Berita Ekbis di Radar Tegal
Radar Tegal ialah salah satu hasil dari kejelian Jawa Pos Grup membidik pangsa pasar nan mungkin saja tak terlihat oleh grup koran lainnya. Warga Kota Tegal nan sangat bergerak maju dan pekerja keras tersebut niscaya memunyai banyak sisi nan dapat menjadi warta hangat setiap harinya.
Radar Tegal - Bukan Hanya Tentang Tegal
Berita itu memang perlu. Warta dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan mengambil keputusan. Warta juga dapat menjadi suatu pemberitahuan dan promosi kepada khalayak ramai. Warta daerah bahkan dapat menjadi pengobat rindu dan pembawa motivasi buat kembali kepada pangkuan desa pertiwi nan telah ditinggalkan sekian lama.
Radar Tegal tahu membaca pasar dan kemauan dari para pembacanya, baik nan ada di kota Tegal maupun nan ada di kota-kota sekitar Tegal, seperti Pekalongan, Slawi, Brebes, Pemalang, dan Bumiayu.
Kota-kota nan terletak di lintas Pantura (Pantai Utara) tersebut terkenal dengan masyarakatnya nan banyak merantau ke kota lain, terutama kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Selain itu, masyarakat Kota Tegal dan sekitarnya ialah masyarakat belajar nan berhasil dengan bisnis dan usaha lainnya. Hal ini perlu diberitakan dan Radar Tegal menuliskannya dalam satu koran warta lokal nan benar-benar sangat dekat di hati para pembacanya.
Apalagi Radar Tegal merupakan koran lokal pertama nan memberitakan tentang Tegal dan sekitarnya. Tidak salah kalau wong Tegal sangat bangga dan merasa Radar tegal sebagai ikon kotanya.
Berita Tentang Tegal di Radar Tegal
Aksen orang Tegal boleh saja menjadi salah satu bahan lelucon, tapi kehidupan orang Tegal bukanlah sesuatu nan dapat dijadikan lelucon. Mereka sangat serius dengan kehidupannya. Pemberitaan nan ada di Radar Tegal membuktikannya.
Konsep nan dipikul oleh Radar Tegal ialah berupaya sekuat tenaga memberikan warta nan bermutu, bermanfaat, dan mencakup banyak hal sehingga pengetahuan masyarakat semakin meningkat dan tak tertinggal dengan perkembangan di kota lainnya nan ada di Jawa Tengah.
Tidak mungkin suatu kota dapat berdiri sendiri tanpa adanya pengaruh dari kota-kota lain nan ada di sekeliling kota tersebut. Tegal dengan kota-kota tetangga, seperti Slawi, Brebes, Bumiayu, Pekalongan, dan Pemalang, juga membutuhkan warta dari kota-kota tetangganya tersebut agar pemikiran lebih terbuka.
Oleh sebab itulah Radar Tegal juga memuat warta tentang kota-kota sekitar Tegal tersebut. Selain buat memperluas pangsa pasar, pun buat lebih banyak memberikan warta nan bermutu dan bermanfaat bagi para pembacanya.
Berita tentang Tegal di Radar Tegal sendiri difokuskan dalam warta nan menyangkut Tegal Metropolis. Kekhususan tersebut akan membuat pembaca tahu bahwa bagian tersebut spesifik dibuat buat memuat warta tentang Tegal.
Lalu ada kolom nan spesifik buat warta nan didapat dari Slawi, Brebes dan Bumiayu, Pekalongan, dan Pemalang. Selain berita-berita dari kota-kota tersebut, ada juga kolom pada Radar Tegal nan spesifik membahas tentang Ekbis (Ekonomi dan Bisnis), olahraga, dan otomotif. Kolom spesifik buat pemasang iklan tentu saja disediakan.
Pemasukan dari para pemasang iklan tersebut menjadi salah satu sumber pendapatan nan dibutuhkan oleh Radar Tegal buat terus bersirkulasi dengan tertib setiap harinya.
Berita Ekbis di Radar Tegal
Berita Ekonomi bisnis nan diangkat oleh Radar Tegal mutakhir ialah mengenai harga emas nan melemah. Warta ini diturunkan oleh Radar Tegal dengan asa bahwa masyarakat Tegal nan memunyai keinginan berinvestasi dengan cara membeli logam mulia tersebut, dapat melakukan transaksi pembelian.
Selain itu, di Radar Tegal ada juga warta tentang meningkatnya penjualan alat pancing. Pada musim-musim seperti ini mungkin saja hobby memancing sedang digandrungi oleh orang-orang Tegal dan sekitarnya terutama setelah loka pemancingan banyak dibuka.
Berita ekonomi bisnis dari Slawi kurang menyenangkan. Hal ini terkait dengan planning naiknya harga BBM. Radar Tegal memberitakan bahwa banyak pengrajin logam nan ada di Slawi gulung tikar. Fenomena getir ini menambah panjang deret pengangguran dan pengurangan pemasukan kas daerah melalui sektor pajak.
Masih terkait dengan planning pemerintah menaikan harga BBM, Organda Bumiayu berencana menaikan biaya angkutan sebanyak 35%. Mudah-mudahan hal tersebut batal dilakukan sebab pemerintah sendiri tak jadi menaikan harga BBM sekarang.
Dari Pemalang, Radar Tegal salah satunya pernah memberitakan kalau pameran buku di kota tersebut disambut dengan cukup antusias. Walaupun ada Radar Pemalang nan tentunya sama-sama berada dibawa naungan Jawa Pos Grup, Radar Tegal masih memberikan sedikit warta tentang Pemalang. Sedangkan buat warta Jateng, Radar Tegal hanya memberitakan tentang hal-hal nan agak umum, seperti warta kecelakaan, korupsi, dan pendidikan.
Rundown Warta di Radar Tegal
Ada nan menarik dari portal warta digital Radar Tegal , yaitu adanya rundown berita. Berita-berita tersebut diurutkan sinkron dengan waktu naiknya warta ke portal Radar Tegal. Rundown warta Radar Tegal tersebut diberi judul Warta Terkini. Warta mutakhir tersebut pada pukul 21.30 tanggal 31 Maret 2012, terlihat mulai dari pukul 15.42 tadi sore. Berita-berita nan pernah dimuat dalam warta mutakhir Radar Tegal antara lain,
Berita nan dimuat tentang naiknya tarif angkutan pedesaan sebesar 22%. Kenaikan nan 22% tersebut tentunya cukup memberatkan masyarakat. Namu, masyarakat memang tak dapat berbuat apa-apa. Tetapi, tak tahu apa nan akan dilakukan oleh para pemilik angkutan pedesaan tersebut setelah batalnya kenaikan harga BBM. Mungkin saja mereka tetap menaikan tarif sebagai antisipasi kalau-kalau secara mendadak pemerintah menaikan harga BBM.
Pada pukul 15.42, warta nan ditampilkan oleh Radar Tegal ialah tentang karya bakti TNI di Warureja. Sudah agak sporadis terdengar karya bakti TNI ini. Pada zaman pemerintahan Suharto, TNI Masuk Desa ialah salah satu program pemerintah nan begitu terkenal dan berhasil mendekatkan keberadaan TNI ke masyarakat.
Sekarang karya bakti TNI itu masih ada. Namun, beritanya kurang terdengar dan kalah dari berita-berita selebritis, korupsi, dan tuntutan kepada pemerintah. Kalau bukan koran lokal seperti Radar Tegal, mungkin juga sulit menemukan warta tentang manunggalnya TNI dengan rakyat tersebut.
Rundown warta di Radar Tegal tersebut masih berhenti di pukul 16.06. warta terakhir di rundown warta Radar Tegal tersebut tentang warta olahraga nan memberitakan bahwa AC Milan salah mengenakan rona kostumnya. Seharusnya pada pertandingan di kandangnya sendiri tersebut, AC Milan berhak mengenakan kostum pertamanya nan berwarna merah dan hitam.
Ternyata AC Milan mengenakan kostum rona putih nan biasanya dipakai ketika mereka bertanding di kandang versus (away). Usut punya usut diambillah konklusi bahwa AC Milan mengenakan kostum rona putih sebab mereka percaya rona putih ialah rona keberuntungan nan akan membuat Dewi Fortuna berpihak kepada mereka.
Di global nan sudah canggih ini, tidak disangka bahwa para pemain sekaliber pemain AC Milan masih saja percaya dengan hal-hal nan tak masuk diakal tersebut. Warta selanjutnya nan ada di radar Tegal mengatakan bahwa ternyata kostum rona putih itu tidak mampu membuat AC Milan memetik angka penuh melawan Barcelona tada malam. Para pemain nan diturunkan oleh AC Milan merupakan pemain hebat. Tetapi, Barcelona bermain cantik dan tak membiarkan AC Milan membobol gawang mereka.
Itu juga merupakan keberuntungan bagi AC Milan. Mereka tak kalah dengan Barcelona nan memiliki Messi nan dapat menjebol gawang dalam keadaan apapun. Kecerdikan Messi ini memang sangat luar biasa. Dengan antusias dia akan menggiring bola hingga membuat para penjaga gawang semakin waspada. Warta tentang bola nan pernah dimuat di Radar Tegal itu sekaligus juga membuktikan bahwa Radar Tegal juga mengakomodir kegemaran para penggila bola.