah horor termasuk salah satu jenis cerita baik dalam bentuk film maupun prosa, nan dari tahun ke tahun tidak pernah sepi peminat. Apalagi bila kisah itu diangkat dari kisah konkret atau true story , sehingga menjadi kisah horor konkret . Tentu saja horor konkret akan lebih mengena sebab sinkron dengan jalan pikiran manusia biasa alias tak mengada-ada.
Horor nyata baik di belahan global timur maupun global barat, sama populernya, sama mencekamnya dan tentu saja sama banyak peminatnya. Bahkan di global barat nan alam pikirannya telah materialistis pun, horor konkret tetap menjadi bagian dari kehidupan sekalipun sulit buat dibuktikan. Belakangan seiring dengan perkembangan teknologi fotografi, dalam beberapa kesempatan adegan horor konkret dapat diabadikan.
Penyuka kisah horor konkret ataupun kisah horor rekaan, termasuk orang-orang nan sedikit aneh. Aneh dalam arti penyuka cerita horor konkret ini sudah jelas-jelas merasa takut tapi tetap dibaca atau ditonton. Bahkan takjarang ketika muncul adegan horor konkret dalam sebuah film nan diangkat dari kisah nyata, penonton menutup mata atau merangkul teman nontonnya. Inilah nan dikatakan aneh. Kalau memang masih merasa takut, kenapa harus menonton?
Kalau memang suka degdegan ketika membaca kasah horor nyata, kenapa masih dibaca juga. Atau dalam suasana membingungkan dan aneh tersebut justru munculnya sebuah sensasi ?
Horor konkret nan merupakan kisah atau jalinan cerita nan mengangkat alam gaib, memang selalu punya daya tarik. Sebagai contoh kasus, silakan perhatikan perkembangan film di tanah air dari tahun ke tahun, dapat dipastikan selalu dibanjiri dengan kisah-kisah horor konkret ataupun horor rekaan.
Bahkan periode 2011-2012 kisah film horor konkret atau horor fitnah itu semakin terasa mengada-ada dengan judul nan semakin aneh. Bayangkan saja misalnya ada film berjudul Suster Ngesot nan diangkat dari kisah konkret tentang seorang suster nan gentayangan di sebuah rumah sakit. Lalu ada judul film Hantu Keramas. Coba di mana letak serunya? Ada hantu nan keramas. Tapi itulah keanehan horor konkret ini nan takpernah sepi peminat.
Horor Konkret Versi Lokal
Bila rajin mengumpulkan kisah-kisah horor konkret baik nan dipublikasikan di koran, majalah, blog, nan ditayangkan di televisi maupun nan didengar dari tetangga kiri-kanan, dapat dipastikan Anda akan kehabisan kertas atau memori buat menyimpan data tersebut. Selalu saja muncul kisah horor konkret dari nan sederhana sampai dengan nan benar-benar seru.
Kisah horor konkret selalu mengiringi seseorang nan meninggal secara tak wajar, malam Selasa Kliwon, malam Jumat Kliwon atau ketika ada korban pembunuhan, bunuh diri, tabrakan maut dan lain sebagainya. Dan kisah-kisah nan mengiringi munculnya horor konkret itu menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, maka sahih adanya bila kisah horor konkret takakan ada habisnya.
Ini salah satu contoh kisah horor konkret nan dialami seorang karyawan. Ia tinggal di sebuah mes nan disediakan oleh perusahaannya. Di kompleks tersebut terdiri dari 10 rumah serta 1 ruang serba guna nan sering disewa buat keperluan hajatan atau ada acara lain nan mengundang banyak orang.
Awal kisah horor konkret ini terjadi ketika pada suatu hari, seorang teman dari karyawan tersebut berada di ruang serba guna sedang membetulkan sesuatu. Tanpa diduga karyawan tadi terkena setrum dan meninggal di tempat. Kejadian ini berlangsung jam sepuluh malam sehingga takterlalu mengundang perhatian sekalipun beberapa kali korban teriak minta tolong.
Pada saat kejadian meninggalnya si karyawan, seorang keponakannya nan masih kecil nan tinggal bersama istri si korban di luar kota, saat itu juga melihat pamannya datang. Si tante - istri korban - tentu saja tidak percaya sebab suaminya masih berada di luar kota alias tinggal di mes perusahaan sebab belum saatnya buat pulang. Ini kisah horor konkret pertama.
Lalu, kisah horor konkret kedua ialah dialami oleh teman korban empat hari setelah kejadian meninggalnya si karyawan sebab terkena setrum. Dikisahkan menjelang tengah malam, teman korban masih asyik menonton televisi. Pas tengah malam, tiba-tiba teman korban mendengar suara hingar-bingar seperti ada nan hajatan. Dan ini mustahil masak tengah malam masih hajatan.
Keanehan kedua dari horor konkret ialah musik nan terdengar hingar bingar itu bukan dangdut atau musik tradisional seperti galibnya orang hajatan melainkan disko. Sesekali terdengar jelas bagaimana dentuman drum atau suara keyboard . Mohon maklum saja, korban ialah sewaktu hidupnya dikenal sebagai penabuh drum dan jago main keyboard .
Untuk menghilang rasa penasaran sebab sampai jam 3 subuh dentuman musik disko itu masih juga tak berhenti, teman korban keluar rumah. Apa nan terjadi, tetangga sebelah rumah sedang berkumpul bersama teman-teman sekantor lain. Mereka berkumpul sebab merasa terusik sekaligus ketakutan dengan suara dentuman musik disko nan datangnya entah dari mana itu. Ini kisah horor nyata kedua. Dentuman musik disko itu baru berhenti ketika menjelang adzan shubuh.
Horor Konkret Versi Barat
Di global barat sana kisah horor konkret tidak kalah menariknya. Banyak versi nan mengemuka tentang kisah horor konkret ini. Beberapa di antaranya nan dianggap sangat populer telah diangkat ke global layar lebar, menjadi cerita film nan ternyata tidak kurang banyak peminatnya.
Beberapa di antara film horor konkret nan memang diangkat dari kisah konkret ini, sukses meraih jumlah penonton nan banyak sehingga meraup untung nan menggiurkan.
Salah satu kisah horor konkret nan diangkat dari true story ialah sebuah film berjudul An American Hunting. Kisah horor konkret ini mengisahkan tentang Kate Batts seorang pemilik ilmu sihir nan tanah miliknya diserobot oleh Yohanes Bell. Kisah tentang Keluarga Batts ini pernah ditulis seorang sejarawan pada 1886, sehingga kisah hayati Kate Batts dan keluarganya ini memang diyakini ada.
Kembali ke film An American Hunting nan berdasarkan kisah horor nyata. Dikisahkan setelah penyerobotan tanah milik Kate Batts itu, putri Yohanes Bell sering mengalami kejadian-kejadian misterius seperti mengaku pernah diperkosa makhluk halus, bahkan suatu hari Bell sendiri melihat putrinya berlumuran darah tanpa diketahui siapa sesungguhnya nan telah menganiaya putrinya tersebut.
Film horor konkret kedua nan sempat menjadi perbincangan dan berhasil di pasaran ialah The Exorcisme of Emily Rose. Ini tentang horor konkret nan dialami seorang gadis belia bernama Annelise Michel pada 1968 saat ia berusia 17 tahun. Awalnya Annelise ialah anak gadis biasa, namun ketika usia menginjak 17 ia menderita kejang-kejang dan dinyatakan terserang epilepsi.
Sejak kejadian inilah ia mulai sering mengkhayal tentang setan dan makhluk halus lainnya terutama ketika ia sedang berdoa. Pada tahun 1975 atau ketika Annelise berusia 24 tahun dinyatakan terkena depresi dan terbukti beberapa kali ketahuan sedang mencoba buat bunuh diri. Kisahnya menjadi salah satu kisah horor konkret nan dikenal oleh masyarakat barat.
Annelise mulai diyakini kerasukan makhluk halus ketika seorang perempuan tua temannya melakukan ziarah melihat kelakuan aneh Annelise. Begitu pula seorang uskup di sebuah daerah meyakini kalau Annelise memang kerasukan. Sejak kejadian itulah Anneise semakin menunjukkan konduite anehnya seperti kencing di lantai, tidak mau makan, menggigit kepala burung dan akhirnya melakukan ritual exorcism. Kisah horor konkret ini diakhiri ketika Annelise meninggal pada tahun 1976 setelah kekurangan cairan dan kurang asupan makanan.
Kisah horor konkret nan tidak kalah seramnya ialah film The Amityville Horor. Ini juga cerita film nan diangkat dari kisah horor nyata. Kisah horor konkret ini mengisahkan tentang kelakuan brutal pecandu narkoda, Buth, yaitu pada suatu malam membantai seluruh keluarga seisi rumahnya.
Awalnya kepolisian menduga bahwa tindakan Buth nan brutal dan sangat sadis itu sebab alasan uang, tapi tersebar isu bukan masalah uang nan membuat Buth bertindak brutal seperti itu melainkan sebab mengikuti bisikan makhluk halus. Kisah horor konkret dalam film ini melibatkan kepolisian.
Dikisahkan dalam kisah horor nyata, selang beberapa tahun kemudian, rumah loka Buth melakukan pembantaian itu beralih pemilik dan didiami keluarga Fatz. Keluarga inilah nan menemukan satu lorong misteri di rumah tersebut nan diduga menjadi kunci dari semua misteri. Tapi tanpa alasan nan jelas, suatu hari keluarga Fatz melarikan diri dari rumah tersebut.