Cartoon - Tips Memilih Film dan Cetakan Kartun Bermutu
Mungkin Anda familiar dengan film kartun atau cartoon nan sering diputar di televisi pada pagi atau sore hari. Bahkan, dapat jadi Anda termasuk penggemar jenis film cartoon ini.
Ya, siapa nan tak terpana menyaksikan gambar-gambar lucu bermunculan dan bercengkerama di layar kaca atau layar lebar di bioskop. Majemuk gambar ini terlihat simpel. Tahukah Anda begitu banyak cerita menarik di dalamnya. Penasaran?
Cartoon - Kartun dan Awal Mulanya di Dunia
Jika mendengar kata "kartun", biasanya persepsi akan mengarah pada film kartun atau cartoon . Padahal, kata kartun memiliki majemuk makna nan luas.
Kartun bisa berarti kertas nan tebal dan berat dikumpulkan menjadi satu, atau papan buat melukis ( pasteboard ). Kartun atau cartoon b erasal dari bahasa Italia, yaitu cartone dan bahasa Belanda, karton .
Pada zaman dahulu, cartoon termasuk ke dalam aktivitas menggambar, belajar sket, atau sebutan bagi banyak karya seni. Misalnya, lukisan, tapestri ( tapestry), dan gambar dari kaca ( stained-glass ). Di masa modern, penggunaan kata kartun merujuk kepada berbagai jenis seni lukis ( visual-arts ) dan ilustrasi. Orang nan menggambar kartun disebut kartunis.
Di Indonesia, banyak kartunis nan karyanya berbicara banyak di muka publik. Contohnya, kartunis-kartunis seperti GM. Sudarta, Dwi Koen, Benny Rachmadi, dan Muh Misrad (Benny & Mice) juga Jitet Koestana. Karya mereka biasanya dimuat di surat kabar terkemuka Indonesia.
Biasanya, gambar bergaya kartun mencirikan karya nan humoris, lucu, dan simpel. Sehingga, banyak orang tertarik melihatnya.
Cartoon - Jenis-jenis Kartun
Kartun atau cartoon dibagi menjadi dua jenis umum. Cartoon di global audio-visual, seperti film kartun. Dan, cartoon nan dinikmati melalui media cetak, seperti majalah, buku, komik, juga surat kabar.
Seniman berbakat mampu menggambar cartoon dengan cepat. Apalagi, jika para kartunis tersebut sudah masuk ke ranah industri, di mana waktu ialah uang. Kreativitas sangat diperlukan dampak banyaknya artis lain nan melirik kartun atau cartoon sebagai ajang mencari uang.
Tingkat kesulitan bagi kedua jenis kartun ini tentu saja berbeda. Coba perhatikan para kartunis nan sedang bekerja membuat sketsa gambar buat produksi film kartun.
Bayangkan saja, buat membuat film kartun berdurasi satu jam atau lebih, dibutuhkan ribuan bahkan lebih gambar-gambar. Lalu, sketsa-sketsa tersebut disatukan, diwarnai, dan diproses sehingga menjadi gambar nan bergerak. Film-film kartun dapat ditonton dari rumah dan diputar pula di layar bioskop nan lebih baik tampilan gambarnya.
Berkat kecanggihan teknologi, film-film cartoon di zaman sekarang sudah mampu menampilkan gambar 3 dimensi atau 3D layaknya bentuk timbul.
Film-film cartoon , atau nan lebih akrab disebut animasi, tak hanya ditujukan buat anak-anak saja. Film cartoon spesifik dewasa pun bisa kita temui di era modern ini. Film kartun terkenal dasawarsa ini banyak nan dibuat oleh Disney Studio, PIXAR, dan Dream Works.
Indonesia pun tidak ketinggalan memproduksi beberapa film cartoon nan diterima dengan baik di pasar dalam negeri. Contohnya, film cartoon berjudul Mengejar Impian , nan salah satu pengisi suara utamanya ialah penyanyi muda berbakat Gita Gutawa dan beberapa seniman terkemuka Indonesia.
Kartun atau cartoon di media cetak sering dihubungkan dengan komik strip. Latar belakang komik memang dekat dengan global kartun. Kepopuleran kartun tidak lepas dari kartun atau komik strip di surat kabar, sehingga dikenal luas di masyarakat. Majalah nan bertahan lama dan banyak penggemarnya di Indonesia, misalnya majalah Donal Bebek .
Cartoon - Tips Memilih Film dan Cetakan Kartun Bermutu
Sebagai orangtua, kadang kita terlalu membebaskan anak-anak buat menonton film cartoon , membaca buku, atau majalah tanpa diseleksi terlebih dulu. Padahal, tak semua film dan media cetak berlabel cartoon kondusif dikonsumsi oleh buah hati.
Berikut ini beberapa tips buat memilih produk cartoon nan baik:
- Perhatikan batasan usia nan dicantumkan di label film atau media cetak itu. Banyak film kartun dan buku nan sebenarnya diproduksi bagi orang dewasa. Maka, Anda harus jeli memilihnya.
- Pilihlah kartun bermutu dari perusahaan film terkemuka di global atau penerbit dengan gambaran baik. Biasanya, produsen film dan penerbit ini selalu berusaha membuat film dan bahan bacaan nan "sehat" bagi perkembangan anak-anak.
- Jika punya waktu lebih, ada baiknya Anda telusuri pula reputasi para kartunis atau animator nan membuat karya-karyanya itu. Atau, sebelum mengizinkan anak menonton dan membaca majalah, Anda sendiri nan terlebih dulu menonton dan membaca produk kartun tersebut.
Cartoon - Film Kartun nan Tidak Layak Ditonton Anak
Film kartun atau cartoon ialah jenis film kesukaan anak-anak. Dahulu, film cartoon memang dibuat buat ditonton anak-anak. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, film cartoon nan terlihat lucu ternyata tak pantas lagi ditonton oleh anak-anak. Berikut beberapa film cartoon nan tak layak ditonton oleh anak-anak.
1. Tom and Jerry
Setiap orang niscaya sering menonton film Tom and Jerry , sebuah serial anmiasi dari Amerika Perkumpulan nan diperoduksi MGM. Film cartoon ini mengisahkan seekor kucing bernama Tom dan seekor tikus bernama Jerry nan selalu bertengkar.
Pertengkaran nan disuguhkan dalam film ini memang lucu. Tapi, di balik itu, tidak sedikit kekerasan nan ditayangkan. Misalnya, Tom memukul Jerry dengan kapak, Jerry menembak Tom dengan pistol, dan lain-lain.
2. Happy Tree Friend
Film ini tak ditayangkan di TV, tetapi ada di Youtube. Ketika pertama kali menyaksikan film ini, para pemirsa akan beranggapan film cartoon ini hanyalah cartoon lawak biasa. Tapi, sesudah menontonnya, niscaya Anda akan melihat berbagai aksi sadis. Walaupun begitu, banyak anak nan menonton film ini.
3. The Simpson
Film ini memang terlihat tak begitu sadis, tetapi banyak juga adegan kasar dalam film Simpson . Contohnya homer mencekik Bart, Hamer selalu berbicara kotor, dan Bart nan bermain skateboard bugil. Hal-hal jelek ini banyak dicontoh oleh anak-anak.
4. Crayon Shinchan
Siapa nan tak mengenal film Crayon Shinchan ? Film cartoon ini sering muncul di televisi dan sering juga memperlihatkan aksi kasar. Contohnya, Misae menghajar Shinchan sampai benjol, Shinchan nan suka menggoda wanita dan suka memperlihatkan auratnya pada orang lain. Anehnya, film ini banyak ditonton oleh anak-anak sehingga banyak nan meniru kelakuan Shinchan nan buruk.
5. Family Guy
Family Guy merupakan film kartun atau cartoon serial televisi nan berasal dari Amerika. Film cartoon ini bercerita tentang sebuah keluarga nan memelihara seekor anjing nan dapat berbicara. Lelucon-lelucon dalam film kartun ini dianggap kontroversial sehingga dilarang tayang di beberapa negara, seperti Filipina, Korea, Malaysia, Taiwan, termasuk di Indonesia.
6. South Park
South Park merupakan sebuah serial televisi kartun atau cartoon nan berasal dari Amerika Perkumpulan dan ditayangkan oleh Comedy Central sejak 1997. Film kartun ini mengisahkan pengalaman empat anak sekolah dasar nan tinggal di kota kecil. Best Friend Forever adalah salah satu episode dari film ini nan mendapat penghargaan Emmy pada 2005 dalam kategori Program Animasi terbaik. Namun sayang, cartoon ini banyak mengandung kata-kata kasar sehingga tak layak ditonton anak-anak.