Para Pemeran Film Dendam Pocong Mupeng
Dendam Pocong Mupeng ialah salah satu film garapan orang Indonesia, tak tahu juga apakah nan untuk benar-benar orang Indonesia atau transmigran kaya dalam ranah perfilman nan mencoba peruntungan di negara ini. Yang jelas, film itu dibintangi oleh orang-orang Indonesia, di putar di bioskop-bioskop Indonesia, ditonton dan disaksikan oleh orang-orang Indonesia, dan anehnya lagi disukai maupun dikritik oleh orang-orang Indonesia.
Film ini seperti kebanyakan film Indonesia sekarang nan bengenre horor. Film ini seram atau menyeramkan, menakutkan atau malah menggelikan. Mungkin seramnya tak seberapa, tapi kebanyakan berisi adegan-adegan erotis, panas, dan semi porno. Ditambah lagi, film-film Indonesia sekarang memang dibintangi oleh artis-artis nan dapat membuat diri lupa sejenak akan murkanya Tuhan.
Saat menonton film ini, selain dapat menyaksikan tingkah laku setan-setan nan ada di film ini (yang jauh dari Norma rutinitas setan dalam kehidupan nyata), kita sebagai penonton juga sudah niscaya akan disuguhkan adegan-adegan panas. Kebayang bukan bagaimana rasanya melihat setan bermain peran sambil nahan libido nan makin naik saja sebab sebab keseksian para pemain film-film horor ini.
Mupeng itu bahasa keren nan akhir-akhir ini jadi nge-tren di kalangan remaja. Mupeng nan dalam pengertiannya ialah muka pengen merupakan satu situasi atau keinginan nan timbul dampak sesuatu nan dapat membangkitkan gairah. Nah di sini nan belum jelas, dalam konteks dan volume seperti apa orang itu dapat menilai muka orang lain dalam kategori "pengen".
Di film ini lebih canggih lagi, nan mupeng bukan cuma manusia, tapi pocong pun ikut-ikutan mupeng. Siapa coba nan tak mau sama Andi Soraya ataupun Trio Macan nan jadi pemeran dalam film ini. Bahkan boleh jadi, ini film menggambarkan fenomena bahwa artis-artis seksi di Indonesia memang diinginkan oleh semua makhluk, termasuk pocong.
Film ini dirilis di bioskop-bioskop Indonesia sekitar tahun 2010 nan lalu. Sama seperti kebanyakan film-film nan berproduser KK Deeraj, film ini juga sempat mendapatkan kecaman dan jadi kontroversi sebab dinilai berbau porno. Bukan itu saja, forum sensor film bahkan meminta film ini diubah judulnya.
Sebelum berjudul Dendam Pocong Mupeng, film ini awalnya berjudul Hantu Puncak Datang Bulan. Anda tak usah mengernyitkan dahi membaca judul film ini, tapi dapat aku pastikan jika judul film ini tak diubah dan tetap memakai judul Hantu Puncak Datang Bulan, maka geliat pasar penjualan pembalut wanita akan memasukkan hantu menjadi salah satu target pasar penjualannya.
Film ini, seperti nan sudah aku jelaskan di atas, pada intinya sama seperti film-film horor Indonesia lainnya. Yang menjadi fokus adegan bukan peran nan inheren pada setan atau pocongnya, tapi hal-hal di balik itu semua. Ternyata, hal nan paling dinantikan ialah adegan syur pemeran-pemeran filmnya.
Lantas, salah siapakah sebenarnya nan membuat kemerosotan kualitas film Indonesia sekarang ini? Mau menyalahkan pengarah adegan juga tak mungkin, sebab dia hanya menjalankan apa kemauan dari produser sebagai investor di film-film seperti ini. Mau menyalahkan pemain, terlebih mereka juga hanya memerankan tokoh nan intruksinya dari pengarah adegan nan mau tak mau mesti mereka ikuti.
Masalah tak sampai di situ saja. Orang membuat film sekarang juga harus mempunyai keberanian. Berani rugi selain juga tak terlalu berekspektasi terhadap keuntungan. Produser boleh jadi ialah orang nan paling bertanggung jawab terhadap ini semua.
Namun di sisi lain, kita sebagai masyarakat perfilman nan bertindak sebagai penonton memaksa para produser menghadirkan film-film seperti ini. Zamannya sekarang nan menuntut bahwa film-film horor seperti ini tak akan laku di pasaran jika tak dibumbui adegan porno.
Ironis memang nan terjadi sekarang. Di lain pihak industri perfilman Indonesia telah bangkit dari wafat surinya, jumlah filmnya meningkat, hanya sayang kualitasnya jongkok. Pasar perfilman Indonesia kemudian malah menciptakan iklim nan tak sehat.
Masalah nan tak bisa dihindari sebenarnya ialah kebutuhan pasar kadangkala tak mesti disesuaikan dengan peningkatan kualitas moral. Jadilah film-film Indonesia nan seperti ini nan dapat dibuat dalam jangka beberapa bulan saja, menghadirkan para pemeran nan punya nilai jual keseksian, lepas ke pasaran, dan ditonton oleh masyarakat nan juga tak punya banyak pilihan tontonan nan bermutu.
Film Dendam Pocong Mupeng menjadi bagian dari tuntutan industri perfilman Indonesia sekarang. Tapi sudahlah, negara ini mungkin memang butuh waktu buat membenahi itu semua. Mumpung film ini masih beredar di pasaran dan juga masih dapat didownload di beberapa situs, yuk kita simak seperti apa sebenarnya cerita di film ini.
Sinopsis Film Dendam Pocong Mupeng
Film Dendam Pocong Mupeng ini dimulai dengan adegan di pinggir kolam renang oleh sepasang kekasih nan sedang berciuman. Mungkin sebab lagi datang bulan si wanita nan menjadi pacar si lelaki tadi menolak berhubungan. Si wanita akhirnya lari dan dikejar oleh pacarnya tadi. Dan entah kenapa, barangkali sebab marah tak bisa 'jatah' dari si wanita, sang pacar akhirnya memukul si wanita tadi.
Wanita tersebut kemudian jatuh, lalu mati. Di lokasi ini jugalah si pria tersebut wafat sebab tersetrum. Singkatnya, pasangan ini akhirnya menjadi pocong penunggu rumah tersebut.
Karena merasa monoton dihantui oleh kematian tragis putrinya, maka orang tua wanita nan sudah jadi pocong tersebut menjual rumah itu kepada seseorang nan kemudian membuatnya sebagai rumah kontrakan. Katakanlah nan memiliki kost bernama Pak Harun, saudagar kaya dari negeri Arab nan pelitnya minta ampun.
Selanjutnya, rumah itu jadi loka kostnya 4 orang nan terdiri dari Sherly, Rojak, Mira, dan Tommy. Mereka pun berkenalan satu sama lain. Seperti biasa, pada awal-awal kedatangan mereka suasana rumah masih tampak wajar. Keempatnya melakukan aktivitas seperti biasa, namun lambat laun barulah kemudian mereka menyadari bahwa ada sesuatu nan ganjil dan tak wajar nan terjadi di rumah tersebut. Penampakan pocong pun dimulai.
Keempat penghuni kost ini masing-masing secara bergantian diganggu oleh pasangan pocong nan wafat tadi. Di sini nan aku tak mengerti, bukankah kalau sudah mati, maka nafsu duniawi juga turut wafat ya? Tidak demikian halnya di film ini, pocong laki-laki tetap mempunyai hasrat kelaki-lakiannya, mulai dari mengintip para penghuni kost cewek, hingga adegan bercinta nan dilakukan oleh pocong cowok tadi.
Andi Soraya nan berperan sebagai Sherly di film ini banyak beradegan seksi. Ibu 2 orang anak ini, sangat baik bermain di film ini. Wajar sih sebenarnya pocong itu suka kepada Sherly, sudah cantik, seksi lagi.
Ringkas cerita, di film ini, para penghuni nan merasa sudah tak betah lagi mendiami rumah kost tersebut meminta kepada pemilik kost, yaitu Pak Harun buat mengundang dukun pengusir pocong.
Si dukun nan diminta donasi buat mengusir para pocong dari rumah nan dimaksud tampak kewalahan menghadapi sepasang pocong tadi. Akhirnya dia menyerah dan Pak Harun di tengah kehabisan akalnya buat menemukan cara mengusir pocong-pocong ini menghubungi sang pemilik rumah sebelumnya.
Ustad sang pemilik rumah sebelumnya melakukan telepati. Beliau melihat kejadian masa lalu dan berkesimpulan bahwa pocong-pocong nan bergentayangan di rumah tersebut ternyata tak dikuburkan dengan layak. Film ini diakhiri dengan keluarnya para penghuni kost nan sudah tak mau lagi tinggal di rumah tersebut walaupun jasad sepasang pocong itu telah dikuburkan dengan cara nan lebih layak.
Pak Harun pun kemudian menjual kembali kepada Hamid. Singkat cerita Pak Harun akhirnya wafat secara tragis dampak kecelakaan di depan rumah kost nan telah dijualnya kembali. Di film ini ternyata Pak Harun pun menjadi hantu gentayangan, lalu membunuh Pak Hamid nan sepertinya memang telah merencanakan situasi menyeramkan di rumah kost tersebut.
Begitulah kira-kira sinopsis film tersebut. Entah sinkron atau tidak, judul film dengan isi film itu sendiri. Namun, tak usah dipikirkan, nan krusial Anda terhibur.
Para Pemeran Film Dendam Pocong Mupeng
Berikut ini ialah para pemeran di film Dendam Pocong Mupeng.
- Andi Soraya berperan sebagai Sherly
- Rizky Mocil berperan sebagai Rojak
- Ferly Putra berperan sebagai Tommy
- Shierly Rushworth berperan sebagai Mira
- Binyo Sungkar berperan sebagai Harun
- Andreano Phillips berperan sebagai Andi
- Lia Trio Macan berperan sebagai Rini
- Lucky Banci berperan sebagai Somad
- Ardy Mudawal berperan sebagai Hamid
Film ini sendiri sebenarnya mendapat antusiasme nan lumayan dari masyarakat. Namun, ada pesan dari film ini, paling tak di tengah kontroversi nan menyelimuti penayangannya, niscaya ada kegunaan nan dapat kita ambil. Sekali lagi selamat menyaksikan film Dendam Pocong Mupeng.